Hinaan Al-Khomainiy terhadap Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam
Khomainiy = Nasr Hamid Abu Zaid = Nasaruddin Umar, Al-Qur'an Tidak
Sempurna ( Belum Tuntas ) !
ke Indonesia
Selasa, 14 Juni 2016 13:29 WIB
Misi ISIS sekarang adalah membawa konflik yang terjadi
di Timur Tengah yang di sana masih mementingkan suku dan lainnya, tetapi tidak
akan berhasil...
Pontianak (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Agil Siraj mengingatkan, bahwa misi ISIS
sekarang, ialah membawa konflik di Timur Tengah ke Indonesia.
"Misi ISIS sekarang adalah membawa
konflik yang terjadi di Timur Tengah yang di sana masih mementingkan suku dan
lainnya, tetapi tidak akan berhasil karena kita punya Islam Nusantara dan
nasionalisme," kata Said Agil Siraj saat menyampaikan materinya pada
Seminar di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, Islam nusantara adalah
Islam nasionalis, yakni Islam yang mengabungkan budaya, tradisi dan perbedaan,
berbeda dengan di Timur Tengah.
"Islam nusantara atau Islam yang melebur dengan
tradisi, warisan leluhur kita, sehingga selama tidak bertentangan dengan
syariat Islam, seperti minuman keras dan seks bebas, hal itulah yang harus kita
tolak bersama-sama," ungkapnya.
Hal itu, sudah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh
Nabi Muhammad SAW, yang sudah membangun komunitas sosial yang plural pada abad
15, sehingga masyarakat yang plural, beda suku dan agama bisa hidup rukun.
"Selain itu, Nabi Muhammad juga tidak pernah
memproklamirkan negara Islam dan Arab, tetapi hanya negara Madinah. Beliau juga
berpesan tidak boleh bermusuhan karena beda agama, suku, budaya dan lainnya,
dan hanya bermusuhan dengan yang melanggar hukum," ujarnya.
Dia juga mencontohkan, berkembangnya dan masuknya
Islam yang disebarkan oleh Wali Songo di nusantara selama 50 tahun tanpa ada
peperangan dan darah.
"Sehingga Islam nusantara jauh berbeda dengan yang
di Arab, di Indonesia Islam tersebar dengan budaya santun, akhlakul karimah
(sikap terpuji) dan tidak bertentangan dengan budaya dan agama lainnya,"
katanya.
Sehingga menurut dia, Islam saja belum tentu bisa menyatukan umat, sehingga
harus bersatu antara Islam dan semangat nasionalisme yang selama ini sudah
terjadi di Indonesia, seperti cita-cita KH Mohammad Hasyim Asyari pendiri
Nahdlatul Ulama, yakni mensinergikan semangat Islam, bangsa dan negara dengan
semangat nasionalisme, yakni nasionalisme harus diisi dengan Islam dan
sebaliknya.
"Hal itu berbeda dengan yang terjadi di
Timur Tengah, karena di sana tidak ada ulama yang nasionalis (Yang ada
Al-’Ulama Waratsatil Anbiya.red lamurkha ) , sementara di Indonesia pendiri NU
adalah ulama yang nasionalis, seperti filosofi Gus Dus, yakni membela tanah air
bagian dari iman," ujar Said. ( ???!)
Dalam kesempatan itu, menurut dia, Islam nusantara,
juga sangat toleransi, hal itu dibuktikan dengan hari besar agama apapun di
Indonesia, semuanya libur, beda dengan di negara lain, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Siapakah Ulama As-Su’ Di
Indonesia, Yang Gemar Memfitnah Dan Mencela Umat Islam Diluar Golongannya,
Sering Bikin Resah Umat Islam, Berasyik Masyuk Dengan Non Muslim Dan Merasa
Super Mayoritas ? Seperti Ini Moderat ?
FUI: “Jika Ulama
Internasional Keluarkan Fatwa Jihad ke Suriah, Mestinya Indonesia Serukan Hal
Serupa” [ Disini "Ulama nusantara ", Disana Pewaris Nabi (Al 'Ulamaau
waratsatul Anbiyaa') ]
Nasehat Kepada Orang Yang
Membandingkan Ulama Dengan Ulama Lainnya Dari Sisi Kedudukan Dan Keilmuan
Zuhud, Bayaran Dalam Dakwah,
Dan Upah Khatib Jum’at
http://lamurkha.blogspot.co.id/2016/04/zuhud-bayaran-dalam-dakwah-dan-upah.html
Said Aqi Siroj Puji Misi Partai Perindo Mirip
Perjuangan Nabi, Warga NU Geram