Panglima Tentara Nasional
Indonesia (TNI), Jenderal Gatot Nurmantyo, ikut mengisi Muktamar III Wahdah
Islamiyah. Ia pun meminta para ulama meneladani strategi dakwah yang dilakukan
Rasulullah SAW.
Panglima TNI, Jenderal
Gatot Nurmantyo, meminta para ulama menampilkan wajah sebenarnya tentang Islam,
yang selama ini sering dirusak pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Islam.
Karenanya, ia berharap para ulama di Indonesia dapat meneladani strategi dakwah
yang dilakukan Nabi Muhammad SAW, yang memang penuh dengan kedamaian.
"Tebarkan salam,
jalin silaturahim, saling menasehati, berbuat kebajikan dan cegah
kemunkaran," kata Gatot di hadapan 2.500 peserta Muktamar III Wahdah
Islamiyah, Senin (18/7).
Ia menekankan,
langkah-langkah dakwah damai itu memang diperlukan sebagai benteng umat Islam
di Indonesia, demi menghadapi tantangan yang semakin lama kian deras melanda.
Menurut Gatot, salah satu masalah serius yang tengah menghantam umat Islam
secara global dan dirasa perlahan mendera Indonesia, adalah maraknya terorisme.
Hal itu menjadi masalah
dikarenakan para pelaku teror di dunia yang belakangan marak, dikomandoi untuk
mengatasnamakan Islam yang tentu bertujuan merusak wajah Islam itu sendiri. Ia
sendiri memahami dan meyakinkan kalau terorisme tidak ada kaitan dengan Islam,
lantaran memang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam.
Sembari memberikan
materi, Gatot turut memutarkan foto tempat-tempat di berbagai belahan dunia
yang menjadi korban terorisme, yang sebagian besar terjadi di Timur Tengah. Dalam
gambaran yang ditampilkan, ia menekankan kalau tidak ada lagi yang ditinggalkan
aksi terorisme, selain kerusakan atas tempat-tempat yang semula indah.
Gatot menegaskan, kalau
itulah yang terjadi apabila ulama-ulama cuma diam dan membiarkan negaranya diobrak-abrik
terorisme, seperti yang banyak menimpa negara-negara Islam.
Ia mengaku, tidak bisa
membayangkan yang terjadi kepada Indonesia beberapa tahun mendatang, apabila
para ulama tidak mau ikut menjaga Indonesia dari berbagai masalah yang akan
datang. "Apa yang terjadi kalau ulama diam saja tidak peduli pada masa
depan anak cucu bangsa," ujar Gatot.
Untuk itu, ia mengatakan
peran para ulama begitu penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia,
yang turut dilakukan para ulama terdahulu. Bahkan, Gatot sempat menerangkan
sosok Jenderal Sudirman yang menjadi pimpinan perjuangan Indonesia, dan
merupakan seorang ulama dan memiliki latar belakang sebagai pengajar di sebuah
pondok pesantren.
Karenanya, ia menjelaskan
dakwah-dakwah yang penuh kedamaian para ulama memang diperlukan umat Islam,
untuk menghadapi tantangan globalisasi yang tengah dihadapi Indonesia.
Gatot berpendapat,
perjuangan dakwah para ulama akan sejalan dengan yang dilakukan TNI, sebagai
benteng persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"TNI tidak bisa sendiri, peran ulama sangat penting menjaga persatuan dan
kesatuan Indonesia," kata Gatot. [rol]
Alhamdulillah, Anggota TNI
Muslimah Diperbolehkan Mengenakan Jilbab
Sabtu, 2
Juli 2016
Panglima Tentara Nasional Indonesia
(TNI) Jendral Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa muslimah yang menjadi anggota
TNI diperbolehkan mengenakan jilbab.
“Jadi begini, jilbab itu bulan puasa jadi pada pakai. Kalau mau
gunakan ya gunakan saja ”
ujar Jendral Gatot di Kantor Menkopolhukam, seperti dilansir republika,
Jum’at(1/9/2016).
Lebih lanjut Jendral Gatot
menyampaikan bahwa jika anggota TNI Muslimah akan terus mengenakan jilbab
setelah bulan Ramadhan juga dipersilahkan, tidak ada yang melarang. “Pakai, pakai saja. Gak ada yang ngelarang kan. Boleh, saya gak
larang,” kata Gatot.
Izin bagi muslimah TNI
untuk berjilbab merupakan hal baru bagi tubuh TNI. Pada tahun 2015, ketika
Panglima TNI masih dijabat oleh Jenderal Moeldoko, TNI menyatakan telah
mengakomodasi usul pemakaian jilbab bagi wanita TNI dalam melaksanakan tugas
sebagai prajurit. Namun saat itu aturan penggunaan jilbab itu hanya
diperuntukkan bagi wanita TNI yang bertugas di Aceh.[islamedia/rep]
Izinkan berjilbab, panglima gatot beri kado terindah
untuk muslimah tni
senin, 04 juli 2016 , 13:47:00 wib
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memperbolehkan wanita anggota
TNI mengenakan jilbab. Kebijakan Gatot tersebut diapresiasi Partai Keadilan
Sejahtera di Senayan.
"Ini
pernyataan yang sangat positif dan
konstruktif dari Panglima khususnya bagi para muslimah anggota TNI. Karena itu
Fraksi PKS mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih yang tulus," kata
Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini dalam keterangan pers yang diterima wartawan,
Senin (4/7).
Dengan memperbolehkan
wanita prajurit mengenakan jilbab, menurut dia, Gatot menunjukkan pemahaman
keagamaan yang mendalam. Pasalnya, jilbab merupakan syariat bagi seorang
muslimah dan bukan penghalang untuk tetap berkontribusi membela negara melalui
TNI.
Sikap Gatot
ini juga dinilainya menunjukkan kesadaran yang kuat di dalam tubuh TNI tentang
pentingnya aktualisasi nilai-nilai Pancasila, khususnya sila pertama Ketuhanan
Yang Maha Esa dalam rangka mewujudkan kebangsaan yang ber-Ketuhanan sebagai
modal dasar bangsa yang kuat dan berkarakter. Serta penghormatan atas
kebebasan, demokrasi, dan hak asasi manusia yang digariskan oleh
Konstitusi.
"Kami
berharap Jenderal Gatot segera mengeluarkan aturan berupa edaran tertulis
kepada seluruh satuan TNI agar para wanita anggota TNI semakin yakin dan
mantap," ujarnya.
Jazuli
yakin keputusan Panglima ini tidak hanya mendapatkan apresiasi dari kalangan
wanita prajurit TNI, tapi juga seluruh umat Islam di Indonesia sehingga TNI
makin berwibawa dan dicintai rakyat.
"Top
buat Panglima TNI. Saya rasa ini bisa menjadi kado terindah bagi seluruh
muslimah anggota TNI menjelang hari raya Idhul Fitri," tukasnya.[wid]
http://politik.rmol.co/read/2016/07/04/252240/Izinkan-Berjilbab,-Panglima-Gatot-Beri-Kado-Terindah-Untuk-Muslimah-TNI-
http://politik.rmol.co/read/2016/07/04/252240/Izinkan-Berjilbab,-Panglima-Gatot-Beri-Kado-Terindah-Untuk-Muslimah-TNI-