Wednesday, October 28, 2015

"Dibalik Kunjungan Dadakan Assad ke Rusia"

Oleh Hasmi Bakhtiar (by @hasmi_bakhtiar)
S2 HI Lille, Perancis

1. Pengen ngetuit tentang kunjungan dadakan Asad ke Moscow kemaren (21/10). Pertemuan Putin-Asad tersebut salam perpisahan atau menambah amunisi?
2. Apalagi pertemuan antar menlu 4 negara Rusia-Amrik-Saudi dan Turky di Wina jumat (23/10) kemaren gagal total. Nasib Suriah semakin susah ditebak.
3. Koran Shorouk Mesir memuat tulisan kolomnis Mesir, Fahmi Huwaidy, beliau mengibaratkan kunjungan Asad ke Moscow sebagai gempa politik. 
4. Menurut gw wajar raja Salman dan sekutunya susah bobo mikirin kenapa Putin ujug ujug manggil Asad ke Moscow padahal besoknya pertemuan Wina.
5. Asad melihat singgasananya udah mulai goyang gegara perlawanan pejuang demokrasi Suriah, walopun bantuan Saudi belum tepat sasaran.
6. Rusia paham itu dan gamao ambil resiko memperpanjang serangan di Suriah. Makanya Putin panggil Asad mengahadap. Biaya perang ga murah, bro!
7. Rusia berharap Asad mau menyerahkan kekuasaannya dengan solusi membentuk pemerintahan transisi, dengan Asad ikut serta, kemudian mundur.
8. Iran sebagai negara yang kepentingannya paling besar juga diusulkan Rusia ikut serta menentukan pemerintahan transisi, ditambah Mesir.
9. Kalo Asad setuju, niatnya Rusia pada pertemuan Wina mau ngebujuk Turky dan Saudi untuk setuju.
10. Dan semuanya terjawab pas jumat, Saudi dan Turky menolak keras keikut sertaan Asad dalam pemerintahan transisi yang direncanakan.
11. Alasannya, kalo Saudi setuju pemerintah transisi dibentuk dan Asad masih memimpin, ditambah ada Iran di sana sama aja nyerahin Suriah ke musuh.
12. Dan Turky juga punya alesan sendiri, perbatasan negara mereka ga bakal aman kalo Iran masih kuasai Suriah. Makanya usulan Rusia ditolak.
13. Penolakan Saudi dan Turky kemaren jawaban atas issue beberapa hari belakangan kalo Turky setuju Asad diikut sertakan di pemerintahan transisi.
14. Saudi memang dalam situasi kurang sehat, baik keuangan maupun politik. Pembangkangan beberapa negara teluk bikin Saudi pusing.
15. Sebut saja UEA yang terang terangan ngedukung serangan Rusia ke Suriah, belum lagi Mesir yang makin akrab dg Asad.
16. Hamdulillah Saudi punya sandaran Turky dan Qatar. Atas nama poros Sunni dua negara tersebut mau ngebantu Saudi.
17. Gw yakin kalo Turky setuju dengan usulan Rusia, Saudi gabisa berkutik. Ga mungkin Saudi perang sendirian, apalagi kerajaan tsb sedang krisis.
18. Ini pelajaran penting bagi Saudi, kalo koalisi dengan Perancis ga bisa terlalu diharepin. Ngebangun koalisi dengan Turky KUDU!
19. Dan setelah ditenangin Putin, Asad balik ke Suriah dengan harapan masih bisa jadi pemimpin Suriah, minimal dia aman kalo nanti mundur.
20. Sekarang usulan Rusia ditolak, kesepakatan membentuk pemerintah transisi dengan keikut sertaan Iran dan Mesir gagal. Asad kembali stress :D
21. Pertanyaannya sekarang, gimana kelanjutan Suriah? 
22. Menurut gw, setelah gagalnya perundingan Wina kemaren, Rusia dan Iran semakin mesra di Suriah.
23. Mungkin beberapa hari lagi kita bakal ngedenger Rusia nambah pasukannya di Suriah. Jelas tujuannya bukan semata melindungi Asad.
24. Tapi lebih menekan Turky dan Saudi yang bakal makin mesra juga. Kedua belah pihak bakal makin gila nunjukin power di sana.
25. Dan Suriah masih akan menjadi medan tempur antar negara kuat, dengan semua kisah lucu dan tragis yang bakal terjadi.
26. Ga menutup kemungkinan, kedepannya Amrik bakal gabung dengan Rusia dalam konflik Suriah. 
27. Walopun rada telat masih ada waktu buat Saudi buat seriusin koalisi dengan Turky dan Qatar. Kekuatan Rusia dan Iran bisa dihadapi kalo koalisi Sunni ini solid.
28. Dan kemungkinan bakal ada pemerintahan transisi di Suriah, dengan mengikutkan Asad dan Iran sangat kecil terbentuk.
29. Kemungkinan Saudi bakal kalah telak atau menang mungkin lebih logis, karena untuk saat ini sepertinya Saudi cuma punya dua pilihan: Terus maju atau mati!
30. Kalopun nanti ada kesepakatan politik antara 4 negara tadi, lebih faktor ' menyerah' atau malu dibilang kalah.
31. Sekian.

http://www.pkspiyungan.org/2015/10/dibalik-kunjungan-dadakan-assad-ke.html


Saudi Akan Kirim Senjata Anti Pesawat Besar-Besaran Untuk Mujahidin Suriah

Rudal Anti Pesawat Suriah FSA dari Saudi
Jaringan ElDorar mendapat informasi dari seorang pemimpin mujahidin di Hama -yang meminta identitasnya dirahasiakan- bahwa faksi revolusioner sedang mengharapkan kedatangan rudal anti pesawat selama minggu pertama bulan depan (November),
Beliau menambahkan bahwa proses pengiriman rudal akan terbatas pada beberapa faksi saja, namun ia tidak menyebutkan faksi mana yang akan mendapatkannya.
Dalam konteks yang sama, sumber dari media Saudi,Jamal Khashoggi (yang dekat dengan pejabat pengambilan keputusan di “lingkaran” Kerajaan Saudi Arabia) mengatakan bahwa ada upaya untuk mencabut berbagai larangan atas rudal anti pesawat, sehingga rudal anti pesawat dapat dikirim ke oposisi di Suriah, seperti halnya di anti tank roket dari jenis TOW.
Penasehat duta besar Arab Saudi di Inggris,Obaid Zaky, menekankan bahwa Arab Saudi dalam proses penyelesaian kesepakatan untuk sistem pertahanan udara dalam konteks peningkatan dukungan untuk oposisi di Suriah, dimana oposisi dapat menikmati bantuan yang besar.
Sementara itu wakil menteri luar negeri Rusia, mengisyaratkan dalam sebuah pernyataan adanya upaya oleh negara-negara regional (tidak disebutkan nama negaranya) untuk memberikan sistem pertahanan udara (terhadap angkatan udara Rusia) dari apa yang ia digambarkan sebagai “teroris”-yang mengacu kepada oposisi di Suriah.
Red : Maulana Mustofa
http://www.antiliberalnews.com/2015/10/27/saudi-akan-kirim-senjata-anti-pesawat-besar-besaran-untuk-mujahidin-suriah/