Panglima TNI Jenderal TNI
Gatot Nurmantyo mengatakan dimasa depan berbagai kepentingan dunia akan tertuju
pada penguasaan pangan dan energi yang bersumber pada tumbuh-tumbuhan, karena
hal tersebut merupakan kebutuhan hidup dunia yang sangat vital.
Demikian disampaikan
Gatot di hadapan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi se-Indonesia di
Universitas Sebelas Maret Solo (UNS), Kamis (11/8).
Ia mengatakan, pada tahun
2.043 diperkirakan jumlah penduduk dunia mencapai 12,3 miliar jiwa dimana 80,2
persen atau 9,8 miliar jiwa dari jumlah tersebut hidup di luar wilayah ekuator
dan hampir bisa dipastikan akan makin berupaya mencari pangan, air dan energi
di daerah ekuator.
Jika saat ini konflik
yang terjadi berlatar belakang penguasaan energi fosil, maka konflik masa depan
akan bermotif penguasaan sumber pangan, air bersih dan energi hayati yang
semuanya berada dalam satu lokasi, yaitu di daerah ekuator.
Dihadapkan pada kondisi
geografis Indonesia yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun dan kekayaan
alamnya, maka Indonesia merupakan sumber energi, sumber pangan dan sumber air
bersih yang akan menjadi incaran kepentingan nasional negara-negara asing di
masa depan.
Indonesia negara yang
kaya akan sumber daya alam tidak akan dibiarkan berkembang dan maju karena akan
menjadi ancaman bagi negara-negara asing. Indonesia akan terus dijadikan
konsumen dan pasar bagi produk mereka.
Kondisi geopolitik
Indonesia yang dikepung oleh negara-negara Five Power Defence Arrangement
(FPDA) menambah besarnya ancaman nyata yang dihadapi oleh Indonesia.
Ia menjelaskan,
kecenderungan peningkatan penggunaan bio energi ini bahkan pada tahun 2007-2008
telah memicu krisis harga pangan dunia yang meningkat sangat tajam, hingga 75
persen antara lain diakibatkan karena pengalihan penggunaan bahan pangan menjadi
bio energi atau energi hayati.
Dikatakan pada tahun 2011
British Petroleum (BP) mengeluarkan sebuah laporan yang menyatakan bahwa sisa
energi fosil dunia tinggal 45 tahun lagi, sedangkan sisa energi fosil di
Indonesia hanya tinggal 11,8 tahun.
Energi dunia akan habis
pada tahun 2.056 dan Indonesia pada tahun 2.023 dengan asumsi bahwa kebutuhan
energi dunia tidak mengalami peningkatan. Padahal, BP pada awal tahun 2014
memperkirakan bahwa konsumsi energi dunia pada 2.035 akan meningkat sampai 41
persen dari kebutuhan hari ini. [akt]
11 Agustus 2016 | 22:22 | Tyo Eka - Timlo.net
Saat ini Proxy war
telah berlangsung di Indonesia. Salah satunya menjadikan Indonesia sebagai
pasar narkotika dan obat terlarang serta menghancurkan generasi muda melalui
narkoba.
“Perang
Proxy tidak dapat dikenali secara jelas. Lawan ataupun kawan, karena musuh
mengendalikan non state actors dari jauh,” jelas Panglima TNI, Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo saat menyampaikan Kuliah umum yang diikuti 1.200 Mahasiswa
Bidik Misi, SM3T, Adik Papua 3T, dan PPG3T, di Auditorium Universitas Sebelas
Maret (UNS), Solo, Kamis (11/8).
Jenderal
Gatot mengemukakan, proxy war dilakukan suatu negara untuk kepentingan
strateginya, dengan menghindari keterlibatan langsung perang yang mahal dan
berdarah. Indikasi ini sedang terjadi di Indonesia.
Hasil
diskusi TNI dengan 25 Perguruan Tinggi di Indonesia, Lemhanas maupun Lembaga
Pendidikan di TNI, Proxy War dilakukan pihak asing di Indonesia dalam berbagai
bentuk, di antaranya membeli dan menguasai media massa, mengadu domba antar
lembaga negara, gerakan separatis, demontrasi massa, termasuk menjadikan
Indonesia sebagai pasar narkotika dan obat-obatan terlarang.
Seusai
kuliah umum, sambil meninjau TNI-UNS Techno Military Festival, Panglima
menyebut, anggota TNI yang terlibat Narkoba pasti dipecat. TNI tidak mengenal
rehabilitasi.
Australia aktor proxy war Timor Timur
lepas dari Indonesia
Panglima
TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kembali mengingatkan sekaligus meminta semua pihak
mewaspadai perang tanpa bentuk atau istilahnya proxy war.
“Proxy
war pernah terjadi di Indonesia dan Indonesia kalah. Yakni saat lepasnya Timor
Timur dari bumi Indonesia. Peran negara asing yakni Australia menjadi aktor
dalam proxy war tersebut, tujuannya untuk memecah belah bangsa kita,” ujar
Gatot saat memberikan kuliah umum bela negara di Universitas Sebelas Maret
(UNS) Solo, Kamis (11/8).
Gatot
menyatakan, Tidak hanya proxy war, Indonesia juga dihadapkan pada potensi
konflik dan perang disebabkan perebutan energi dan pangan di masa mendatang.
Sumber energi fosil dan pangan pada 2043 diperkirakan semakin menipis bahkan
cenderung habis.
“Sebanyak
12,3 miliar penduduk dunia nanti akan berebut energi dari negara equator yang
kaya sumber daya alam sebagai pengganti energi fosil,” katanya.
Diuraikan
Gatot, pusat konflik saat ini terjadi di negara-negara kaya minyak. Perang yang
terjadi di sejumlah negara dewasa ini berlatar belakang perebutan energi.
Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun,
bisa menjadi tempat konflik akibat perebutan energi.
“Dari
12,3 miliar penduduk dunia pada tahun 2043, 9,8 miliar diantaranya hidup di
luar negara equator. Mereka akan berbondong-bondong mencari sumber pangan dan
sumber energi lain ke negara equator. Indonesia punya sumber energi alam paling
besar. Perang pangan dan ekonomi menjadi ancaman nyata bagi kita,” ucapnya.
Sumber
daya alam yang dimiliki Indonesia bisa menjadi petaka jika tidak dipertahankan
dan dikelola dengan baik. “Presiden Soekarno dan Presiden Joko Widodo sudah
mengingatkan. Jika tidak waspada maka di masa mendatang, Indonesia bukan lagi
milik Bangsa Indonesia,” tegasnya.
Untuk
menghadapi semua itu, Gatot meminta rakyat Indonesia mandiri. Negeri ini
memiliki modal geografi dan demografi. Negara agraria dan laut yang bisa diolah
untuk menjadi negara maritim dan dikelola oleh rakyat dan ditujukan untuk
rakyat.
2 Februari, 2016 - 13:01
BANDUNG, (PRLM).-
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dinilai mempunyai peluang yang cukup
besar jika maju sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden dalam
Pilpres 2019 mendatang. Pasalnya, Gatot merupakan tipikal pemimpin yang dekat
dengan prajurit, artinya identik akan dekat dengan rakyat nantinya.
"Beliau (Gatot) tipikal pemimpin
yang dekat dengan prajurit artinya identik akan dekat dengan rakyat nantinya.
Beliau sangat bersih terutama tidak terkait dengn pelanggaran HAM dan syarat
akan prestasi," ucap Ketua Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (PK2S)
Universitas Padjadjaran (Unpad) Toni Toharudin, kepada "PR" online,
Selasa (2/2/2016).
Apalagi, kata Toni, peluang Gatot akan
semakin besar di Pilpres 2019 jika mampu mengkombinasikan pasangan antara
militer dan sipil. Sebab, kombinasi keduanya menjadi keinginan publik yang
kuat.
"Pak Gatot mempunyai peluang yang
cukup besar saat ini baik sebagai Capres maupun Cawapres dalam pilpres yang
akan datang. Maksud saya kombinasi antara sipil dan militer ini menjadi
keinginan publik yg besar. Jadi bisa sebagai capres maupun cawapres," ujar
Toni.
Sebelumnya, Segitiga Institute melakukan
survei bahwa mayoritas publik, atau sekitar 40,5 persen, menghendaki presiden
RI 2019-2024 kembali dipegang dengan latar belakang TNI. Sementara itu, 21,4
persen publik menghendaki capres berlatarbelakang sipil dan 27,3 persen tidak
lagi mempersoalkan sipil maupun militer. Sedangkan 10,8 persen menjawab tidak
tahu.
Setelah data di atas diperoleh, Segitiga
Institute pun mencoba memberikan pertanyaan tertutup dengan menawarkan empat
nama. Nama ini dipilih karena berada di puncak tertinggi TNI.Yaitu mantan
Panglima TNI Djoko Suyanto, mantan Panglima TNI Agus Suhartono, mantan Panglima
TNI Moledoko dan Panglima TNI saat ini Gatot Nurmantyo.
Dari data yang diperoleh, ternyata
pilihan tertinggi jatuh pada Gatot Nurmantyo. Tingkat elektabilitas Gatot
mencapai 35, 9 persen. Disusul oleh Djoko Suyanto (27, 4 persen), Moeldoko (22,
6 persen) dan Agus Suhartono (14,1 persen).
Menarik bila nama Pramono Edhi Wibowo
dimasukkan ke dalam pertanyaan survei. Posisi Pramono berhasil mengungguli
posisi Agus Suhartono. Rincian lengkap dengan lima nama adalah Gatot (34,7
persen), Djoko Suyanto (25,2 persen), Moeldoko (19,3 persen), Pramono Edhi
(18,6 persen) dan Agus Suhartono 2,2 persen.
Jumlah sampel dalam survei ini sebanyak
1225 responden, yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara
berjenjang atau multistage random sampling. Tingkat kepercayaan survei sebesar
95 persen, dengan margin of error plus minus 2,8 persen.
Sedangkan pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan teknik wawancara dengan responden dengan pedoman kuesioner. (Miradin
Syahbana Rizky)
Panglima TNI: Teladani Strategi Dakwah Rasulullah,
Perjuangan Dakwah Para Ulama Akan Sejalan Dengan Yang Dilakukan TNI.
Masya Allah, Jama'ah Para Jenderal Tni-Polri.
Dipundak Beliau, Atas Seidzin Allah, Insya Allah Muslim Indonesia Lebih
Berjaya.
Panglima TNI : Narkoba Adalah
Proxy War Yng Digunakan Asing Untuk Lumpuhkan Indonesia !
Panglima TNI: 15.000 jiwa
meninggal setiap tahun akibat narkoba, serangan teroris korbannya tidak sampai
15.000
Panglima TNI: Asing kuasai
Indonesia dengan menguasai media & mengadu domba TNI-Polri
Top! Fasih Baca
Al-Quran, Wali Kota Padang Diundang Jadi Imam Masjidil Haram
Wali Kota
Padang, Mahyeldi Ansharullah mendapat undangan kehormatan menjadi imam di
Masjidil Haram. Hal tersebut disampaikan seorang ulama Arab Saudi, Syaikh
Khalid Al Hamudi yang beberapa waktu lalu datang ke Kota Padang, Sumatera
Barat.
Kedatangan Syaikh Khalid Al Hamudi yakni, dalam rangka melihat kesiapan Kota
Padang sebagai salah satu daerah kontestan tuan rumah pertemuan dai dan ulama
internasional pada 2017 mendatang.
"Walikota Padang telah menggabungkan keindahan akhlak dan suara. Saya akan
mengambil beliau dari Padang untuk jadi imam shalat di Masjidil Haram,"
kata Syaikh Khalid di depan jamaah Subuh Nurul Ikhlas di Jalan Ikhlas V,
Andalas, Padang Timur beberapa waktu lalu.
Seperti dikutip Republika, dalam keterangan tertulis saat itu
Mahyeldi bertindak sebagai imam shalat Subuh. Sedangkan Syaikh Khalid, menjadi
salah seorang makmumnya. Syaikh Khalid mengaku terkesan dengan keindahan suara
Mahyeldi dalam melafalkan Al-Quran.
Sejak muda, Mahyeldi aktif mendalami Islam sejak duduk di bangku sekolah.
Ketika menjadi mahasiswa, ia aktif menjadi aktifis dakwah dan mubaligh. Ia juga
pernah menjadi Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Padang.
Mahyeldi dikenal sebagai sosok pemimpin yang sederhana, santun, dan rendah
hati. Setelah menjadi Wali Kota Padang sejak 13 Mei 2014 lalu, banyak prestasi
yang telah dipersembahkan Mahyeldi.
Beberapa bulan setelah ia menjabat, Padang memulai penyelenggaraan pendidikan
gratis 12 tahun yang menjangkau seluruh siswa SD, SMP, dan SMA negeri. Padang
juga meningkatkan alokasi dana bantuan siswa kurang mampu.
Di bawah kepemimpinan Mahyeldi, program mendekatkan siswa dengan Al-Quran
semakin ditingkatkan. Siswa yang memiliki hafalan Al-Quran tertentu, boleh
bebas memilih sekolah yang mereka inginkan sesuai jenjang kelanjutannya.
Satu juz
bagi siswa SD, dan tiga juz bagi siswa SMP. Untuk siswa SMA yang hafal lima
juz, dapat memilih kesempatan masuk ke Universitas Andalas atau Universitas
Negeri Padang.*
Syekh Chalid Al Hamudi Tepati Janji Undang Walikota
Padang dan Istri Berhaji
10 Agustus, 2016
PADANG,
TIRASANDALAS– Syekh
Chalid Al Hamudi yang berkunjung ke Padang beberapa waktu lalu akhirnya
menepati janjinya. Pemuka agama Islam asal Arab Saudi sekaligus penasehat badan
dakwah internasional ini mengundang Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo
beserta istri untuk melaksanakan ibadah haji pada tahun ini.
“Tadi Syekh Chalid Al
Hamudi menelpon saya dan menyampaikan bahwa Insya Allah saya dan istri diundang
untuk beribadah haji tahun ini,” terang Mahyeldi di ruang kerjanya di Balaikota
Padang, Selasa (9/8) sore.
Dalam percakapan
pertelepon itu, Syekh Chalid Al Hamudi meminta langsung kepada Walikota Padang
untuk mengirimkan fotocopy paspor yang dimiliki. Walikota Padang kemudian
menyanggupi dan akan mengirimkannya secepatnya.
“Mohon doa dari warga
Kota Padang dan Sumatera Barat, mudah-mudahan keberangkatan kami bisa
memantapkan diri kami dalam meningkatkan keimanan dan memantapkan langkah
pembangunan Kota Padang ke depan,” harap walikota.
Walikota Padang
mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada Syekh Chalid Al Hamudi beserta
para ustad di Libya, ulama, termasuk kedutaan besar Arab Saudi yang selama ini
telah berperan besar dalam memuluskan niat mulia tersebut.
“Atas nama Pemerintah
Kota Padang dan keluarga, kami mengucapkan terimakasih kepada Syekh Chalid Al
Hamudi yang telah memberi peluang saya dan istri untuk melaksanakan ibadah
haji,” sebutnya.
Jadi
Imam Shalat di Arab Saudi
Disinggung tentang
peluang menjadi imam shalat di Arab Saudi, Walikota Padang menyebut bahwa hal
ini bisa saja terjadi. Namun begitu, Mahyeldi menyebut bahwa untuk menjadi imam
di Masjidil Haram maupun Makkah atau salah satu masjid di Arab Saudi bukanlah
orang yang sembarangan.
“Untuk jadi imam di
sana mesti punya kelebihan, ilmu, syariah, akhlak kepribadian dan penguasaan
ilmu Alquran. Saya belum penuhi itu. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan yang
terbaik bagi kita semua,” pungkasnya. (zalguchie)
Tegas
Larang Alfamart, Indomaret dan Sejenisnya, Walikota Padang Tuai Pujian
Januari
17, 2016
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno
(kiri), Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah, SP (kanan). foto: Istimewa
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno
(kiri), Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah, SP (kanan). foto: Istimewa
Tak seperti kota pada umunya,
Walikota Padang secara tegas melarang mini market Alfamart, Indomaret dan
sejenis membuka bisnisnya di kota Padang. Kebijakan ini dikeluarkan bukan tanpa
sebab, namun sudah melalui tahapan kajian yang mendalam dan ternyata mendapat
apresiasi dari warga Padang. Mantab!
Diberitakan Gosumbar, Jumat
(15/1/2016), Pemerintah Kota Padang kembali menegaskan, tidak akan mengizinkan
adanya jaringan warung modern alias ritel berjaringan dengan di Kota Padang,
Sumbar. Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah, SP. menyebutkan, tak ada
satupun bisnis ritel alias waralaba seperti Alfamart, Indomaret, Lawson maupun
7Eleven di Kota Padang.
Alasannya, kata Mahyeldi, Kamis
(14/1/2016), salah satu alasannya akan melemahkan ekonomi dareah; warung-warung
atau toko kelontong menjadi sepi pembeli. Hukum alam pun berlaku bahwa yang
kuat yang akan menang, yang kalah akan tersisih.
“Beginilah pentingnya berpolitik,
kita memilih orang-orang yang jujur, amanah dan sosok-sosok yang cinta
rakyatnya utk bisa mengatur bumi Allah ini,” kata seorang warga mengamini
pernyataan Walikota ini.
Di Provinsi Ini Tak Ada Satupun Alfamart
dan Indomaret
Apa alasannya? Padahal di kota-kota besar
seperti Jakarta dan Bandung, minimarket waralaba itu menjamur.
Bagi
pendatang atau wisatawan yang baru menjejakkan kaki di ranah Minang, Sumatera
Barat, mungkin akan heran. Kenapa di kota besar seperti Bukittinggi, Padang dan
daerah sekitarnya tak ada satupun minimarket waralaba seperti Alfamart,
Indomaret, Lawson maupun 7Eleven.
Padahal,
minimarket tersebut menjamur di ibu kota dan kota-kota besar tujuan wisata
lainnya di Pulau Jawa, seperti Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.
Apa
alasannya?
Ternyata
hingga toko retail 'raksasa' tersebut tidak diizinkan oleh pemerintah daerah
masuk ke Sumatera Barat. Pemda setempat memang melarang minimarket waralaba
tersebut beroperasi, sebab ada kekhawatiran keberadaanya dapat mematikan
keberadaan pedagang tradisional.
Hal
tersebut sudah pernah dikemukakan oleh Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah.
Ia memastikan tidak akan memberikan izin kepada jaringan waralaba Indomaret dan
Alfamart untuk membuka gerainya di Kota padang.
Menurut
dia, kehadiran kedua waralaba tersebut dapat merusak ekonomi daerah nantinya.
"Indomaret
dan Alfamart tidak dikeluarkan izinnya karena akan merusak ekonomi
daerah," kata Mahyeldi beberapa waktu lalu.
Dengan
suasana toko yang modern, terang, ber-AC, barang yang tertata apik, aneka
barang yang cukup lengkap, dan harga jual yang pasti, tentunya membuat orang
lebih suka berbelanja di minimarket waralaba tersebut. Minimarket waralaba
sering dituding sebagai penyebab warung-warung atau toko kelontong menjadi sepi
pembeli. Hukum alam pun berlaku bahwa yang kuat yang akan menang, yang kalah
akan tersisih.
Apalagi
orang Minang sejak dulu terkenal dengan jiwa dagangnya, sehingga larangan
membuka gerai minimarlet waralaba bertujuan untuk melindungi keberadaan
pedagang tradisional yang notabene penduduk asli. Namun bukan berarti tidak ada
minimarket sama sekali di sana, ada juga minimarket tetapi sifatnya milik
perorangan dan bukan waralaba. Minimarket tersebut biasa disebut toserba, atau
toko serba ada.
Wali kota
mengatakan Kota Padang ke depannya justru akan merancang "Halal
Mart". Dimana seluruh barang yang dijual berasal dari Kota Padang sendiri.
Walikota
Padang: Pokemon Go Permainan Merusak dan Membahayakan
Jumat,
22 Juli 2016, 03:20 WIB
Wali Kota Padang, Mahyeldi
Ansharullah berharap para warganya tidak banyak menghabiskan waktu untuk
bermain Pokemon Go. Ia beralasan, permainan yang dikembangkan oleh Nintendo itu
merupakan gim yang kurang bermanfaat.
"Pokemon Go merupakan
permainan yang merusak, membahayakan dan melalaikan," kata Mahyeldi dalam
keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (21/7).
Demam, permainan Pokemeon Go
mewabah hingga ke Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Wali kota menilai,
permainan tersebut benar-benar mengalihkan perhatian para pemainnya.
Menurutnya, tidak sedikit orang yang rela menghentikan pekerjaannya demi
aktivitas permainan Pokemon Go.
Mahyeldi mengimbau, pada seluruh
warga, agar tidak terpengaruh dengan permainan Pokemon Go yang menghabiskan
waktu dan tenaga itu. Menurutnya, masih banyak tugas yang mesti dilakukan untuk
kemajuan bangsa.
Salah satunya, ia mencontohnya,
kemiskinan masih tinggi, permasalahan narkoba, kualitas sumber daya manusia
(SDM) yang masih rendah, kualitas produk yang belum mampu bersaing. Ia juga
mengimbau pada warga agar lebih menyibukkan diri dengan hal positif dan
mempersempit ruang negatif.
"Hal ini mesti dijawab
dengan kerja ikhlas, kerja cerdas dan kerja keras. Kewajiban kita lebih banyak
dari waktu kita," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri PAN-RB RI,
Yuddy Chrisnandi mengeluarkan Surat Edaran ihwal permainan gim virtual berbasis
GPS di lingkungan instansi pemerintah. Larangan bernomor:
B/2555/M.PANRB/07/2016 itu, terbit pada 20 Juli 2016.
Dalam SE tersebut, diinstruksikan
pada instansi pemerintah di seluruh Indonesia. Hal itu sebagai bentuk
kewaspadaan nasional dan mengantisipasi timbulnya potensi kerawanan di bidang
keamanan dan kerahasiaan instalasi pemerintah. Selain itu, juga untuk menjaga
produktifitas dan disiplin ASN.
Wali
Kota Padang: Umat Islam harus Menjadi ‘Umat Washatiyah’
http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2016/07/27/98377/wali-kota-padang-umat-islam-harus-menjadi-umat-washatiyah.html
Di Undang Ulama Arab Jadi Imam Masjidil Haram,
Netizen Doakan Wako Padang Mahyeldi Ansharullah Jadi
Presiden RI
Diundangnya Walikota Padang H
Mahyeldi Ansharullah menjadi Imam di Masjidil Haram oleh Syaikh Khalid Al
Hamudi, salah seorang Ulama Arab Saudi mengundang kekaguman netizen. Bahkan,
mereka mendoakan agar Mahyeldi diberi amanah menjadi Presiden RI.
Seperti komentar netizen di
halaman facebook Mozaik Islam Terkini yang memposting berita dengan judul,
"Karena Dua Hal Ini, Walikota Padang Diundang Jadi Imam Masjidil Haram
Oleh Ulama Saudi," pada tanggal 6 Agustus 2016. Rata-rata mereka
berkomentar positif atas diundangnya politisi PKS tersebut menjadi Imam
Masjidil Haram.
Akun Agus Boncos berkomentar,
"subhanallah mulya banget orang padang dipimpin seorang muslim yg
taat..." Kemudian ditimpali oleh akun Sutaryanto Qc,
"subhannallah...mudah"an bisa naik jadi presiden ...amiin
yarabb...ini perlu ditiru sama kita."
"Pemimpin seperti ini
yang dirindukan ummat muslim," ujar akun Ikhwan Tang. "Yang begini
cocok jadi presiden ...." tukas akun Luky Hasbullah. "Ini baru
pemimpin yg amanah sukses 1 lagi anak minang," tambah akun Afdel Rental.
Kemudian akun Rachmat Pepe
berkomentar, "Bukan menjadi imam masjidil haram yg bikin q bangga.... tapi
kesederhanaan dan keshalehan akhlaq yg membuat q bangga." Akun Jeki
Risnaldi ikut berkomentar, "Klo yang di pucuk sana ,, jangankan imam di
masjidil haram,, imam di mushala ragu ane bisa apa gk nya..? (bs)
49 Comments mendukung
di source