Keterputusan umat dari sejarah gemilang
pendahulunya adalah musibah besar dan sebuah tragedi peradaban. Karena dari
sinilah, etos kepahlawanan dan memoar perlawanan atas kezhaliman, berangsur
hilang dari ingatan.
Mungkin sebab itu juga, kota Halab
(Aleppo) berkali-kali menjadi ladang pembantaian Rezim Syiah Nushairiyah di
Syiria. Karena di Halab lah, prasasti sejarah perlawanan Umat disemayamkan.
Tentu, di samping pertimbangan strategis-geografis yang lain.
Syekh Prof. Dr. 'Ali Muhammad 'Audah,
Pakar Tarikh Perang Salib, menjelaskan dari aspek sejarah mengapa kota Halab
menjadi prioritas pembumi-hangusan:
Karena Halab pernah menjadi titik tolak
pengiriman pasukan Muslimin melawan Imperium Romawi, sejak periode Khilafah
Rasyidah, Umawiyah, hingga berakhir di zaman Khilafah 'Abbasiyah.
Karena Halab pernah menjadi basis dan
pondasi utama perjuangan umat Islam, yang dibangun oleh Sultan 'Imadudin dalam
melawan tentara Salib di Syam.
Karena Halab pernah memimpin kota-kota di
Syam, melawan tirani Daulah 'Ubaidiyyah yang merupakan perpanjangan tangan
Rafidhah dan Majusi dalam menjajah Syam selama lebih dari setengah abad.
Pada tahun 462 H, Halab menjadi negeri
yang pertama kali menentang kediktatoran Al-'Ubaidiyyin yang bermazhab Syiah.
Lalu munashohah dan loyal kepada Sultan Saljuq dan Khilafah 'Abbasiyah yang
Sunni. Hingga berikutnya langkah itu diikuti Damaskus.
Pada tahun 463 H, saat Sultan Alib
Arsalan sedang di Halab melawan 'Ubaidiyyah, ia mendengar pasukan Romawi ikut
keluar serta, lalu dari Halab lah ia bertolak menghantam Romawi.
Pada tahun 539 H, dari Halab lah Sultan
Nuruddin sukses menghancurkan kekuasaan Daulah Reha dan menjadi akhir tirani
Nashrani di seluruh penjuru Syam.
Pada tahun 543 H, dari Halab Sultan Nuruddin
mampu menahan serangan Raja Reymond dan sekutunya dari kalangan Syi'ah
Bathiniyyah, yaitu 'Ali Wafa. Hingga sang Sultan membunuh keduanya di pinggir
Halab bagian barat.
Dari Halab lah, Sultan Nuruddin membangun
aliansi perlawanan. Lalu pada tahun 546 H, Muslimin Dimasyq bergabung. Hingga
menjadi kokoh lah barisan Muslimin melawan penjajahan.
Dari Halab lah, Sultan Nuruddin berhasil
menahan serangan koalisi Nashrani, yang terdiri dari tentara Salib, Romawi, dan
Armenia. Hingga mereka porak-poranda pada bulan Ramadhan, tahun 559 H.
Dari Halab lah, pada tahun 559, 562, dan
564 H, Sultan Nuruddin mengirim pasukan ke Mesir. Hingga Mesir pun turut
bergabung dalam front pertempuran melawan tentara Salib dan Rafidhah
'Ubaidiyyah.
Penduduk Halab lah, yang terkenal sangat
mahir dan lihai dalam menerobos dan menghancurkan benteng musuh. Mereka lah
yang berhasil menghancurkan benteng Reha, Quds, 'Uka, dan kota lain yang saat
itu menjadi pertahanan musuh.
Maka tidak mengherankan, jika hari ini,
berdasar atas dendam masa lalu, Syi'ah Rafidhah, Majusi, Komunis, Nashrani,
Yahudi, menghancurkan Halab. Yang mengherankan adalah, saat negeri-negeri Ahlus
Sunnah diam seribu bahasa, tak kunjung melakukan apa-apa.
Kota Nabi, 17-3-1438 H