Syaikh Muhammad bin
Abdurrahman Al-Arifi yang biasa dikenal Syaikh Al-Arifi adalah dai ternama dari
Saudi. Beliau seorang ulama, penceramah kondang dan motivator ulung. Beliau
dikenal ulama yang tegas mendukung mujahidin Suriah untuk menumbangkan rezim
Assad. Beliau pernah di penjara oleh mendiang Raja Saudi Abdullah karena
menentang kudeta As-Sisi.
Beliau sangat populer di sosial media. Saat
berita ini dibuat, akun facebooknya https://www.facebook.com/3refe memiliki 19 juta lebih
fans/likes (19.457.280), sedang akun twitternya @MohamadAlarefememiliki 13 juta lebih followers (13.347.087).
Syaikh Al-Arifi direncanakan akan mengisi
Tabligh Akbar di Masjid Istiqlal Jakarta pada 17 Januari 2016 yang digagas oleh
Majelis Az-Zikra pimpinan Ustadz Muhammad Arifin Ilham.
Acaranya masih lama, masih tahun depan, dua
bulan lagi. Namun berita dan posternya sudah ramai beredar di sosial media.
Rencana kedatangan Syaikh Al-Arifi yang selama
ini dikenal ulama yang sangat tegas terhadap Syiah ini rupanya ada yang merasa
terusik lalu membuat fitnah.
Adalah akun bernama Kholid Al-Walid yang menuduh Syaikh
Al-Arifi (dan pihak panitia yang mengundang ke Istiqlal) sebagai jaringan ISIS
Indonesia.
"Lihatlah Jaringan ISIS di Indonesia,"
tulis akun Kholid Al-Walid (22/11/2015) yang menyertakan poster acara Tabligh
Akbar Syaikh Al-Arifi.
Disitu juga ada tulisan TOLAK KEDATANGAN TOKOH ISIS DI MASJID ISTIQLAL.
Netizen Irfan
Noviandana di akun
facebooknya juga mengunggah fitnahan yang dilakukan Kholid Al-Walid terhadap
Syaikh Al-Arifi.
"Kurang ajar nih, Tabligh Akbar Ahlussunnah
Indonesia Bersatu disebut Jaringan ISIS Indonesia," tulis Irfan
Noviandana.
Irfan berharap agar panitia (ustadz Arifin
Ilham) melakukan proses hukum atas fitnah Kholid Al-Walid karena yang difitnah
bukan saja Syaikh Al-Arifi tapi juga panitia acara disebut sebagai Jaringan
ISIS di Indonesia.
"Ini tokoh main fitnah tokoh2 ahlussunnah
juga. Kalo dia bilang ISIS datang ke Indonesia mungkin cuma fitnah kepada
Syaikh Al Arifi pertanggungjawabannya kepada umat islam, tapi kalo dia sebut
jaringan ISIS di Indonesia means itu menyatakan orang2 dalam Tabligh Akbar itu
disebut jaringan ISIS Indonesia, bukan lagi kepada Syaikh Al Arifi," tulis
Irfan Noviandana.
Siapa Kholid Al-Walid?
Seorang netizen, Samson Satriatama, berkomentar bahwa Kholid Al-Walid adalah tokoh syiah.
"Iya khalid al walid tokoh syiah senior.. Disini ada orangnya http://www.ahlulbaitindonesia.or.id/berita/kultum-hikmah-sholat-malam/" tulis Samson Satriatama dengan menyertakan tautan link
dari situs ahlulbaitindonesia.
Netizen lain, Muhammad Alamsyah BaNna berkomentar: "Alhamdulillah
kehadiran Syaikh Arifi membuat para penganut ajaran sesat Syiah gemetar dan
sibuk membuat fitnah termasuk tokoh Syiah sekelas Kholid A. Walid yg memang
tidak ada kelasnya dgn memfitnah Syaikh pendukung ISIS."
Dr. H. Khalid al-Walid, M.Ag
Posted on June 5, 2013 by tokohsyiahindonesia
Ketua Majelis Ulama Indonesia
Pusat KH. Cholil Ridwan, menjelaskan bahwa organisasinya melakukan evaluasi
atas dugaan adanya seorang tokoh Syiah dalam kepengurusan MUI pusat. Hal ini
mengemuka setelah tokoh tersebut datang ke Sampang atas nama MUI pusat,
mendesak dicabutnya fatwa sesat Syiah dari MUI Jatim.
Pengurus MUI yang terindikasi
sebagai penganut Syiah adalah DR. Khalid Al-Walid. Ia adalah alumnus dari
Hawzah Ilmiah Qom, yang judul desertasinya di UIN Syarif Hidayatullah adalah
“Pandangan Eskatologi Mulla Shadra”.
Tahun 2008 lalu, saat
disertasinya diuji oleh tim penguji dari UIN Syarif Hidayatullah, Prof. DR.
Azyumardi Azra pada bagian akhir acara, bertanya, “Apakah Anda penganut mazhab
Syi’ah?”
“Jangan salah duga,” lanjut
Azyumardi Azra.
“Saya akan bangga bila UIN
berhasil meluluskan seorang doktor Syiah, karena menjadi bukti nyata bahwa
lembaga ini menjunjung tinggi pluralisme dan toleransi antar mazhab Islam,”
lanjut Direktur Sekolah Pascasarjana UIN tersebut.
Khalid Al Walid saat itu
menjawab, “Eh… Saya sama dengan Pak Haidar,” jawabnya berdiplomasi seraya
menunjuk DR. Haidar Bagir yang duduk di samping Prof. DR. Mulyadhi Kartanegara
yang menjadi pembimbing disertasi Khalid Al Walid. Sebagaimana diketahui,
Haidar Bagir adalah tokoh Syiah di Indonesia dan selalu membela berbagai
kepentingan Syiah.
Selain itu, DR Khalid Al
Walid juga menjabat sebagi Dewan Syuro Ahlul Bait Indonesia (ABI) yang menaungi
kelompok Syiah di Indonesia.
Namun, September lalu, Ustadz
Cholil Ridwan juga mengatakan, tidak ada pengurus MUI Pusat bernama Khalid
Walid. Ketika ditanyakan, apa kemungkinan ada nama Khalid Walid, seorang
lulusan Qom, Iran, Cholil mengatakan tidak ada lulusan Qom di MUI.
Sementara itu, dalam daftar
pengurus MUI yang tercantum dalam situs resminya —http://www.mui.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=52&Itemid=54, tercantum nama yang menjabat sebagai
Wakil Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Pusat.
Umar Shihab dan
Khalid Al Walid keeper Syiah di MUI Pusat
Di tengah
upaya kaum Muslimin menuntut fatwa sesatnya Syiah di Indonesia, petinggi
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat justru menunjukkan sikap sebaliknya. Ketua
MUI Pusat, Prof Dr KH Umar Shihab dan Wakil Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI
Dr Khalid Al-Walid menjadi keeper, penjaga
gawang sekaligus antek-antek Syi’ah di tubuh MUI Pusat.
Dalam sebuah
pertemuan antara rombongan MUI Pusat dengan pelajar Indonesia di Kota Qom Iran,
Umar Shihab jelas menunjukkan dukungannya kepada Syiah.
“Sunni dan
Syiah bersaudara, sama-sama umat Islam. Itulah prinsip yang dipegang oleh MUI.
Jika ada yang memperselisihkan dan menabrakkan keduanya, mereka adalah
penghasut dan pemecah belah umat, mereka berhadapan dengan Allah Subhanahu
Wa Ta’ala yang
menghendaki umat ini bersatu,” ujar Umar Shihab sebagaimana dilansir dari
Kantor Berita ABNA.
Kedatangan
MUI Pusat ke Iran ini untuk memenuhi undangan Majma Taghrib Bainal Mazahib
(Lembaga Pendekatan Antar Mazhab) yang didirikan oleh ulama-ulama Syiah.
Termasuk
dalam rombongan tersebut Sekretaris MUI SulSel, Prof Dr Ghalib MA. Pertemuan
yang dilangsungkan di Mujtama Maskuni Ayatullah Sistani tersebut dimediasi oleh
Sayyid Faris, salah seorang ulama Iran yang sering berkunjung ke Indonesia.
Di hadapan
para pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Iran, Umar Shihab
mengungkapkan bahwa ujian terberat yang dihadapi oleh kaum Muslimin saat ini
ada dua. Pertama adalah perpecahan dan kedua kebodohan.
“Karena itu,
selama di Iran belajarlah dengan sungguh-sungguh. Sekembali kalian ke tanah
air, sampaikanlah argumen-argumen yang benar mengenai Islam. Mau pegang mazhab
Syiah atau Sunni, silahkan. Yang tidak dibenarkan adalah jika satu sama lain
saling menyalahkan sehingga mengancam persatuan,” kata kakak Quraisy Shihab
ini.
Karena itu
Umar yang membawa nama MUI, menyambut baik ajakan dan undangan dari Republik
Islam Iran untuk bekerjasama mewujudkan persatuan umat Islam tersebut.
Pada
kesempatan itu, Ketua MUI Pusat Umar Shihab menandatangani naskah kesepahaman
(MoU) dengan Sekjen Majma Taghrib bainal Mazahib, Ayatullah Ali Taskhiri. Point
penting dalam MoU tersebut adalah pengakuan bahwa Syiah adalah termasuk mazhab
Islam yang sah di Indonesia.
Wakil Ketua
Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Dr Khalid Al-Walid juga mengungkapkan poin
perjanjian lainnya, di antaranya kerjasama pengiriman para peneliti dan Ulama
Indonesia untuk sama-sama mempelajari berbagai hal di kedua negara. Kerjasama
juga dilakukan dengan Kementerian Luar Negeri Iran, Departemen Pengurusan Haji
dan Kamar Dagang Industri Iran dalam bidang produk halal.
Majelis
Ulama Indonesia Pusat harus bersikap tegas terhadap antek-antek Syiah
ditubuhnya. Singkirkan mereka, karena Syiah bukan Islam tetapi musuh Islam.
(azmuttaqin/dbs/arrahmah.com)
http://www.arrahmah.com/news/2013/08/12/umar-shihab-khalid-al-walid-keeper-syiah-mui-pusat.html
Akhir-akhir ini banyak saya jumpai di medsos tentang perdebatan-perdebatan mengenai ilmu agama dan sayangnya hal itu dilakukan oleh orang-orang yang baru belajar agama atau dengan kata lain belum paham betul mengenai ilmu dan hasilnya hanya akan membawa pada debat kusir,saling menyalahkan saya benar kamu salah sehingga membuka pintu masuk untuk syetan yang membuat keduanya bermusuhan.
Wahai saudaraku marilah kita serahkan semuanya kepada ustadz,kyai dan ulama (ahli ilmu) untuk menyelesaikannya,"stop" melukai hati saudaramu dan marilah kita saling Instrospeksi diri dan tetap semangat dalam menuntut ilmu syar'i.
sebagian pengantar diambil dari :
akh Aiman Al Gozali
Ayo Hadiri Tabligh Akbar -
Ahlussunah Indonesia Bersatu
Waktu dan Tempat Masjid Istiqlal, Ahad 17 Januari 2016
Bersama :
Syaikh Prof. DR Muhammad Al 'Arifi
KH MUhammad Arifin Ilham
KH Abdul Rasyid
Ust. DR Khalid Basalamah
Ust. Yusuf Usman Baisa, Lc
Prof. DR. Habib Ahmad Al-Kaff
Ust. Bactiar Nashir MA
sudah saatnya kaum Muslimin di Negeri ini merajut
ukhuwah,saling merangkul dan meninggalkan perbedaan-perbedaan furu' yang
menyebabkan perpecahan.
Mari Bersatu, insyallah dengan kebersamaan bisa kita
wujudkan negeri ini menjadi negeri yang insyaalh selalu mendapatkan keberkahan
dari Allah Subhanahuwatala..
Persatuan dan kesatuan ditengah fitnah dahsyat yang mengguncang Ahlus Sunnah wal Jama'ah akan sangat bermanfaat untuk ummat.
Sikap tholabul'ilmi ketika menjumpai kesalahan daripada ustadz,kyai ataupun ulama yang benar adalah kesalahannya kita tunjukkan orangnya tetap kita muliakan dan apabila banyak dijumpai kesalahan-kesalahan pada seseorang tersebut sebaiknya kita tinggalkan dan tetap belajar ilmu syar'i kepada para ustadz,kyai atau ulama yang masih berpegang teguh pada Al-quran dan Hadits Nabi.
Persatuan dan kesatuan ditengah fitnah dahsyat yang mengguncang Ahlus Sunnah wal Jama'ah akan sangat bermanfaat untuk ummat.
Sikap tholabul'ilmi ketika menjumpai kesalahan daripada ustadz,kyai ataupun ulama yang benar adalah kesalahannya kita tunjukkan orangnya tetap kita muliakan dan apabila banyak dijumpai kesalahan-kesalahan pada seseorang tersebut sebaiknya kita tinggalkan dan tetap belajar ilmu syar'i kepada para ustadz,kyai atau ulama yang masih berpegang teguh pada Al-quran dan Hadits Nabi.
Akhir-akhir ini banyak saya jumpai di medsos tentang perdebatan-perdebatan mengenai ilmu agama dan sayangnya hal itu dilakukan oleh orang-orang yang baru belajar agama atau dengan kata lain belum paham betul mengenai ilmu dan hasilnya hanya akan membawa pada debat kusir,saling menyalahkan saya benar kamu salah sehingga membuka pintu masuk untuk syetan yang membuat keduanya bermusuhan.
Wahai saudaraku marilah kita serahkan semuanya kepada ustadz,kyai dan ulama (ahli ilmu) untuk menyelesaikannya,"stop" melukai hati saudaramu dan marilah kita saling Instrospeksi diri dan tetap semangat dalam menuntut ilmu syar'i.
sebagian pengantar diambil dari :
akh Aiman Al Gozali