Selasa, 14 Muharram 1437 H / 27 Oktober 2015
10:07 wib
Bismillahirrahmannirrahim.
Semakin dekatnya hari Kiamat,
menjadi penting rasanya untuk merefleksi beberapa hal yang dibuat-buat tentang
peristiwa masa depan, karena tidak diragukan lagi hal ini akan memainkan
peranan yang kelak akan dilakukan oleh berbagai aliran sesat.
Di antara hal ini adalah
tentang “al-Mahdi” kaum Rafidah yang akan mengobarkan perang melawan Islam dan
kaum Muslim, melawan keadilan dan kebenaran yang dipandu oleh al-Mahdi masa
depan yang telah dijelaskan dalam sunnah.
Semakin dekat hari Kiamat,
semakin erat kaum Rafidah berhubungan dengan orang-orang Yahudi untuk
mempersiapkan datangnya pemimpin jahat yang ditunggu-tunggu ini. Setelah
membaca catatan orang-orang Rāfidī tentang “al-Mahdi,” menjadi jelas bahwa ia
tidak lain adalah Dajjal.
Menurut kelompok Rafidah,
“al-Mahdi” adalah putra dari al-Hasan al-Askari yang bernama “Muhammad”.
Al-Hasan al-Askari meninggal hampir 1.200 tahun yang lalu. Mereka mengklaim
Muhammad “al-Mahdi” lahir sekitar waktu kematian ayahnya.
Para ulama Ahlus-Sunnah ragu
bahwa al-Hasan al-Askari pernah memiliki anak yang masih hidup, namun menurut
klaim Rafidah ia memiliki seorang putra yang disembunyikan oleh ayahnya atau
oleh saudaranya dan yang kemudian bersembunyi di dekat Samarra’ dan kelak akan
muncul kembali sebelum hari Kiamat setelah hidup di dalam persembunyian lebih
dari seribu tahun, atau seperti yang mereka klaim.
Di sini, kami akan mengutip
beberapa riwayat tentang “al-Mahdi” mereka dari kitab-kitab mereka “yang paling
bisa dipercaya”[1].
Seorang Rāfidī an-Nu’mānī
meriwayatkan di dalam bukunya “Al-Ghaybah,” “Ketika Imam [‘al-Mahdi’] menyeru,
ia akan memohon kepada Allah melalui nama Ibrani-Nya.”
Dalam buku “Al-Kafi”, seorang
Rāfidī bernama al-Kulaini memberi judul sebuah bab dengan nama: “Bab: Ketika
Imam Muncul Mereka Akan Mengatur dengan Hukum Daud dan Keluarga Daud” Dia
kemudian meriwayatkan bahwa Ja’far as-Sadiq mengatakan, “Ketika al-Qa’im [‘al-Mahdi’]
dari keluarga Muhammad muncul, ia akan memerintah dengan hukum Daud dan
Sulaiman.” dalam riwayat lain, Ja’far as-Shadiq berkata, “Dunia tidak akan
berakhir hingga seorang pria dari keturunanku akan mengatur dengan hukum Daud.”
Al-Kulaini juga meriwayatkan bahwa Ja’far as-Shadiq ditanya, “Berdasarkan apa
engkau akan memerintah?” Dia menjawab, “dengan hukum keluarga Daud.”
Dalam “Al-Irsyad,” seorang
Rāfidī bernama at-Tusi meriwayatkan bahwa Ja’far as-Shadiq mengatakan, “Dari
Kufah akan muncul bersama al-Qa’im dua puluh tujuh laki-laki pengikut Musa,
tujuh Ashabul Kahfi, Joshua, Sulaiman, Abu Dujanah Al-Ansari, al-Miqdad, dan
Malik al-Asytar. Mereka akan pendukungnya.”
Seorang Rāfidī bernama
al-Majlisi meriwayatkan di dalam “Bihar al-Anwar” bahwa Ja’far as-Shadiq
mengatakan, “Al-Qa’im akan berurusan dengan orang-orang Arab sesuai dengan
tanda merah.” Dia ditanya, “Apa itu tanda merah?” Dia menjawab dengan
menyilangkan jarinya di atas lehernya yang menunjukkan pembunuhan. Al-Majlisi
juga meriwayatkan bahwa Ja’far as-Shadiq berkata, “Takutlah kepada orang-orang
Arab, karena mereka memiliki masa depan yang buruk. Sungguh, tidak ada satu pun
dari mereka akan mengikuti al-Qa’im ketika ia muncul.”
Seorang Rāfidī bernama
an-Nu’mānī juga meriwayatkan dalam “Al-Ghaybah” bahwa Muhammad al-Baqir
mengatakan, “Jika orang tahu apa yang akan dilakukan oleh al-Qa’im ketika ia
muncul maka kebanyakan dari mereka tentu tidak ingin melihatnya karena sangat
banyak orang-orang yang akan dia bunuh. Ia hanya akan mulai pembunuhan dengan
membunuh orang Quraisy.
Dia tidak akan menerima apa
pun dari mereka kecuali perang dan dia tidak akan menawarkan apapun kecuali
pedang.” An-Nu’mānī juga meriwayatkan bahwa Ja’far as-Shadiq mengatakan,
“Ketika al-Qa’im yang berasal dari keluarga Nabi itu muncul, ia akan membawa
lima ratus orang dari Quraisy dan memenggal leher mereka. Dia kemudian akan
membawa lima ratus lagi dan memenggal leher mereka.
Dia akan melakukannya hingga
enam kali [sehingga dia membunuh tiga ribu orang dari Quraisy]. Dia akan
membunuh mereka dan pengikut mereka.” Dia juga meriwayatkan bahwa Ja’far
as-Sādiq[2] mengatakan,”Ketika
al-Qa’im mulai muncul, tidak akan ada antara dia dan Arab serta Quraisy kecuali
pedang.”
Maka “al-Mahdi” menurut
Rāfidhah adalah dia berbicara dalam bahasa Ibrani, mengatur dengan Taurat,
diikuti oleh orang-orang Yahudi, dan membunuh orang-orang Arab terutama
Quraisy! Apakah ini gambaran tentang al-Mahdi atau Dajjal? Bandingkan dengan
keterangan bahwa tujuh puluh ribu orang Yahudi dari Asbahān (Isfahan saat ini
di Iran) akan mengikuti Dajjal seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim dari Anas h.
Dan juga apabila kita
memperhatikan bahwa Dajjal akan muncul dari daerah Khawarij seperti dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ibnu ‘Umar i. Dan juga apabila
dibandingkan bahwa mereka yang menyangkal Qadar adalah termasuk pengikut Dajjal
seperti disebutkan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari
Hudzaifah j. Hal ini penting karena dua alasan, yakni karena Rafidah berasal
dari sekte Khawarij terbesar. Mereka dan Khawarij lainnya memiliki akar yang
sama pada seorang Yahudi bernama ‘Abdullah bin Saba’, yang ikut andil dalam
pemberontakan terhadap Khalifah yang sah ‘Utsman j. Untuk alasan ini, beberapa
ulama juga menyebut Khawarij sebagai “Saba’iyyah”[3].
Selain itu, Rafidah juga
terkenal karena mengucapkan vonis takfir kepada sebagian besar umat termasuk
generasi terbaik dari umat – sahabat Nabi h– Menolak otoritas para khalifah, bahkan
bekerja sama dengan Tentara Salib dan Tatar melawan para khalifah dan rakyat
Muslim mereka. Kaum Rafidah juga memiliki sejarah pembantaian terhadap kaum
Muslimin yang menolak keyakinan Rāfidah. Ini terlihat sangat nyata selama
kerajaan Safawi (“1501- 1736 M”) dan perang terhadap Ahlus-Sunnah di Persia.
Terakhir, Rafidah adalah salah satu sekte dari Qadariyyah, mereka menyangkal
bahwa perbuatan baik dan buruk adalah dengan qadar Allah.
Oleh karena itu, kaum murtad
Rafidah telah menggabungkan antara syirik akbar (menyembah keluarga Nabi g),
penolakan terhadap al-Qur’an dan Sunnah (karena mereka mengklaim bahwa para
Sahabat telah memalsukan teks-teks agama), takfir terhadap para sahabat j dan
ummahatul-mukminin, dan keyakinan dalam bid’ah sesat Khawarij dan Qadariyyah.
Ketika merenungkan tentang ini dan fakta bahwa orang-orang Yahudi menunggu apa
yang mereka sebut al-Masih/Messiah – padahal orang-orang Yahudi menyangkal
kerasulan Isa n, yang akan kembali sebelum Hari Kiamat – hal ini diperkirakan
bahwa kaum Rafidah akan bersekutu secara terang-terangan dengan orang-orang
Yahudi di masa depan dalam perang mereka melawan Islam dan kaum Muslimin[4].
Kami berlindung kepada Allah
untuk Ahlus-Sunnah dari kejahatan Dajjal.
========================================
Catatan kaki:
[1] Keaslian
adalah sesuatu yang mustahil bagi kaum pembohong Rāfidī, karena mereka terkenal
sebagai makhluk paling pembohong. Tapi meskipun ada pemalsuan terang-terangan
dalam kisah mereka, mereka tetap bertindak sesuai dengan keyakinan yang salah
yang mereka pegang, sebagaimana orang-orang Yahudi yang akan mengikuti Dajjal
sesuai dengan kepalsuan yang mereka klaim, di mana mereka menganggap bahwa
Dajjal adalah al-Masih.
[2] Catatan:
Muhammad al-Baqir, Ja’far as-Sadiq, dan al-Hasan al-Askari bukanlah orang
Rafidah. Mereka berasal dari keluarga Nabi shallallahu alaihi wa sallam
sebagaimana ‘Alī, Fatimah, al-Hasan dan al-Husain berasal dari keluarga Nabi.
Hanya saja kaum Rafidah membuat kedustaan atas nama ‘Alī dan juga atas keluarga
dekat mereka. Kaum Rafidhah membuat kedustaan atas nama keturunan mulianya.
[3] Kedekatan
Rafidah kepada Khawarij yang lain terlihat pada wala’ antara Iran and Oman.
Oman diperintah semata-mata oleh Ibādiyyah dan dihuni kebanyakan oleh mereka.
Ibādiyyah secara historis merupakan kelompok sesat Khawarij; tapi selama
beberapa abad terakhir mereka telah berubah menjadi sekte murtad Jahmiah.
Taghut mereka “sultan” mengatur dengan hukum buatan manusia dan memiliki wala’
kepada Tentara Salib, kepada para thaghut Arab dan non-Arab termasuk Alu Salul
dan Rafidah.
[4] Meskipun
tidak mungkin untuk mengetahui secara pasti bagaimana tepatnya hal tersebut
akan terjadi, tapi sangat menarik untuk dicatat bahwa 340 rabi Yahudi Amerika
baru-baru ini menulis surat yang ditujukan kepada kongres Amerika untuk
mendukung rekonsiliasi Amerika-Iran, seperti dilansir “I24 News” (saluran
berita Yahudi) pada “18 Agustus 2015″ dalam sebuah artikel berjudul ” Suara
Dukungan Ratusan Rabi AS untuk Kesepakatan Nuklir Iran.”
Laporan itu menambahkan bahwa
Jewish Defense Forces Military Intelligence Directorate’s Research Department
memperlihatkan sikapnya terhadap kepemimpinan politik dari negara Yahudi dan
“menekankan adanya kemungkinan manfaat yang bisa diambil dari kesepakatan
tersebut.” Wallahu'alam. *dabiq edisi 11/usduq wadha.
Inilah Dua Belas Pecahan Sekte Rafidhah Menurut
Ibnu Jauzy
Makar tipu
daya iblis begitu membahayakan umat manusia, sehingga perpecahanpun hal yang
tidak bisa di hindari lagi, diantara kelompok kafir dan sesat itu adalah
Rafidhah. aliran ini berpecah belah hingga banyaknya, Ibnu Jauzy dalam kitabnya
Talbis Iblis mengurai hingga dua belas aliran.
Umat islam wajib mengetahui
dari dua belas aliran tersebut agar tidak terjebak dalam makar dan tipu daya
mereka, karena di tengah gencarnya kafir syiah menyerang ahlus sunah, sungguh
kita wajib waspada akan ini semua.
Pertama : Sekte Rafidhah
Alawiyah
Menurut mereka, sebenarnya
hak kerasulan adalah milik Ali, namun jibril melakukan kesalahan.
Kedua : Sekte Rafidhah
Amriyah
Sekte Kafir ini berpendapat,
bahwa Ali Bin Abi Thalib merupakan sekutu Muhamamad dalam masalah kerasulan
Ketiga : Sekte Rafidhah Syiah
Mereka berpendapat bahwa Ali
Bin Abi Thalib adalah orang yang diberi wasiat oleh rasululloh dan kekasih
Allah sepeninggalan beliau. Umat islam telah kafir dengan berbaiat kepada
selain Ali
Keempat : Sekte Rafidhah
Ishaqiah
Sekte ini menyatakan,
kenabian masih terus berlanjut hingga hari kiamat, dan setiap yang mengetahui
ahli baitu adalah seorang nabi
Kelima : Sekte Rafidhah
Nawusiyah
Menurut mereka, Ali adalah
pemimpin yang paling utama. Siapa yang mengutamakan selain Ali, dia sungguh
telah kafir.
Keenam : Sekte Rafidhah
Imamiyah
Menurut sekte ini, dunia
tidak mungkin damai tanpa kepemimpinan seorang imam dari anak cucu husain. Imam
tersebut diketahui oleh jibriel. Jika sang imam meninggal dunia, dia di
gantikan oleh orang yang sepadan
Ketujuh : sekte Rafidhah
Yazidiyah
Mereka berpendapat bahwa
seluruh keturunan husain menjadi imam shalat. Siapa yang mendapati salah
seorang dari mereka, maka dia tidak boleh shalat di belakang selainya
Kedelapan : Sekte Rafidhah
Abbasiyah
Sekte ini berpendapat bahwa
Al abbas lebih berhak menyandang kekhalifahan ketimbang yang lain, baik atau
jahat.
Kesembilan : Sekte Rafidhah
Mutanasikhah
Menurut Sekte Munasikhah, ruh
dapat berinkarnasi, apabila yang meninggal itu orang baik, ruhnya akan keluar
lalu ke jasad orang yang hidupnya bahagia. dan bila yang meninggal jahat ruhnya
akan keluar lalu masuk ke jasad yang hidupnya celaka
Kesepuluh : Sekte Rafidhah
Raj'iyah
Sekte ini beranggapan bahwa
Ali dan para pendukungnya akan kembali ke duania dan membalas dendam musuh
musuh mereka
kesebelas : Sekte Rafidhah
La'iniyah
Mereka melaknat ustman,
thlhah, Az zubair, Muawiyah, Abu Musa, aisyah dan para sahabat lainya
Keduabelas : Sekte rafidhah
Mutarabbishah
Mereka berpakaian mirip orang
yang bermanasik (berbaju ikhram) pada setiap periode sekte ini mengangkat satu
orang sebagai pemimpin. Mereka menganggap orang tersebut sebagai Al Mahdi umat
ini. Jika dia meninggal, mereka akan mengganti dengan orang lain.
Demikianlah kami nukilkan
penjelasan dari kitab Talbis Iblis kaya Ibnu Jauzy tentang macam macam Sekte
Rafidhah. sudah saatnya umat islam harus faham atas kesesatan mereka.
[Protonema/voaislam]