Saat ini, terkadang
sulit bagi kita membedakan mana pihak yang benar dan mana pihak yang salah.
Terkadang pihak yang salah, melakukan penghianatan dan kejahatan, melemparkan
ungkapan-ungkapan yang menjelek-jelekkan orang lain sehingga kita menangkap
orang yang salah ini adalah orang yang benar dan pihak yang benar adalah mereka
yang melakukan kesalahan. Hal ini telah dikabarkan oleh Nabi kita Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau,
سيأتي
على الناس سنوات خداعات يصدق فيها الكاذب و يكذب فيها الصادق و يؤتمن فيها الخائن
و يخون فيها الأمين
“Akan datang kepada
manusia tahun-tahun yang penuh tipu daya, dimana pendusta dipercaya dan orang
jujur didustakan, pengkhianat diberi amanah dan orang yang amanah dikhianati,…”
(HR. Hakim).
Hal itu juga terjadi
pada klaim-klaim kebenaran yang dilemparkan oleh salah satu kelompok yang
memiliki sejarah berdarah dalam Islam, yaitu kelompok Syiah. Orang-orang Syiah
pada hari ini menuding Ahlussunnah wal Jamaah atau Sunni sebagai kelompok yang
tidak mencintai keluarga Nabi, kelompok yang radikal, teroris, dan ekstrimis.
Setelah itu, mereka menambahkan kebohongan-kebohongan untuk menguatkan pendapat
mereka.
Jika kita membaca
sejarah, maka akan kita dapati bahwa Syiah merupakan suatu sekte yang banyak
menebarkan kebencian dan peperangan di tengah umat Islam. Tentang hancurnya
Baghdad, lalu bagaimana Dinasti Fatmiyah berkuasa, dll. kali ini kita akan
mengangkat sejarah tentang kejahatan Syiah di tanah Haram. Sebelum masuk
pembahasan, kita ketahui terlebih dahulu bagaimana kedudukan Mekah dan Madinah
bagi orang Syiah.
Kedudukan Karbala Setara Kedudukan Mekah
Di dalam kitab
referensi utama Syiah seperti Biharul Anwar diriwayatkan,
قال
جعفر …”فأوحى الله إليها أن كفي وقري، ما فضل ما فضلت به فيما أعطيت كربلاء إلا
بمنزلة الإبرة غرست في البحر فحملت من ماء البحر، ولولا تربة كربلاء ما فضلتك،
ولولا من تضمنه أرض كربلاء ما خلقتك ولا خلقت البيت الذي به افتخرت، فقري واستقري
وكوني ذنبًا متواضعًا ذليلاً مهينًا غير مستنكف ولا مستكبر لأرض كربلاء، وإلا سخت
بك وهويت بك في نار جهنم”
Ja’far berkata,
“…Sesungguhnya Allah telah mewahyukan ke Kabah; kalaulah tidak karena tanah
Karbala, maka Aku tidak akan mengutamakanmu, dan kalaulah tidak karena orang
yang dipeluk oleh bumi Karbala (Husain), maka Aku tidak akan menciptakanmu, dan
tidaklah Aku meciptakan rumah yang mana engkau berbangga dengannya, maka tetap
dan berdiamlah kamu, dan jadilah kamu sebagai dosa yang rendah, hina, dina, dan
tidak congkak dan sombong terhadap bumi Karbala, kalau tidak, pasti Aku telah
buang dan lemparkan kamu ke dalam Jahanam”.
Datang ke Karbala Lebih
Mulia dari Haji
Masih merujuk
kitab-kitab referensi utama Syiah, tercantum sebuah riwayat tentang keutamaan
ziarah ke tanah Karbala di Irak lebih dari ibadah haji ke Mekah.
إن
زيارة قبر الحسين تعدل عشرين حجة، وأفضل من عشرين عمرة وحجة
“Sesungguhnya ziarah
(berkunjung) ke kubur Husein sebanding dengan (pahala) haji sebanyak 20 kali.
Dan lebih utama dari 20 kali umrah dan 1 kali haji.” (Furu’ al-Kafi, 1: 324).
Salah seorang penganut
Syiah menyatakan,
إني
حججت تسع عشرة حجة، وتسع عشرة عمرة”، أجابه الإمام بأسلوب يشبه السخرية قائلاً:
“حج حجة أخرى، واعتمر عمرة أخرى، تكتب لك زيارة قبر الحسين عليه السلام
“Sungguh saya telah
menunaikan haji sebanyak 19 kali dan umrah juga 19 kali.” Lalu imam menjawabnya
dengan perumpamaan yg mengejek, “Berhajilah sekali lagi dan umrahlah sekali
juga, maka akan dicatatkan untukmu (pahala yang sama) dengan berziarah ke kubur
Husein ‘alaihissalam”. (Biharul Anwar, 38: 101).
Perdana mentri Irak,
penganut Syiah 12 Imam, menyatakan bahwa tanah Karbala lebih berkah untuk
menjadi kiblat umat Islam dunia. Ia beralasan, karena di Karbala terdapat
Husein radhiallahu ‘anhu. Dan ia akan berusaha mewujudkan hal itu.
Berikut pernyataannya:
Nah.. setelah
mengetahui kedudukan Mekah bagi orang-orang Syiah, kita pun mengetahui mengapa
mereka melakukan pengrusakan dan perbuatan onar di tanah Haram. Kita juga
menyadari potensi kecemburuan mereka terhadap Mekah ini akan senantiasa muncul.
Sekarang akan kita lihat sejarah prilaku teror orang-orang Syiah di tanah
haram.
1. Kejahatan Syiah di Masa Silam
Pertama: Imam Ibnu
Katsir dalam kitabnya al-Bidayah wa an-Nihayah mencatatkan suatu peristiwa
pembantaian jamaah haji oleh orang-orang Syiah Qaramithah. Pada tahun 312 H,
orang-orang Syiah Qaramithah yang dipimpin oleh Abu Thahir, Husein bin Abi Said
al-Janabi menyerang jamaah haji yang baru saja pulang dari Baitullah al-Haram
selesai melaksanakan kewajiban mereka menunaikan ibadah haji. Mereka membunuh
sejumlah besar jamaah, mengambil harta yang mereka inginkan, memilih para
wanita dan anak-anak untuk mereka tawan, kemudian mereka tinggalkan orang-orang
yang tersisa dengan mengambil onta-onta sebagai rampasan.
Kedua: masih dalam
al-Bidayah wa an-Nihayah. Imam Ibnu Katsir juga mencatat kejadian pada tahun
317 H. Orang-orang Qaramithah dengan pemimpin mereka Abu Thahir, Husein bin Abi
Said al-Janabi, memasuki Masjidil Haram dan membunuh jamaah haji yang sedang
beribadah di sana. Peristiwa itu terjadi pada hari tarwiyah 8 di bulan haram,
bulan Dzul Hijjah, dan tanah haram, Mekah al-Mukaramah. Para jamaah haji sampai
berlindung di kiswah Ka’bah, namun orang-orang Syiah ini tidak peduli dan
tetap menumpahkan darah mereka. Mengapa hal ini terjadi? Karena mereka tidak
memuliakan tanah haram sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
Kemudian dengan
sombongnya Abu Thahir memerintahkan jasad-jasad jamaah haji yang tewas di
masukkan ke dalam sumur zam-zam, melepas kiswah dan pintu Ka’bah, dan yang
keterlaluan ia mencongkel hajar aswad dan membawanya ke tempat mereka. Imam
Ibnu Katsir menyebutkan pada tahun 339 H barulah mereka mengembalikannya lagi
ke Mekah.
2. Kejahatan Syiah di Zaman Modern.
Pertama: Pada tahun
1406 H/1986 M, pihak keamanan Arab Saudi berhasil mengamankan bahan peledak
yang dibawa jamaah haji Iran memasuki Mekah.
Kedua: Di tahun
berikutnya, 1407 H/1987 M, kembali jamaah haji Syiah Iran mengadakan kerusuhan
di tanah haram. Mereke berdomonstrasi anti Amerika di tanah suci dan di bulan suci dengan
membawa senjata tajam.
Video:
Ketiga: Pada tahun 1414 H/1994 M orang-orang Syiah mengadakan pengrusakan
di dekat Masjid al-Haram. Mereka juga membunuh beberapa jamaah haji. Mereka
adalah orang-orang Syiah dari Kuwait dan satu orang dari Arab Saudi sendiri.
Saat itu, Allah bukakan kebusukan yang mereka tutupi dengan istilah toleransi
atau persaudaraan Sunni-Syiah, di hadapan jamaah haji dari seluruh dunia.
Salah satu petinggi
Hizbullah Lebanon menyatakan akan menyerang Mekah:
Sebenarnya masih sangat
banyak sekali kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang Syiah di
tanah haram, baik secara perorangan atau kelompok yang terorganisir. Mereka
melakukan pencurian terhadap jamaah haji, membunuh jamaah yang berada antara
shafa dan marwa, dll.
Penulis serahkan kepada
pembaca sendiri yang menilai slogan-slogan persatuan yang digembar-gemborkan
oleh orang-orang Syiah di negeri ini, apakah itu sebuah bualan atau memang
sebuah kebenaran.
Siapa yang tidak
membaca sejarah, maka ia akan dihukum dengan melakukan kesalahan yang sama
dengan kesalahan di masa lalu.
Oleh Nurfitri Hadi
Artikel www.KisahMuslim.com
Artikel www.KisahMuslim.com