Thursday, July 21, 2016

Kegagalan Kudeta Turki Dan Tumbangnya Superioritas Barat

Erdogan disambut ribuan pendukungnya

Selasa, 19 Jul 2016
Oleh : Dr. Slamet Muliono*
Progres negara Turki memang luar biasa, khususnya menuju negara yang kuat dan mandiri. Bukti kekuatan dan kemandirian Turki itu ditunjukkan dengan kontribusinya yang begitu besar terhadap negara-negara muslim di berbagai belahan dunia.

Kebangkitan Turki di samping memperikan spirit kemandirian bagi negara-negara sekitarnya, juga terlihat dari fakta bahwa Turki memiliki perhatian kepada negara-negara yang tertindas dan teraniaya. Namun kemajuan Turki yang dipimpin oleh Recep Tayyip Erdogan bukan memperoleh apresiasi dan sokongan positif, tetapi justru melahirkan berbagai tindakan provokatif dan pendiskreditan. Setelah tindakan teror terhadap kepemimpinan Erdogan yang gagal, maka upaya kudeta terhadap pemerintahannya juga dilakukan.
Sebagaimana diberitakan bahwa upaya kudeta dilakukan salah satu faksi militer di Turki, pada hari Jum’at malam (15/7/2016), untuk mengambil alih kepemimpinan Erdogan. Ratusan tentara melakukan gerakan untuk mewujudkan langkah-langkah kudeta. Namun upaya kudeta itu berhasil digagalkan. Bahkan Erdogan sendiri berhasil selamat dan tiba di bandara internasional Attaturk, Istanbul pada sabtu, 16/7/2016. Erdogan menegaskan bahwa upaya kudeta merupakan bentuk kegiatan terorisme, dan dirinya siap mati demi Turki. Dalam upaya kudeta tersebut, ratusan tentara yang terlibat dalam kudeta telah ditahan. Erdogan menyatakan bahwa pelaku kudeta adalah pengkhianat dan akan ditindak tegas  (fokusislam.com 17/7/2016).
Apa yang terjadi di Turki dengan upaya kudeta menjatuhkan Erdogan merupakan sebuah upaya menahan laju progresivitas Turki yang demikian besar. Setelah kudeta yang gagal itu, Erdogan langsung mengumumkan otak kudeta dengan menunjuk Fethullah Gulen. Bahkan  Turki meminta kepada Amerika Serikat (AS) untuk mengekstrasidi Gulen ke negaranya untuk diadili. Turki juga mengancam akan memerangi AS jika tidak mengekstradisi terduga otak upaya kudeta Turki itu. Atas tuduhan itu, AS melalui Menteri Luar Negerinya, John Kerry mengundang Ankara untuk berbagi bukti tentang keterlibatan ulama oposisi yang kini menetap di AS ini. Tidak hanya itu, Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim menegaskan bahwa setiap negara yang melindungi Gulen akan menjadi musuh Turki. (tribunnews.com.17/7/2016)
Apa yang diungkap oleh dua orang penting Turki (Erdogan dan Yildirim) merupakan cermin bagaimana peran AS dalam melindungi orang-orang yang bisa dimainkan untuk kepentingan menggoyang sebuah negara yang tidak sejalan dengan politik yang dijalankan oleh AS. Sebagaimana diketahui bahwa Gulen, yang saat ini berada di Pocono Mountains (negara bagian Pennsylvania, AS), dahulunya adalah sekutu Erdogan tetapi keduanya berseberangan pandangan.
Islam Sebelum Kepemimpinan Erdogan
Sebelum kepemimpinan Erdogan, kehidupan masyarakat Turki didominasi dan digerakkan oleh ideologi sekuler. Sehingga masyarakat Turki secara mayoritas adalah muslim, tetapi kehidupan sekuler telah menekan dan memarginalisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat. Erdogan menunjukkan prestasi yang demikian besar dalam membalikkan Turki sebagai motor lahirnya kehidupan dan spirit Islam, sehingga menggeser dan memarginalisasi kehidupan sekuler.
Meski tidak merubah ideologi negara Turki menjadi negara Islam, tetapi spirit yang dijadikan landasan bagi Erdogan jelas bersandar pada nilai-nilai Islam yang memang telah mengakar kuat di negara Turki. Namun pihak-pihak yang berseberangan dengan spirit  Erdogan, dan ingin menggulingkannya, tidak lain adalah kelompok yang ingin mengembalikan Turki dalam kehidupan sekuler. Erdogan bukan kali ini saja mengalami upaya pelengseran. Pada tahun 2014, Erdogan mengalami upaya penggusuran, dan dia mencurigai keterlibatan Gulen. Meski Gulen sendiri membantah hal itu.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Gulen memiliki pengikut di kalangan terdidik dan profesional di Turki. Mereka adalah gerakan Hizmet yang didanai oleh organisasi non-pemerintah di Turki. Dana dialirkan ke ratusan sekolah sekuler. Maka tidak salah apabila Erdogan menunjukkan jari telunjuknya untuk menuding Gulen sebagai pihak yang menggerakkan upaya kudeta militer itu. Upaya yang yang dilakukan oleh Gulen memang tidak jauh dari upaya untuk mengembalikan Turki dalam kehidupan sekuler yang sudah berjalan sekian lama.
Bagi Erdogan, Gulen merupakan duri dalam daging dalam pemerintahannya. Sementara bagi Gulen, Erdogan merupakan orang yang telah mengubah Turki menjadi negara Islam yang mencampakkan kehidupan sekuler. Maka sekali lagi, Erdogan tidak salah bila menunjuk kepada Gulen sebagai otak upaya kudeta terbaru. Peran AS untuk melindungi dan memelihara Gulen memang besar. AS berkepentingan untuk bisa sewaktu-waktu memanfaatkan konflik yang pernah terjadi di sebuah negara, sebagaimana yang terjadi antara Erdogan dan Gulen.
Tidak bisa dipungkiri bahwa prestasi Erdogan memang tidak kecil bagi kekuatan dan kemandirian Turki. Sejarah keagungan dan kebesaran negara Turki memang tidak bisa dipungkiri, dan hal ini sangat dikhawatirkan oleh negara-negara Barat. Kekuatan dan kemandirian Turki memang berkontribusi besar dalam membangun spirit kemandirian bagi negara-negara Islam. Kekuatan dan kemandirian negara-negara Islam inilah yang dikhawatirkan oleh negara-negara Barat, khususnya AS, yang selama ini menikmati konflik di Timur Tengah.
Kebangkitan Turki dengan kepemimpinan Erdogan bukan hanya dikhawatirkan akan menggoncangkan superioritas negara-negara Barat atas negara-negara Islam yang telah dihisap kekayaan alamnya, tetapi yang lebih ditakutkan lagi adalah hilangnya inferioritas negara-negara Islam menjadi negara yang kuat dan mandiri sebagaimana yang telah ditunjukkan Turki lewat kepemimpinan Erdogan.
Surabaya, 18 Juli 2016

*Penulis adalah dosen di STAI Ali bin Abi Thalib dan Direktur Pusat Kajian Islam dan Peradaban (PUSKIP) Surabaya

Aneh, AS Marah Jika Turki Menghukum Berat Pelaku Kudeta
Analis Militer As Ralph Peters: Jika Kudeta Turki Berhasil, Islam Kalah, Kita Menang
Bias Media Barat pada Turki: Jika Kudeta Berhasil, Erdogan Bakal Disebut Diktator yang Digulingkan
(Posted on July 21, 2016)
Digertak AS dan Uni Eropa, Balasan Erdogan Bikin AS-Uni Eropa Mati Gaya
Diancam AS dan Eropa, Erdogan Tetap Tegas Hukum Pemberontak
[Dibalik 3 kudeta] aroma iblis mu makin busuk !!!
Erdogan pada Uni Eropa: Jangan Ikut Campur Urusan Turki!(Posted on July 21, 2016)
Erdogan : ‘The Strongest Man In Turkey’. Prestasi-Prestasi Erdogan Yang Membanggakan.
Eropa Dan AS Merupakan Busted Flush, Telah Kehilangan Semua Otoritas Moral, Tak Lagi Pembawa Lilin Perubahan Demokrasi. Erdogan Menunjukkan Keberanian Dengan Menaiki Sebuah Pesawat Yang Diparalelkan F16 Tentara Kudeta.Hanya Tiga Negara Di Dunia Yang Dengan Jelas Mendukung Erdogan Sejak Awal – Maroko, Qatar, Dan Sudan. Turki Bukanlah Sebuah Negara Amerika Latin Atau Mesir !
Hanya Orang Muslim “ Yang Sehat, Normal Dan Kaffah “ Memandang Positif Dan Penuh Harap Kiprah Erdogan Untuk Dunia Islam !
Jawaban Telak PM Turki Pada AS: Ketika 9/11 Kalian Penjarakan Ribuan dan Minta Ekstradisi Tanpa Bukti
Kudeta Turki dalam bayang-bayang ketakutan Barat
Kecele, Pendukung Assad Sempat Rayakan Kudeta Erdogan
Kudeta Turki masih dalam koridor kepentingan Amerika
Kaum Pembenci Islam "Meratapi" Kegagalan Kudeta Turki
Kejahatan ( Hasad ) Media Barat Pro Liberal Terhadap Erdogan ( Islam ), Dan Siasat Kotor Obama Paska Kudeta.
Kepicikan Dan Kelicikan Amerika Dan Ban Ki-Moon. AS Dinilai Dalang Dibalik Kudeta, Sinyal Obama Lengserkan Erdogan. "Setiap Negara Yang Melindungi Fethullah Gulen Akan Menjadi Musuh Bagi Turki,"
Larang Pendukungnya Untuk Balas Pelaku Kudeta, Erdogan: Mereka Anak-Anak Kita, Jangan Tembak Mereka dan Keluarga Mereka
[Melawan Fitnah Media Barat] FAKTA: Pelaku Kudeta Adalah Militer Didukung Kaum Sekular Liberal, Bukan Kelompok Islam
Mengharukan! Jutaan Rakyat Turki Turun ke Jalan Gagalkan Kudeta Militer Atas Erdogan
Masjid Seluruh Turki Kumandangkan Azan, Rakyat Turki Bersatu Tangkapi Militer Pro Kudeta. Analisa Warung Kopi, Konspirasi Barat-Bashar(Syiah)-Rusia.
Media Pendukung Teroris Militer Mesir, Milisi ‘Shabiha’ Pendukung Rezim Asad Di Suriah Juga Media lokal Syiah , Media Sekuler Kufar Kadung Beritakan (Rayakan) Keberhasilan Kudeta Turki Akhirnya “Gondok Dan Kejang-kejang”, Sekarang Pada Tiarap Seperti Burung Onta. Arab Saudi Ucapkan Selamat Dan Doa Imam Masjidil Haram Kepada Pemerintah Turki.
Pimpinan Hamas: Sekiranya Kudeta di Turki Berhasil Maka yang Paling Dirugikan Palestina
Persatuan Ulama Dunia (Kecuali Ulama Nusantara) Kecam Kudeta Turki. [Dibalik 3 Kudeta] Aroma Iblis Mu Makin Busuk !!!
Setelah Gagal "Mengkudeta" Erdogan, Sekarang AS Ngancam Keluarkan Turki dari NATO
Syi’ah Dan Antek-Anteknya, Aswaja Pro-Bashar, Anti IM, Elit Penguasa Pro-Asisi/Bashar, SEPILIS, Kufar, Media-Media “Syiah, Kufar Dan Anti Wahhabi” Meraung-Raung Dengan Banjir Air Mata Darah Menyesali Kegagalan Kudeta Terhadap Syaikh Erdogan
(Turki). Mengapa Kudeta Militer Di Turki Berhasil Digagalkan Hanya Dalam 5 Jam? Allah Akbar, Wa Lillaahilhamd
Siapakah Fetullah Gullen
Turki Bangkit Menjadi Negara Super Power di Tangan Erdogan - Ust Khalid Basalamah
Warga Muslim AS Berikan Dukungan untuk Presiden Erdogan