Thursday, August 28, 2014

Apakah Liputan Islam ( media syi'ah ) Mau Bilang Ulama Sunni Hoax & Takfiri?

Sabtu, 28 Jumadil Awwal 1435 H / 29 Maret 2014 09:10 wib
Apakah Liputan Islam Mau Bilang Ulama Sunni Hoax & Takfiri?
بسم الله الرحمن الرحيم
 Oleh Thalibul Ilm al-Akh Abu Asybal usamah
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alama. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan mulia baginda Rasulullah Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Sungguh, media memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan opini umat. Dan Liputan Islam mengambil bagian dalam propaganda membela Iran, Syiah Imamiyyah dan Rezim Mujrim Suriah serta milisi-milisi loyalis mereka.
Liputan Islam juga mengikuti Uslub (metode) kaum syiah yang mengklaim persatuan dengan mencoba menggandeng orang-orang yang mereka anggap rujukan Ahlussunnah untuk membela syiah dan kroni-kroni. Tak lupa dengan mengklaim penebar rahmat, ia secara offensif mengatakan orang yang tak sejalan dengan mereka sebagai penebar kebencian, takfiri dan agen zionis dan lain sebagainya.
Namun, ada ulama-ulama shadiqin dari kalangan Sunni yang senantiasa membongkar hakekat mereka dan mengecam mereka serta memperingatkan umat dari mereka.
Dalam kasus Suriah, mereka mencoba mengambil oknum-oknum yang diklaim Sunni untuk membela thoghut Bashar al-Assad. Seperti Ahmad Hassoun, ulama munafiq, yang dalam sebuah video tersingkap belangnya bahwa ia mencela Sayyiduna Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, semoga Allah membinasakan orang yang melecehkan beliau, yang kami akan jelaskan kasus itu.
Mungkin kalau kami yang bilang Hassoun ini munafiq, maka mereka akan melancarkan kata-kata bahwa kami adalah takfiri, pemecah belah, penebar kebencian, kelompok teroris, tidak menghargai ulama, wahhabi, antek zionis dan lain-lain.
Namun kami akan menyajikan perkataan ulama yang disegani dan dihormati oleh seluruh kaum Sunni yang berpegang teguh pada Akidah Asy’ariyyah, saya tidak membawakan ulama Sa’udi karena nanti mereka akan bilang bahwa ulama Saudi adalah antek-antek zionis ‘ala za’mihim. Dan kami akan jelaskan nanti
Untuk kasusu Hassoun menghina sahabat, sangatlah jelas. Ahmad Hassoun melecehkan Sayyiduna Umar bin Khattab dengan mengatakan bahwa beliau tidak pantas dibilang Amirul Mukminin karena pembaiatan beliau secara paksa dan penuh manipulasi. Berikut adalah cuplikan video dari rekaman yang panjang yang berbicara tentang peringatan Karbala.
dan para pembaca bisa mengikuti khutbah lengkap itu pada link berseri dari seri awal
Pertanyaan Dr Mahmud kepada Hassoun
presenter al-Jazeera membongkar hakekat Hassoun yang mengelak dengan pertanyaan-pertanyaan di antaranya pertanyaan atas pernyataan para khathib-kathib Jumat fitnah membakar warga Suriah untuk protes terhadap Rezim, di mana mereka semua jadi korban peluru-peluru panas tentara Rezim Suriah, padahal demoantrasi sebelumnya hari Jumat. Dan sebelum terjadinya penyelidikan tentang pelaku, dia sudah menegaskan bahwa nanti pasti hasil investigasi mengatakan bahwa pelakunya adalah tangan-tangan asing. Dan presenter bertanya,”Mengapa anda bisa memastikan demikian, apakah anda pejabat bersangkutan (investigator)?”.
Dan kami sertakan pernyataan jelas tentang Ahmad Hassoun dan al-Buthy dari ulama besar dan muffassirul ‘ashr, Al-‘Allamah Al-‘Alim Al-Bahr Al-Mufassir Abuya Syaikh Muhammad Ali Ash-Shobuni Al-Halabi hafizhahullah, yang dengan jelas mengatakan bahwa Ahmad Hassoun adalah munafiq mudzabdzab penjilat rezim mujrim Bashar.
Beliau adalah ulama Sunni dan dibantah oleh Syaikh bin Baz karena qoul beliau dalam shifat-shifat Allah. Karena Abuya lebih condong pada madzhab Asy’ary dalam Shifat. Allamah Abuya Ash-Shobuni kelahiran tahun 1930 di Aleppo. Bahkan pada semester tiga pun kami diajarkan tafsir oleh Syaikh Abdullah As-Sibti memakai Kitab Allamah Ash-Shobuni Shafwatut Tafasir.
Syaikh Ash-Shobuni berkunjung ke Indonesia pada awal 2013, tepatnya di Pondok Pesantren Daarul Lugho wad Da’wah Raci Bangil yang didirikan oleh Abuya Habib Hassan Baharun, memberikan pencerahan tentang yang terjadi si Suriah beberupa kekejaman aliansi syiah, di mana “hizbullah” ikut membantai muslimin Suriah dan beliau menyebutnya Hizbullata wallata. Hasan Nashrullah adalah musuh Allah.
Berikut kami terjemahkan pernyataan beliau tentang Hassoun
Bismillahirrahmanirrahim
Ini adalah Keterangan bagi manusia
Duhai sangat menyayangkan bagi ulama zaman ini, dari golongan munafiqin, yang berdiri di samping thoghut. Mereka (ulama) mendukung mereka (para thoghut) di atas kebathilan. Mereka menyesatkan ummat atas nama agama seperti Mufti Ahmad Hassoun dan Dr al-Buthy serta orang-orang seperti mereka berdua, di mana Allah berfirman tentang mereka dalam kitab-Nya yang mulia:
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya” [QS Al-Jatsiyah 23]
Duhai amat meruginya mereka. Mereka kembali dengan membawa murka Allah. Mereka melihat dengan mata kepala mereka apa yang dilakukan thoghut zalim, Bashar al-Asad, dan bala tentaranya yang melakukan pembunuhan terhadap muslimin, menghancurkan rumah-rumah Allah, menyobek mushaf dan memaksa para tahanan untuk mengatakan perkataan kufur nyata seperti Laa ilaaha illa Bashar, Laa ilaa illa Maher. Mereka (tentara) menyuruh para tahanan untuk sujud pada foto thoghut. Maka apakah ada kekufuran yang besar setelah ini?
Ada sebenarnya yang wajib bagi mereka berdua (Hassoun dan Dr al-Buthy) ketika sekedar mendengar hal semacam ini dan perbuatan keji ini, yang orang memiliki iman sebiji dzarrah tidak akan melakukan hal ini, jika mereka jujur hendaknya mereka berlepas diri dari rezim ini dan mengumumkan pengikaran terhadap kekufurannya, yang tidak ada orang awam yang memperselisihkannya, apalagi ulama.
Akantetapi Allah ‘Azza wa Jalla ingin menyingkap tabir dan hakekat mereka berdua di hadapan seluruh makhluk. Sungguh mereka berdua telah menyelisihi al-Qur’an, Sunnah dan ijma’ ummat. Dan Maha benar Allah yang telah berfirman
Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin)”[QS Ali Imran:179]
Mereka berdua telah menampakkan hakekatnya dalam kemunafiqan dan taqarrub mereka kepada penguasa. Mereka telah menyelisihi ijma’ ulama salaf dan khalaf. Di mana sikap mulia mereka seperti syuyukh (ulama-ulama) yang terhormat seperti Syaikh Usamah ar-Rifa’i, Syaikh Karim Rajih (Syaikhul Qurra’), Syaikh Sari Abdul Karim ar-Rifa’i kemudian ulama-ulama Homs, Hama dan Aleppo serta seluruh propinsi di Suriah. Sungguh mereka telah mengecam rezim jahat ini dan berlepas diri dari kekufurannya yang nyata.
Sesungguhnya kemunafiqan itu buruk. Namun lebih buruk lagi jika hal ini terdapat pada ahlul ilm. Dan kedustaan adalah keji. Namun yang lebih keji jika terdapat pada penguasa. Mereka berdua (al-Buthy dan Hassun) bersama penguasa mereka telah menyatukan antara kemunafiqan dan dusta. Maka duhai celakalah mereka dari murka Allah.
Ya Allah kami berlepas diri kepada-Mu dari apa-apa yang didustakan oleh orang-orang dungu yang mengaku ahlul ilm terhadap Islam dan syari’at-Nya. Dan sungguh mereka akan dikumpulkan bersama orang-orang yang tergelincir karena mereka. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
“Sesorang akan bersama orang yang ia cintai” dalam riwayat lain beliau bersabda “Orang akan dibangkitkan bersama orang yang mereka cintai”. Mereka akan dikumpulkan bersama ahlun nifaq dan sesat.
Sungguh Allah telah mengumpamakan ulama su’, di mana Ia telah berfirman di dalam kitab-Nya yang mulia tentang Bal’am bin Ba’uroh, dedengkot ulama Yahudi “Jika saja Kami menginginkan, niscaya kami mengangkat derajat mereka dengan ayat-ayat itu. Akantetapi ia mereka condong ke dunia. Maka perumpaan mereka seperti anjing  jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga)” [QS al-A’raf:176]
Dan Allah Subahanahu wa Ta’ala berfirman tentang ulama bani Israil “perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat (yaitu dibebankan untuk menerapkannya), kemudian mereka tiada memikulnya (kemudian mereka tidak menerapkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” [QS al-Jumu’ah:5]
Inilah dua contoh buru yang Allah berikan bukan kepada pencuri, pezina dan pembegal. Meskipun kejahatan mereka besar. Namun keburukan itu Allah umpamakan bagi ulama yang tidak mengambil manfaat dengan ilmu mereka.
Dan mudah-mudahan Allah merahmati Hujjatul Islam, Abu Hamid al-Ghazali, yang berkata dalam kitabnya Ihya ulumuddin, “Aku heran dengan orang yang menukar petunjuk dengan kesesatan. Akantetapi yang lebih aneh orang yang menukar agama dengan dunia”
Wahai Rabb kami jangan engkau gelincirkan hati-hati kami setelah Engkau memberi petunjuk kepada kami dan berikanlah kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhny Engkau Maha Pemberi. Ya Allah jangan Engkau binasakan kami akibat perbuatan orang-orang bodoh di antara kami dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari orang-orang zalim. Dan semoga shalawat dan salam terlimpahka kepada Nabi kami, keluarga dan para sahabatnya.
kami bertanya kepada Liputan Islam, apakah apa yang disampaikan Syaikh Ali Ash-Shoubi adalah hoax? Apakah Syaikh Ali Ash-Shobuni adlah takfir? Apakah Syaikh Ali Ash-Shobuni adalah penebar kebencian? Apakah ulama-ulama Suriah yang berada di bawah kepemimpinnan beliau dalam Komite Ulama Suriah yang Sunni penebar berita hoax? Mereka adalah takfiri?
Subhanallah dengan sikap orang-orang yang melabeli pembesar-pembesar ummat yang mencoba membeberkan dan mengungkap kebathilan serta menentangnya sebagai penebar kebencian dan takfiri. Hendaklah Liputan Islam bercermin kepada Ulama Syiah yang saling mengkafirkan  dan mengkafirkan sahabat (Kamal al-Haidari) sebelum melabeli ulama besar kami sebagai takfiri.
Walllahul Musta’an

- See more at: http://www.voa-islam.com/read/liberalism/2014/03/29/29679/apakah-liputan-islam-mau-bilang-ulama-sunni-hoax-takfiri/#sthash.LjrQwzIQ.dpuf