Saturday, January 9, 2016

Penyalahgunaan Kata Teroris, Fundamentalis & Khawarij Untuk Melampiaskan Kebencian" By @Syarifbaraja


Chirpified By @M4ngU5il
Kata teroris memang rawan disalahgunakan untuk melampiaskan dendam pada musuh. Tinggal bilang : dia teroris. Selesai.
Ada kata-kata yang sedemikian rupa disalahgunakan, dan sengaja definisinya dibuat kabur agar mudah digunakan untuk kepentingan.
Seperti kata teroris dan fundamentalis. Kadang kata khawarij juga digunakan untuk memukul orang.
Dan celakanya kata-kata itu digunakan untuk memukul mereka yang dianggap lawan.
Akan ada saatnya panggung dunia akan selesai. Dan berlanjut dengan hari kiamat, hari hisab amal perbuatan.
Hari ini propaganda memiliki peranan penting dalam proses mengalahkan musuh. Tapi ternyata itu sudah lama sekali.
Di akhirat nanti semua korban kezhaliman akan menuntut para pelaku zhalim. Orang akan membawa perbuatannya ke alam akhirat.
Musuh para Nabi juga menggunakan propaganda untuk menghalangi orang agar tidak mengenal dakwah.
Begitu pula Nabi kita Muhammad . Tak ketinggalan mendapat banyak julukan buruk. Agar orang tidak mengenal Islam.
Mengapa musuh dakwah perlu menghalangi orang dengan membuat kesan buruk pada dakwah?
Musuh dakwah merasa perlu melakukan propaganda buruk agar orang memiliki persepsi buruk pada dakwah. Dibilang teroris khawarij dsb.
Kaum Quraisy perlu membuat propaganda buruk agar orang tidak mendengar dakwah Nabi  dan tidak mengikuti.
Musuh dakwah hari ini juga melakukan hal yang sama. Menciptakan persepsi buruk pada orang terhadap dakwah.
Cara begini memang tidak ilmiah. Tapi hanya itu yang mereka bisa. Karena mereka tidak mampu mengalahkan argumen kebenaran.
Karena argumen kebenaran begitu kuat, tak mampu digoyang oleh omong kosong mereka yang benci. Akhirnya menempuh cara murahan.
Salah satu tuduhan terhadap kebenaran yang sering digunakan adalah tuduhan ekstrim. Sementara memuji dirinya dengan kata moderat.
Karena tidak punya argumen kuat maka kebenaran dituduh sebagai ekstrim. Sedang dirinya adalah moderat atau WASHATI.
Banyak korban yang tak jadi mengenal kebenaran karena mendengar tuduhan murahan para pembenci.
Para pembenci menjadi penghalang bagi orang dari mengenal kebenaran. Menjadi penghalang di jalan Allah.
Sungguh kasihan mereka yang menggunakan hidup yang sebentar ini untuk menghalangi orang dari jalan Allah.
Semua akan mati, dan akan membawa seluruh ucapan dan perbuatan ke hadapan Allah.
Di hari penghakiman nanti, tidak ada lagi kezhaliman. Di sanalah mereka yang zhalim akan menyesal. Tapi terlambat.
Ada yang menyadari kesalahannya di dunia. Ada juga yang baru sadar saat melihat neraka dengan mata kepala mereka sendiri.
Yang paling menyesal adalah mereka yang hampir mengenal kebenaran tapi batal karena propaganda musuh.