Oleh:
Maher At-Thuwailibi
Sameeh.net
- Di antara prinsip ajaran Islam
yaitu WAJIB bagi setiap muslim meyakini kafirnya orang kafir dan kafirnya orang
musyrik, tidak ragu akan kekafiran mereka, dan juga tidak membenarkan ajaran
mereka. Demikian penjelasan para ulama aswaja (ahlus sunnah wal jama'ah)
mengenai 'AQIDAH AS-SHOHIIHAH yang mesti diyakini setiap individu muslim. Jika
tidak meyakini hal tersebut, maka Islam seseorang menjadi tidak sah alias BATAL
! INI IJMA' PARA ULAMA. TITIK.
Jika kita betul-betul
belajar tauhid dan jujur mempelajari kitab-kitab tauhid, kita akan temukan
betapa kaedah ushul dalam fondasi tauhid yang di rangkai oleh para Ulama begitu
daqiiq. Diantaranya adalah kaedah:
من لم يكفر كافر أو
يشك في كفرهم أو صحح مذهبهم، فهو كافر !
"Barangsiapa
yang tidak mengkafirkan orang kafir, atau ragu atas kekafiran mereka, atau
membenarkan mazhab mereka, MAKA HUKUMNYA KAFIR !"
Bahkan dalam kitab
Raudhatu Tholibin, Al-Imam An-Nawawi Rahimahullah berkata,
“Orang yang tidak mau
mengkafirkan para pemeluk agama selain Islam atau dia ragu dengan kekufuran
mereka atau membenarkan ajaran mereka, maka dia KAFIR meskipun pada saat itu
dia mengaku Islam dan yakin dengan hal itu.”
Untuk lebih detail
mengenal dan memahami masalah ini saya sarankan saudara membaca kitab karya
Syaikh Shaleh Fauzan Bin Abdillah Al-Fauzan yang berjudul “دروس في شرح نواقض
الإسلام” dan Kitab yang saya anggap sangat bagus dan daqiiq membahas mengenai
pembatal-pembatal keislaman yang berjudul "نواقض الإيمان، القولية
والعملية", karya Asy-Syaikh DR.Abdul Aziz Bin Muhammad Bin Abdil Lathiif,
yang mana kitab ini merupakan Disertasi Doktoral dengan predikat Cumlaude
jurusan Aqidah & aliran-aliran kontemporer fakultas Ushuluddin Universitas
Muhammad Bin Sa'ud Riyadh, Saudi Arabia.
Kembali ke
pembahasan, kalau kita jujur mempelajari tauhid, maka kita akan dapati dimana
para Ulama mewujudkan satu fondasi pemisah bernama AL-WALA' wal BARO'.
- Al-Wala' berarti
loyalitas, kecintaan, dukungan.
- Al-Baro' berarti
monoloyalitas, kebencian, berlepas diri.
Ketika sesorang
membenci kesyirikan, maka wajib baginya membenci para pelakunya dan berlepas
diri (Baro') dari segala yang menjadi Anshor nya (pembelanya).
Benci syirik tapi
membela pelaku syirik, maka BATAL islamnya. demikian pula berlepas diri dari
pelaku kesyirikan atau orang musyrik, tapi tidak berlepas diri dari para
pembela orang-orang musyrik, BATAL islamnya. Inilah yang di sebut WALA' WAL
BARO'. disinilah akan tampak KEJUJURAN iman dan tauhid seseorang terhadap Allah
subhaanahu wa ta'ala.
Demikian pula, dalam
hal ini adalah AGAMA RAFIDHAH atau yang kita kenal dengan SYI'AH IMAMIYYAH
ITSNA 'ASYARIYYAH (Syi'ah 12 Imam). Mereka adalah KAAFIR menurut Al-Qur'an,
As-Sunnah, dan Ijma'. Tidak ada keraguan akan kekafiran mereka. Baik ULAMA-NYA
MAUPUN ORANG AWWAMNYA. sama !
- Dalam kitab
Al-Fashlu Fil-milali wal ahwaa-i wa nihal, Al-Imam Ibnu Hazm rahimahullah
mengatakan:
فإن الروافض ليسوا من
المسلمين.. وهي طائفة تجري مجرى اليهود والنصار في الكذب والكفر.
“Sesungguhnya Syi'ah
Rafidhah mereka semua BUKAN ISLAM. dan syiah rafidhah hanyalah sebuah kelompok
yang berjalan diatas jalanya yahudi dan nashrani dalam kedustaan dan
kekufuran”.
Catatan: bukan islam
ya berarti KAFIR. tidak ada 'manzilah baina manzilatain' (satu kedudukan diantara
dua kedudukan). kalau bukan islam dan bukan pula kafir, lah terus apa ?! Islam
berarti bukan kafir dan kafir berarti bukan islam. Selesai.
- Al-Imam Maalik
Rahimahullah berkata:
الشيعة كفر، ومن لم
يكفر الشيعة فهو كافر.
"Syi'ah
(Rafidhah) itu kafir, dan barangsiapa yang tidak mengkafirkan Syi'ah (Rafidhah)
maka dia KAFIR!".
Lantas, muncul
seorang tokoh kontroversial (selanjutnya kita singkat TK) yang sudah dikenal
sepak terjangnya di dunia dakwah lantas terang-terangan membela Syi'ah.
Pembelaannya terhadap Syi'ah ia lakukan dengan sangat halus, setidaknya
'pembelaanya' terhadap keberadaan Syi'ah di indonesia bisa di kesankan dari dua
point:
1. Pernyataannya dan
statemen-statemen-nya.
2. Sikapnya di
lapangan.
Diantara statemennya
ialah TK membagi Syi'ah menjadi tiga; Syi'ah Ghulat (Rafidhah), Syi'ah
Imamiyyah, dan Syi'ah Zaidiyyah (moderat).
* "Syi'ah"
adalah sebutan/nama untuk siapa saja yang setia mengikuti Sayyidina Ali Bin Abi
Thalib Radhiyallahu'anhu, mencintainya dan berwala' dengannya. Sehingga semua
sahabat Rasulullah yang setia mendukung Ali dalam peperangan menghadapi
Mu'awiyyah Bin Abi Sufyan dan As-Shiddiqoh bintu Shiddiq 'Aisyah Al-Humairo'
Radhiyallahu'anhuma, di sebut SYI'AH. Artinya, Syi'atu 'Ali, yakni pendukung
Ali. Dan mereka semua pada masa itu adalah sahabat-sahabat mulia Rasulullah
yang lurus iman dan tauhidnya kepada Allah, besar cintanya kepada
khalifah-khalifah Rasulullah. Mencintai Abu Bakar, Umar, dan Utsman sebagaimana
Rasulullah mencintai mereka bertiga. Mereka tidak menolak Tiga Khalifah sebelum
'Ali. Mereka adalah orang-orang yang di ridhai oleh Allah Ta'ala dan di
janjikan dengan Surga.
Nah adapun untuk saat
ini, sekarang ini, bila kita membicarakan Syi'ah, maka tidak lain dan tidak
bukan yang kita maksud adalah SYI'AH RAFIDHAH. mereka menamakan diri mereka
dengan SYI'AH IMAMIYYAH ITSNA ASYARIYYAH (Syi'ah 12 imam). Singkatnya, Syiah
Imamiyyah itu ya Rafidhah. Dan Rafidhah itu ya Syi'ah Imamiyyah. sama saja,
itu-itu juga. Di sebut "Rofidhoh" karena mereka "rofadho"
(menolak).
Menolak siapa ?
Mereka menolak Abu
Bakar dan 'Umar sebagai khalifah sepeninggal baginda Nabi, mereka menyelisihi
apa yang di yakini Zaid Bin Ali Zainal Abidin, imam mereka. Sehingga keyakinan
mereka adalah bahwa yang berhak menjadi khalifah pengganti Rasulullah adalah
DUA BELAS IMAM keturunan Nabi, yang di mulai dari Ali, Hasan, Husein, dan
seterusnya sampai imam ke dua belas khayalan mereka, yaitu IMAM MAHDI. Nah
sedangkan para khalifah yang ada, terutama Abu Bakar dan Umar -karramallahu
Wajhahuma- kekhilafahannya tertolak, tidak sah, beliau berdua adalah
pengkhianat, kafir, dan murtad menurut mereka. Sebab itulah mereka di sebut
RAFIDHOH. sedangkan yang tetap setia berpendirian seperti Zaid Bin Ali Zainal
Abidin di sebut Zaidiyyah.
Dari sini, dapat kita
fahami bahwa SYI'AH RAFIDHAH itu ternyata sekelompok sekte sempalan (sekumpulan
orang yahudi dan majusi yang memakai baju islam) yang di cetuskan pertama kali
oleh pendeta Yahudi dari Yaman bernama Ibnu Saba'. dialah pelopor pertama yang
menciptakan ideologi/doktrin "Al-Washiy". Yakni orang yang berhak
menggantikan posisi Nabi. Dan fakta itu di akui sendiri oleh para pendeta dan
tokoh-tokoh besar Syi'ah dalam kitab-kitab mu'tabar mereka. Nah, kemudian untuk
memuluskan upayanya memecah belah kaum muslimin saat itu, ia ciptakan doktrin
kufur bahwa Ali Bin Abi Thalib adalah TUHAN dan beliau lebih berhak atas
kekhilafahan setelah wafatnya Rasulullah, bukan Abu Bakar dan Umar.
* Lalu bagaimana
dengan sekte SYI'AH ZAIDIYYAH..?
Fahami dengan cerdas,
Syi'ah Zaidiyyah dulu dengan Syi'ah Zaidiyyah sekarang berbeda.
Benar, secara teori
dan histori sejarah, Syi'ah Zaidiyyah adalah Syi'ah Mu'tadilah. artinya, Syi'ah
moderat yang tidak menolak dan tidak mengkafirkan Abu Bakar, Umar dan Utsman.
Namun, sekalipun mereka tidak menolak dan tidak mengkafirkan Abu Bakar, Umar
dan Utsman, tetap saja mereka lebih mengutamakan Ali di atas tiga khalifah
utama itu. Dan ini tetap saja keyakinan SESAT dan MENYESATKAN yang menyelisihi
aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan seluruh mazhab besar dalam islam. oleh
karenanya para Ulama tidak mengeluarkan Syi'ah Zaidiyyah dari islam. Artinya,
mereka tetap islam, tetapi SESAT & MENYESATKAN; sama seperti LDII,
Khawarij, Mu'tazilah, Murji'ah, dll. Betapapun mereka tidak mencapai kafir,
tetap saja mereka memusuhi ahlus sunnah wal jamaah dan menghalalkan darah ummat
islam di luar kelompoknya. Contoh konkrit ialah PEMBERONTAKAN SYI'AH HOUTSI di
negeri Yaman. mereka memerangi ummat islam di yaman, membantai ummat islam dan
berusaha memberontak pemerintah Yaman yang Sunni (Ali Abdullah Shaleh). tujuan
utama pemberontakan mereka adalah untuk mengembalikan kekuatan Syi'ah yang
pernah memerintah Yaman selama hampir 1000 tahun.
Syi'ah HOUTSI adalah
sebutan atau nama lain dari Syi'ah ZAIDIYYAH Militan di negeri Yaman.
Singkatnya, Syi'ah Houtsi itu ya Syi'ah Zaidiyyah di Yaman.
Sebagai catatan:
keberadaan Syi'ah Zaidiyyah sama sekali tidak ada di Indonesia. keberadaan
penganut Syi’ah Zaidiyah hari ini ada di Yaman, itupun tidak banyak, sedikit
sekali, diantaranya ya komunitas pemberontak bernama Houtsi itu. dan sebagian
kecil lagi tersebar ke wilayah timur di negara-negara Hazr (wilayah
Afghanistan), Dailam, Thobristan dan Jailan, sedangkan ke wilayah barat
tersebar sampai negara-negara Hijaz dan Mesir.
Adapun penganut
Syi’ah di negeri ini adalah bermazhab Syi’ah Imamiyyah Itsna ’Asyariyah
Ja’fariyah Khumainiyah, atau lebih dikenal dengan SYI'AH RAFIDHAH yang berpusat
di Iran. Namun, untuk mengelabuhi kaum muslimin, saat ini mereka menggunakan
nama ”Mazhab Ahlul Bait”. Dan ingat sekali lagi, TIDAK ADA SYI’AH DI NEGERI INI
KECUALI SYI'AH RAFIDHAH IRAN.!
Bila mengangkat isu
Syi'ah Zaidiyyah di indonesia, maka ini jelas kekeliruan. Sebab,
Membesar-besarkan isu Syi'ah Zaidiyyah di indonesia guna membentuk opini
masyarakat bahwa tidak semua syiah itu sesat, selain itu merupakan KEKONYOLAN
yang nyata dan KEBODOHAN terhadap realita, hal itu juga merupakan PENGELABUHAN
terhadap masyarakat muslimin Indonesia.
Kemudian sikapnya..
1. TK (Tokoh
Kontroversi) ini sering menyudutkan komunitas muslim yang ia sebut
"wahabi" dengan sangat tidak sportif. Dan ini bukan fitnah, tetapi
ini fakta yang bisa di lihat dalam berbagai ceramah-ceramahnya. Ia menghina
Ibnu Taimiyyah sebagai tokoh besar dalam mazhab Hanbali yang menjadi rujukan
bagi sebagian kaum Sunni. yang lebih parah lagi, ia menuduh Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyyah sebagai pembenci/musuh Ahlul Bait.
Ia kerap menghina
muslim yang ia sebut "wahabi" tetapi pada saat yang sama ia seolah
tidak begitu anti terhadap Syi'ah. Bahkan ia mengatakan, "jika syi'ah di
kafirkan, berarti menghancurkan ahlus sunnah". Yang pasti, terlampau
banyak pernyataan-pernyataannya yang mengusung adu domba dan kebencian antara
komponen ummat islam yang tidak cukup waktu dan tempat untuk kami sebutkan di
sini satu persatu.
Ia juga pernah
mengatakan, "kalau ada tokoh yang ceramah menghina Sahabat-sahabat Nabi,
maka kita seret dia dan kita bakar mimbarnya". Tapi faktanya, sampai detik
ia tidak menyeret tokoh penghina sahabat Nabi (Muawiyyah & Abu Hurairah)
itu dan tidak membakar mimbarnya, justru ia turut menjadi narasumber dan
penceramah di mimbar milik tokoh penghina Sahabat Nabi itu dan bersahabat akrab
dengannya.
Ntah memang ia tidak
tahu atau pura-pura tidak tau, tapi ini lah fakta yang ada, wallahu 'alimu
a'lamu bi shawab.
Sikap ksatria dan
konsisten itu seakan sirna dari dirinya sehingga ia buta akan kebatilan yang
menyelimuti mata hatinya.
2. Majelis Ulama Indonesia
(MUI) jawa timur dengan tegas mengeluarkan fatwa resmi bahwa Syi'ah
adalah aliran sesat dan menyesatkan. Demikian pula Majelis Ulama Indonesian
(MUI) pusat mengeluarkan dan menyebarkan buku panduan berjudul "Mengenal
& Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah Di Indonesia".
Bahkan, Deklarasi
Aliansi Nasional Anti Syi'ah (ANNAS) menggema di berbagai tempat. Mulai dari
kota sampai daerah-daerah. para ulama dan beragam tokoh ummat dari berbagai
ormas dan harokah bersatu merapatkan barisan untuk tujuan yang sama yakni
mengokohkan ideologi ahlus sunnah wal jama'ah dan menghadang laju Syi'ah di
indonesia yang semakin membahayakan NKRI. tetapi, tokoh kontroversi yang satu
ini nyaris tak pernah hadir atau sekedar terlibat dalam deklarasi aliansi ini.
Padahal, ummat mrngetahui betapa gaungnya cukup besar dalam menyuarakan nahi
mungkar dan memberantas aliran-aliran sesat. namun, untuk aliran sesat yang
satu ini (yakni Syi'ah) ia tak bersuara sedikitpun bagaikan tikus kejepit dan
tak pernah tampak ikut serta atau terlibat dalam berbagai acara deklarasi atau
tabligh akbar yang membahas KESESATAN Syi'ah.
Maka, semoga
"permainan" ini lama kelamaan menyingkap segala tabir yang
tersembunyi itu. Akan segera Allah tampakkan secara perlahan siapa para pembela
agamanya yang mukhlis, dan siapa para pengkhianat-pengkhianat agama bertopeng
itu. Topeng orang-orang munafiq itu akan tersingkap. Allah sudah siapkan lubang
besar untuk para pengkhianat itu jika mereka tidak segera bertaubat
kepada-Nya... selimut "ahlul bait" itu akan sangat menghangatkan
mereka.
Ditengah-tengah
menggemanya Aliansi Nasional Anti Syi'ah, tokoh kontroversi yang sepanjang
waktu menikam dakwah Salafiyyah dan menggunting perjuangan ukhuwwah islamiyyah
itu justru di undang ceramah dan di jadikan pembicara di tengah ummat, bersama
para tokoh anti syi'ah yang di klaim sebagai "wahhabi", berlokasi di
masjid yang juga mewakili komunitas muslim anti Syi'ah. maka sangatlah wajar
bila hal tersebut membuat salah seorang tokoh penting Aliansi Anti Syi'ah BERLEPAS
DIRI dari segala yang berhubungan dengan acara itu dan menolak untuk terlibat
dalam acara itu. Sebab aroma talbis (mencampur adukkan antara yang haq dan yang
bathil) begitu kental tercium. Pengkaburan pun mulai di tuai. . seolah mereka
meremehkam prinsip-prinsip pokok agama dalam hal wala' wal baro'. Seakan-akan
mereka jadikan agama Allah ini seperti mainan dan senda gurau.
Kedekatan hubungan
pribadi mereka jadikan alasan untuk meruntuhkan prinsip cinta dan benci karena
Allah. Manhaj wala' wal baro' mereka hancurkan demi sebuah penghormatan kepada
mamusia.
Mudah-mudahan itu
semua terjadi karena butanya mereka terhadap waqi' (realita), sibuk dengan
urusan dakwah dan ibadah, sehingga tak sempat membuka internet, membaca berita
kekinian, membuka youtube, dan mengakses sosial media.
Semoga Allah
merahmati Al-Ustadz Abu Jibriel yang berjiwa ksatria saat berani tampil di
hadapan ummat BERLEPAS DIRI dari sebuah radio corong Syi'ah yang pernah
menyuarakan bahwa Mu'awiyyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu'anhu bukanlah sahabat Nabi.
Terakhir, kami
ingatkan ummat islam seluruhnya dengan firman Allah:
ادخلوا في السلم كافة
ولا تتبعوا خطوات الشيطان إنه لكم عدو مبين.
" Masuklah kamu
ke dalam islam secara kaffah (keseluruhan), jangan setengah-setengah, dan
janganlah ikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah
musuh yang nyata bagimu ".
Nas'alullah
Al-'Aafiyyah.
Allahu A'lam bis
Shawaab.