Ada berita, Angkatan Udara Arab Saudi berhasil menghadang peluru
kendali yang dilancarkan Syi’ah Houthi-Iran, yang target sasarannya Makkah.
Peluru kendali dilancarkan dari wilayah Saàda (kubu kuat Houthi) di Yaman.
In this Sunday, Jan. 25, 2009 file photo, F-15 warplanes of the
Saudi Air Force fly over the SaudiIn this Sunday, Jan. 25, 2009 file photo,
F-15 warplanes of the Saudi Air Force fly over the Saudi Arabian capital Riyadh
during a graduation ceremony at King Faisal Air Force University. (AP) Arabian
capital Riyadh during a graduation ceremony at King Faisal Air Force
University. (AP)
The Arab Coalition fighting in Yemen said on Thursday that it has
intercepted a ballistic missile that hit 65km away from Saudi Arabia's holy
city of Makkah, saying it was fired by militias in Yemen.
The missile was fired from Saada province towards Makkah, the
coalition said. No damage has been reported.
Last Update: Friday, 28 October 2016 KSA 00:09 - GMT 21:09
Saudi Tangkis Rudal Balastik yang
Menargetkan Mekkah (Al-Jazeera)
Jum'at, 28 Oktober 2016 08:39
Pasukan koalisi Saudi, Kamis malam
(27/10), berhasil mencegat rudal balastik yang menuju kota Mekkah. Pemberontak
Syiah Hutsi menembakkan rudal itu dari wilayah Saada, Yaman.
Kantor berita Al-Jazeera melaporkan,
pemberontak melepaskan rudal jarak jauh itu pada pukul sembilan malam waktu
setempat. Pasukan koalisi berhasil menghalau dan menghancurkannya 65 kilometer
sebelum masuk wilayah Mekkah.
Tidak ada kerusakan material yang
ditimbulkan akibat penghadangan itu. Pasukan koalis juga berhasil menghancurkan
lokasi peluncuran rudal tersebut.
Menurut Al-Jazeera, ini merupakan rudal
Syiah Hutsi kedua yang menargetkan Mekkah dalam sebulan terakhir. Pada sembilan
Oktober, pasukan koalisi berhasil menghadang rudal yang sama saat baru melintas
di langit provinsi Thaif.
Pemberontak Syiah Hutsi meningkatkan
serangan terhadap saudi sejak dimulainya gencatan senjata sepekan lalu.
Pelanggaran gencatan ini tercatat sebanyak 80 kali.
Rudal yang ditembakan pada Kamis malam
itu terhitung rudal ke 35 yang ditembakkan Husti ke wilayah Saudi sejak dimulai
operasi koalisi Arab pada 26 Maret 2015.
Reporter: Suhli El-Izzi
Alhamdulillah rudal yang diarahkan syiah hutsi ke arah Mekah berhasil dihancurkan oleh pemerintah Arab Saudi. Smg Allah selalu menjaga tanah suci Mekah
https://www.alarabiya.net/mob/saudi-today.html
http://www.worldakhbar.com/gulf/saudia-arabia/80585.html
https://www.alarabiya.net/mob/saudi-today.html
http://www.worldakhbar.com/gulf/saudia-arabia/80585.html
Menlu Yaman: Bidik Makkah dengan Rudal,
Houthi Picu Kemarahan Muslim
Puing-puing rudal balistik
Houthi Yaman yang dihancurkan militer Arab Saudi saat ditembakkan ke arah kota
suci Makkah, kemarin (28/10/2016). Foto/Al Arabiya
Sabtu, 29 Oktober 2016
− 08:01 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) Yaman Abed
Al-Malik Al-Mikhlafi, mengatakan dunia kini menyadari bahanya kelompok
pemberontak Houthi Yaman setelah berani menembakkan rudal balistik ke kota suci
Makkah, Arab Saudi. Menurutnya, tindakan Houthi merupakan provokasi yang memicu
kemarahan umat Muslim.
Rudal balistik yang ditembakkan Houthi ke
arah Makkah berhasil dicegat dan dihancurkan militer Arab Saudi. Menurut Saudi,
rudal tersebut sudah melesat sejauh 65 km dari Kota Makkah saat dicegat dan
dihancurkan.
”Mereka tidak memenuhi syarat untuk
perdamaian dan dunia telah menyadari bahayanya kelompok ini,” kata Abed
Al-Malik Al-Mikhlafi kepada Al-Hadat media jaringan Al Arabiya,
dari Kairo, semalam (28/10/2016).
Meski serangan rudal berhasil digagalkan,
tindakan Houthi telah memicu kecaman dari negara-negara Teluk, Liga Arab dan
pusat studi Islam Al-Azhar.
”Eskalasi oleh milisi (Houthi) milisi dan
peluncuran rudal terbaru di kota suci Makkah mengungkapkan bahwa mereka adalah
alat Iran yang bertujuan menghancurkan seluruh wilayah dan memicu konflik
regional,” kata Menlu Yaman tersebut.
Menurutnya, Houthi dan sekutunya yakni
pasukan loyalis mantan presiden Ali Abdullah Saleh tidak menyadari jika mereka
dijadikan alat.
”Keberanian dari serangan baru-baru ini
dipandang sebagai provokasi, (pemicu) kemarahan Muslim yang melihatnya sebagai
pelanggaran wilayah suci,” ujarnya. ”Jika mereka menyadari hal ini, mereka akan
berhenti,” lanjut dia.
Kelompok Houthi pada September 2014 telah
memaksa presiden sah Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi mengungsi ke Saudi dalam
usaha kudeta. Houthi dan sekutunya sampai saat ini masih menguasai Ibu Kota
Sanaa dan telah mengumumkan sebuah komite politik untuk mengelola negara yang
dilanda krisis setelah pembicaraan damai Yaman di Kuwait berakhir tanpa
terobosan pada awal Agustus lalu.
”Milisi melanjutkan jalan ini dengan
memiliki keberanian untuk menyerang situs suci Muslim di Makkah sebagai bagian
dari rencana,” kata Abed Al-Malik Al-Mikhlafi.
Kelompok Houthi dalam sebuah pernyataan
hari Jumat, mengkonfirmasi tembakan rudal balistik Burkan-1 ke wilayah Arab
Saudi. Namun, Houthi mengklaim tembakan rudal balistik mereka diarahkan ke
Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, bandara tersibuk Kerajaan Arab
Saudi, bukan ke Makkah.
Houthi atau Hutsi adalah kelompok
pemberontak yang berpaham Syiah Itsna Asyariyah atau Syiah 12 imam. Sama
seperti Syiah di Indonesia dan induknya Iran. Kelompok ini didirikan oleh
Husein bin Badruddin al-Houthi di wilayah utara Yaman, tepatnya di wilayah
Sha’dah. Awalnya mereka berpaham Syiah Zaidiyah, kemudian menjalin hubungan
dengan Hizbullah Libanon, mereka pun berubah menjadi Syiah 12 imam yang
ekstrim. Mengenai latar belakang kelompok ini sudah dijelaskan di artikel
“Separatis Houthi dan Revolusi Syiah di Yaman”.
Ideologi Pemberontak Houthi
Sama sepertinya Syiah di Indonesia, Iran,
Libanon, Irak, Bahrain, dan mayoritas Syiah yang ada di dunia, pemberontak
Houthi pun berideologi Syiah Itsna Asyariyah atau Syiah 12 Imam. Di antara
ideologi gerakan ekstrim ini adalah:
Ideologi imamah, yaitu bentuk ideologi
yang berkeyakinan bahwa kepemimpinan tidak sah kecuali dari keturunan Ali bin
Abi Thalib.
Membangkang kepada pemerintah dan
menyiapkan diri untuk berhadapan dengan pemerintah.
Memprovokasi dan membangkitkan semangat
pengikutnya untuk memerangi Ahlussunnah. Karena Ahlussunnah meridhai selain Ali
jadi khalifah, yaitu Abu Bakar, Umar, dan Utsman radhiallahu ‘anhum ajma’in.
Memuji-muji revolusi Khomeini dan
Hizbullah Libanon. Mereka menjadikan keduanya sebagai teladan yang wajib
dicontoh perjalannya.
Memusuhi tiga khalifah pertama dan para
sahabat nabi secara umum. Karena dari kaca mata ideologi Houthi dan Syiah 12
Imam, tiga khalifah pertama dan para sahabat nabi adalah sumber bencana pada
umat ini. Badruddin al-Houthi mengatakan, “Saya pribadi meyakini kekafiran
mereka (para sahabat pen.). Mereka (para sahabat) berada di jalan yang berbeda
dengan Rasulullah ﷺ.”
Mereka mengajarkan mencela dan melaknat
istri-istri Rasulullah ﷺ dan para sahabat beliau.
Husein al-Houthi mengatakan, “Seluruh
kejelekan yang ada pada umat ini.., setiap kezaliman yang terjadi pada umat
ini… dan segala bentuk penderitaan yang dirasakan umat ini… adalah tanggung
jawab Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Khususnya Umar, dialah sutradaranya”.
Ia juga berkata tentang baiatnya para
sahabat kepada Abu Bakar setelah Rasulullah ﷺ wafat: “Dampak
kejelekan baiat itu masih terasa hingga sekarang”.
Pendiri gerakan separatis ini juga
mengatakan, “Permasalahan Abu Bakar dan Umar adalah permasalahan besar.
Merekalah dalang semua (keburukan) yang didapat umat ini”.
Karena itu, di Iran mereka melakukan
revolusi. Di Bahrain melakukan pemberontakan. Di Libanon mereka menguasai
kebijakan negara dengan militer non pemerintah yakni grup Hizbullah. Di Yaman
mereka memberontak. Di Indonesia? Mereka pun sama. Mereka adalah Syiah 12 Imam.
Secara khusus mereka sangat membenci
Umar. Seorang sahabat yang agung yang memadamkan api majusi dengan menaklukkan
imperium Persia.
Husein al-Houthi mengatakan, “Muawiyah
adalah buah di antara kejelekan Umar. Dan tidak hanya Muawiyah saja racun dari
kejelekan Umar bin al-Khattab, Abu Bakar juga merupakan hasil dari
kejelekannya. Demikian juga dengan Utsman, ia juga hasil kejelekan Umar”.
Bukti Eratnya Hubungan Houthi dengan
Negara Syiah Lainnya
Husein bin Badruddin al-Houthi sangat
terpengaruh dengan perjalanan hidup Khomaini. Ia berazam sekuat tenaga
mewujudkan dan menjadikan Yaman seperti Iran.
Salah seorang saudaranya mempelajari
metode revolusi dalam sebuah seminar praktik “Ittihadu asy-Syab al-Mukmin” yang
diadakan pada tahun 1986 atas sponsor Iran.
Setelah ayahnya (Badruddin al-Houthi)
kembali dari Teheran, ibu kota Iran, mulai banyak terjadi perselisihan dengan
ulama-ulama madzhab Syiah Zaidiyah.
Kunjungan pemberontak Houthi ke Iran dan
kunjungan balik Iran ke Yaman dalam pertemuan-pertemuan rahasia terkait
“Ittihadu asy-Syab al-Mukmin” sebagai persiapan revolusi di Yaman.
Pembelaan televisi-televisi Syiah semisal
al-Alam di Iran, al-Manar milik Hizbullah Libanon, dll. terhadap pemberontak
Houthi saat pemberontak ini berperang dengan pemerintah Yaman.
Militer Yaman menemukan senjata-senjata
Iran pada pemberontak Houthi.
Ditemukan dokumen di rumah sakit Iran di
ibu kota Shan’a. Dokumen itu menunjukkan keterlibatan Iran dalam operasi
spionase (mata-mata), dukungan keuangan, dan militer untuk Houthi. Rumah sakit
Iran itu pun akhirnya ditutup oleh pemerintah Yaman.
Adanya lambang Hizbullah Libanon di
markas-markas Houthi.
Sejak keberhasilan revolusi berdarah di
Iran, Khomaini memang bertekad mengadakan revolusi serupa di negara-negara
Arab.
Terdapat pejuang-pejuang Syiah Irak di
baraisan pemberontak Houthi.
Orang-orang Syiah baik di Iran maupun
yang lain, marah besar atas serangan terhadap pemberontak Houthi.
Bahaya dan Ancaman Gerakan Houthi
Pemikiran yang paling berbahaya dari
kelompok pemberontak ini adalah keyakinan bahwa Imam Mahdi (versi Syiah) akan
datang ke dunia. Oleh karena itu, perlu dilakukan persiapan tanah tempat
kedatangannya untuk kemudian “membebaskan” dua tanah haram, Mekah dan Madinah.
Kerajaan Arab Saudi harus segera dihancurkan. Kita bisa menyaksikan saat ini,
Syiah berusaha mengepung kerajaan ini dengan men-Syiah-kan Irak, Libanon, dan
Suriah untuk memagari Arab Saudi di bagian utara. Yaman di bagian selatan.
Usaha untuk menguasai Mesir di sebelah barat. Dan Iran sendiri di sebelah
Timur.
Dalam buku Ashru azh-Zhahir yang ditulis
oleh seorang Syiah, Ali Kurani al-Amili, ditegaskan bahwa banyak terdapat
hadits dari ahlul bait tentang revolusi Islam di Yaman.Yaman adalah tanah yang
disiapkan untuk kedatangan Mahdi. Di dalam kitab tersebut disebutkan bahwa
pimpinan revolusi bernama “al-Yamani” seorang Yaman yang bernama Hasan atau
Husein dari keturunan Zaid bin Ali. Al-Yamani ini keluar dari daerah yang
disebut Kur’ah. Sebuah desa di daerah Khaulan dekat Sha’dah.
Dialog Buntu, Operasi Militer Ditempuh
Bukan rahasia lagi, bahwa grup-grup
ekstrim Syiah di dunia Arab memiliki hubungan erat dengan Iran. Negara para
mullah ini seolah-olah menjadi ayah bagi para ekstrimis Syiah di Timur Tengah.
Mereka mensponsorinya dan berdiri satu barisan bersama mereka. Iran dan
agen-agennya di Timur Tengah sudah tidak bisa dipercaya lagi. Mereka selalu
memainkan peran sebagai penipu dimanapun mereka berada. Politik damai sudah
sangat jauh dari kata manjur mengatasi kezaliman mereka. Operasi militer pun
harus ditempuh.
Diam-diam, pemberontak Houthi dibantu
oleh mantan presiden Yaman yang digulingkan, Ali Abdullah Shaleh, untuk merebut
ibu kota Shan’a dengan kekerasan dan teror. Padahal Ali Abdullah Shaleh ini
punya hutang nyawa dengan Arab Saudi. Ia diselamtkan Raja Abdullah para
pemberontakan yang hendak membunuhnya saat Arab Spring beberapa tahun silam.
Setelah berhasil merebut ibu kota Shan’a,
grup pemberontak yang disupport Iran ini menutup setiap kemungkinan upaya
rekonsiliasi yang diupayakan oleh negara GCC (Gulf Cooperation Council: Saudi
Arabia, Kuwait, the United Arab Emirates, Qatar, Bahrain, dan Oman). Presiden
Yaman, Abdrabbo Mansour Hadi, akhirnya meminta negara-negara Teluk, Liga Arab,
dan komunitas internasional untuk campur tangan menghadapi pemberontakan
berdarah yang dilakukan oleh separatis Houthi.
Arab Saudi dan negara anggota GCC
(kecuali Oman), Yordania, Mesir, Sudan, Maroko dan Pakistan bahkan termasuk
Turki menjawab panggilan tersebut dengan operasi militer yang dinamai dengan
Decisive Storm.
Iran dan media-medianya Syiahnya
–termasuk media-media Syiah di Indonesia- mengecam keras operasi militer ini.
Tidak heran rezim Iran membela kelompok teroris ini, karena sebelumnya pun
mereka telah menjadi sumber utama pergolakan dan ketidak-stabilan di berbagai
wilayah. Terutama di Suriah, Libanon, Irak, dan Yaman. Karena itu jangan heran
mereka menyebut aksi pembebasan kemanusiaan ini dengan penjajahan dan agresi
militer.
Jika Yaman menjadi sekutu Iran, tentu
keamanan Mekah dan Madinah kian terancam. Mereka bisa meluncurkan rudal-rudal
balistik dari pangkalan militer di Yaman, “membebaskan” dua tanah suci dan
menghancurkan Arab Saudi.
Tindakan preventif atas agresi terhadap
tanah suci harus segera dilakukan. Menolong masyarakat Yaman adalah sebuah
kewajiban. Dan dukungan moral dan doa kita kaum muslimin, tentu mereka butuhkan.
Diolah dari berbagai sumber.
Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07)
Apakah Rafidhah Hutsiyyun Termasuk
Muslimin?
Bismillahirrohmanirrohim.
Berkata Asy-Syaikh al-‘Allamah Zaid bin
Muhammad al-Madkhaly rahimahullah:
Dan sungguh telah ada pada zaman ini
sebuah firqah yang membinasakan diantara mereka.
Ketahuilah mereka adalah al-Hutsiyyun,
yang mengumpulkan antara keyakinan Rafidhah dan keyakinan Khawarij.
Dan sungguh telah ada penjelasan tentang
kekafiran mereka dalam nash-nash dan atsar-atsar, akan aku sebutkan sebagiannya
disini:
1. Riwayat yang datang dari Abdullah bin
Abbas radhiyallaahu anhuma, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
“Dan akan ada sebuah kaum di akhir zaman
yang mereka menamakannya “rafidhah”, yang menolak islam namun melafazhkannya.
Maka perangilah mereka karena mereka adalah orang-orang musyrik”.
(1) diriwayatkan oleh Abdun bin Hamid
dalam musnadnya (hal. 232, nomor 698), dan al-Harits bin Usamah dalam musnadnya
(2/945, nomor 1043, al-Baghiyyah), dan Abu Ya’la dalam musnadnya (4/459, nomor
2586), dan Ibnu Abi Ashim dalam “as-Sunnah” (2/375, nomor 981), dan Abdullah
bin Ahmad dalam “Zawaidu Fadhailis Shahabah” (652 & 702), dan
at-Thabarany dalam “al-Kabiir” (12/242,
nomor 12997), dan Abu Nu’aim dalam “al-Huliyyah” (4/95).
Dan dalam lafazh yang lain, dari Ibnu
Abbas radhiyallaahu ‘anhuma, dia berkata: Aku pernah berada di dekat Nabi
shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan di dekat beliau juga ada ‘Ali radhiyallaahu
‘anhu, maka Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“Wahai ali, akan ada pada ummatku yang
mengaku cinta kepada kita, ahlul bait. Mereka memiliki julukan yang mereka
namakan rafidhah. Maka perangilah mereka karena mereka itu orang-orang
musyrik”.
[[ Bandingkan sabda di atas dengan
pernyataan Syaikh Muhammad Al Imam tatkala menolak seruan jihad melawan
Rafidhah Hutsiyin:
“…Perang yang terjadi sekarang karena
untuk meraih kekuasaan, karena dunia, karena fanatisme, karena kepartaian atau
kelompok.
Bagaimana seorang muslim akan memerangi
saudaranya sesama muslim?!
Bagaimana dia akan mengatakan padat hari
kiamat nanti kepada Rabbnya ketika dikatakan kepadanya: “Wahai hamba-Ku, kenapa
engkau memerangi hamba-Ku yang lain?!”
Perang yang terjadi sekarang ini,
betapapun dihias-hiasi oleh orang-orang yang menghiasinya dan ditampakkan indah
oleh orang-orang yang memperindahnya bahwa dia demikian dan demikian, kita
tidak mampu untuk menerimanya, selama perang tersebut antara sesama muslim dan
perang diantara kaum Muslimin.
Ahlus Sunnah adalah manusia yang paling
bersih dalam hal-hal yang berkaitan dengan darah, manusia yang paling jauh dari
pertumpahan darah, paling bersih dan paling bertakwa dalam urusan darah. Ini
adalah yang diyakini oleh Ahlus Sunnah sepanjang sejarah.
Waspadailah ucapan yang cuma modal
semangat yang menyeret kepada fitnah –sebagaimana yang engkau dengar– dengan
model tertentu dan yang lain, dengan bentuk tertentu dan yang lain!
Seandainya Nabi shallallahu ‘alaihi was
sallam dibangkitkan dan beliau bersabda kepada kita: “perangilah sekelompok
kaum muslimin!” Maka kita akan berperang dan kita tidak akan mengubah keputusan
tersebut.
Adapun –sebagaimana yang engkau dengar–
barangsiapa datang untuk menegakkan front perang dan menyeret kaum muslimin
kepada peperangan, atau membentuk kelompok untuk tujuan itu dan menyeret kaum
muslimin kepada perang dan seterusnya, maka ini adalah cara-cara yang tidak
kita terima dan tidak diterima di sisi allah, bahkan itu termasuk fitnah besar
dan penyimpangan yang parah.
Dan alangkah banyak di belakangnya
tangan-tangan penuh makar, jahat, menjadikannya sebagai komoditas dagangan
(memperjualbelikannya), dan berkonspirasi terhadap kaum muslimin.”
Dan bandingkan pula sabda Nabi terkait
Rafidhah yang dibawakan oleh Asy Syaikh Zaid Al Madkhali rahimahullah di atas
dengan jawaban Syaikh Al Wushabi berikut ini:
“ORANG-ORANG YANG MEMBANGKITKAN FITNAH
DARI NEGARA-NEGARA LAIN dan mereka mengatakan: “Wahai orang-orang Yaman,
lakukanlah, berbuatlah, berperanglah, bertempurlah!”
Janganlah kalian mempedulikannya, jangan
kalian pedulikan ucapan mereka!
Seandainya mereka adalah orang-orang yang
benar atau jujur dalam apa yang mereka serukan, tentu mereka telah memerangi
rafidhah yang berada di negeri mereka.
(lihat jawaban yang mendustakannya pada
makalah:
Tetapi mereka menginginkan untuk
mengobarkan fitnah di negeri kita,
Padahal mereka sendiri berdamai dengan
rafidhah dan memberi mereka harta yang sangat banyak, namun justru mendorong
kalian kepada api.
Maka janganlah kalian mempedulikan siapa
saja yang mengajak untuk berperang di yaman melawan syiah, melawan
rafidhah!-red. ]]
(2) At-Thabarani dalam al-Kabiir (12/242,
nomor 12998), dan Abu Nu’aim dalam al-Huliyyah (4/95). Berkata al-Haitsamy
dalam Mujammi’uz Zawaaid (10/11): “Sanadnya hasan”.
2. Dan hadits yang tsabit dari Ali
radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
“Akan muncul di akhir zaman sebuah kaum
yang mereka namakan Rafidhah, mereka menolak Islam.”
(3) Abdullah bin Ahmad dalam az-Zawaaid
‘alal Musnad (1/103) dan dalam as-Sunnah (2/546-547), al-Bazzar dalam Musnadnya
(2/137, nomor 499), al-Ajurry dalam asy-Syari’ah (5/2518, nomor 2010), dan
ad-Daany dalam al-Waaridah fil Fitan (3/613-614, nomor 278).
4. Dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu
anhu, dia berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:
“Sepeninggalku nanti akan datang suatu
kaum, mereka memiliki julukan yang dikatakan untuk mereka “Rafidhah”. Jika
kalian bertemu dengan mereka maka perangilah mereka karena mereka adalah
orang-orang musyrik”.
Aku bertanya: Ya Rasulallaah, apakah tanda
pemahaman (mereka)?
Beliau menjawab: “Mereka memujimu (Ali)
dengan sesuatu yang tidak ada padamu, mencela dan mencaci-maki para
shahabatku”.
(4) As-Sunnah karya Ibnu Abi Ashim
(2/474, nomor 978), dan asy-Syariah karya al-Ajurry (5/2516, nomor 2008).
Sumber:
at-Ta’liqul Matiin ‘ala Kitaabi Ashlis
sunnah wa’tiqaadid Diin lil Imaamain ar-Razain, hal 49-51 [dari grup WA
Syaikhain -yang memposting kalam Syaikh Zaid Al Madkhaly & Syaikh Ahmad An
Najmi rahimahumallah].
Teks Arabic:
هل الحوثيون مسلمون؟؟؟
قال فضيلة الشيخ العلامة زيد بن محمد بن هادي
المدخلي رحمه الله تعالى :
وقد قامت في هذا الزمن فرقة هالكة منهم ؛
ألا وهم (( الحوثيون )) الذين جمعوا بين معتقد
الروافض و معتقد الخوارج ؛ …..
ولقد
ورد التصريح بكفرهم في نصوص وآثار سأورد بعضها هنا :
1-
ما جاء عن عبد الله بن عباس رضي الله عنهما عن
النبي صلى الله عليه وسلم : (( ويكون قوم في آخر الزمان يسمون الرافضة ، يرفضون
الإسلام ، ويلفظونه ، فاقتلوهم فإنهم مشركون ))
( 1 ) رواه
عبد بن حميد في مسنده ( ص 232 رقم 698 )
و الحارث بن أسامة في مسنده ( 2 / 945 رقم 1043
البغية ) و أبو يعلى في مسنده 4 / 459 رقم 2586 )
و ابن أبي عاصم في السنة ( 2 / 375 رقم 981 )
و عبدالله بن أحمد في زوائد فضائل الصحابة ( 651
و 702
و الطبراني في الكبير ( 12/ 242 رقم 12997 )
و أبو نعيم في الحلية ( 4 / 95 ) .
وفي لفظ
آخر عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : كنت عند النبي صلى الله عليه وسلم وعنده علي
رضي الله عنه فقال النبي صلى الله عليه وسلم : يا علي سيكون في أمتي قوم ينتحلون
حبنا أهل البيت ، لهم نبز يسمون الرافضة فاقتلوهم فإنهم مشركون ))
(2) الطبراني
في الكبير ( 12 / 242 رقم 12998 )
و عنه أبو نعيم في الحلية ( 4 / 95 ) ،
قال الهيثمي في محمع الزوائد ( 10 / 11 ) : 《 إسناده حسن 》
2 – وما
ثبت عن علي رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( يظهر في آخر
الزمان قوم يسمون الرافضة يرفضون الإسلام ))
(3) عبد
الله بن أحمد في الزوائد على المسند ( 1 / 103 )
و في السنة ( 2 / 546 – 547 )
و البزار في مسنده ( 2 / 137 رقم 499 )
و اﻵجري في الشريعة ( 5 / 2518 رقم 2010 ) .
و الداني في ( الواردة في الفتن ) ( 3 / 613 –
614 رقم 278 ) .
3
– و عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه قال : قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( سيأتي بعدي قوم لهم نبز يقال لهم الرافضة ،
فإذا لقيتموهم فاقتلوهم فإنهم مشركون)) ، قلت : يا رسول الله ما العلامة فهم ؟ قال
: (( يقرضونك بما ليس فيك ، ويطعنون على أصحابي ويشتمونهم ))
(4) السنة
لابن عاصم ( 2 / 474 رقم 979 )
و الشريعة للآجري ( 5 / 2517 رقم 2008 ) .
المصدر :
التعليق المتين على كتاب أصل السنة واعتقاد الدين
للإمامين الرازين ( ص 49 -51 )
هل الحوثيون مسلمون؟؟؟ قال فضيلة الشيخ… – فواز
المدخلي 1 – https://ar-ar.facebook.com/permalink.php?story_fbid=615022725271033&id=505735169533123
———————-
أصحاب السنة
Ashhabus Sunnah
Jangan Pernah Kalian Berprasangka Baik
Dengan Syiah
Engkau ingin kami diam untuk mengungkap
kebusukan Syiah? bersiaplah untuk kecewa karena hal itu tak akan pernah
terjadi!
Ratusan Ribu Ahlusunnah di Suriah dibantai, dan dibinasakan dengan segala cara yang mana rambut anak kecil bisa memutih seperti orangtua dan lidah kelu tercekat tak mampu bicara.
Beginilah sejatinya Syiah ketika melancarkan serangan suci atas dasar agama busuknya. Membantai Muslim adalah berpahala dalam akidah mereka. Teruslah berkhayal dengan bersatunya Islam (Sunni) dengan Syiah, karena demi Allah, semua itu mustahil!
Tunggulah sampai mereka benar-benar kuat dan kita berakhir sebagaimana foto saudara kita ini atau lebih buruk dari itu. Serangan durjana dari kaum yang durjana.
Semoga Allah melaknat mereka, para penista agama Islam dan penebar kebencian, kaum Syiah Rafidhah.
Ratusan Ribu Ahlusunnah di Suriah dibantai, dan dibinasakan dengan segala cara yang mana rambut anak kecil bisa memutih seperti orangtua dan lidah kelu tercekat tak mampu bicara.
Beginilah sejatinya Syiah ketika melancarkan serangan suci atas dasar agama busuknya. Membantai Muslim adalah berpahala dalam akidah mereka. Teruslah berkhayal dengan bersatunya Islam (Sunni) dengan Syiah, karena demi Allah, semua itu mustahil!
Tunggulah sampai mereka benar-benar kuat dan kita berakhir sebagaimana foto saudara kita ini atau lebih buruk dari itu. Serangan durjana dari kaum yang durjana.
Semoga Allah melaknat mereka, para penista agama Islam dan penebar kebencian, kaum Syiah Rafidhah.
Related Articles
Ancaman Keji Syiah ( Yaman/Iran ) Serang Mekkah di
Abad 20 !!!
Alasan Saudi Berantas Syi'ah Yaman ? Rencana Busuk
Iran Mengganggu Negeri Ahlus sunnah.
Alhamdullilah, Subhanallah...Serangan Saudi di Yaman (
hancurkan kafir Syi'ah ) Atas Perintah Raja Salman ( semoga Allah memuliakannya
)
Arab Berupaya Akhiri “Petualangan” Iran di Yaman
Alwi Shihab ar Rafidhi : Iran dan Indonesia Siapkan
“Islam yang Benar dan Moderat ” ? !
Belajar Dari Tragedi Yaman
Buka Mata Wahai Indonesiaku: Hakekat Pertukaran Budaya
Bagi Iran Adalah Meng-Iran-Kan Indonesia ( Masukan Untuk Mendikbud )
Dubes Saudi : Syiah Houthi Lebih Kejam dari ISIS dan
Al-Qaeda, Lebih Banyak Membunuh
Dari Suriah Untuk Yaman: Syiah Tidak Akan Mengalahkan
Umat Islam
Demi Ambisi Mempersaudarakan Syiah Kepada Ahlussunnah
Indonesia, Sang Mufti Tidak Menjelaskan Fakta Kongkalikong Pemberontak Syiah
Yaman-Ali Abdullah Saleh Dengan Jaringan Teroris Al Qaeda (Mempertanyakan
Kejujuran Mufti Al Azhar & Mufti Syiah Lebanon)
Hanya Kurang Dari 20% Wilayah Yaman Yang Masih
Dikuasai Syi’ah Houthi ( 8 Bulan Lalu 80 %, Keberhasilan Luar Biasa ).
Persengkokolan Iran Dan Syiah Houthi Di Yaman Pasti Akan Berakhir. Raja Salman
: Palestina Dan Suriah Babak Selanjutnya
Iran Dan Politik Standar Ganda Di Yaman
Khotbah Imam Masjidil Haram Sudais Ini Membuat Syi'ah
dan Barat Gentar
Kebohongan ( taqiyah ) Syi’ah Rafidhi dari Ayatullah
Al-'Udhma, Menteri Luar Negeri, Presiden hingga Jendral-jendral di Garda
revulusi “Tidak Terlibat Pembrontakan di Yaman” ternyata Terkuak ! Inilah
Tipikal Syiah, Lebih Keji dari Yahudi !
Kenapa Hautsi Bisa Kuasai Yaman?
Keutamaan Yaman (Dari Manakah Fitnah itu Datang?)
Karena Yaman Tak Seperti Lebanon
Mengapa Saudi Menjadi Sponsor dan Berkonspirasi
Menghancurkan Negeri-negeri Sunni
Mengapa Sang Mufti Tidak Jujur? ( Propaganda Mufti
Al-Azhar*Mufti Syiah Lebanon & Rahasia Besar Akar Peta Konflik Yaman Yang
Tak Diungkapnya)
Mengapa Syiah Houtsi di Yaman Diperangi? Ini Alasannya
MUI, Ormas Islam, Imam Masjid Istiqlal Ali Musthafa
Ya'qub Dukung Serangan Arab Saudi ke Yaman ( Insya Allah )
Menunggu “Kejutan” Dari Yaman
Mengenal Kejahatan Syiah Hutsi di Yaman
Negeri Yaman, Surga Para Pencari Ilmu
Pertempuran Akan Berakhir, Koalisi Saudi Tidak Ingin
Yaman Seperti Libya
Penyerangan Saudi Demi Membela Kebenaran, Bukan Ambisi
Dunia,.. Tapi Demi Menyelamatkan Yaman Dari Syiah Laknatullah
Pemberontak Hutsy di Yaman Hanyalah Kuda Tunggangan
Iran!!
Peringatan keras mufti saudi arabia kepada penduduk
yaman
Perangi Syiah Houthi, Putra-Putra Raja
Bahrain Tinggalkan Istana Angkat Senjata (Tipikal Shalahuddin Al-Ayyubi !)
Pejuang Aswaja Bebaskan Pangkalan Udara
Terbesar Yaman Dari Syiah Houthi ( Pendengki Koalisi Arab = Syiah ! )
Renungan untuk Ahlu Sunnah, menyikapi Tragedi yaman..
Syiah Houthi, Yaman dan Uppercut Lengan Kanan
Syiah Houthi, Yaman dan Uppercut Lengan Kanan (Bagian
Kedua)
Syiah, dari Nusantara Hingga ke Houthi di Yaman
Shan’a, Benteng Terakhir Pemberontak Khoutsi Yaman
Telah Terkoyak ( Segera Jatuh, Insya Allah )
Standar Ganda Iran: Antara Yaman dan Suriah [
Kedustaan Rafidhah dan Dendam Majusi ]
Siapa Pemberontak Syiah Hautsi Yang Diperangi Koalisi
Negara Arab?
Syiah Houthi Yaman Terbitkan Koran Berisi
Puisi yang Mencela Istri Nabi ( Dengan Kekuatan Saudi, Allah Akan Binasakan
mereka, Insya Allah )
Sukses Lumpuhkan Milisi Syiah Houthi
Yaman kini Rezim Assad Diambang Kehancuran [ Insya Allah ], margbar rafidhah!
Tokoh Syiah Houthi yang Ingin Serang
Ka’bah Tewas di Tangan Tentara Arab?
Update Perang Yaman, Membendung Hegemoni Syiah Iran di
Timteng
Yaman Diserang, Kenapa Alwi Shihab Terusik? Atau
Jangan - jangan.....Belang Rafidhinya makin tersingkap !
Yaman, Arab Saudi dan Ambisi Hutsiyin Kuasai
Mekkah-Madinah