Sabtu, 28 Jumadil Awwal
1435 H / 29 Maret 2014 09:10 wib
Apakah Liputan Islam Mau Bilang
Ulama Sunni Hoax & Takfiri?
بسم الله الرحمن الرحيم
Oleh Thalibul Ilm
al-Akh Abu Asybal usamah
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alama. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan mulia baginda Rasulullah Muhammad, keluarga dan
para sahabatnya.
Sungguh, media memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan opini
umat. Dan Liputan Islam mengambil bagian dalam propaganda membela Iran, Syiah
Imamiyyah dan Rezim Mujrim Suriah serta milisi-milisi loyalis mereka.
Liputan Islam juga mengikuti Uslub (metode) kaum syiah
yang mengklaim persatuan dengan mencoba menggandeng orang-orang yang mereka
anggap rujukan Ahlussunnah untuk membela syiah dan kroni-kroni. Tak lupa dengan
mengklaim penebar rahmat, ia secara offensif mengatakan orang yang tak sejalan
dengan mereka sebagai penebar kebencian, takfiri dan agen zionis dan lain
sebagainya.
Namun, ada ulama-ulama shadiqin dari kalangan Sunni yang senantiasa
membongkar hakekat mereka dan mengecam mereka serta memperingatkan umat dari
mereka.
Dalam kasus Suriah, mereka mencoba mengambil oknum-oknum yang diklaim Sunni
untuk membela thoghut Bashar al-Assad. Seperti Ahmad Hassoun, ulama munafiq,
yang dalam sebuah video tersingkap belangnya bahwa ia mencela Sayyiduna Umar
bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, semoga Allah membinasakan orang
yang melecehkan beliau, yang kami akan jelaskan kasus itu.
Mungkin kalau kami yang bilang Hassoun ini munafiq, maka mereka akan
melancarkan kata-kata bahwa kami adalah takfiri, pemecah belah, penebar
kebencian, kelompok teroris, tidak menghargai ulama, wahhabi, antek zionis dan
lain-lain.
Namun kami akan menyajikan perkataan ulama yang disegani dan dihormati oleh
seluruh kaum Sunni yang berpegang teguh pada Akidah Asy’ariyyah, saya tidak
membawakan ulama Sa’udi karena nanti mereka akan bilang bahwa ulama Saudi
adalah antek-antek zionis ‘ala za’mihim. Dan kami akan jelaskan nanti
Untuk kasusu Hassoun menghina sahabat, sangatlah jelas. Ahmad Hassoun
melecehkan Sayyiduna Umar bin Khattab dengan mengatakan bahwa beliau tidak
pantas dibilang Amirul Mukminin karena pembaiatan beliau secara paksa dan penuh
manipulasi. Berikut adalah cuplikan video dari rekaman yang panjang yang
berbicara tentang peringatan Karbala.
dan para pembaca bisa mengikuti khutbah lengkap itu pada link berseri dari
seri awal
Pertanyaan Dr Mahmud kepada Hassoun
presenter al-Jazeera membongkar hakekat Hassoun yang mengelak dengan
pertanyaan-pertanyaan di antaranya pertanyaan atas pernyataan para
khathib-kathib Jumat fitnah membakar warga Suriah untuk protes terhadap Rezim,
di mana mereka semua jadi korban peluru-peluru panas tentara Rezim Suriah,
padahal demoantrasi sebelumnya hari Jumat. Dan sebelum terjadinya penyelidikan
tentang pelaku, dia sudah menegaskan bahwa nanti pasti hasil investigasi
mengatakan bahwa pelakunya adalah tangan-tangan asing. Dan presenter bertanya,”Mengapa
anda bisa memastikan demikian, apakah anda pejabat bersangkutan
(investigator)?”.
Dan kami sertakan pernyataan jelas tentang Ahmad Hassoun dan al-Buthy dari
ulama besar dan muffassirul ‘ashr, Al-‘Allamah Al-‘Alim Al-Bahr
Al-Mufassir Abuya Syaikh Muhammad Ali Ash-Shobuni Al-Halabi hafizhahullah,
yang dengan jelas mengatakan bahwa Ahmad Hassoun adalah munafiq mudzabdzab
penjilat rezim mujrim Bashar.
Beliau adalah ulama Sunni dan dibantah oleh Syaikh bin Baz karena qoul
beliau dalam shifat-shifat Allah. Karena Abuya lebih condong pada madzhab
Asy’ary dalam Shifat. Allamah Abuya Ash-Shobuni kelahiran tahun 1930 di Aleppo.
Bahkan pada semester tiga pun kami diajarkan tafsir oleh Syaikh Abdullah
As-Sibti memakai Kitab Allamah Ash-Shobuni Shafwatut Tafasir.
Syaikh Ash-Shobuni berkunjung ke Indonesia pada awal 2013, tepatnya di
Pondok Pesantren Daarul Lugho wad Da’wah Raci Bangil yang didirikan oleh Abuya
Habib Hassan Baharun, memberikan pencerahan tentang yang terjadi si Suriah
beberupa kekejaman aliansi syiah, di mana “hizbullah” ikut membantai muslimin
Suriah dan beliau menyebutnya Hizbullata wallata. Hasan Nashrullah adalah musuh Allah.
Berikut kami
terjemahkan pernyataan beliau tentang Hassoun
Bismillahirrahmanirrahim
Ini adalah Keterangan
bagi manusia
Duhai sangat
menyayangkan bagi ulama zaman ini, dari golongan munafiqin, yang berdiri di
samping thoghut. Mereka (ulama) mendukung mereka (para thoghut) di atas
kebathilan. Mereka menyesatkan ummat atas nama agama seperti Mufti Ahmad
Hassoun dan Dr al-Buthy serta orang-orang seperti mereka berdua, di mana Allah
berfirman tentang mereka dalam kitab-Nya yang mulia:
“Maka pernahkah kamu
melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah
membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya” [QS Al-Jatsiyah 23]
Duhai amat meruginya
mereka. Mereka kembali dengan membawa murka Allah. Mereka melihat dengan mata
kepala mereka apa yang dilakukan thoghut zalim, Bashar al-Asad, dan bala
tentaranya yang melakukan pembunuhan terhadap muslimin, menghancurkan
rumah-rumah Allah, menyobek mushaf dan memaksa para tahanan untuk mengatakan
perkataan kufur nyata seperti Laa ilaaha illa Bashar, Laa ilaa illa Maher. Mereka (tentara) menyuruh
para tahanan untuk sujud pada foto thoghut. Maka apakah ada kekufuran yang
besar setelah ini?
Ada sebenarnya yang wajib bagi mereka berdua (Hassoun dan Dr al-Buthy)
ketika sekedar mendengar hal semacam ini dan perbuatan keji ini, yang orang
memiliki iman sebiji dzarrah tidak akan melakukan hal ini, jika mereka jujur
hendaknya mereka berlepas diri dari rezim ini dan mengumumkan pengikaran terhadap
kekufurannya, yang tidak ada orang awam yang memperselisihkannya, apalagi
ulama.
Akantetapi Allah ‘Azza wa Jalla ingin menyingkap tabir dan
hakekat mereka berdua di hadapan seluruh makhluk. Sungguh mereka berdua telah
menyelisihi al-Qur’an, Sunnah dan ijma’ ummat. Dan Maha benar Allah yang telah
berfirman
“Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam
keadaan kamu sekarang ini, sehingga dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari
yang baik (mukmin)”[QS Ali Imran:179]
Mereka berdua telah menampakkan hakekatnya dalam kemunafiqan dan taqarrub
mereka kepada penguasa. Mereka telah menyelisihi ijma’ ulama salaf dan khalaf.
Di mana sikap mulia mereka seperti syuyukh (ulama-ulama) yang terhormat seperti
Syaikh Usamah ar-Rifa’i, Syaikh Karim Rajih (Syaikhul Qurra’), Syaikh Sari
Abdul Karim ar-Rifa’i kemudian ulama-ulama Homs, Hama dan Aleppo serta seluruh
propinsi di Suriah. Sungguh mereka telah mengecam rezim jahat ini dan berlepas
diri dari kekufurannya yang nyata.
Sesungguhnya kemunafiqan itu buruk. Namun lebih buruk lagi jika hal ini
terdapat pada ahlul ilm. Dan kedustaan adalah keji. Namun yang lebih keji jika
terdapat pada penguasa. Mereka berdua (al-Buthy dan Hassun) bersama penguasa
mereka telah menyatukan antara kemunafiqan dan dusta. Maka duhai celakalah
mereka dari murka Allah.
Ya Allah kami berlepas diri kepada-Mu dari apa-apa yang didustakan oleh
orang-orang dungu yang mengaku ahlul ilm terhadap Islam dan syari’at-Nya. Dan
sungguh mereka akan dikumpulkan bersama orang-orang yang tergelincir karena
mereka. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
“Sesorang akan bersama orang yang ia cintai” dalam riwayat lain beliau
bersabda “Orang akan dibangkitkan bersama orang yang mereka cintai”.
Mereka akan dikumpulkan bersama ahlun nifaq dan sesat.
Sungguh Allah telah mengumpamakan ulama su’, di mana Ia telah berfirman di
dalam kitab-Nya yang mulia tentang Bal’am bin Ba’uroh, dedengkot ulama
Yahudi “Jika saja Kami menginginkan, niscaya kami mengangkat derajat
mereka dengan ayat-ayat itu. Akantetapi ia mereka condong ke dunia. Maka
perumpaan mereka seperti anjing jika kamu menghalaunya
diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya
(juga)” [QS al-A’raf:176]
Dan Allah Subahanahu wa Ta’ala berfirman tentang ulama bani Israil “perumpamaan
orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat (yaitu dibebankan untuk
menerapkannya), kemudian mereka tiada memikulnya (kemudian mereka tidak
menerapkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah
buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada
memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” [QS al-Jumu’ah:5]
Inilah dua contoh buru yang Allah berikan bukan kepada pencuri, pezina dan
pembegal. Meskipun kejahatan mereka besar. Namun keburukan itu Allah umpamakan
bagi ulama yang tidak mengambil manfaat dengan ilmu mereka.
Dan mudah-mudahan Allah merahmati Hujjatul Islam, Abu Hamid al-Ghazali,
yang berkata dalam kitabnya Ihya ulumuddin, “Aku heran dengan orang yang menukar
petunjuk dengan kesesatan. Akantetapi yang lebih aneh orang yang menukar agama
dengan dunia”
Wahai Rabb kami jangan engkau gelincirkan hati-hati kami setelah Engkau
memberi petunjuk kepada kami dan berikanlah kami rahmat dari sisi-Mu.
Sesungguhny Engkau Maha Pemberi. Ya Allah jangan Engkau binasakan kami akibat
perbuatan orang-orang bodoh di antara kami dan selamatkanlah kami dengan
rahmat-Mu dari orang-orang zalim. Dan semoga shalawat dan salam terlimpahka
kepada Nabi kami, keluarga dan para sahabatnya.
kami bertanya kepada Liputan Islam, apakah apa yang disampaikan Syaikh Ali
Ash-Shoubi adalah hoax? Apakah Syaikh Ali Ash-Shobuni adlah takfir? Apakah Syaikh
Ali Ash-Shobuni adalah penebar kebencian? Apakah ulama-ulama Suriah yang berada
di bawah kepemimpinnan beliau dalam Komite Ulama Suriah yang Sunni penebar
berita hoax? Mereka adalah takfiri?
Subhanallah dengan sikap orang-orang yang melabeli pembesar-pembesar ummat
yang mencoba membeberkan dan mengungkap kebathilan serta menentangnya sebagai
penebar kebencian dan takfiri. Hendaklah Liputan Islam bercermin kepada Ulama Syiah yang
saling mengkafirkan dan mengkafirkan sahabat (Kamal al-Haidari) sebelum
melabeli ulama besar kami sebagai takfiri.
Walllahul Musta’an
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/liberalism/2014/03/29/29679/apakah-liputan-islam-mau-bilang-ulama-sunni-hoax-takfiri/#sthash.LjrQwzIQ.dpuf