Nyaris semua orang di negeri ini memiliki akun aktif
di media sosial, apakah itu Facebook (FB), Instagram )IG), Twitter, Paths,
dan sebagainya. Banyak penelitian mengatakan jika media sosial merupakan
“panggung” maya untuk sejumlah orang untuk menampilkan aktivitas dan kehidupan
mereka pada dunia.
Kebahagiaan dan kesuksesan, dua hal yang paling sering
terlihat di media sosial, baik dalam bentuk foto maupun kalimat berupa
status. Namun, tahukah Anda kebahagiaan itu lebih dari sejauh mata
memandang. Artinya, apa yang terlihat tak selalu merefleksikan kondisi yang
sesungguhnya.
Sebuah survei bahkan pernah melaporkan, banyak pemilik
akun Facebook mengaku, mereka mengemas kehidupan yang dipertontonkan di media
sosial dengan banyak kebohongan. Tujuannya, supaya orang lain mengakui dan
merasa cemburu dengan pencapaian mereka.
“Media sosial adalah media yang tanpa henti
mengalirkan informasi soal kehidupan hasil editan. Alhasil, persepsi kita pada
kehidupan terdistorsi,” terang Happiness Research Institute.
Happiness Research Institute baru-baru ini
mengampanyekan hidup tanpa terhubung dengan media sosial. Lalu, mereka
menyurvei lebih kurang 1.085 orang yang tidak terkoneksi dengan media sosial
untuk sementara waktu.
Hasilnya, sebagian besar dari mereka mengaku lebih
bahagia dan hidup terasa jauh lebih baik. Sebanyak 88 persen responden
mengaku hidup lebih bahagia tanpa media sosial.
Sementara itu, 44 persen responden merasa resah saat
kali pertama tidak bermain Facebook. Lalu, 54 persen lainnya menyatakan hidup
lebih indah tanpa melihat drama dan aktivitas orang lain di media sosial.
Penulis sendiri pernah melakukan riset selama satu
tahun hidup tanpa siaran televisi di rumah. Hasilnya sungguh menakjubkan,
anak-anak menjadi lebih suka membaca buku, pikiran seisi rumah menjadi lebih
jernih, fokus pada masalah-masalah yang sungguh-sungguh penting, dan kehidupan
keluarga menjadi lebih indah. Sampai sekarang, teve di rumah jarang sekali
hidup. Jika pun hidup hanya untuk menonton siaran yang benar-benar penting,
atau film-film–baik film dokumentasi atau film komersial, yang memang menunjang
profesi penulis saat ini.
Demikian pula dengan media sosial. Tanpa medsos, hidup
menjadi jauh lebih tenang dan indah. Lihatlah, orang-orang beradab akan lebih
dekat kepada habit membaca buku daripada mengutak-atik medos di ponsel ketika
berada di mana saja. Berani coba? (rz)
Pelengkap, silahkan buka :
Obat Stress Praktis! [ Zuhud Terhadap Media Cetak dan
Elektronik kufar. Penghalang Ibadah, Membuang waktu dan Merusak Jiwa]