5 Tahun Perang Suriah,
Jabhah Nusrah: Kami adalah Rakyat Syam dan Rakyat Syam adalah Kami
Pada 17
Maret, Amir Jabhah Nusrah cabang resmi Al
Qaeda di Suriah
Syeikh Abu Muhammad al Jaulani merilis pernyataan dalam mengenang tahun kelima
perlawanan terhadap rezim Syiah Nushairiyah Bashar al Assad. "Kami
mengucapkan selamat kepada rakyat al Syam (Suriah) dan ummat Islam (kaum muslim
di seluruh dunia) atas telah lima tahun berlangsungnya revolusi dan jihad yang
diberkahi ini," tulis Syeikh Jaulani, menurut terjemahan oleh SITE
Intelligence Group yang
dilansir The Long War Journal Ahad (20/03/2016).
Syeikh
al Jaulani menyimpulkan dengan menyatakan bahwa jihad mereka menyatu dengan
rakyat Suriah. "Karena kami berasal dari rakyat Syam dan rakyat Syam
adalah kami, tidak ada yang bisa memisahkan kami ... dari rakyat kecuali
kematian, In syaa Allah," ujar Syeikh Jaulani.
Jabhah
Nusrah, yang dengan mudah memiliki ribuan pejuang di Suriah karena sebab ini.
Bukti
yang ada menunjukkan Jabhah Nusrah secara luas dihormati di medan tempur selama
lima tahun peperangan di Suriah. Terdapat banyak kantong-kantong perlawanan,
dan Barat tidak memiliki strategi nyata untuk mengatasi situasi ini ataupun
mengurangi pengaruh Al Qaeda dalam perlawanannya. Bahkan dalam waktu dekat ini
sangat tidak mungkin.
Awal
bulan ini, Jabhah Nusrah mengalahkan Divisi 13, sebuah Fraksi dari Tentara
Pembebasan Suriah (Free
Syrian Army-FSA) bentukan AS (Barat) yang berbasis di Maarrat al
Nu'man, sebuah kota di provinsi barat laut Idlib. Jabhah Nusrah dan Jund al
Aqsa, kelompok lain yang berafiliasi dengan al Qaeda. Dua faksi jihad al Qaeda
menyerbu markas dan basis Divisi 13 di Maarrat al Nu'man pada pertengahan
Maret, menangkap puluhan pasukan dan merebut seluruh senjata FSA dalam
penyerbuan tersebut, termasuk persenjataan canggih roket anti tank buatan AS
(TOW).
Divisi
13, yang menerima dukungan militer, pelatihan dan dana penuh dari AS dan sekutunya,
terbukti tidak seimbang dengan pasukan al Qaeda setelah pertempuran terjadi.
Twitter resmi Jabhah Nusrah memposting gambar aksi
dukungan warga di Idlib, Aleppo dan di tempat lain di mana panji hitam al Qaeda
dikibarkan, bersamaan dengan bendera bangsa Suriah. Foto-foto tersebut
dimaksudkan untuk memperkuat bukti bahwa Jabhah Nusrah tetap merupakan bagian
integral dari perjuangan rakyat Suriah.
Seperti The
Long War Journal telah
laporkan pada beberapa kesempatan, al Qaeda juga menanamkan pemahaman “Salafush Shalih” tentang “jihad” dalam masyarakat
Suriah, membangun basis dukungan kaum muslimin pada rakyat Suriah yang lebih
luas dan lebih dalam.
Jabhah
Nusrah berjuang untuk menegakkan hukum syariah dan membangun sebuah imarah
Islam secara bertahap.
Islamic
State (IS) adalah organisasi otoriter top-down. Dari perspektif
IS, umat Islam yang tidak menerima legitimasi mereka sebagai khalifah
(versinya) maka harus diperangi hingga menjadi tunduk. Muslim yang menentang
IS, bahkan termasuk mujahidin lainnya, dianggap murtad atau kafir harus
dibunuh.
Sebaliknya,
al Qaeda menganut strategi bottom-up, berusaha untuk
dikenal terlebih dulu di antara kaum muslim (rakyat Suriah). Dari perspektif al
Qaeda, rezim Bashar al Assad harus jatuh terlebih dulu sebelum dapat membangun
Imarah Islam yang stabil.
Perwakilan
Al Qaeda ini telah mulai meletakkan dasar untuk tata kelola di kawasan yang
dikendalikan oleh Jabhah Nusrah dan sekutu terdekatnya.
Jabhah
Nusrah telah melakukan perlawanan terhadap Syiah Nushairiyah Assad dan seluruh
sekutunya secara jauh dan mendalam. Jabhah Nusrah sering bekerja sama dengan
faksi-faksi jihad lain yang memiliki beberapa bagian agenda jihad yang
sama.
Jabhah
Nusrah juga tidak menyebarkan publikasi secara terbuka menyoroti eksekusi
penegakan hukuman syariah, karena tidak ingin umat Islam yang belum
mengetahuinya terkejut dengan hal seperti itu.
Abu
Firas al Suri, seorang agen veteran al Qaeda yang merupakan anggota tim
manajemen Jabhah Nusrah, telah menjelaskan bahwa Jabhah Nusrah bahkan masuk ke
dalam perjanjian dengan fraksi jihad lain mengenai hukum Syariah yang akan
dilaksanakan di daerah yang telah "dibebaskan" dari rezim Assad.
Dalam pandangan al Qaeda, banyak Muslim hidup di negara-negara yang belum
menjalankan hukum Islam yang benar selama beberapa dekade. Oleh karena itu, al
Qaeda berusaha mendidik masyarakat terlebih dahulu mengenai hukum syariah
sebelum memaksa orang untuk mematuhinya.
Lima
tahun perang Suriah, Barat tidak memiliki strategi untuk mengalahkan Jabhah
Nusrah. Bahkan, kelompok yang didukung Barat seringkali membelot lalu berjuang
bersama pejuang paramiliter al Qaeda.
Akibatnya,
ada banyak kebenaran dalam pernyataan Syeikh al Jaulani. Mujahidin berasal
"dari rakyat", di banyak daerah Suriah ribuan mujahidin sekarang mengatakan
bahwa mereka bagian dan mewakili rakyat Suriah.
Hampir
15 tahun setelah serangan 11 September 2001, Al Qaeda telah mengangkat para
pejuang gerilya di berbagai belahan dunia termasuk di Suriah.
Deddy | TLWJ |
Jurnalislam
Lima Tahun Revolusi
Suriah, Jabhah Nushrah Rilis “The Heirs of Glory” Season 2
Setelah merilis The Heirs of Glory (para pewaris kemulian) season
pertama pada pertengahan 2015 silam. Kini bertepatan dengan masa peringatan
lima tahun revolusi Suriah, Jabhah Nushrah kembali merilis season kedua dari
The Heirs of Glory.
Dalam video ini, JN memaparkan
hubugan Barat dan Mesir, serta campur tangan Barat dalam perang Suriah. Semua
itu dikemas dalam video berdurasi 36 menit, lebih pendek dari season pertama
yang berdurasi 43 menit. Video ini dipublis di salah satu situs berbagi video
Daily Motion, pada 17 Maret 2016. Tema yang diangkat oleh JN berkaitan dengan
Arab Spring dan alur revolusi Suriah.
Selain itu, The Heirs of Glory II
berbeda dari yang sebelumnya, yang memblur tokoh-tokoh penting JN. Tapi video
kali ini dengan jelas menampilkan sosok satu dari tiga pemimpin ternama di
Jabhah Nushrah. Yaitu Abdur Rahim Atton alias Abu Abdullah Asy-Syami yang
merupakan anggota Dewan Syariah JN.
Nama Asy-Syami mulai meroket
setelah menerima tantangan mubahalah dari juru bicara ISIS Abu Muhammad
Al-Adnani. Dengan tegas, dia menentang sistem demokrasi yang disuarakan oleh
Ikhwanul Muslimin di Mesir dan Tunisia.
Dalam season dua ini, turut
ditampilkan sosok Ahmad Salamat Mabruk alias Abu Faraj Al-Masri yang pertama
kalinya muncul di publik. Dia disebut-sebut sebagai salah-satu tokoh yang cukup
berpengaruh di tengah Jabhah Nushrah.
Abu Faraj Al-Masri sempat ditahan
di Mesir, lalu dibebaskan pada masa pemerintahan Presiden Muhammad Mursi.
Kemudian ia berangkat ke Suriah dan bergabung dengan JN. Abu Faraj dikenal
tegas mengkritisi penguasa di negara-negara Teluk. Dia mengatakan bahwa sistem
demokrasi tidak cocok digunakan di negara-negara kawasan Jazirah Arab.
Tidak lupa di versi kedua ini, JN
juga menyisipkan kutipan pakar terkait peran media dalam revolusi Suriah.
Berkaitan dengan itu, JN menampilkan penjelasan Samir Syaikh Ali seorang
profesor sosiologi dan dekan college of education di
Universitas Idlib.
Sumber : Arabi21
Penulis : Syafi’i iskandar
http://www.kiblat.net/2016/03/20/lima-tahun-revolusi-suriah-jabhah-nushrah-rilis-heirs-glory-season-2/
http://www.kiblat.net/2016/03/20/lima-tahun-revolusi-suriah-jabhah-nushrah-rilis-heirs-glory-season-2/
Lima Tahun Revolusi
Suriah, Al-Jaulani: Lanjutkanlah
Perjuangan Menuju Kemuliaan!
Lima tahun revolusi Suriah menjadi momen penting bagi
Jabhah Nushrah, salah satu faksi oposisi yang eksis semenjak awal revolusi
Suriah.
Dalam sambutan memperingati 5
tahun revolusi, Amir JN Abu Muhammad Al-Jaulani menyampaikan bahwa
perjuangan masih akan berlanjut. Era kali ini dinilai sebagai penghujung era
penantian menjelang kemenangan.
“Saat ini Syam berada di era
baru, dalam melanjutkan estafet perjuangan dan melangkah menuju kemuliaan,”
ungkap Al-Jaulani dalam sambutan tertulisnya seperti dikutip dari Arabi21 pada
Jum’at (18/03).
Dalam sambutannya, JN kembali
menegaskan bahwa mereka adalah bagian dari Suriah. JN bersumpah tetap akan
berjuang sampai benar-benar memperoleh kemenangan.
“Kami adalah bagian dari Suriah,
dan Suriah adalah bagian dari kami. Tidak ada satu pun yang bisa memisahkan
kami darinya, kecuali kematian Insya Allah. Kami kembali bersumpah akan
berjuang hingga hembusan nafas terakhir,” lanjutnya.
Abu Muhammad Al-Jaulani juga
melayangkan pujian atas ketabahan rakyat Suriah dalam menghadapi lima tahun
revolusi.
“Berbahagialah engkau wahai
penduduk Syam! berbahagialah, Allah cerahkan kampung halamanmu dengan terbitnya
kemilau fajar yang membawa generasi baru,” ungkapnya.
“Perang kalian adalah bukti,
amalan kalian merupakan keunggulan, jihad kalian telah mengalahkan mereka
(musuh), kesabaran kalian merupakan suatu kebanggaan,” tambahnya.
Selain itu, secara tidak langsung
dalam surat terbuka itu, Al-Jaulani juga memuji aksi protes massa sipil yang
menginginkan berlanjutnya revolusi Suriah.
“Maka bagi siapa yang berada
diantara rasa sakit dan penderitaan, meskipun di tengah kezaliman dan
penindasan, lalu keluar untuk mendapatkan kembali kemuliaan dan kejayaan itu,”
lanjutnya.
Jabhah Nushrah merupakan
faksi oposisi yang eksis semenjak awal revolusi. Tercatat sebagai cabang
Al-Qaidah di Suriah dan mulai beraksi di akhir 2011 setelah hampir delapan
bulan pasca dimulainya revolusi Suriah.
Sumber: Arabi21
Penulis: Syafi’i Iskandar