Pemimpin Hizbulat Libanon, Hassan Nasrullat, mengatakan, Iran
adalah satu-satunya harapan yang tersisa untuk membebaskan Palestina dari
pendudukan Israel. Penyataan itu muncul dalam pidatonya pada malam “Hari Quds”
(Hari Yerusalem).
“Hanya ada satu negara yang mengancam Israel dan itu adalah Iran,” kata
Nasrallat di depan ribuan orang dalam peringatan “Hari Quds” di Dahieh
pinggiran Beirut, semalam.
Namun hal ini dibantah langsung oleh Rakyat Palestina.
dimana:
RAKYAT PALESTINA MEMBAKAR BANTUAN SYIAH
Seorang sahabat dari palestina Ahmad Loay Daboul mengirimkan gambar tentang
sikap rakyat palestina yang membakar bantuan Syiah pasukan Hizbullat yang
diketuai oleh Az Zindiq Hasan Zamiroh sebagai ganti dari nama Hasan Nasrullah.
Media massa Arab Saudi, palestina, Dan timur tengah lain juga serempak
mengganti nama Hasan Nasrullah menjadi HASAN ZAMIROH.
Fakta ini Membuktikan bahwa sikap Syiah yang sok membela Palestina ternyata
hanya Riya' Riya' an belaka toh nyatanya rakyat palestina juga menolak Syiah
dan melaknat mereka tiap hari. Karena asal muasal SYIAH adalah seorang YAHUDI
yakni Abdullat bin Saba' Al Yahudi musuh abadi rakyat palestina.
Berikut sedikit Fakta yang digelapkan Media Massa Nasional dan Internasional
seputar hubungan Akrab Syi'ah (Iran, Hizbullat, CS) dengan Yahudi (Bangsa Bani
Israel):
http://www.sunnahcare.com/2015/07/rakyat-palestina-tahu-kelicikan-syiah.html
Makin Mesrah, Iran Beri Izin Surat Kabar Yahudi
Pemerintah Iran untuk pertama kalinya
memberikan izin kepada Surat Kabar Yahudi "Jewish Daily Forward"
untuk dipublikasikan dan didistribusikan di Iran.
Seperti yang dilansir The New York Times, pemerintah Iran telah memberikan izin jangka pendek kepada surat kabar Yahudi "Jewish Daily Forward" surat kabar yang banyak digandrungi orang-orang Yahudi khususnya Yahudi Amerika Serikat.
Menurut New York Times, langkah Iran yang jarang ini adalah bagian dari usaha Iran untuk mendekati dan memengaruhi opini publik Yahudi Amerika terkait dengan kesepakatan nuklir Iran yang tercapai 14 Juli lalu, kesepakatan nuklir ini akan meringankan sanksi atas Iran dengan jaminan dari Iran bahwa nuklirnya untuk tujuan damai.
Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran menegaskan bahwa surat kabar yang berbasis wartawan asing itu, Selasa lalu telah diberikan izin kepada surat kabar Yahudi Amarika yang telah terbit di New York hampir satu abad.
Pemberian izin surat kabar Yahudi ini, semakin menimbulkan pertanyaan akan niat murni dari pemerintah dan tokoh-tokoh Iran yang selama ini selalu meneriakkan ingin menghapus Israel dari peta dunia. Sikap pemerintah Iran ini berbeda ketika memperlakukan minoritas Sunni di Iran yang banyak mengalami penindasan dan berakhir di hukuman gantung.
Komunitas Yahudi di Iran tersebar di tiga kota besar; Taheran, Hamdan, Isfahan. Dan menurut data resmi Iran, ada sekitar 30.000 orang Yahudi di Iran. Sebuah jumlah yang sangat besar di sebuah negara yang katanya anti-Zionis!
Isfahan, yang terletak di tengah-tengah Iran, dikelilingi oleh kota-kota berbasis Syiah—seakan dengan jelas orang-orang Syiah melindungi mereka.
Padahal, orang-orang Sunni di Iran diburu seperti tikus, dan ulama-ulamanya digantung. Bahkan orang-orang Sunni tidak punya masjid untuk shalat Jumat. Bandingkan dengan sinagog yang bertebaran di bumi Iran. (albayan.co.uk/Ans)
Seperti yang dilansir The New York Times, pemerintah Iran telah memberikan izin jangka pendek kepada surat kabar Yahudi "Jewish Daily Forward" surat kabar yang banyak digandrungi orang-orang Yahudi khususnya Yahudi Amerika Serikat.
Menurut New York Times, langkah Iran yang jarang ini adalah bagian dari usaha Iran untuk mendekati dan memengaruhi opini publik Yahudi Amerika terkait dengan kesepakatan nuklir Iran yang tercapai 14 Juli lalu, kesepakatan nuklir ini akan meringankan sanksi atas Iran dengan jaminan dari Iran bahwa nuklirnya untuk tujuan damai.
Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran menegaskan bahwa surat kabar yang berbasis wartawan asing itu, Selasa lalu telah diberikan izin kepada surat kabar Yahudi Amarika yang telah terbit di New York hampir satu abad.
Pemberian izin surat kabar Yahudi ini, semakin menimbulkan pertanyaan akan niat murni dari pemerintah dan tokoh-tokoh Iran yang selama ini selalu meneriakkan ingin menghapus Israel dari peta dunia. Sikap pemerintah Iran ini berbeda ketika memperlakukan minoritas Sunni di Iran yang banyak mengalami penindasan dan berakhir di hukuman gantung.
Komunitas Yahudi di Iran tersebar di tiga kota besar; Taheran, Hamdan, Isfahan. Dan menurut data resmi Iran, ada sekitar 30.000 orang Yahudi di Iran. Sebuah jumlah yang sangat besar di sebuah negara yang katanya anti-Zionis!
Isfahan, yang terletak di tengah-tengah Iran, dikelilingi oleh kota-kota berbasis Syiah—seakan dengan jelas orang-orang Syiah melindungi mereka.
Padahal, orang-orang Sunni di Iran diburu seperti tikus, dan ulama-ulamanya digantung. Bahkan orang-orang Sunni tidak punya masjid untuk shalat Jumat. Bandingkan dengan sinagog yang bertebaran di bumi Iran. (albayan.co.uk/Ans)