Pada Sabtu (28/03) selepas shalat Zuhur
waktu Suriah, Mujahidin akhirnya berhasil merebut Kota Idlib, membebaskannya
dari tentara rezim Nushairiyah dan milisi Syiah pendukungnya.
Kontributor Bumisyam, Shakirullah
melaporkan, setelah melewati pertempuran kilat selama 5 hari berturut-turut
sejak Selasa (24/03), setahap-demi setahap kekuatan rezim yang ada dalam kota
dipatahkan dan dipukul mundur oleh Mujahidin hingga mereka keluar dari Kota
Idlib.
Syaikh DR Abdullah Al Muhaysini—sosok
yang selama ini tiada hentinya memompa semangat Mujahidin—mengatakan,
“Keberhasilan Mujahidin pada pertempuran ini adalah atas karunia Allah semata.
Kemudian dengan persatuan Mujahidin melalui aliansi yang saya sebut dengan nama
Jaisy Al-Fath (tentara penaklukan), akhirnya mereka (Mujahidin) benar-benar
menaklukkan Kota Idlib dan menjadikannya sebagai ibu kota provinsi kedua yang
lepas dari kekuasaan rezim tirani Basyar Al-Asad setelah Raqqah.”
Tahmid, Tahlil dan Takbir tiada hentinya
dikumandangkan setelah pengumuman Futuhnya Kota Idlib. Segenap Mujahidin yang
telah berperang sebelumnya serta menyiapkan pertempuran ini, masuk ke dalam
kota. Mereka berkonvoi, diiringi Takbir, Tahmid dan Tahlil.
Kaum Muslimin menyambut Mujahidin yang
telah bertempur dalam beberapa hari ini dengan tangis haru. Tampak mereka
menciumi Mujahidin.
Jalan-jalan di kota Idlib pun dipenuhi
oleh Mujahidin. Semua titik utama dalam kota diduduki dan pos ribath baru
segera dibangun, guna mempertahankan kota dan menghadang jalur masuknya kembali
pasukan rezim.
Saat ini Mujahidin mengejar tentara
rezim dan bertahan di dekat Muaskar Al-Mastumah, karena pasukan Asad juga
berkumpul di sekitar itu.
Banyak yang berhasil ditawan Mujahidin,
baik dari tentara rezim ataupun Syabihah (milisi Syiah). Tak kurang 200-an
tentara dan milisi Syiah pendukungnya berhasil ditawan, 1500-an tewas. Dan di
pihak Mujahidin ada 70 yang gugur syahid, insya Allah.
Syaikh Al Muhaysini yang turut mengitari
Kota Idlib, mengatakan, bahwa kemenangan ini bukan sekadar untuk meruntuhkan
Basyar Asad saja.
“Namun lebih dari itu, Basyar juga
membawa kaum (Syiah) rafidhi dari berbagai negeri ke sini, maka Mujahidin dari
berbagai negeri pun datang untuk meruntuhkan mereka (Basyar dan sekaligus Syiah
rafidhi, red),” kata Syaikh Muhaysini.
“Dan, kami tidak akan berhenti hingga
kami melihat Masjidil Aqsha dengan izin Allah,” pungkasnya.
“Kami memanjatkan syukur kepada Allah
atas kemenangan Mujahidin, kemenangan yang datang pada awal musim semi, yang
menjadi musim semi kemenangan, alhamdulillah,” kata seorang warga yang turut
menikmati bebasnya Idlib.
“Kami berdoa kepada Allah agar menerima
pengorbanan mereka, menerima para syuhada, menyembuhkan yang terluka, dan
memberikan kesabaran bagi mereka untuk melanjutkan jalan Jihad ini,” harapnya.
[Shakirullah/bumisyam]