Dibanding ISIS, Tentara Assad Lebih Sadis dan Lebih Banyak
Membunuh Rakyatnya Sendiri.
Lembaga pemantau krisis
Suriah yang berbasis di Inggris, Syirian Network of Human Rights, menyatakan
rezim Bashar al-Assad lebih banyak membunuh rakyat Suriah dibanding ISIS.
Demikian dilansir Washington Post (5/9/2015).
Antara bulan Januari 2015 dan Juli 2015, militer
Suriah dan milisi pro pemerintah telah membunuh 7894 rakyat Suriah, sementara
ISIS 'hanya' membunuh 1131 orang. Dalam satu hari di akhir bulan Agustus
kemarin, serangan jet tempur rezim Assad di wilayah Douma menyebabkan 100 lebih
orang tewas.
"Tidak ada manusia yang sanggup menanggung
apa yang dilakukan Assad," kata Hassan Takuldin, 27, salah seorang
yang menyaksikan serangan di Douma.
Badan pengungsi PBB (UNHCR) mencatat lebih dari empat juta warga
Suriah telah melarikan diri dari perang sipil yang melanda negara
tersebut untuk menjadi pengungsi di wilayah sekitar. Turki paling banyak
menampung pengungsi Suriah, sekitar 1,9 juta pengungsi.
"Ini adalah populasi pengungsi terbesar
dari satu konflik sepanjang generasi terakhir," kata kepala badan
pengungsi PBB (UNHCR) Antonio Guterres.
Akar permasalahan
pengungsi Suriah adalah kekejaman rezim Assad. Dan untuk menyelesaikan
permasalahan pengungsi Suriah haruslah dengan menyelesaikan akar masalahnya:
rezim Assad.
Makanya selain menampung dan memberi hidup layak
untuk para pengungsi Suriah, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga intens
menyeleasaikan 'akar' masalah Suriah.
"Disaat Eropa baru mikir solusi jangka
panjang untuk para imigran, Turky udah kasih solusi agar habisi diktator yg
menjadi biang kerok masalah," kata pengamat Timteng Hasmi Bakhtiar di
jejaring twitter (5/9).
"Disaat Eropa pusing ngadepin gelombang
imigran, Turky udah bangun penampungan imigran dan menanggung semua kebutuhan
mereka," lanjutnya.
Perbandingan
Vandalisme Teroris Rusia Dengan Teroris Syiah
January 7, 2016
Penyerangan
brutal terhadap kedubes Arab Saudi di Teheran dan konsulat Arab Saudi di kota
Mashad pada tanggal 2 Januari lalu mengingatkan kita tentang penyerangan
kedubes Turki di Moskow tanggal 25 November lalu. Namun ada perbedaan telak
yang dilakukan oleh demonstran dari 2 negara teroris ini. Aksi demonstran dari
negara teroris syiah Iran jelas lebih kasar, brutal dan memiliki tingkat
anarkis yang tinggi melebihi anarkisme demonstran Rusia.
Berikut
kami hadirkan foto-foto bukti kekerasan yang dilakukan demonstran dari 2 negara
pelaku teror ini.
Penyerangan
kedubes Turki di Moskow 25 November 2015
Penyerangan
Kedubes Arab Saudi di Teheran 2 Januari 2016
Bisa dibandingkan siapa yang
paling brutal ?
Foto: dari berbagai sumber