Wednesday,
16 March 2016
Oleh: Abu Abdullah al-Pataniy
Mimpi Khilafah ala minhaj Nubuwah
menjadi hal paling mendasar dalam propaganda perjuangan jama'ah Hizbut Tahrir
(HT) atau 'partai pembebasan' di seluruh dunia.
HT menggunakan metode
"Thalabun Nushrah" atau mencari bantuan untuk mewujudkan mimpinya
tersebut.
Thalabun Nushrah ala HT menitik
beratkan pada siapapun yang memiliki kekuatan akan diminta untuk menggunakan
konsep-konsep bernegara yang disusun HT untuk diterapkan (atau memberikan
kekuasaannya pada orang-orang HT), asalkan golnya adalah "Khilafah
global" di dunia modern dengan manajemennya sesuai kemauan kelompok ini.
Di Indonesia sebagaimana negara
lainnya, cabang HT Indonesia (HTI) meyakini bahwa kekuatan sebenarnya negara
adalah aparat keamanan dan militer, sehingga mereka termasuk target utama yang
akan disasar dalam opini untuk dimintai "pertolongan" untuk mendirikan
negara Islam dan menjadi wasilah bagi "Khilafah global".
Dengan propaganda dan opininya,
HT menginginkan agar kiranya aparat militer berinisiatif melakukan kudeta
terhadap sistem negara sekuler, nasionalis, pro Barat dan sebagainya.
Setelah kudeta tersebut berhasil,
HT menginginkan kekuasaan diberikan kepada kelompok mereka, dimana tujuannya
agar manajemen negara bisa dilakukan oleh para pendukung Hizbut Tahrir.
Jika Thalabun Nushrah menuju
negara Islam sulit secara langsung didapatkan dari pihak yang berkuasa, maka
dalam skenarionya, HT menargetkan Thalabun Nushrah secukup-cukupnya membuat
mereka memperoleh perlindungan dalam perjuangan membentuk opini umat. Contohnya
seperti Abu Thalib (tokoh penting suku Quraisy) yang melindungi Nabi Shalallahu
'Alaihi Wasallam dalam berdakwah.
Gagasan-gagasan HT diharapkan
akan menjadi mencapai popularitas dan mempengaruhi arah masyarakat luas di
negara berpenduduk Islam, sehingga bisa mendukung negara Islam yang akan
berujung sebagai Kekhilafahan global (karena dilakukan di seluruh dunia).
Konsep Thalabun Nushrah sifatnya
sangat fleksibel dan sifatnya termasuk mubah/boleh, sehingga HT tidak menutup
kemungkinan cara lain asal tidak melanggar Syari'at.
Bahkan HT pernah menerapkan
Thalabun Nushrah kepada Ruhullah Khomeni ketika berhasil melakukan revolusi
Syi'ah di negara Iran.
Dengan berkonsep demikian, HT
sangat apatis terhadap proses politik praktis yang sifatnya terjun langsung,
terlebih di negara demokrasi. Meskipun demikian ribuan pendukung HT Indonesia
tercatat sebagai PNS yang mengikrarkan sumpah jabatan di negara Pancasila dan
berbagai negara nasionalis lainnya.
Bukan hanya anti sekulerisme dan
demokrasi, HT juga anti terhadap kerajaan. Bahkan mereka meyakini Syari'at
Islam yang ditegakkan secara oleh penguasa yang bukan Khalifah, seperti oleh
Kerajaan Arab Saudi, maka statusnya "tidak sempurna".
Celaan HT terhadap cara
perjuangan tak sempurna dan jama'ah kaum Muslimin lainnya dimaksudkan sebagai
kampanye negatif agar umat meyakini bahwa satu-satunya yang benar adalah
"Khilafah" melalui proses versi HT (yang diyakini tidak melanggar
Syari'at).
HT tidak menginginkan munculnya
pembenaran publik pada sesuatu yang tidak sempurna (masih menyimpang). Misalnya
opini Kerajaan Arab Saudi yang menegakkan Syari'at dan banyak membantu kaum
Muslimin.
HT menganggap sejarah berdirinya
Arab Saudi adalah batil dan sistem Kerajaan juga batil. Begitu juga dengan
politik luar negeri Arab Saudi.
Menurut HT, sesuatu yang tidak
sempurna tidak boleh dipertahankan dalam status quo (saat ini) dan antipati
akan menjadi opini umat menuju gagasan Khilafah ideal. Sehingga kritik keras
dan celaan diperlukan demi menjaga opini umat menuju jalur yang dianggap benar.
Khilafah dalam mimpi HT
diperjuangkan dengan citra dengan sebaik-baiknya, sebagai satu-satunya solusi
segala kehidupan ideal.
Untuk para Muslim yang relijius,
Khilafah adalah mimpi ideal bersama yang akan menegakkan Syari'at Islam secara
kaffah (utuh), sehingga HT berharap perjuangan Khilafah akan terjadi sinergi
bersama (menuju konsep HT).
Sementara bagi kalangan Muslim
awam, orang-orang sekuler dan non Muslim (kafir), HT menggambarkan Khilafah
sebagai solusi masalah-masalah duniawi. Seperti solusi banjir dan kemacetan,
solusi harga kebutuhan pokok, perdagangan, bebas pajak, penegakan hukum,
kebersihan, termasuk berbagi sumber daya alam dan energi, contohnya dari
wilayah kaya minyak (Arab) dan wilayah lain.
Akan tetapi seperti halnya
pendukung ISIS, HT menggunakan foto bersama untuk mengkritik. Berbagai politisi
Muslim disebut sebagai "antek kafir" dan melakukan persekongkolan jahat
terhadap kaum Muslimin hanya dengan bukti foto bersama.
Pemimpi yang mencela realita
Para pemikir dan intelektual
Hizbut Tahrir telah merancang secara lengkap berbagai konsep bernegara yang
dimimpikan akan diterapkan, baik sektor ekonomi, politik, militer, geopolitik,
hukum, politik internasional, sosial, penanganan bencana, pembebasan Palestina,
kebersihan, sistem transportasi dan sebagainya.
Konsep-konsep ini jika terwujud
akan menjadi "utopia" Khilafah bagi HT, dan diharapkan umat Islam
juga meyakininya seperti demikian sebagai tawaran opsi solusi sempurna "di
bawah naungan Khilafah".
Akibatnya muncul sebuah sindiran,
bahwa menurut HT: "Sandal hilang di masjid pun terjadi karena ketiadaan
Khilafah", sebab jika ada Khilafah, semua urusan umat akan diurus sehingga
tak ada lagi maling sendal.
Mimpi-mimpi dalam konsep HT
sendiri dinilai tak selalu ideal, meski suatu mimpi memang seharusnya ideal.
Para pengkritik menyatakan bahwa
konsep mimpi HT datang dari ketidakmampuan mencerna realitas sehingga menghasilkan
kesimpulan yang dangkal untuk mengatasi permasalahan.
HT juga gagal memetakan sebesar
apa kekuatan dunia Islam, namun menuntut hal yang berat, dan jika tidak
dilakukan akan menjadi titik kritikan.
Terutama soal membuka konflik
dengan dunia Barat atau kekuatan lain yang dianggap musuh Islam.
Gagasan dalam perjuangan HT juga
banyak dipertanyakan jama'ah kaum Muslimin lainnya.
Misalnya HT mendukung berdirinya
partai-partai politik yang sesuai Syari'at untuk kepentingan amar ma'ruf nahi
mungkar dan menolak keras parpol Islam yang ikut dalam pemilu (di negara
demokrasi) karena dianggap melanggar Syari'at.
Tetapi batasan kesesuaian
Syari'at versi HT dikritik karena memiliki batasan yang jelas dan tidak
memasukkan faktor darurat atau faktor realitas lainnya, sebab berbagai cabang
HT di seluruh dunia (termasuk Indonesia) justru keorganisasiannya mencari
pengakuan hukum dari negara sekuler.
Satu contoh gagasan yang disebut
tak masuk akal lainnya adalah gagasan penyatuan hari raya di seluruh dunia di bawah
Khilafah, dengan metode rukyat global.
Para ahli astronomi menyebut jika
rukyat global versi HT adalah salah kaprah. Sebab Bumi berbentuk mendekati
bulat dan mau tak mau harus ada garis tanggal internasional. Sementara panjang
waktu edar bulan terhadap bumi (29,530589 hari), tidaklah terjadi dalam lama
hari yang bulat.
Tetapi HT sendiri sebenarnya
menggunakan London, Inggris (negara /kafir) sebagai kiblat posisi pengambilan
keputusan rukyat yang disebut mewakili global. Artinya jika London belum
melihat hilal, maka Ramadhan digenapkan 30 hari untuk seluruh pengikut HT
dunia.
Padahal di sebelah Barat London,
pada hari yang sama masih banyak tempat lain, termasuk benua Amerika.
Contoh gagasan HT lain yang
dinilai sangat buruk dalam mencerna realita adalah ketika terjadi serangan
Israel ke Gaza.
HT mendesak agar seluruh
penguasa-penguasa di negeri Muslim (Turki, Saudi, Indonesia, negara Teluk dll)
agar menerjunkan tentaranya ke wilayah Gaza dan melindungi warga setempat dari
militer Zionis.
Sementara hingga saat ini,
pemegang kedaulatan yang diakui dunia (Barat) adalah Israel. Sehingga Israel
memiliki kekuatan dan legitimasi melakukan kekerasan di sana. Intervensi
tentara asing ke Gaza bisa dianggap sebagai invasi dan deklarasi perang.
Israel akan mendapat dukungan
Barat dan Amerika Serikat untuk "melindungi kedaulatannya". Sedangkan
militer negeri-negeri Muslim menurut perhitungan belum sanggup menghadapi
perang dunia.
Selain itu tak ada cara efektif
untuk menyelundupkan tentara dan peralatan militer ke Gaza, sebab diblokade
Israel, rudal-rudal militer Israel juga aktif untuk mendeteksi jika ada pesawat
musuh menyusup.
Kritik adalah senjata HT
Baru-baru ini HT juga mengkritik
keras serangan Saudi ke Yaman yang menyasar pemberontak Syi'ah Houthi. HT
meyakini Houthi sebagai Muslim sehingga tak boleh ditumpahkan darahnya (walau
memberontak dan bersekutu dengan Syi'ah Iran?)
HT pun menyalahkan Turki karena
tentaranya tidak membantu perjuangan rakyat Suriah dan hanya mengedepankan
"kepentingan keamanan nasional", serta menyediakan pangkalan udara bagi
Amerika untuk menyerang ISIS.
Kritik adalah senjata utama
Hizbut Tahrir, utamanya untuk menjauhkan umat dari berbagai opini yang
bertentangan dengan konsep mimpi HT. Saudi, Turki, PKS, kebijakan energi,
kebijakan ekonomi, moneter dan semua hal yang saat ini ada tapi tidak masuk
dalam daftar mimpi Khilafah HT maka harus dibenci oleh umat (pendukung
Khilafah).
Tujuannya tentu saja agar
propaganda Khilafah diterima "secara kaffah" oleh umat, sehingga tak
ada lagi pertentangan cara dan keinginan hasil (mimpi) suatu saat nanti.
Ada Apa Dengan Hizbut Tahrir ? Khilafah Model Siapa
Yang Akan Di Usung Nya ?