Beberapa
strategi Syiah sebelum mengkudeta sebuah negara
Haikal Hassan,
pemerhati perkembangan kelompok Syiah dunia, dalam kultwitnya membongkar
cara-cara yang dilakukan Syiah dalam mengkudeta sebuah negara atau pemerintahan
yang sah. Hal ini diketahui setelah Haikal mengumpulkan informasi tentang
gerakan Syiah di Indonesia serta melakukan studi komparasi dengan beberapa
negara yang telah menjadi Syiah.
Negara-negara itu
adalah Irak, Lebanon, Mesir, Suriah, dan Yaman. Pola Syiah sama di semua negara
di atas dan termasuk Indonesia.
Berikut beberapa
strategi yang diungkap oleh Haikal:
1. Syiah memulai dari
pendidikan, yayasan, peringatan, lalu masuk kejajaran pemerintahan, partai,
kabinet dan berakhir pada kudeta.
2. Melakukan
pemutarbalikkan fakta sejarah melalui buku-buku dan kebohongan berita melalui
sosial media & web.
3.Melakukan proses
rekrutmen untuk menjadi Syiah melalui peringatan/pengajian. Polanya adalah
cinta Nabi dan Ahlul Bait. Sebuah cara tepat yang pasti diterima.
4. Cinta Nabi &
Ahlul Bait adalah WAJIB bagi semua Muslim. Tidak ada yang menolak. Kufur-lah
org yg menolak hal ini. Inilah yang dijadikan pintu masuk.
5. Hal ini terus
digaungkan ditambah dengan bumbu cerita kisah karbala yang telah menewaskan
cucu-cucu Nabi. Kesedihan dibangun, asyura diagungkan, karbala disucikan.
6. Ketika emosional
telah terbangun, maka kontranya adalah pelampiasan kebencian yang ditujukan
kepada sahabat Nabi yang beda pendapat dengan Ali [Radhiyallahu ‘Anhu].
7. Maka aplikasi
kebencian itu terejewantahkan kepada Sunni yang telah berabad-abad tak bisa
berdamai dengan Syiah. Ironi! Salah langkah. Gagal paham.
8. Proses itulah yang
tengah terjadi di Indonesia. Dengan pola yang sama di beberapa negara tersebut
di atas, persis tengah terjadi di NKRI. Mengerikan!
9. Kerjasama antara
universitas-universitas dengan Iran makin gencar. Ini dulu juga terjadi di
Negara-negara yang porakporanda dan kemudian menjadi negara berbasis Syiah.
10. Sejak 10 tahun
lalu, yayasan-yayasan dan penerbit Syiah bermunculan. Ini dulu juga terjadi di
negara yang porakporanda dan menjadi syiah.
11. Sejak 5 tahun
terakhir, ramai mahasiswa Indonesia yang digratiskan untuk kuliah di Iran. Ini
dulu juga terjadi di negara-negara yang porakporanda dan menjadi Syiah.
12. Sejak awal
kabinet ini, langkah dan gerak Syiah terlihat begitu massive,
gencar dan terstruktur. Tugas ulama sebagai benteng NKRI makin berat.
Terakhir dalam
kultwit di twitter, Haikal Hassan menyerukan kepada elemen bangsa untuk
bersatu dalam mengkanter keberadaan Syiah di Indonesia.
(ameera/arrahmah.com)