Thursday, June 2, 2016

Saudi Tolak Permintaan Iran Yang Ingin Demonstrasi Saat Ibadah Haji. Syiah Iran Menghina Saudi Soal Kepengurusan 2 Kota Suci Makkah Dan Madinah, “Tuhan Modernnya” Khomenei Tidak Pernah Haji.

Saudi Tolak Permintaan Iran yang Ingin Demonstrasi Saat Ibadah Haji

Saudi Tolak Permintaan Iran yang Ingin Demonstrasi Saat Ibadah Haji

Pemerintah Arab Saudi menolak permintaan Iran yang dianggap akan mengancam keamanan pelaksanaan ibadah haji. Dengan penolakan ini, Iran sekali lagi menegaskan tidak akan mengirimkan jamaah haji mereka tahun ini.
Diberitakan laman CNN Indonesia dari Al-Arabiya, perundingan antara kedua negara yang tengah bersitegang itu berakhir buntu pada akhir pekan lalu. Arab Saudi dalam pernyataannya, Ahad (29/5), mengatakan Iran mengajukan proposal “yang tidak bisa diterima” soal jamaah haji asal negara mereka.
“Iran menuntut hak untuk mengadakan demonstrasi dan keistimewaan-keistimewaan lainnya yang bisa memicu kekacauan selama ibadah haji. Hal ini tidak bisa diterima,” kata Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir.
Sebelumnya pemerintah Teheran pada Ahad mengatakan jamaah haji asal negara mereka tidak akan bisa beribadah ke Mekkah tahun ini. Iran menuding Saudi “mengadang jalan menuju Allah.”
“Setelah dua rangkaian perundingan tanpa hasil karena rintangan yang dibuat Saudi, jamaah Iran sayangnya tidak bisa ambil bagian dalam haji,” kata Menteri Kebudayaan Iran Ali Jannati.
Namun tudingan Iran itu dibantah oleh Saudi yang mengatakan Teheran tidak menandatangani kesepakatan dengan Riyadh seperti negara-negara lainnya. Pemerintah Saudi mengatakan delegasi Iran pulang ke negara mereka pada Jumat lalu tanpa menyetujui kesepakatan akhir untuk jamaah haji.
Kementerian Haji Saudi mengaku telah menawarkan banyak solusi bagi Iran selama perundingan dua hari. Beberapa hal telah disepakati, termasuk penggunaan visa elektronik bagi jamaah haji asal Iran yang sebelumnya menjadi sumber sengketa.
Saudi menyetujui permintaan Iran agar warganya bisa mendapatkan visa haji dari Kedutaan Besar Swiss di Teheran, yang selama ini mengurusi kepentingan Saudi di Iran sejak pemerintah Riyadh menutup kantor perwakilan.
Sebelumnya, Saudi ingin agar jemaah haji Iran mendapatkan visa dari kedutaan Saudi di negara ketiga. Saudi menutup kedutaan di Teheran setelah diserang demonstran menyusul eksekusi ulama Iran di Riyadh awal tahun ini, sejak itu hubungan diplomatik kedua negara rusak.
Mencari-cari alasan
Menurut Jubeir, Iran dari awal memang tidak ingin mengirimkan jamaah haji dari negara mereka, namun mencari-cari alasan untuk menyalahkan Saudi.
“Sangat negatif jika niat Iran ingin bermanuver dan mencari alasan, demi mencegah warganya melaksanakan haji,” kata Jubeir.
“Jika soal prosedur dan langkah-langkah lainnya, saya kira kami telah melakukan melampaui tugas kami untuk memenuhinya, tapi pemerintah Iran yang menolaknya,” lanjut dia.
Menurut Al-Arabiya, Iran adalah satu-satunya negara Arab dan mayoritas Islam yang menolak kesepakatan haji dengan Arab Saudi. Jurnalis di Riyadh Yahya Al-Amir mengatakan, penolakan penandatanganan kesepakatan oleh Iran adalah bukti bahwa negara itu hendak mempolitisir pelaksanaan ibadah haji.
Ini bukan kali pertama warga Iran tidak mengikuti ibadah haji. Tahun 1988 dan 1989 Iran juga tidak mengirim jemaah haji sebagai protes atas tewasnya 402 jemaah Iran dalam kerusuhan dalam pelaksanaan haji tahun 1987. Saat itu, jemaah haji Iran memicu kerusuhan dengan menggelar demonstrasi menentang pemerintahan Kerajaan Saudi. Iran menuding polisi Saudi menembaki warga mereka dengan senapan mesin.
Boikot haji oleh Iran kala itu juga terjadi di tengah memburuknya hubungan diplomatik. Saudi saat itu mengecam Iran yang kerap memicu kekerasan di Timur Tengah dan penyerangan kapal di Teluk Persia.
Saat ini Arab Saudi bersitegang dengan Iran dalam konflik Timur Tengah. Saudi yang memegang paham Sunni menuding Iran sebagai negara Syiah telah memicu konflik sektarian dengan mendukung pemberontak Houthi di Yaman dan rezim Bashar al-Assad di Suriah.
Pemerintah Raja Salman juga berang atas tudingan buruknya perencanaan haji oleh Iran terkait tragedi di Mina dan jatuhnya crane di Masjidl Haram yang menewaskan lebih dari 100 orang. Iran mendesak agar pelaksanaan haji dilakukan oleh badan independen, bukan oleh Saudi. Desakan ini diacuhkan oleh pemerintah Saudi.*

Syiah iran mengnina saudi soal kepengurusan 2 kota suci makkah dan madinah

31 May 2016 
Jumat 27 Mei 2016-
Abu Hamzah al Sanuwi
Khathib Jumat Syiah di Teheran Ahmad Khatami menyatakan bahwa pemerintah Saudi Arabia tidak layak mengurus dua kota suci Makkah dan Madinah. Dia menyebut Saudi Arabiya negara Ahlussunnah itu sebagai antek Yahudi.
Oleh karena itu Khatami meminta agar Makkah Madinah diurus oleh panitia khusus terdiri dari beberapa negara Islam.
Di waktu yang sama pemerintah Saudi Arabia memberitakan bahwa delegasi Iran yang diminta melakukan rembugan tentang teknis pemberangkatan jamaah haji Iran tidak hadir di pertemuan di Jeddah, yang direncanakan kemarin. Sebenarnya pertemuan itu akan menandatangi perjanjian final tentang pemberangkatan 63.000 jamaah haji asal Iran untuk tahun ini 1437 H.
Para pejabat di kementrian haji dan umrah Saudi telah menunggu-nunggu delegasi Iran yang dipimpin Said Awhadi, ketua organisasi haji dan ziyarah Iran untuk melanjutkan pembicaraan sebelumnya, namun tidak kunjung datang. Sepanjang siang.

Persaksian Tokoh Sunni Iran Bahwa Khomenei
 Tidak Pernah Haji

October 4, 2015
PERSAKSIAN TOKOH SUNNÎ IRAN BAHWA KHÔMINAI TIDAK PERNAH HAJI TAPI KOK KERAS SEKALI MENGKRITIK BAHKAN MEMINTA PENGURUSAN IBADAH HAJI DITARIK DARI SAUDI
(Tayangan TV Kalimah, berbahasa Persia /Iran)


? Di dalam video ini, tokoh sunnî Iran ini mengatakan :
“Sayyid Khôminai yang memprotes dan mencerca Saudi atas insiden yang baru-baru ini terjadi. Ia adalah pemimpin spiritual tertinggi Republik “Islam” (baca : Majusi) Iran. Saya menyeru orang ini dan bertanya kepadanya :
Apakah kamu pernah pergi haji?!
Apakah kamu tahu apakah haji itu?!
Apakah kamu tahu dimana Makkah itu?!
Apakah kamu tahu dimana Ka’bah itu?!
Pernahkah kamu melihat Ka’bah dengan mata kepalamu sendiri?!
Pernahkah kamu melihat Masjidil Haram dengan mata kepalamu sendiri ?!
Pernahkah kamu melihat Mina dan Arafah?!
Tahukah kamu apa makna Mina dan Jamarat?!
Apakah kamu tahu lokasi Muzdalifah?!
Sesungguhnya kamu tidak memiliki pengetahuan sedikitpun tentang urusan ini!!
Karena kamu sendiri belum pernah pergi menginjakkan kaki ke Makkah!!
Belum pernah melihat apapun dan tidak mengimani hal ini!!
Karena itu DIAM ADALAH LEBIH BAIK BAGIMU!!!
Saya ingin ada orang yang bisa menjawabku :
Bukankah Khôminai ini adalah pemimpin spiritual Republik Islam (baca : Majusi) Iran…?!
Pernahkan dia melihat Makkah?!
Pernahkan dia melaksanakan Manasik Haji?!
Tahukah dirinya tentang syiar-syiar ini?!
Padahal dirinya adalah pemimpin tertinggi Republik Islam (baca : Majusi) dengan masa jabatan terlama.
NAMUN DIRINYA BELUM PERNAH PERGI HAJI!!
DIA TIDAK TAHU APA HAJI ITU!!
TIDAK TAHU DIMANA MAKKAH BERADA!!
BELUM PERNAH MELIHAT MAKKAH DENGAN MATA KEPALANYA SENDIRI!!
NAMUN DENGAN SEENAKNYA DIA MELEMPARKAN TUDUHAN-TUDUHAN…
@abinyasalma