Membongkar Megaproyek Tsunami Kristenisasi Di
Indonesia. Kenapa Tidak Terjadi Di Negara Arab Dan Pakistan ? Musibah Dasyat Di
Tahun 2035 ! (Bagian I)
Membongkar Megaproyek Tsunami Kristenisasi Di
Indonesia. Kenapa Tidak Terjadi Di Negara Arab Dan Pakistan ? Musibah Dasyat Di
Tahun 2035 ! (Bagian 2)
Persentase Umat Islam di Indonesia Jadi 85
Persen (Data lain dibawah 85 %). Tahun 2035 Jumlah Umat Kristen Indonesia
Diprediksi akan lebih Banyak dari Muslim (Kemana Aja Ulamanya, Kerjanya
Menghujat “Wahhabi” ?)
Konferensi “Bagaimana Cara Mengalahkan Islam?”
Rencana Mereka, Kyai-Kyai Kelompok Mayoritas Mengubah Tafsir Al-Qur`An Dan
Hadits-Hadits, Dengan Target Menghentikan Otoritas Ulama.
Mewaspadai Upaya Barat Membasmi Kekuatan Islam
“Islam Moderat” Dan Misi Barat
Ketika Umat Islam Mengadopsi Sistem Persi dan
Romawi
Islamic charity seeks to reverse progress
of
Christianity
Christianity
in Indonesia
December 12, 2012
By Mark Ellis
A sophisticated media campaign was
launched last summer to reverse the trend of Muslim conversions to Christianity
in Indonesia.
Mercy Mission, a charity registered in
London, launched their fundraising and social media campaign called “Save
Maryam” in July with Arabic and English videos posted on YouTube and Facebook.
They reported the video helped them raise $ 2.0 million in the first 48 hours
and within a week they had over a million hits on their campaign website.
Dr Tawfique Chowdhury, founder of Mercy
Mission and leader of the campaign, graduated from the college of Shariah from
the Islamic University of Medinah. His background includes work with a
multinational IT company and he is a practicing medical doctor in Australia.
“Early in 2004 our team began to receive
reports of huge numbers of people leaving Islam in Indonesia,” Mercy Mission’s
press release launching the campaign stated. “At that time we were informed of
findings showing that within our lifetime the rate of growth of
Christianization was heading for a massive societal as well as geopolitical
shift in the region.
‘It would resemble East Timor when a few
decades ago, due to the high levels of Christianization – it had broken off
fromIndonesia. Due to a 70 times increase in the number of Christians in just
100 years, what was happening in Africa was also significant.”
The Save Maryam video released on YouTube
claims that two million Muslims leave Islam every year for Christianity
inIndonesia, a figure challenged by many observers. In response to the
criticisms, Mercy Me made a slight revision to the video’s English version and
unlisted it on YouTube. However, there are many copies running in cyberspace
and the Arabic version continues to run unedited, raising money for their
campaign.
Pioneers USA, a Christian mission
organization, launched their own initiative to counter the impact of Save
Maryam. “The sophistication of this (Save Maryam) campaign and the response to
it is startling,” a spokesperson for Pioneers stated. “It is one of many
examples of Muslim resistance to Christian work.”
“They fear that if organizations like
Pioneers continue their work unopposed, Indonesia might cease to be a Muslim
country sometime in the next 25 years,” Pioneers noted.
The Save Maryam video contains at least
12 clips taken from Pioneers’ videos. The Pioneers spokesperson believes the
Mercy Mission will not succeed: “Our battle is not against flesh and blood. It
is not even against Islam. Scripture assures us of the outcome. Jesus will be
joyfully worshipped by every nation, tribe, people, and language. People
respond to the simplicity of the gospel.”
http://www.youtube.com/watch?v=S6oDKyPmDgk
Mark Ellis is the founder of God Reports,
a website devoted to promoting Christian missions by sharing stories and
testimonies from missionaries and mission organizations
Menurut data Mercy Mission, sebanyak 2
juta Muslim Indonesia murtad dan memeluk agama Kristen setiap tahun. Jika ini
berlanjut, diperkirakan pada tahun 2035, jumlah umat Kristen Indonesia sama
dengan jumlah umat Muslim. Pada tahun itu, Indonesia tidak akan lagi disebut
sebagai negara dengan penduduk majoritas Islam. https://sallysety1812.wordpress.com/2012/07/26/httpsavemaryam-com/
Save Maryam - Bahasa Indonesia
Indonesia Dinilai
Rawan Konflik Jika Umat Islam Tidak Mayoritas
Selasa, 20 November 2018 09:47
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama
Indonesia Pusat, Buya Anwar Abbas memberi perhatian pada isu pemurtadan di
Indonesia, Menurutnya, jika persentase umat Islam terus menurun, akan terjadi
konflik.
“Jika umat Kristen makin banyak, akan jelas
terjadi konflik. Seperti di Anggola, jelas akan terjadi gesekan. Jika dulu 95%
mayoritas Islam, tidak akan ada konflik, jika sama-sama kuat, maka akan terjadi
konflik,” ungkapnya usai mengisi Seminar Nasional Pengungkapan Fakta “Upaya
Pemurtadan Pasca Bencana dan Solusinya”, di Gedung MUI, Jl Proklamasi, Jakarta
Pusat, Senin (19/’11/2018).
Salah satu petinggi Muhammadiyah ini pun
mengibaratkan kondisi itu dengan pertandingan tinju. Tidak ada petinju kelas
bulu berani melawan Mike Tyson (petinju kelas berat). Tetapi jika sama-sama
petinju kelas berat, maka akan terjadi pertempuran.
“Bagi saya, negeri ini bisa remuk jika
persentase umat (Islam) itu tidak mayoritas atau tidak signifikan mayoritasnya.
Bisa bahaya sekali,” ujarnya.
Namun, ia melihat sekarang ini di
Indonesia masih relatif aman. Masalah mayoritas-minoritas, menurutnya sangat
penting karena akan berdampak pada Indonesia itu sendiri.
“Konteksnya adalah persatuan, bagaimana
menjaga keutuhan negeri ini. Dulu, sebelum Indonesia merdeka, mereka mengancam
akan memisahkan diri dari Indonesia jika tujuh kata di Piagam Jakarta tidak
dihapuskan. Negeri ini jangan diseret ancam-mengancam,” ujarnya.
Buya Abbas pun melihat, sekarang ini
sudah ada tanda-tanda umat Islam tidak mayoritas. Ia menyebutkan, di beberapa
lembaga survei, umat Kristiani mengaku lebih besar persentasenya dari 23%,
sementara persentase umat Islam juga menurun.
Ketika didirikannya Republik Indonesia
ini, jelas dia, persentase umat Islam ada 99%. Dan sekarang persentase umat
Kristiani mencapai 23%. Belum umat lainnya, maka setidaknya persentase umat
Islam sekarang ada 77%.
“Untuk menanggulangi ini, umat Islam
harus melindungi umatnya. Agar umat ini tidak berkurang. Karena jumlah manusia
itu bertambah terus, minimal secara proporsional ini terus seimbang,” tukasnya.
Reporter: Muhammad Jundii
Editor: M. Rudy
5,9 Juta Anak
Indonesia Jadi Pecandu Narkoba
(belum orang dewasa)
Selasa 06 Maret 2018 17:15 WIB
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
mencatat dari 87 juta populasi anak di Indonesia, sebanyak 5,9 juta di
antaranya menjadi pecandu narkoba. Mereka jadi pecandu narkotika karena
terpengaruh dari orang-orang terdekat.
“Dari total 87 juta anak maksimal 18
tahun, tercatat ada 5,9 juta yang tercatat sebagai pecundu,” kata Komisioner
Bidang Kesehatan KPAI, Sitti Hikmawatty dalam konferensi pers di Gedung KPAI,
Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/3/2018).
KPAI menyebutkan menangani 2.218 kasus
terkait masalah kesehatan dan napza yang menimpa anak-anak. Sebanyak 15,69
persen di antaranya kasus anak pecandu narkoba dan 8,1 persen kasus anak sebagai
pengedar narkoba.
"Kami melihat trend ini akan terus
naik dengan tingkat eskalasi baik itu modus dan pola penyebaran akan mengalami
peningkatan," ujar Sitti.
Sitti mengatakan, anak-anak tersebut jadi
pecandu dan mendapatkan narkoba dari orang terdekat dan teman sebayanya. Modus
yang sering digunakan dalam memakai narkoba adalah mengerjakan tugas sekolah
atau belajar bersama.
Dia menuturkan bahwa anak-anak yang
bertugas mengedarkan narkoba memberikan teman-temannya makanan dan minuman yang
sudah dicampur dengan barang haram tersebut. Hal itulah yang membuat anak-anak
lain merasakan efek kecanduan. Celakanya, kondisi tersebut tidak disadari oleh
orangtuanya bahkan diri mereka sendiri.
Menurut Sitti, KPAI bersama Badan
Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Pengawas Obat-Obatan dan Makanan (BPOM)
gencar mengingatkan para orangtua untuk mengawasi anak-anaknya agar tak
terjerumus dalam pergaulan bebas dan narkoba.
Peredaran narkoba di Indonesia kini makin
mengkhawatirkan, terlebih dengan ditemukan beberapa jenis narkotika baru yang
dikemas dalam beberapa bentuk seperti permen. Pangsa pasar narkoba juga ikut
menyasar anak di bawah usia 18 tahun.
"Berdasarkan pernyatan BNN, jaringan
narkoba di Indonesia akan terus mengalami regenerasi pangsa pasar dan tentunya
sasarannya ditujukan sampai ke tingkat terendah yaitu anak-anak usia 9
bulan," tambah Sitty
KPAI menganggap masih banyak hal yang
harus dibenahi dan harus diselesaikan khususnya masalah hukum dan pelaksanaan
eksekusi serta pencegahan. "Ada yang belum selesai dan harus kita
perjuangkan," jelasnya. (sal)
Out Of Topics : skala perdagangan narkoba ,
posisi indonesia no.3 didunia setelah Kolombia dan Meksiko, dengan 5 juta
pengguna (tahun 2015)!!
Ternyata Peredaran Narkotika 60 Persen Berada
di Desa (30 Oktober, 2018)
Ngeri!!! Seluruh Desa di Indonesia Sudah
Dimasuki Narkoba (Jumat 07 September
2018)
Arman Depari Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN): Pengguna Narkoba di Indonesia
Sudah Lampaui Batas Toleransi, saat ini sudah mencapai 2,2 persen.
Dijelaskannya, batas toleransi hanya dua persen. Artinya dari 260 juta penduduk
Indonesia, sekira lima juta jiwa sudah bersentuhan dengan narkoba
"Pidato menakutkan mantan Presiden Bush
tentang Indonesia" (Inilah Produk Islam NUsantara)
Apakah Sistim Demokrasi Dan Pengelolaan Negara
Yang Kita Lakukan Ada Harapan Bisa Mensejahterakan (Berkeadilan) Dan Utuhnya
Negara Kita.Bandingkan Dengan Sistem Monarki Saudi Arabia.
Prof. Dr. Ali Musthofa Ya’kub: Jangan Mau Jadi
Jangkrik!
[Untuk Orang NU yang Mau Diadu Domba Dengan
Wahhabi]
Salim Said: Di Negeri Ini Tuhan Pun Tidak
Ditakuti, Liat Aja Tuh Para Koruptor, Udah Jadi Watak Bangsa
BAHAYA SYIAH
(lihat ribuan artikel di lamurkha.blogspot.com)
Guys, hati-hati dengan Syiah
Syeikh Abu Zaid Al-Makky: Bahaya Syiah Bukan
Sekedar Ajarannya, Tapi Pergerakannya !!!
Bahaya Syiah Sebuah Realita
Kenapa Di Indonesia Marak Aliran Sesat Dan
Ormas-Ormas Islam Yang Menakutkan, Di Negeri “Wahhabi” Saudi Tidak Ada ?
Mengapa Aliran Sesat Selalu Mendapat Pengikut
Di Indonesia? MUI: Ada 300 Lebih Aliran Sesat Di Indonesia !!
Inilah Indonesia, Negeri Muslim Terbesar, Surga
Bagi Penista Islam ! Tokoh Paramadina/JIL : Ade Armando Sebut Al Quran Hadits
Bukan Sumber Hukum/Ibadah Haji Tidak Wajib, Boros Dan Munculkan Kemiskinan
/Allah Kan Bukan Orang Arab. Luthfi Assyaukanie: "Filsafat Dan Sains
Menajamkan Pikiran, Agama Datang Menumpulkannya"
Islam Nusantara Didesain untuk Mengobok-Obok
Islam
Islam Nusantara Bertentangan dengan Al-Qur’an
Surat Al Baqarah : 208 Dan Surat Al-Maidah : 3
[bikin terperangah !] Islam Kita Bukan
"Islam Saudi Arabia"; Tanah Air Mesti Didahulukan daripada Islam;
Amalkan Pancasila Wujud Tegakkan Syariat ??!
Pilih Islam Yang Mana ? “Nusantara” Ataukah
“Timur Tengah” ? Fitnah Ulama SÅ«’ (Jahat) Perusak Umat
Adakah Islam Versi Indonesia?
“Islam
Moderat” Dan Misi Barat
Tantangan Aktual Ahlusunnah Wal Jama’ah
Hadist: Jika Engkau Tak Malu, Perbuatlah
Sesukamu