Agus Hasan Bashori
27 Desember 2016
Media dunia gegap gempita memberitakan
bahwa kota Aleppo telah jatuh ke tangan Basyar Asad dan sekutu-sekutunya, dan
dikesankan bahwa Propinsi Aleppo telah jatuh ke tangan Rezim. Fakta yang
sebenarnya, Wilayah (Propinsi) Aleppo baik kota maupun pedesaannya masih eksis
dan berada di luar control Rezim Basyar Asad ; pejuang suria, Kurdi dan Daisy
(ISIS). Yang jatuh ke tangan Basyar asad hanyalah 15 % dari keseluruhan wilayah
Aleppo (dan 17 % dari keseluruhan Suria)
Oleh karena itu berita ini perlu diluruskan.
Berikut ini adalah peta keseluruhan
propinsi Aleppo, dan yang baru jatuh ke tangan Rezim hanyalah kota Aleppo yang
ada di tengah lingkaran merah:
Silakan Simak video berikut:
Perjuangan Suriah Belum Berakhir
Demonstrasi warga Suriah. [foto: sacbee.com]
Hingar bingar pergantian tahun yang
dirayakan oleh kebanyakan orang tak berarti apapun bagi umat muslim. Tahun yang
baru ini tetap terasa pilu dirasakan menginggat kondisi saudara muslim seiman
kita masih berada dalam penindasan keji rezim yang tak bertanggungjawab, itulah
nasib saudara kita di Suriah. Sebagaimana yang kita ketahui kota Halab atau
Aleppo, dengan penduduk seperempat juta orang telah digempur habis-habisan oleh
Rusia dan rezim keji Bashar Assad. Mereka menyerang kota Aleppo dengan bom-bom
barrel dan cluster yang dapat meledak dan membakar wilayah luas sehingga kota
nyaris hangus. Diberitakan bahwa lebih dari 500 ribu rakyat menjadi korban,
terdiri dari penduduk sipil dan para mujahid yang senantiasa membela kehormatan
muslim Suriah. Lebih dari itu, serangan Rusia pun telah menghancurkan
sekolah-sekolah bahkan rumah sakit-rumah sakit. Para pasien yang seharusnya
mendapatkan perawatan justru malah menjadi korban. Diperkirakan hanya tersisa
35 dokter di Aleppo Timur, satu orang dokter untuk setiap 7.143 orang dengan
asumsi jumlah penduduk 250.000 orang.
Akibat serangan Rusia pun semakin terasa
perih bagi rakyat Suriah. Mereka kesulitan mendapatkan makanan, tempat tinggal,
obat-obatan bahkan mereka harus rela menerima anggota keluarga mereka kembali
tanpa bernyawa. Anak-anak tak berdosa disiksa, kaum wanita diperkosa serta para
mujahid disiksa dengan keji. Melihat kejiadian ini semua apa yang dilakukan
oleh para penguasa muslim? Meraka hanya bisa duduk terdiam tanpa melakukan
pembelaan. Dimana pemimpin Indonesia yang mayoritas warganya muslim? Sama,
pemimpin kita pun tidak dapat bergerak melakukan perlawanan terhadap Rusia dan
Bashar. Negara-negara yang mengaku pembela kedamaian dunia pun hanya bisa
melakukan kecaman dan kecaman saja. Bantuan logistik yang selama ini mereka
upayakan pun sulit untuk diterima oleh rakyat Suriah. Artinya kecaman dan
bantuan logistik saja tidak akan menyelesaikan permasalah derita rakyat Suriah.
Solusi apa yang bisa menyelesaikan
permasalah Suriah? Sebelum kita membahas solusi dari permasalahan ini, kita
perlu mengetahui terlebih dahulu apa penyebab dari permasalahan Suriah yang tak
kunjung berakhir. Diawali dengan munculnya peristiwa Arab Spring dimana
negeri-negeri muslim yang dipimpin oleh penguasa diktator meminta keadilan agar
rezim penguasa diturunkan. Namun setelah rezim penguasa turun dan digantikan dengan
pemerintahan yang baru tetep saja rakyat tidak merasakan perubahan yang
signifikan, kemiskinan, pengangguran, eksploitasi SDA tetap terjadi karena
penguasa yang terpilih merupakan antek-antek kafir penjajah. Hal ini berbeda
dengan Suriah, rakyat menuntut agar rezim Bashar turun, namun yang mereka
tuntut bukan hanya pergantian rezim, mereka pun menuntut agar dilakukan
pergantian sistem pemerintahan dengan sistem Islam. Mereka mengingginkan
kembali ditegakkannya Khilafah Islam sebagai institusi Negara yang akan
melindungi seluruh umat muslim. Inilah yang menjadi penyebab mengapa Suriah
masih bergejolak hingga sekarang.
Juru bicara Hizbut-tahrir Suriah
menyatakan bahwa 90% rakyat Suriah mengingginkan diterapkan syariah Islam dan
ditegakkan kembali khilafah Islam. Mereka meyakini bahwa penyebab dari
penderitaan umat muslim seluruh dunia adalah tidak diterapkannya syariah Islam
secara menyeluruh dan telah dihilangkannya khilafah sebagai pelindung umat.
Olehkarenanya rakyat Suriah menolak segala macam perundingan yang dibekingi
oleh Amerika karena sudah dapat dipastikan perundingan tersebut tidak akan
membuat perubahan yang berarti. Amerika benar-benar merasa ketakutan dengan
perjuangan rakyat Suriah yang menuntut diterapkan kembali syariah dan khilafah
apalagi berbagai perundingan yang ditawarkan mereka ditolak oleh rakyat Suriah.
Inilah alasannya mengapa mereka menggunakan berbagai cara untuk menghadang
perjuangan berdirinya kembali Khilafah Islam. Dengan berdirinya Khilafah maka
tamatlah hegemoni Amerika dan sekutu untuk mengeruk sumber daya alam negeri
muslim, disamping itu api jihad akan dikobarkan pada umat muslim sehingga
penganiyaan yang terjadi pada umat muslim akan diberantas. Dengan khilafah
inilah kehormatan, harta, jiwa dan keamanan umat muslim akan terjaga.
Maka dari itu solusi yang solutif untuk
memecahkan permasalah Suriah adalah dengan ditegakkannya kembali Khilafah
Islam. Bukan hanya permasalah Suriah yang akan diselesaikan namun permasalah
saudara-saudara kita di Palestina, Rohingnya, Uigur dan wlayah-wilayah lain
akan dapat terselesaikan. Lihatlah bagaimana kegagalan upaya Amerika untuk
menguasai Suriah, saat ini melalui Rusia, Amerika tetap berupaya melakukan
intimidasi pada rakyat Suriah namun gagal pula. Rakyat Suriah tetep dengan pendiriannya
yaitu tidak akan menyerah walaupun berbagai pihak telah memojokakkan mereka
dengan berbagai macam fitnah dan rayuan untuk menyetujui berbagai perundingan
yang mereka tawarkan karena hakikat dari perundingan tersebut adalah rakyat
Suriah dipaksa menyerah secara halus dan akhirnya Suriah akan kembali dikuasai
oleh Amerika melalui antek-anteknya di pemerintahan.
Perjuangan rakyat Suriah belum berakhir
justru ini adalah awal dari perjuangan mereka untuk meneggakkan kalimat Allah
Swt di muka bumi. Lihatlah betapa Negara-negara kafir sedang membentuk berbagai
makar untuk mengahancurkan perjuangan rakyat Suriah namun yakinlah semuanya
akan mendapatkan kegagaln karena makar Allah Swt lebih kuat. Rakyat Suriah yang
jumlahnya sedikit namun bisa tetap bertahan dengan berbagai macam gempuran
hebat rezim Bashar dengan dukungan Negara kafir.
Seberapa besar dana yang harus
dikeluarkan untuk melakukan penyerangan terhadap Suriah dan seberapa canggih
teknologi peperangan yang mereka gunakan untuk menyerang Suriah tetap saja
kegagalan yang mereka terima.
Saat ini Amerika sudah mengalami
kebangkrutan atas peperangan yang dilakukan, bahkan banyak tentara mereka yang
mengalami gangguan kejiwaan akibat pembunuhan yang mereka lakukan terhadap kaum
muslim. Dahulu kejahatan brutal pun pernah dilakukan oleh kaum salibis dan
Moghul Tartar di Irak dan Syam, namun kegagaln yang mereka dapatkan. Umat islam
kembali bangkit hingga dapat membebaskan kota Heraklius dan kota itu pun
menjadi kota Islam (Istanbul). Dengan Izin Allah Swt, Suriah pun akan kembali
bangkit dengan perjuangan mereka untuk ditegakkan kembali Khilafah Islam. Wallahu’alam.
Lies Nur Azizah