Selasa, 19 Jul 2016
Oleh : Dr. Slamet Muliono*
Progres negara Turki memang luar biasa, khususnya menuju negara
yang kuat dan mandiri. Bukti kekuatan dan kemandirian Turki itu ditunjukkan
dengan kontribusinya yang begitu besar terhadap negara-negara muslim di
berbagai belahan dunia.
Kebangkitan
Turki di samping memperikan spirit kemandirian bagi negara-negara sekitarnya,
juga terlihat dari fakta bahwa Turki memiliki perhatian kepada negara-negara
yang tertindas dan teraniaya. Namun kemajuan Turki yang dipimpin oleh Recep
Tayyip Erdogan bukan memperoleh apresiasi dan sokongan positif, tetapi justru
melahirkan berbagai tindakan provokatif dan pendiskreditan. Setelah tindakan
teror terhadap kepemimpinan Erdogan yang gagal, maka upaya kudeta terhadap
pemerintahannya juga dilakukan.
Sebagaimana diberitakan bahwa upaya kudeta dilakukan salah satu
faksi militer di Turki, pada hari Jum’at malam (15/7/2016), untuk mengambil
alih kepemimpinan Erdogan. Ratusan tentara melakukan gerakan untuk mewujudkan
langkah-langkah kudeta. Namun upaya kudeta itu berhasil digagalkan. Bahkan
Erdogan sendiri berhasil selamat dan tiba di bandara internasional Attaturk,
Istanbul pada sabtu, 16/7/2016. Erdogan menegaskan bahwa upaya kudeta merupakan
bentuk kegiatan terorisme, dan dirinya siap mati demi Turki. Dalam upaya kudeta
tersebut, ratusan tentara yang terlibat dalam kudeta telah ditahan. Erdogan
menyatakan bahwa pelaku kudeta adalah pengkhianat dan akan ditindak tegas
(fokusislam.com 17/7/2016).
Apa yang terjadi di Turki dengan upaya kudeta menjatuhkan
Erdogan merupakan sebuah upaya menahan laju progresivitas Turki yang demikian
besar. Setelah kudeta yang gagal itu, Erdogan langsung mengumumkan otak kudeta
dengan menunjuk Fethullah Gulen. Bahkan Turki meminta kepada Amerika
Serikat (AS) untuk mengekstrasidi Gulen ke negaranya untuk diadili. Turki juga
mengancam akan memerangi AS jika tidak mengekstradisi terduga otak upaya kudeta
Turki itu. Atas tuduhan itu, AS melalui Menteri Luar Negerinya, John Kerry
mengundang Ankara untuk berbagi bukti tentang keterlibatan ulama oposisi yang
kini menetap di AS ini. Tidak hanya itu, Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim
menegaskan bahwa setiap negara yang melindungi Gulen akan menjadi musuh Turki.
(tribunnews.com.17/7/2016)
Apa yang diungkap oleh dua orang penting Turki (Erdogan dan
Yildirim) merupakan cermin bagaimana peran AS dalam melindungi orang-orang yang
bisa dimainkan untuk kepentingan menggoyang sebuah negara yang tidak sejalan
dengan politik yang dijalankan oleh AS. Sebagaimana diketahui bahwa Gulen, yang
saat ini berada di Pocono Mountains (negara bagian Pennsylvania, AS), dahulunya
adalah sekutu Erdogan tetapi keduanya berseberangan pandangan.
Islam Sebelum
Kepemimpinan Erdogan
Sebelum kepemimpinan Erdogan, kehidupan masyarakat Turki
didominasi dan digerakkan oleh ideologi sekuler. Sehingga masyarakat Turki
secara mayoritas adalah muslim, tetapi kehidupan sekuler telah menekan dan
memarginalisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat. Erdogan
menunjukkan prestasi yang demikian besar dalam membalikkan Turki sebagai motor
lahirnya kehidupan dan spirit Islam, sehingga menggeser dan memarginalisasi
kehidupan sekuler.
Meski tidak merubah ideologi negara Turki menjadi negara Islam,
tetapi spirit yang dijadikan landasan bagi Erdogan jelas bersandar pada
nilai-nilai Islam yang memang telah mengakar kuat di negara Turki. Namun
pihak-pihak yang berseberangan dengan spirit Erdogan, dan ingin
menggulingkannya, tidak lain adalah kelompok yang ingin mengembalikan Turki
dalam kehidupan sekuler. Erdogan bukan kali ini saja mengalami upaya
pelengseran. Pada tahun 2014, Erdogan mengalami upaya penggusuran, dan dia
mencurigai keterlibatan Gulen. Meski Gulen sendiri membantah hal itu.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Gulen memiliki pengikut di kalangan
terdidik dan profesional di Turki. Mereka adalah gerakan Hizmet yang didanai
oleh organisasi non-pemerintah di Turki. Dana dialirkan ke ratusan sekolah
sekuler. Maka tidak salah apabila Erdogan menunjukkan jari telunjuknya untuk
menuding Gulen sebagai pihak yang menggerakkan upaya kudeta militer itu. Upaya
yang yang dilakukan oleh Gulen memang tidak jauh dari upaya untuk mengembalikan
Turki dalam kehidupan sekuler yang sudah berjalan sekian lama.
Bagi Erdogan, Gulen merupakan duri dalam daging dalam
pemerintahannya. Sementara bagi Gulen, Erdogan merupakan orang yang telah
mengubah Turki menjadi negara Islam yang mencampakkan kehidupan sekuler. Maka
sekali lagi, Erdogan tidak salah bila menunjuk kepada Gulen sebagai otak upaya
kudeta terbaru. Peran AS untuk melindungi dan memelihara Gulen memang besar. AS
berkepentingan untuk bisa sewaktu-waktu memanfaatkan konflik yang pernah
terjadi di sebuah negara, sebagaimana yang terjadi antara Erdogan dan Gulen.
Tidak bisa dipungkiri bahwa prestasi Erdogan memang tidak kecil
bagi kekuatan dan kemandirian Turki. Sejarah keagungan dan kebesaran negara
Turki memang tidak bisa dipungkiri, dan hal ini sangat dikhawatirkan oleh
negara-negara Barat. Kekuatan dan kemandirian Turki memang berkontribusi besar
dalam membangun spirit kemandirian bagi negara-negara Islam. Kekuatan dan
kemandirian negara-negara Islam inilah yang dikhawatirkan oleh negara-negara
Barat, khususnya AS, yang selama ini menikmati konflik di Timur Tengah.
Kebangkitan Turki dengan kepemimpinan Erdogan bukan hanya
dikhawatirkan akan menggoncangkan superioritas negara-negara Barat atas
negara-negara Islam yang telah dihisap kekayaan alamnya, tetapi yang lebih
ditakutkan lagi adalah hilangnya inferioritas negara-negara Islam menjadi
negara yang kuat dan mandiri sebagaimana yang telah ditunjukkan Turki lewat
kepemimpinan Erdogan.
Surabaya, 18 Juli 2016
*Penulis adalah dosen di STAI Ali bin Abi Thalib dan Direktur Pusat Kajian
Islam dan Peradaban (PUSKIP) Surabaya
Aneh, AS Marah Jika Turki
Menghukum Berat Pelaku Kudeta
Analis Militer As Ralph Peters: Jika Kudeta Turki
Berhasil, Islam Kalah, Kita Menang
Bias Media Barat pada Turki: Jika Kudeta Berhasil, Erdogan
Bakal Disebut Diktator yang Digulingkan
(Posted on July 21, 2016)
Digertak AS dan Uni Eropa, Balasan Erdogan Bikin AS-Uni
Eropa Mati Gaya
Diancam AS dan Eropa, Erdogan Tetap Tegas
Hukum Pemberontak
[Dibalik 3 kudeta] aroma iblis mu makin busuk !!!
Erdogan pada Uni Eropa: Jangan Ikut Campur Urusan
Turki!(Posted on July 21, 2016)
Erdogan : ‘The Strongest Man In Turkey’.
Prestasi-Prestasi Erdogan Yang Membanggakan.
Eropa Dan AS Merupakan Busted Flush, Telah Kehilangan
Semua Otoritas Moral, Tak Lagi Pembawa Lilin Perubahan Demokrasi. Erdogan
Menunjukkan Keberanian Dengan Menaiki Sebuah Pesawat Yang Diparalelkan F16
Tentara Kudeta.Hanya Tiga Negara Di Dunia Yang Dengan Jelas Mendukung Erdogan
Sejak Awal – Maroko, Qatar, Dan Sudan. Turki Bukanlah Sebuah Negara Amerika
Latin Atau Mesir !
Hanya Orang Muslim “ Yang Sehat, Normal Dan Kaffah “
Memandang Positif Dan Penuh Harap Kiprah Erdogan Untuk Dunia Islam !
Jawaban Telak PM Turki Pada AS: Ketika 9/11 Kalian
Penjarakan Ribuan dan Minta Ekstradisi Tanpa Bukti
Kudeta Turki dalam bayang-bayang ketakutan
Barat
Kecele, Pendukung Assad Sempat Rayakan Kudeta
Erdogan
Kudeta Turki masih dalam koridor kepentingan Amerika
Kaum Pembenci Islam "Meratapi" Kegagalan Kudeta
Turki
Kejahatan ( Hasad ) Media Barat Pro Liberal Terhadap
Erdogan ( Islam ), Dan Siasat Kotor Obama Paska Kudeta.
Kepicikan Dan Kelicikan Amerika Dan Ban Ki-Moon. AS
Dinilai Dalang Dibalik Kudeta, Sinyal Obama Lengserkan Erdogan. "Setiap
Negara Yang Melindungi Fethullah Gulen Akan Menjadi Musuh Bagi Turki,"
Larang Pendukungnya Untuk Balas Pelaku Kudeta, Erdogan:
Mereka Anak-Anak Kita, Jangan Tembak Mereka dan Keluarga Mereka
[Melawan Fitnah Media Barat] FAKTA: Pelaku Kudeta Adalah
Militer Didukung Kaum Sekular Liberal, Bukan Kelompok Islam
Mengharukan! Jutaan Rakyat Turki Turun ke Jalan Gagalkan
Kudeta Militer Atas Erdogan
Masjid Seluruh Turki Kumandangkan Azan, Rakyat Turki
Bersatu Tangkapi Militer Pro Kudeta. Analisa Warung Kopi, Konspirasi
Barat-Bashar(Syiah)-Rusia.
Media Pendukung Teroris Militer Mesir, Milisi
‘Shabiha’ Pendukung Rezim Asad Di Suriah Juga Media lokal Syiah , Media Sekuler
Kufar Kadung Beritakan (Rayakan) Keberhasilan Kudeta Turki Akhirnya “Gondok Dan
Kejang-kejang”, Sekarang Pada Tiarap Seperti Burung Onta. Arab Saudi Ucapkan
Selamat Dan Doa Imam Masjidil Haram Kepada Pemerintah Turki.
Pimpinan Hamas: Sekiranya Kudeta di Turki Berhasil Maka yang
Paling Dirugikan Palestina
Persatuan Ulama Dunia (Kecuali Ulama Nusantara) Kecam
Kudeta Turki. [Dibalik 3 Kudeta] Aroma Iblis Mu Makin Busuk !!!
Setelah Gagal "Mengkudeta" Erdogan, Sekarang AS
Ngancam Keluarkan Turki dari NATO
Syi’ah Dan Antek-Anteknya, Aswaja Pro-Bashar, Anti IM, Elit
Penguasa Pro-Asisi/Bashar, SEPILIS, Kufar, Media-Media “Syiah, Kufar Dan Anti
Wahhabi” Meraung-Raung Dengan Banjir Air Mata Darah Menyesali Kegagalan Kudeta
Terhadap Syaikh Erdogan
(Turki). Mengapa Kudeta Militer Di Turki Berhasil Digagalkan
Hanya Dalam 5 Jam? Allah Akbar, Wa Lillaahilhamd
Siapakah Fetullah Gullen
Syaikh
Al-Arifi: Masjid Berperan Besar dalam Gagalkan Kudeta
http://www.dakwatuna.com/2016/07/16/81529/syaikh-al-arifi-masjid-berperan-besar-gagalkan-kudeta/#ixzz4ElxwdwWN
http://www.dakwatuna.com/2016/07/16/81529/syaikh-al-arifi-masjid-berperan-besar-gagalkan-kudeta/#ixzz4ElxwdwWN
Turki Bangkit Menjadi Negara Super
Power di Tangan Erdogan - Ust Khalid Basalamah
Warga Muslim AS Berikan Dukungan untuk Presiden Erdogan
Analis Keamanan Independen: Kenapa Kudeta di Turki tak
Punya Kesempatan
Apakah Amerika Terlibat Kudeta ?
Basi, Uni Eropa Baru Kecam Kudeta Turki
Setelah Tiga Hari
Para Jurnalis Sampaikan Indikasi Keterlibatan AS Dalam
Kudeta Turki
Reaksi Keras Umat Islam, KOMPAS Akhirnya Hapus Berita
Sinis tentang Erdogan. 6 Sabtu, 23 Juli 2016.