Sunday, May 24, 2015

Banyolan Kaum Syiah dalam Arba'in Husain rodhiyallohu'anhuma

Berikut ini adalah cuplikan dari situs syiah sendiri tentang acara sesat mereka dalam memperingati kematian Husein:

Itulah Arbain Menurut Kaum Syiah, Pada Hakikatnya yang menyebabkan Husein Meninggal adalah akibat tipudaya syiah yang mengantarkan Husein kepada para pembunuhnya.
Itulah Ritual Memperingati kematian Husein yang dikenal dengan ritual arbain, yakninya
Mereka lakukan ritual tersebut sebagai bentuk ratapan dan “duka” yang mendalam atas kematian Husein ‘alaihissalam, padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
ليس منا من ضرب الخدود أو شق الجيوب أو دعا بدعوى الجاهلية
“Bukan termasuk golongan kami mereka yang (meratapi kematian dengan) menampar-nampar pipi, merobek-robek saku baju, dan mengucapkan kalimat-kalimat ala jahiliyah.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Ketika masih lemah syiah hanya memukul dada. tapi kalau sudah kuat seperti di Iraq mereka akan memukulkan pedang seperti dibawah ini:


Pengikut Syiah Cukup Antusias dalam memperhatikan ceramah ustadz nya nampak mereka sudah mulai mengeluarkan air mata sebagai air mata buaya kaum syiah
 Banyaknya kaum wanita yang ikut syiah karena wanita sangat mudah dibawa perasaan apalagi dibumbui perasaan duka. Padahal inilah awal jebakan syiah terhadap wanita yang ujung2nya mereka akan dijadikan sebagai SIGHEH (Yakni Pelacur yang bisa untuk kawin kontrak alias Zina) Pelampiasan Para Penjahat Kelamin Syiah.
AWASLAH WAHAI UKHTI MUSLIMAH JANGAN KALIAN SAMPAI MASUK KE LOBANG BUAYA SYIAH.
Semboyan Syiah Syrik  



Acara Konser Sebagai awal memukul dada akan dimulai, maka para fans syiah mulai mempersiapkan tangan sebagaimana instruksi Ustadz syiah



2 Orang Ustadz Syiah di atas sedang bersandiwara menipu pengikutnya agar mereka semua larut dalam suasana sedih. Tapi afwan nih orang matanya sedang lirik sana-sini mengincar calon sigheh yang bisa di ajak kencan. Di karbala Iraq Kencan Kontrak tersebut sudah biasa dilakukan bahkan sebuah kejadian mengerikan setelah mereka selesai acara arbain malam harinya semua lampu dijalan dimatikan (sudah tradisi lampu ini dimatikan dan disengaja)....Trusss apa yang terjadi kaum syiah saling berebut mencari pasangan kencan mereka ditengah malam yang gelap gulita...kemudian mereka menuju tempat2 yang bisa untuk berkencan baik hotel atau yang lainnya. setelah hajat / kencan mereka selesai lampu2 dihidupkan dan alangkah terkejutnya ibarat disambar petir,,ternyata wanita yang digauli pemuda tersebut adalah ibunya
 Mereka pura2 mencabut panah di tubuh imam husein...


Kerudung Kalian Tidaklah menutupi borokya agama kalian???
Akhwat Syiah ini menjadi objek tontonan para Om-Om Syiah dalam mengekspresikan rasa kesedihan terhadap imam husein yang mana pada hakikatnya mereka sedih karena telah membunuh imam husein.


Bodohnya wanita syiah indonesia ini maunya dirantai digiring dipanggung dan diseret oleh anak-anak sembari dicambuk oleh Om-om syiah.

MARILAH SIMAK SEDIKIT CUPLIKAN KEBENARAN TENTANG HARI ARBAIN:

Setiap tanggal 10 Muharram, masyarakat dunia akan disajikan sebuah ritual berdarah yang mengerikan. Ritual tersebut dilakukan oleh kelompok yang menyebut diri mereka Syiah, penolong keluarga Nabi. Mereka lakukan ritual tersebut sebagai bentuk ratapan dan “duka” yang mendalam atas kematian Husein ‘alaihissalam, padahal Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ليس منا من ضرب الخدود أو شق الجيوب أو دعا بدعوى الجاهلية
“Bukan termasuk golongan kami mereka yang (meratapi kematian dengan) menampar-nampar pipi, merobek-robek saku baju, dan mengucapkan kalimat-kalimat ala jahiliyah.” (HR. Bukhari dan Muslim)



Islam adalah agama yang penuh rahmat yang tidak mengajarkan kecuali kebaikan, Islam melarang meratapi kematian -yang merupakan bagian dari takdir Allah- dengan menampar-nampar pipi, merobek saku baju, dan mengucapkan kalimat-kalimat yang buruk sebagai pelampiasan emosi, apalagi memukul kepala dengan pisau dan pedang, mencambuki badan dengan rantai, dan mengucapkan kalimat kekufuran.
Lalu bagaimana ahlul bait Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menanggapi ritual ini. Berikut kami kutipkan perkataan keluarga Nabi terkait peristiwa ini dari buku-buku Syiah.

Ali bin Husein (putra Husein bin Ali)
Ali bin Husein menyaksikan langsung bagaimana ayahnya, Husein bin Ali, tewas di Karbala. Ketika memasuki kota Kufah setelah ayahnya tewas, ia mengatakan, “Wahai orang-orang Kufah, aku bersumpah kepada Allah, sadarkah kalian bahwa kalian telah menulis surat (janji berbaiat pen.) kepada ayahku namun kalian menipunya?! Kalian memberinya janji dan baiat, tapi kalian sendiri membunuhnya?! Celakalah kalian! Apa yang akan kalian perbuat dan apa yang ada di benak kalian ketika kalian dipertemukan dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (di akhirat)?! Ketika beliau mengatakan, ‘Kalian bunuh darah dagingku! Kalian nodai kehormatanku! Kalian bukanlah umatku!’ (al-Ihtijaj oleh ath-Thabrasi, Hal. 32)
Suatu hari, Ali bin Husein melwati sekelompok orang yang menangisi dan meratapi kematian Husein dan keluarganya. Lalu ia mengatakan, “Kalian meratapi dan menangisi kami (ahlul bait)? Siapakah yang membunuhi kami?” (al-Malhuf, Hal. 68). Pembunuh Husein telah penulis jelaskan di kisah syahidnya Husein.

Ummu Qultsum binti Ali (saudara perempuan Husein)
Ummu Qultsum mengatakan, “Wahai penduduk Kufah, keburukan bagi kalian. Mengapa kalian berkhianat kepada Husein lalu membunuhnya?!” (Nafasu al-Mahmum, Hal. 363)

Zainab bin Ali (saudara perempuan Husein)
Ketika melihat penduduk Kufah (Irak) menangis dan meratap, ia mengatakan, “Diamlah kalian wahai penduduk Kufah! Laki-laki dari kalangan kalian yang membunuh namun perempuan-perempuan kalian yang menangisi?! Pemberi keputusan di hari urusan-urasan diselesaikan (hari kiamat pen.) antara kami (ahlul bait) dan kalian adalah Allah.” (Nafasu al-Mahmum, Hal. 365)

Ulama-ulama Syiah Berbicara Tentang Pembunuh Husein

Murtadha al-Muthahhiri -seorang filosof Syiah- mengatakan, “Tidak diragukan lagi, bahwasanya penduduk Kufah adalah Syiah-nya Ali dan orang-orang yang membunuh Imam Husein adalah Syiah-nya sendiri.” (Malhamatu al-Huseiniyah, Jilid: 1, Hal. 126). Ia juga mengatakan, “Husein itu terbunuh di tangan umat Islam sendiri, yakni di tangan orang-orang Syiah. Hanya berselang 50 tahun saja setelah wafatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Malhamatu al-Huseiniyah, Jilid: 3 Hal. 64)
Husein bin Ahmad al-Buraqi an-Najafi mengatakan, “Diantara kejahatan penduduk Kufah adalah, mereka menghina Hasan bin Ali ‘alaihissalam dan membunuh Husein‘alaihissalam, setelah mereka mengundang Husein (ke Kufah).” (Tarikh Kufah, Hal. 113)
Mereka mengkalim mencintai keluarga Nabi dan menanamkan doktrin permushan kepada masyarakat awam, Ahlussunnah adalah orang-orang yang tidak memuliakan keluarga Nabi bahkan berbuat zalim terhadap mereka. Namun ternyata mereka sendiri yang membunuh keluarga Nabi, membunuh Husein dan 18 orang ahlul bait yang wafat bersama Husein, shalawat dan salam untuk mereka semua.
Ibrahim an-Nakha’i rahimahullah mengatakan, “Seandainya aku tergabung dalam pasukan yang membunuh Husein, kemudian aku masuk ke dalam surga, niscaya aku sangat malu untuk bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (Mu’jam al-Kabir, 3: 112).
Inilah yang selalu digembar-gemborkan oleh orang-orang yang mengaku pengikut ahlul bait (baca: Syiah) pada hari ini. Mereka katakan Ahlussunnah telah merampas hak keluarga Nabi, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Bani Umayyah, mereka semua merampas hak kepemimpinan dari keluarga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, padahal apa yang telah dilakukan oleh generasi awal Syiah? Mereka mengundang Husein ke Kufah (salah satu kota di Irak) untuk “memberikan” hak kepemimpinan padanya, namun ternyata mereka menghianatinya dan membunuhnya. Inikah yang mereka ratapi di peringatan Karbala, setiap 10 Muharram?!
Allahummaa shallai wa sallam ‘alaa Nabiyyina Muhammad wa ‘alaa aali baitihi ajma’iin 

Sumber. www.sunnahcare.com



Tingkah Gila Ulama-Ulama Syi'ah Di Hari Ratapan Mereka
Bukan syi’ah kalau tidak gila. Mereka meratap berlebihan atas nama cinta ahlul bait. Maka pertanyaan kami: Beginikah yang namanya cinta ahlil bait?? Padahal imam Ali melarang perbuatan seperti itu, Imam Husain juga melarang perbuatan seperti itu, dan Rasulullah pun juga melarangnya. Dan itu tertulis dalam kitab-kitab syi’ah.


Mari kita lihat tingkah gila mereka hingga akhir cuplikan video: ( silahkan klik )



Maka pertanyaannya: Begitukah yang namanya cinta ahlil bait?? Dengan meratap hingga memukul-mukul wajah, dan menampar-nampar pipi, serta merobek-robek baju??

Disebutkan dalam kitab syi’ah “Nahju Al-Balaghah”, Imam Ali bin Abi Thalib berkata:

من ضرب يده عند مصيبة علَى فخذه فقد حبط عمله

"Barangsiapa memukul-mukul pahanya dengan tangannya tatkala datangnya musibah, maka telah batal amalannya" (Nahju Al-Balaghah hal. 576)

Dan padahal Imam Husain sendiri yang wafat terbunuh dikarbala mengatakan kepada saudarinya Zainab di karbala melarang untuk meratap seperti itu dan tertulis dalam kitab syi’ah sendiri:

يا أختي أحلفك بالله وعليك أن تحافظي علَى هذا الحلف، إذا قتلت فلا تشقي علَى الجيب ولا تخمشي وجهك بأظفارك ولا تنادي بالويل

"Wahai saudariku, aku bersumpah kepadamu dengan nama Allah, dan wajib atasmu untuk menjaga sumpah ini. Jika aku terbunuh maka janganlah kamu merobek robek pakaianmu, dan janganlah kamu menampar-nampar wajahmu, dan jangan juga menyeru dengan perkataan kebianasaan" (Muntahaa al aamaal 1/248)

Dan begitu pula Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga melarangnya, beliau bersabda kepada Fatimah:

إِذَا أَنَا مِتُّ فَلَا تَخْمِشِي عَلَيَّ وَجْهًا، وَلَا تَنْشُرِي عَلَيَّ شَعْرًا، وَلَا تُنَادِي بِالْوَيْلِ، وَلَا تُقِيمِي عَلَيَّ نَائِحَةً

"Jika aku wafat, maka janganlah kamu menampar-nampari wajahmu atas kematianku, dan janganlah kamu menarik-narik rambutmu, dan jangan pula menyeru dengan perkataan kebinasaan, dan janganlah kamu meratapiku" (Al Kaafi 5/527)

Maka beginikah yang namanya cinta ahlu bait?? Namun melanggar perintah imam-imam Ahlu bait??

Bukalah matamu wahai syi’ah..