Saturday, April 9, 2016

Perayaan Tahunan Haul “Kesyahidan” Sayyidah Fathimah Az-Zahra Dimana Syiah Mendoktrin Radikalisme Bara Api Kebencian Bahwa Shahabat Nabi, Umar Bin Khathab Dibantu Para Shahabat Lain Adalah Pembunuh Fathimah Az-Zahra Binti Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam !!

PERAYAAN TAHUNAN HAUL 'KESYAHIDAN' SAYYIDAH FATHIMAH AZ-ZAHRA DIMANA SYIAH MENDOKTRIN RADIKALISME

Telah berlalu buktinya (dibalik teriakan Anti-Wahabi) Doktor Said Aqil Siradj mengkampanyekan kepada para mad’unya bahwa Syiah adalah saudara kita.
Lalu didatangkanlah Mufti Al Azhar bersama Mufti Syiah Lebanon ke Indonesiandan berkampanye hal yang sama:

“…karena itu sejak awal kita kampanyekan Sunni dan Syiah bersaudara dan memang kita intinya bersaudara. Konflik tersebut akan terus dihembuskan,  karena memang mereka musuh Islam tak meninginkan kita bersatu.”

Red: Nasih Nasrullah
Dan tidak cukup itu, syubhat menipu kaum muslimin Ahlussunnah Indonesia-pun diteriakkan:

“Syiah beragam, namun mereka adalah saudara, mereka tetap Muslim, kita tidak bisa serta-merta menghakimi mereka keluar Islam hanya karena satu perkara.  Memang terdapat sikap berlebihan, tidak di semua Syiah dan tidak semua ulama mereka demikian, ketika saya berdialog dengan sejumlah tokoh mereka ihwal mencaci maki sahabat dan Abu Bakar RA, Aisyah RA, dan Umar bin Khatab, ia mengatakan, ”Mereka bukan representasi kami.”

Benarkah demikian? ¡?¡? Bahwa hal ikhwal para tokoh Syiah yang mencacimaki dan mengkafirkan para shahabat “Mereka bukan representasi kami”?!
Sebelum itu kami ingin mengingatkan pembaca dengan dua hal mendasar terkait Undang-Undang Dasar Negara Iran:
Secara resmi Konstitusi negara Iran beraliran Syiah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah (12 imam):
Article 12

The official religion of Iran is Islam and the Twelver Ja’fari school [in usual al-Din and fiqh], and this principle will remain eternally immutable.

Pasal 12

“Agama resmi Iran adalah Islam di atas madzhab Imamiyah Itsna Asyariyah Ja’fari [dalam aqidah dan fiqh] , dan prinsip ini akan tetap abadi selamanya”

Sesuai isi Undang Undang Dasar Negara Syiah Iran, Khomeiny memiliki kedudukan fundamental sebagai Rujukan Utama Taqlid Agung Republik “Islam” Iran yang dengannya mengikat segenap para penganut ajaran Syiah Imamiyah Itsna ‘asyariyah untuk tunduk patuh melaksanakan titahnya (sebagaimana yang diyakini Syiah) selaku Wakil dari Imam Mahdi Syiah selama masih bersembunyi sejak ratusan tahun yang lalu di dalam gua di kota Samarra, Irak:
Article 1

The form of government of Iran is that of an Islamic Republic, endorsed by the people of Iran on the basis of their longstanding belief in the sovereignty of truth and Qur’anic justice, in the referendum of Farwardin 9 and 10 in the year 1358 of the solar Islamic calendar, corresponding to Jamadi al-‘Awwal 1 and 2 in the year 1399 of the lunar Islamic calendar (March 29 and 30, 1979], through the affirmative vote of a majority of 98.2% of eligible voters, held after the victorious Islamic Revolution led by the eminent marji’ al-taqlid, Ayatullah al-Uzma Imam Khumayni.

“Sistem pemerintahan Iran adalah Republik Islam yang telah disetujui oleh rakyat Iran, berdasarkan keyakinan tradisional mereka dalam kaidah Tuhan dan keadilan Qur’an dan mengikuti kemenangan revolusi mereka di bawah pimpinan marja’i taqlid agung Ayatullah Imam Khomaini dengan mayoritas 98,2 % suara dari semua yang berhak memilihdalam referendum yang diadakan pada tanggal 10 dan 11 Farvardin 1358 tahun Hijrah matahari (tanggal 1 dan 2 jumadilawal 1399 tahun Hijrah bulan; 30 dan 31 Maret 1979”. (UUD Republik Islam Iran, Bab I pasal 1)


PERAYAAN HAUL (HARI ULANG TAHUN KEMATIAN) SYAHIDNYA FATHIMAH AZ-ZAHRA BINTI MUHAMMAD SHALALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM DI IRAN
Jadi sekarang kami akan memaparkan bukti untuk mematahkan dan membungkam alasan “Mereka -para pencacimaki Shahabat Nabi- Bukan representasi kami” dengan menampilkan sikap resmi pemerintah Iran yang diwakili oleh Rahbar Iran, Rujukan Tertinggi Taqlid Agung negara Syiah Iran Ayatollah al ‘Udzma Ali Khamanei (pengganti Ayatollah al ‘Udzma Ruhullah Khomeini) bersama para petinggi negara Iran tatkala menghadiri perayaan Haul Syahidnya Fathimah az Zahra radhiyallahu ‘anha yang ulang tahun kematian ini juga diperingati secara terbuka dan terang-terangan oleh segenap orang-orang Syiah di belahan dunia lainnya termasuk di kota Bondowoso, Jawa Timur dengan mendatangkan para dedengkot Syiah Nasional semisal Jalaluddin Rahmat, Haidar Baqir (penerbit Mizan) dan kawan-kawannya dari organisasi mantel Syiah, IJABI.

Syiah di Bondowoso Haul Fathimah Az Zahra 
Gambar 1. Syiah di Bondowoso, Jawa Timur unjuk gigi dalam acara Haul Syahidnya Fathimah az Zahra radhiyallahu ‘anha.

 Gembong Syiah Haidar Baqir
Gambar 2. Gembong Syiah Haidar Baqir dalam sebuah acara peluncuran buku.

Sekarang mari kita tengok pemberitaan resmi Iran yang bersumber dari Khamanei.ir apa yang dilakukan oleh Wali Faqih Syiah, Rahbar Iran selaku pejabat tertinggi pemerintah Iran yang secara resmi memperingati haul Syahidnya Fathimah az Zahra radhiyallahu ‘anha.
Nukilan:
Galeri Photo ABNA:

Suasana Majelis Duka Az Zahra di Tehran yang Dihadiri Rahbar

Maret 13, 2016 – 8:22 PM
News Code : 740789Source : Khamanei.ir
Suasana Majelis Duka Az Zahra di Tehran yang Dihadiri Rahbar
Menurut Kantor Berita ABNA, 3 Jumadil Tsani setiap tahunnya diperingati oleh umat Muslim Syiah sebagai hari kesyahidan Sayidah Fatimah az Zahra, puteri kesayangan Rasulullah Saw. Malam-malam menjelang peringatan hari syahadah tersebut, rakyat Iran mengisinya dengan mengadakan majelis duka Az Zahra. Tidak terkecuali majelis duka yang diadakan di Husainiyah Imam Khomeini di Tehran, yang rutin dihadiri oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al Uzhma Sayid Ali Khamanei beserta ulama besar lainnya dan sejumlah pejabat tinggi negara. Majelis duka tersebut juga diikuti masyarakat umum setempat.
Dalam majelis duka tersebut, diawali dengan bacaan Al-Qur’an, kemudian mendengarkan ceramah agama oleh Ayatullah Shiddiqi yang menceritakan mengenai keutamaan Sayidah Fatimah Az Zahra beserta kisah-kisah hidupnya yang penuh hikmah dan keteladanan dilanjutkan dengan pembacaan syair-syair dan kidung duka sebagai ungkapan duka cita atas kesyahidan Sayidah Fatimah Az Zahra, yang menyusul kepergian ayahnya hanya 6 bulan berselang pasca wafatnya Baginda Rasulullah Saw. Majelis duka ditutup dengan doa bersama.
Berikut suasana majelis duka Az Zahra yang dihadiri Rahbar di Husainiyah Imam Khomeini di Tehran:
نمایش اسلایدی تصاویر
Berikut foto-foto yang mereka posting secara resmi yang menampilkan kegiatan tersebut, menampakkan betapa dukanya petinggi Iran tatkala mengenang kejadian itu.
 tangisan buaya syiah haul fathimah az zahra
Gambar 3. Suasana duka acara, sampaipun menangis berlinang air mata (buaya)
Url bukti:
Jadi ini adalah peristiwa peringatan yang menjadi representasi resmi Aqidah Syiah Imamiyah Khomeiniyah Itsna ‘Asyariyah negara Iran.
FATHIMAH AZ-ZAHRA BINTI MUHAMMAD SHALALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM MATI SYAHID?!?! 

APA YANG SESUNGGUHNYA TERJADI?!

LALU SIAPA YANG MEMBUNUHNYA?!?!
Perhatikan pernyataannya tentang status Syahidnya putri Rasulullah di sisi aqidah Syiah Iran:

“Menurut Kantor Berita ABNA, 3 Jumadil Tsani setiap tahunnya diperingati oleh umat Muslim Syiah sebagai hari kesyahidan Sayidah Fatimah az Zahra, puteri kesayangan Rasulullah Saw. Malam-malam menjelang peringatan hari syahadah tersebut, rakyat Iran mengisinya dengan mengadakan majelis duka Az Zahra. “

Perhatikan pula bahwa acara tersebut dilakukan di:

“Husainiyah Imam Khomeini di Tehran, yang rutin dihadiri oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al Uzhma Sayid Ali Khamanei beserta ulama besar lainnya dan sejumlah pejabat tinggi negara”.

 suasana majelis tangisan buaya syiah pada haul az zahra di teheran
Gambar 4. Peringatan hari kesyahidan Sayidah Fatimah az Zahra di Husainiyat Imam Khomeini

Penting untuk dicatat ulang di sini bahwa Khomeini adalah penghujat para Shahabat Nabi dan ini adalah paparan bukti bantahan yang menunjukkan fatwa Khamanei melarang untuk mencerca para shahabat adalah fatwa Taqiyah yang hanya dikonsumsikan untuk mengelabui kaum muslimin Ahlussunnah saja!
Jika tidak demikian, tentulah Undang-Undang Dasar Iran telah mereka amandemen,.mereka ganti dan hapus nama Khomeini si pencaci dan penghujat Nabi, penghujat para shahabat, lihat beberapa bukti kejahatannya pada makalah sebelumnya.
Tetapi kenyataannya justru nama si sesat kufur penghujat Nabi Muhammad dan para Rasul Allah, para Malaikat, Al Qur’an, penghujat para shahabat dan ummahatul mukminin diabadikan sebagai nama Husainiyat yang di dalamnya secara rutin diadakan Haul Syahidnya Fathimah radhiyallahu ‘anha.
BUKALAH MATA KALIAN WAHAI KAUM MUSLIMIN NKRI!

BANGUNLAH DARI TIDUR KALIAN!!

INILAH BUKTI AQIDAH RESMI NEGARA SYIAH IRAN MENDOKTRIN PARA RAKYATNYA UNTUK MENANCAPKAN PAHAM FITNAH SESAT RADIKAL EKSTREM AGAR MEMUSUHI PARA SHAHABAT NABI MUHAMMAD SHALALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM.
NEGARA SYIAH KHOMEINIYAH IRAN MENANAMKAN KEYAKINAN BAHWA PARA SHAHABAT NABI DENGAN DIPIMPIN OLEH SHAHABIYUN JALIL UMAR BIN KHATHAB RADHIYALLAHU ‘ANHUM AJMAIN ADALAH ORANG-ORANG BRUTAL, KEJAM DAN TANPA BELAS KASIHAN MENGANIAYA PUTRI RASULULLAH SHALALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM, MEMUKULI DENGAN PEDANG, MENGINJAK-INJAK BELIAU DAN…DAN… BERBAGAI KEKEJAMAN YANG DISANDIWARAKAN, BERAKHIR DENGAN KEMATIAN BELIAU SETELAH TULANG RUSUKNYA PATAH DAN MELEWATI PENDERITAAN SAKIT SELAM ENAM BULAN

 cerita dusta syiah atas fathimah az zahra radhiallahu 'anha
Gambar 5. Syiah Indonesiapun unjuk gusi menyebarkan kisah dusta tersebut.

SUNGGUH MATA INI BERKACA-KACA TATKALA MENYAKSIKAN DAN MENDENGAR SANDIWARA BESAR KAUM PENDUSTA BESAR INI DALAM UPAYA BESARNYA MENANCAPKAN BARA API KEBENCIAN YANG LUAR BIASA HEBAT KEPADA PARA PEMBAWA AGAMA INI, PARA MURID RASULULLAH SHALALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM SETELAH KHOMEINI YANG BINASA ITU MENGHUJAT RASULULLAH SHALALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM TELAH KHIANAT DAN GAGAL DALAM MENYAMPAIKAN RISALAH!!
INGATLAH PULA WAHAI SAUDARAKU KAUM MUSLIMIN AKAN SANDIWARA AIR MATA BUAYA KAUM PENDUSTA BESAR SYIAH INI TERKAIT BUKTI-BUKTI BAHWA MEREKA SENDIRILAH SESUNGGUHNYA YANG MEMBUNUH DAN MEMBANTAI CUCU BAGINDA RASULLLAH, HUSAIN BESERTA KELUARGA BELIAU DI KARBALA SEBELUM AKHIRNYA MEREKA MENANGISI KEMATIANNYA SEMBARI MELAKNAT ORANG LAIN SEBAGAI PEMBUNUHNYA.
MAKA INILAH VIDEO BUKTI KEBOHONGAN SAID AQIL SIRADJ, MUFTI AL AZHAR MESIR DAN MUFTI SYIAH LEBANON AKAN SLOGAN MENIPU BAHWA SYIAH SAUDARA KITA JUSTRU DALAM KEADAAN SETIAP TAHUNNYA TERUS MENGADAKAN ACARA MEMUPUK KEBENCIAN RAKYAT SYIAH IRAN BAHWA SHAHABAT NABI ADALAH PEMBUNUH FATHIMAH AZ ZAHRA!!!
DAN BAHKAN SYIAH DALAM MENCIPTAKAN KISAH DUSTA INI MELAKUKAN PELECEHAN BESAR KEPADA SUAMI BELIAU, ALI BIN ABI THALIB RADHIYALLAHU ‘ANHU SANG PANGLIMA PERANG YANGGAGAH BERANI DIGAMBARKAN SEBAGAI SOSOK SUAMI PENAKUT, PENGECUT YANG DENGAN BEBASNYA MEMBIARKAN DAN MEMBERI KESEMPATAN SELUAS-LUASNYA KEPADA UMAR BIN KHATHAAB MASUK MENDOBRAK RUMAH BELIAU, MENYIKSA DAN MENGINJAK-INJAK ISTRI BELIAU DALAM KEADAAN ALI, HASAN DAN HUSAIN ADA DI DALAM RUMAH ITU PULA!!! HADZA BUHTANUN ‘ADZIM.
SYIAH KHOMENIYAH IRAN….QATALAHUMULLAH!!
SYIAH IRAN TELAH MEROBEK-ROBEK SENDIRI TABIR KEPALSUAN PROPAGANDA PARA KOMPRADORNYA BAHWA SYIAH ADALAH SAUDARA AHLUSSUNNAH!!!
INILAH AQIDAH SESAT SYIAH IRAN TENTANG PARA SHAHABAT NABI
KISAH PALSU, DUSTA, BOHONG, DZHALIM, KUFUR OLEH SYIAH TENTANG KAUM TERBAIK DARI UMMAT INI
Kami memohon ampun, berlindung dan berlepas diri kepada Allah Ta’ala atas kekufuran, fitnah, dusta dan kedzaliman dongeng Syiah di bawah ini….
Hanya saja bukti video nyata harus disertakan untuk membuka mata orang-orang yang tertidur dan terlelap terbuai oleh tipu daya para komprador Syiah yang memukuskan ambisi mereka untuk menancapkan makarnya di NKRI…

Gambar 6. Sandiwara Syiah yang dusta, dzalim, kufur mengenai generasi terbaik umat ini
Nukilan:
Maka Abu Bakr mengutus Qunfudz (si Landak) bersama beberapa orang pengawal. Maka ia pun berangkat menuju rumah Ali dan minta izin kepada Ali untuk masuk. Maka Ali enggan memberikan izin kepada mereka untuk masuk.
Kemudian kembalilah gerombolan “Si Landak” kepada Abu Bakr dan Umar.
Mereka mengatakan kepada Abu Bakr dan Umar, “Mereka tidak memberi kami izin untuk masuk”.
Kemudian Umar berkata, “Berangkatlah kalian kepadanya, jika kalian diberi izin masuk oleh Ali maka masuklah, dan jika tidak diizinkan hendaklah kalian memaksa masuk tanpa harus izin”.
Lalu berangkatlah mereka menuju rumah Ali dan meminta izin untuk masuk, lalu Fathimah berkata : “Saya akan halangi kalian untuk masuk ke rumahku tanpa izin”.
Lalu mereka pulang kembali dan semakin keraslah si Landak yang terlaknat itu.
Setelah mereka sampai di hadapan Umar, Umar pun marah seraya berkata: “Ada apa antara kita dengan putra Sa’ad. Bangkitlah kalian semua menuju Ali, maka bangkitlah bersamanya Abu Bakr, Umar, Utsman, Khalid bin Walid, al Mughirah bin Syu’bah ats Tsaqafi, abu Ubaidah bin al Jarrah, Salim maula abi Hudzaifah, Abdurrahman bin Auf, Zaid bin Tsabit, Muhammad bin Muslim, Ziyad bin Labib, Usaid bin Khudhair, Tsabit bin Qais, Salamah bin Sulamah al Asadi, Zaid bin Aslam dan beberapa orang yang membawa obor yang berbarengan selain mereka.
Maka kemudian mereka mengumpulkan ranting dan kayu bakar dalam rangka membakar rumah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib.
Sedangkan Zainab, Fuddhah, Ummu Kultsum, Fathimah, beserta al Hasan dan al Husain di dalam rumah. Sesampainya mereka di depan rumah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib, mereka meletakkan kayu bakar di sekeliling rumah Ali bin Abi Thalib, Fathimah dan kedua putranya.
Lalu bergegaslah Umar datang dengan membawa api yang menyala, lalu memukul-mukul pintu dengan sangat keras seraya berkata, “Demi Allah yang jiwa Umar berada di tangannya, wahai Ali kamu harus keluar atau aku akan membakar rumah ini beserta siapapun yang ada di dalamnya.”
Lalu dijawablah kepada Umar, “ Wahai Abu Hafs, di dalamnya terdapat Fathimah”.

Umar menjawab, “Meskipun ada dia”.

Maka Fathimah berkata dengan mengangkat suaranya dan mendekat di belakang pintu seraya berkata, “Celakalah engkau wahai Umar, kelancangan model apa ini atas Allah dan Rasul-Nya. Engkau ingin merusak jalan dunia dan menenggelamkannya, engkau ingin mematikan cahaya Allah, sedangkan Allah menyempurnakan cahaya-Nya.
Kemudian Umar menyeru kepada Fathimah seraya berkata, “ Diamlah wahai Fathimah, Muhammad sekarang sudah tidak ada, tidak pula para malaikat yang bisa datang memerintah, melarang dan mencegah dari sisi Allah. Dan engkau wahai Ali, bukanlah engkau kecuali seorang biasa dari kalangan muslimin, engkau keluar berbaiat kepada Abu Bakr ataukah kami bakar rumahmu dengan api.”
Kemudian Fathimah berkata, “ Wahai Ayahanda kami…, Ya Allah kami mengaduh kepadamu sepeninggal NabiMu, RasulMu, pilihanMu dengan adanya penentangan umatnya terhadap kami, dan atas penyelewengan terhadap KitabMu yang yang telah diturunkan kepada Nabi-Mu yang telah diutus.
Berkatalah Umar, “ Pergilah engkau wahai fathimah, wanita yang paling dungu. Allah tidak pernah mengumpulkan bagi kalian kenabian dan Kekhilafahan menjadi satu.
Lalu Umar berkata kepada Fathimah, “Keluarkanlah siapa saja yang ada di dalam rumah atau kami akan membakar siapapun yang ada didalamnya”.
Berkatalah Fathimah, “Apakah engkau hendak membakar Ibu agama ini?”.
Berkatalah Umar, “Demi Allah, kalian keluar dan kami akan ikat kalian”.
Umar tidak menggubris suara Fathimah, seraya Fathimah berkata, “ Wahai Ayahandaku wahai Rasulullah, apa yang engkau tinggalkan atas kami dari kebengisan Ibnul Khattab dan Ibnu Abi Quhafah (Abu Bakr)”.
Maka Imam Ali pun enggan keluar untuk berbaiat, dan beliau enggan untuk bangkit dan berangkat baiat.
Lalu terjadilah keributan, jumlah mereka saat itu lebih dari 300 orang. Mereka sepakat bahwa Umar yang membawa obor yang menyala. Lalu Si Landak itu meletakkan kayu bakar didepan pintu…..
—transkrip terjemahan tidak mampu dilanjutkan dalam keadaan hati hancur mendengarkan dan menyaksikan drama kebohongan Syiah dalam menyemburkan fitnah keji demi memupuk radikalisme kebencian terhadap para shahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.
[Berlanjut dengan drama dusta fitnah keji kufur Syiah berupa kekejaman shahabiyun jalil Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu beserta para shahabat tatkala memukul dan menyiksa secara bertubi-tubi tanpa ampun Fathimah Az Zahra radhiyallahu ‘anha di rumah beliau dalam keadaan suaminya, Ali bin Abi Thalib (dan kedua cucu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam Hasan dan Husain radhiyallahu ‘anhum) ada di dalam rumah itu juga!!!
Demikianlah cara Syiah “memuliakan” shahabat besar, menggambarkan Sang Pemberani dan Pahlawan Islam yang pilih tanding Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dengan “kesabarannya” memberi kesempatan kepada seorang Umar untuk memukuli dan menyiksa istri beliau dalam keadaan beliau juga ada di dalam.rumah tersebut!!!
(Maha Suci Allah atas apa yang mereka sifatkan atas kaum terbaik dari ummat ini.)

Setelah kami paparkan bukti kejahatan keji Syiah, maka sekarang teriakkanlah slogan kalian “Syiah Saudara Kita” untuk menipu umat Islam wahai para Komprador Syiah setelah Syiah Menyingkap sendiri hakekat wajah aqidah radikalisme ekstem brutal dalam menancapkan bara api kebencian untuk menghancurkan kredibilitas para Shahabat Nabi yang dengannya pondasi agama Syiah mereka bangun. Allahul musta’an.
Semoga segenap negeri-negeri kaum muslimin beserta umat Islamnya dilindungi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dari makar keji lagi bengis mereka, aaamien.