Kondisi Terbaru Suriah 2015:
Dubai - Seorang sumber dari Arab Saudi mengatakan bahwa para pemimpin Saudi
telah mengeluarkan peringatan bahwa intervensi militer Rusia di Suriah akan
berkonsekuensi membahayakan dengan meluasnya peperangan di sana dan mengilhami
para militan seluruh dunia untuk ikut serta dalam perang itu.
Arab Saudi akan terus
memperkuat dan mendukung oposisi moderat di Suriah, kata sumber tadi mengutip
kalimat keras yang disampaikan Menteri Pertahanan Saudi Mohammed bin Salman dan
Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir.
Kedua menteri bertemu dengan
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
Saudi mendesak Rusia untuk
membantu memerangi terorisme di Suriah dengan bergabung pada koalisi anti-ISIS
yang sudah terbentuk yang beranggotakan 20 negara.
Saudi juga mengulangi
sikapnya bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mundur sebagai bagian dari
proses damai di Suriah, demikian Reuters.
Sumber:
http://www.antaranews.com/berita/523168/saudi-kepada-rusia-aksi-kalian-bahayakan-dunia
http://www.antaranews.com/berita/523168/saudi-kepada-rusia-aksi-kalian-bahayakan-dunia
Saudi : Aksi Rusia di Suriah Membahayakan Dunia
By: islamnewsOn: October 13, 2015
Seorang sumber dari Arab
Saudi mengatakan bahwa para pemimpin Saudi telah mengeluarkan peringatan bahwa
intervensi militer Rusia di Suriah akan berkonsekuensi membahayakan dengan
meluasnya peperangan di sana dan mengilhami para militan seluruh dunia untuk
ikut serta dalam perang itu.
Arab Saudi akan terus
memperkuat dan mendukung oposisi moderat di Suriah, kata sumber tadi mengutip
kalimat keras yang disampaikan Menteri Pertahanan Saudi Mohammed bin Salman dan
Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir.
Kedua menteri bertemu dengan
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.
Saudi mendesak Rusia untuk
membantu memerangi terorisme di Suriah dengan bergabung pada koalisi anti-ISIS
yang sudah terbentuk yang beranggotakan 20 negara.
Saudi juga mengulangi
sikapnya bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mundur sebagai bagian dari
proses damai di Suriah, demikian Reuters. (Isl/Antaranews)
Seorang pejabat senior Arab
Saudi pada hari Jumat (09/10) menyampaikan kepada BBC bahwa negara
tersebut akan merespon serangan udara Rusia terhadap sejumlah kelompok oposisi
di Suriah.
Saudi akan menyuplai para pejuang
dengan sejumlah senjata mematikan plus amunisi kepada tiga kelompok oposisi
yang berbeda.
Menurut keterangan pejabat
yang tidak mau memberikan identitasnya itu, peralatan dan senjata-senjata
modern seperti anti-tank akan disuplai kepada FSA (Free Syrian Army), sebuah
kelompok oposisi dukungan koalisi Arab dan Barat untuk digunakan memerangi
pasukan rezim Bashar Assad dan sekutu mereka, Rusia, Iran, dan Lebanon.
Pejabat itu menggarisbawahi
bahwa dukungan Arab Saudi akan ditujukan kepada tiga aliansi, yaitu Jaisyul
Fatih, FSA, dan Front Selatan. Lebih lanjut menurutnya, Qatar dan Turki selama
ini bertindak sebagai penghubung bagi bantuan Arab Saudi terhadap beberapa
kelompok oposisi Sunni dalam memerangi pasukan Assad dan juga kelompok Daulah
Islam (ISIS).
Sementara Rusia tanpa pandang
bulu menganggap semua musuh Assad sebagai teroris termasuk oposisi “moderat”
yang dilatih dan dipersenjatai Amerika.
Pejabat Saudi itu tidak
mengesampingkan kemungkinan akan menyuplai kelompok-kelompok oposisi dengan
senjata rudal anti pesawat, yaitu SAM (Surface to Air Missile) yang selama ini
ditentang keras oleh sekutu Barat mereka.
Negara-negara Barat khawatir
senjata-senjata rudal anti pesawat tersebut akan jatuh ke tangan kelompok
jihadis yang bisa digunakan untuk menembak jatuh jet-jet tempur koalisi
pimpinan Amerika.
Sumber:
http://www.kiblat.net/2015/10/11/bantu-pejuang-suriah-hadapi-rusia-saudi-kirimkan-rudal-panggul-dan-anti-pesawat/