Senin, Oktober 12,
2015 LPPI Makassar
Aksi militer Rusia ke Suriah,
serta blok yang bersamanya dari Iran hingga vietnam mengingatkan kita akan
peristiwa Perang Khandaq (parit) atau al-Qur'an menyebutnya sebagai perang
ahzab (berbagai golongan).
Di saat cahaya Islam itu baru
bersinar di Madinah, semua musuh bersatu ingin memadamkannya. Berawal dari
makar Yahudi Bani Nadhir di madinah merayu Quraisy agar memulai misi
penghapusan Islam sampai ke akar-akarnya. Setelah itu, Bani Ghathafan dgn
seluruh kabilahnya, Bani Fazarah, Bani Murrah, Bani Asyja', Bani Asad dan
seluruh kabilah lainnya.
Dari selatan, Quraisy dibantu
Bani Kinanah dan penduduk Tihamah.
Semuanya mencapai 10.000
pasukan. Jumlah tentara yang mengalahkan jumlah semua penduduk madinah saat
itu, termasuk anak-anak, wanita, anak muda dan orang tua.
Kalau pasukan militer itu
tiba-tiba menghantam madinah satu kali, madinah sangat mudah dibumi hanguskan.
Rasulullah saw langsung
membuat musyawarah tingkat tinggi, berbicara strategi perang. Penggalian parit
atas ide Salman akhirnya disetujui. Strategi perang ala Persia yang belum
dikenal bangsa Arab. menggali parit yang dalam, lebar dan panjang. sebagai
benteng alami.
Setelah selesai, sang
Panglima, Rasulullah membawa 3000 pasukan menghadapi konvoi militer 10.000
personil bersenjata lengkap.
Benteng parit itu ternyata
taktik yang sangat jitu. Mereka kaget, ternyata dua pasukan ini terhalang dari
battle head to head karena parit besar menganga di tengahnya.
Singkat kisah, madinah
dikepung selama sekitar 50 hari.
Dari depan berhadapan dgn pasukan
koalisi. Dari dalam berhadapan dengan Yahudi Bani Quraizhah. Sampai wanita yang
diungsikan akhirnya memberanikan diri melawan pengkhianatan Yahudi ini.
Begitu gentingnya keadaan
pasukan kaum muslimin menghadapi kepungan dari berbagai arah hingga digambarkan
bahwa untuk buang air besar saja takut. Dan digambarkan dalam quran jantung
mereka hampir copot terlepas ke tenggorokan dan berbagai perasangkaan itu
muncul jangan sampai Allah tidak menolong mereka.
Ketika gelapnya bayang-bayang
kekalahan semakin terpampang jelas di hadapan mereka, fajar kemenangan dan
pertolongan Allah akhirnya turun.
Allah kirim angin topan,
merusak barisan pertahanan konvoi militer itu. Sampai tenda dan belanga mereka
beterbangan. Lalu mereka pulang dengan kenyataan pahit tidak mendapatkan
apa-apa.
"Setelah ini kita yang
perangi mereka" kata Rasulullah saw.
Dimulai dengan mengeksekusi
para pengkhianat, 700 Yahudi Bani Quraizhah. Lalu dua tahun berikutnya, tahun 7
H membebaskan sarang Yahudi, Khaibar. Atau perang Khaibar. Tahun 8 H
membebaskan sarang kaum musyrikin Quraisy, di Mekkah. Atau Fathu Makkah. Tahun
9 H pergi unjuk kekuatan di batas kekuasaan imperium kristen Romawi. Atau
dikenal dengan perang Tabuk. Pasukan kristen, ketar-ketir. Tidak berani maju
menghadapi pasukan Muslimin.
Ada beberapa pelajaran yang
bisa diambil dari kisah ini terkait dengan peristiwa masuknya Rusia ke Suriah.
Pertama, peperangan antara
haq dan batil ini sunnatullah. Hari-hari akan dipergilirkan. Akan berlaku terus
sampai hari kiamat. Tapi ingat, kekuatan Islam tidak akan pernah dihabisi
sekaligus. Sampai finalnya pertempuran ini dimenangkan Imam Mahdi.
Sejak masa Nabi, dalam perang
ahzab, perang mongol dan Tar tar. perang salib, sampai dua perang dunia
(negara-negara Islam jadi lahan rebutan ekspansi penjajahan negeri-negeri
barat).
Tapi ingat, umat ini juga
punya masa-masa berjayanya, masa Umar, masa Muawiyah, masa Umar bin Abdul Aziz,
masa Harun al-Rasyid, masa Shalahuddin al Ayyubi, masa Muhammad al Fatih, masa
Daulah Umayyah di Spanyol dan masa Sulaiman al-Qanuni.
Kedua, adanya pengkhianat
dalam tubuh umat ini adalah penyakit kronis. Pada masa ini, pengkhianat itu
dimainkan perannya oleh IRAN.
Dimana Iran lebih sibuk
mengacak-acak negara Islam (Yaman, Suriah, Irak dan Lebanon) dibanding melawan
kekuatan Barat (Amerika dan Uni Eropa), Komunis (Rusia, China, Korea Utara) dan
Yahudi (Israel).
Perang Ahzab ini idenya
berawal dari Yahudi yang tinggal dalam madinah. Padahal antara mereka dengan
Rasulullah punya kesepakatan dalam piagam madinah. Bahwa mereka adalah satu
kesatuan dalam menjaga keamanan negeri madinah.
Namun, Yahudi licik, dia
mulai menyalakan api itu. Menawarkan ide itu pada musuh bersama. Sehingga
membakar diri mereka sendiri. Tapi kiranya inilah balasan setimpal untuk para
pengkhianat, musuh dalam selimut.
Ketiga, strategi perang ini
yang akan menentukan. Dan ini yang belum dimiliki umat. Bersatu saja belum,
apalagi mau mengadakan musyawarah tinggi dan berbicara strategi.
Strategi perang ini terlihat
ketika Rasulullah tidak segan-segan memakai strategi perang defensif ala Persia
yang sama sekali belum dikenal oleh bangsa Arab.
Keempat, perang Suriah ini
akan mengambil nafas yang panjang. Sampai ada yang menyebutnya ini akan menjadi
cikal bakal perang dunia ketiga. Rasulullah dikepung selama 50 hari, sampai
orang mengira yang tidak-tidak pada Allah.
Kelima, selain mengandalkan
kekuatan pasukan, umat ini punya Allah yang Maha Besar, bahwa akan ada
petolongan Allah. Yang jika Dia berkehendak, Kun Fayakun.
Tapi sebelumnya, realisasi
syarat pertolongan itu mutlak harus terpenuhi.
Hal ini ditunjukkan dengan
kerja keras yang dilakukan Rasulullah ketika menggali parit dalam kondisi musim
paceklik.
Lalu strategi memecah
kekuatan musuh, ketika seorang Yahudi masuk Islam dimasa perang. Rasulullah
tugaskan apa saja yang bisa dia lakukan. Akhirya dia menghilangkan kepercayaan
masing2 dari dua pihak, yahudi dan quraisy. Sehingga mereka saling curiga.
Lalu berdoa dan bertahan,
teguh tidak lari dari perang.
Dan pertolongan itu turun
dalam bentuk angin topan yang mengusir mereka pulang.
Keenam, membersihkan
pengkhianat adalah gerbang utama menuju kemenangan yang datang bertubi-tubi.
Yaitu ketika Rasulullah mengsekusi Yahudi Bani Quraizhah di Madinah. Dimana
setelahnya futuhat berjalan dengan mulus tanpa sandungan dari musuh dalam
selimut.
---------
Muh. Istiqamah, S.Sy.,
Kota Madinah, 28 Dzulhijjah 1436.