Muhammad Zia-Ul Haq, Sosok Pemimpin
Shalih Pembela Islam, Membuat Uni Soviet Terhina. Perlu Tokoh Yang Sama
Terhadap Rusia Dan Iran (Erdogan seperti Beliau ?)
http://lamurkha.blogspot.com/2016/10/muhammad-zia-ul-haq-sosok-pemimpin.html
Untuk Pendengki Saudi : Portal Islam-Id,
Zulkifli Muhammad Ali, Teuku Zulkifli Usman, Hasmi Bakhtiar, Tulisan Ini
Membantah (tulisan) Sikap Ghuluw Antum Kepada Erdogan, Yang Kebentur Dinding
Reaktor (Istidraj) Idlib (Terkooptasi Komunis Dan Rafidhah).
Ini Poin-poin Kesepakatan (jahat) Ataturkisme Turki dan Komunis Rusia
Soal Idlib (didukung rafidhah Iran)
Sabtu, 29 September 2018 19:30
Pasca perjanjian terakhir antara Rusia
dan Turki terkait Idlib, syaikh Abdullah Al-Muhaisini, ulama Saudi yang
berjihad di Suriah memberikan tanggapan dan nasehat kepada faksi-faksi jihad
Suriah dalam menyikapi kesepakatan tersebut. Berikut terjemahan dari tanggapan
Al-Muhaisini yang diungah di channel telegramnya.
Beberapa orang menanyakan pendapat saya
tentang poin-poin yang tercantum dalam kesepakatan terakhir (antara Turki dan
Rusia), maka saya katakan :
Tidak diragukan bahwa keputusan dalam
menyikapi kesepakatan antara Rusia dan Turki berada di tangan faksi-faksi yang
Allah berikan tanggung jawab kepada mereka untuk mengurusi urusan ahlu Syam,
tetapi, saya sampaikan nasihat kepada mereka karena rasa cinta saya :
Saudara-saudaraku, sesungguhnya kalian sedang
melukis sejarah para generasi masa depan yang utuh dan menentukan nasib ribuan
orang, bahkan jutaan muhajirin (imigran). Kalian sedang mengurusi buah dari
pohon yang disirami dengan darah ratusan ribu syuhada.. Kalian sedang mengemban
beban yang berat dan tanggung jawab yang besar. Perpecahan dan perselisihan
kalian di masa lalu berdampak pada munculnya poin-poin kesepakatan ini., maka,
saya nasihatkan kepada kalian dan diri saya :
Untuk beristighfar (memohon ampun) terlebih
dahulu dan kembali kepada Allah.
Hendaknya jangan mengambil keputusan kecuali
setelah mengerahkan seluruh upaya, baik dalam bermusyawarah, mempelajari reaita
dan istikharah. Agar keputusan yang kalian ambil komprehensif. Sehingga
mendatangkan rahmat bagi kalian dan bagi umat kalian.
Senjata kalian seperti kehormatan kalian, jika
kalian menyerahkannya –semoga tidak ditakdirkan Allah- kalian telah melalaikan
dan mempertaruhkan masa depan penduduk Syam.
Slogan dan panji kalian, yang atas dasar itu
pasukan kalian berperang dan atas dasar itu pula pemuda kalian gugur sebagai
syahid, hendaklah (berperang demi meninggikan kalimat Allah).
للهم إنا نقاتل لتكون كلمتك هي
العليا
“Ya Allah, sesungguhnya kami berperang dalam
rangka meninggikan kalimat-Mu.”
Maka, jangan khianati darah mereka.
Saudara kalian, para muhajirin, datang kepada
kalian dengan meninggalkan keluarga dan istri-istri mereka. Di belakang mereka
telah runtuh jembatan-jembatan yang mengantarkan mereka kembali ke rumah-rumah
mereka. Di antara mereka ada yang syahid dan ada yang menunggu syahid, mereka
adalah amanah yang berada di leher-leher kalian.
Hukum asal rezim dan Rusia adalah berkhianat,
menepati perjanjian adalah pengecualian. Hendaklah tragedy Dar’a selalu di
benak kalian setiap kalian mengambil keputusan.
Tidak ada tawar menawar, kepentingan yang
sempit, kedengkian dan perselisihan dalam mengambil keputusan ini. Karena ini
adalah keputusan bersejarah yang nama kalian akan dicatat oleh sejarah. Maka,
pertimbangkanlah maslahat agama, umat dan harta kalian. Minta tolong lah kepada
Allah dan mintalah keputtusan yang tepat.
Terakhir, sesungguhnya kami sebagai kaum
Muhajirin, saudara-saudara kalian di waktu-waktu sulit, bi idznillah. Kami
berdamai dengan orang-orang yang kalian berdamai dengannya, kami berperang pada
orang-orang yang kalian memeranginya, baik musuh-musuh Allah dan musuh-musuh
kalian. Saya mohon kepada Allah supaya menunjukkan kalian pada kebenaran dan
jalan yang lurus.
Sedangkan kalian wahai saudara hijrah dan
jihad, maka, cukuplah firman Allah untuk kalian,
وَمَنْ
يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً
ۚ وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ
يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ
غَفُورًا رَحِيمًا
“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah,
niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki
yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada
Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat
yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. an-Nisa : 100)
Seandainya hijrah dan jihad kalian tidak
mendatangkan apa-apa, kecuali berdebunya kaki-kaki kalian di jalan Allah,
niscaya itu sudah cukup bagi kalian sebagai keuntungan. Senantiasalah minta
kepada Allah supaya amalan kalian diterima, supaya amal-amal kalian tidak
sia-sia atau hilang begitu saja..
Ini bukan berarti tidak ada pertemuan
para wakil fraksi untuk membahas urusan ikhwah yang tersisa. Mereka sedang
memperhatikan peran mereka di masa datang dan kebutuhan-kebutuhan mereka.
Sumber: https://t.me/almo7aisni
Penerjemah: Zamroni
Editor: Arju
https://www.kiblat.net/2018/09/29/tanggapan-syaikh-al-muhaisini-pasca-kesepakatan-rusia-dan-turki-terkait-idlib/
Penerjemah: Zamroni
Editor: Arju
https://www.kiblat.net/2018/09/29/tanggapan-syaikh-al-muhaisini-pasca-kesepakatan-rusia-dan-turki-terkait-idlib/