Friday, February 18, 2022

Siapakah “Islam Arab” ?

 


Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta (Surat 2, Al Baqarah 10). Tak bergeming dan terus menyemburkan bisa beracun yang akan membinasakan persatuan umat Islam secara pelan-pelan. Meminjam ungkapan Al-Qur'an terhadap Bal'am bin Abar, seorang laki-laki dari Bani Israil yang diberi pengetahuan agama tinggi namun sengaja menyimpang darinya karena dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, "Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga)." (QS. Al-A'raf: 176)


Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
 
مِنْ كَتْمٍ عَلِمَا أَلْجُمُهُ اللهُ يَوْمُ القِيَامَةِ بِلجَامِ مِنْ نَارٍ.
 
“Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu, niscaya Allah akan mengikatnya dengan tali kekang dari api neraka di hari kiamat kelak”. [Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan no. 96, Al-Haakim 1/102, dan Al-Khathiib dalam Taariikh Baghdaad 5/38-39; hasan].

Creator  : Ali Badjrie
 
●Mari kita bedah, simpan dulu kedengkian- kebencian – kemarahan. Siapakah yang disebut "Islam Arab" ? 
 
●Anda pasti sepakat, Islam Arab = Islamnya Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam, Islam yang kita amalkan "sama dan sebangun" sesuai tuntunan atau Risalah Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam, Islam yang diamalkan Para Sahabat yang sehari- hari bersama Nabi kita yang Mulia yang menjelaskan dan menuntun ke jalan yang Mulia, supaya kelak di akherat mendapat tempat yang Mulia. Islam Arab =  Ittiba' wa Kaffah, Islam yang terlalu greget (antusias) mencintai yang Mulia Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam.  
 
●Islam Arab = Islam yang berasal dari tempat keberadaan Al Haramain, tempat timeline sirah Nabawiyah dan Sahabat, pusat gravitasi Islam, tempat sorot mata musuh- musuh Islam mengarah kesana. Hanya tempat tersebut awal islam disebut Jazirah Arab.
●Jadi "Tertuduhan" dan "Public Enemy" dari Hasadis (pendengki) dan Mubtadiyah terhadap "Islam Arab" saat ini siapa ? 
 
I. ●Mari kita bedah satu - persatu. 
Apakah "Islam Azhariyah (al azhar, Mesir)" ?
Apakah "Islam Libiariyah (Libia)" ?
Apakah "Islam Marokoriyah (Maroko)" ?
Apakah "Islam Sudaniyah (Sudan)" ?
Apakah "Islam Suriahiyah (Suriah)" ?
Apakah "Islam Iraqiyah (Iraq)" ?
Apakah "Islam Yamaniyah (Yaman setelah abad 3H)" ?
Apakah "Islam aswajariyah (Nusantara)" ?
 
●Coba dikaji ajaran atau pemahaman Islam - islam diatas, apakah benar- benar Ittiba' atau seperti yang diamalkan para Sahabat ?
Sahabat Abu Bakar Shidiq RA  = Ittiba' 100% kepada Nabi.
Sahabat Umar bin Khatab RA   = Ittiba' 100% kepada Nabi.
Sahabat Usman bin Affan RA   = Ittiba' 100% kepada Nabi.
Sahabat Ali bin Abu Thalib RA = Ittiba' 100% kepada Nabi.

Kita bisa mereview apa yang dikerjakan atau diamalkan para Sahabat, sebab ara sahabat yang sehari – hari bersama dan pertama melihat Rasulullah.


●Ada hadits Shahih :
Dari Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhuma, bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 
خَيْرَ أُمَّتِـي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
 
“Sebaik-baik umatku adalah pada masaku (!!!). Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya), lalu orang-orang yang setelah mereka.” (Shahih Al-Bukhari, no. 3650)
●Generasi terbaik umat ini adalah para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka adalah sebaik-baik manusia. Lantas disusul generasi berikutnya, lalu generasi berikutnya. Tiga kurun ini merupakan kurun terbaik dari umat ini. Dari Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhuma, 
●Mereka adalah orang-orang yang paling baik, paling selamat dan paling mengetahui dalam memahami Islam. Mereka adalah para pendahulu yang memiliki keshalihan yang tertinggi (as-salafu ash-shalih).
●Karenanya, sudah merupakan kemestian bila menghendaki pemahaman dan pengamalan Islam yang benar merujuk kepada mereka (as-salafu ash-shalih). Mereka adalah orang-orang yang telah mendapat keridhaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mereka pun ridha kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
 
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
 
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (At-Taubah: 100)
●Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan untuk mengikuti para sahabat. Berjalan di atas jalan yang mereka tempuh. Berperilaku selaras apa yang telah mereka perbuat. Menapaki manhaj (cara pandang hidup) sesuai manhaj mereka. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
 
وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ
 
“Dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku.” (Luqman: 15)
 

II.Sekarang kita tinjau Hadits 73 Golongan.

Bantahan Terhadap Penafsiran Ramadhan Al Buthi Dan Ruwaibidhoh Terkait Hadits 73 Golongan !!
http://lamurkha.blogspot.com/2022/01/bantahan-terhadap-penafsiran-ramadhan.html


III ●Ketika Banyak Ulama Yang Membingungkan, Carilah Ilmu Syar'i Di Madinah
http://lamurkha.blogspot.com/2018/02/ketika-banyak-ulama-yang.html


IV. Yang punya ghirah dan marwah, melakukan perlawanan terhadap penjajah Otoman, hanya Islam (jazirah) Arab.


Mau tahu perbedaan Islam Arab VS Non Arab, silahkan buka :


●Kalau merujuk hadits – hadits diatas, terlihat sangat jelas Islam Arab = Salafi (wahhabi ?). Islam- islam yg disebut diatas bukan Islam Arab, sebab disamping tidak bermanhaj Shahabi, tidak Ittiba' dan tidak ada "Gaya Arab dan kearab- araban dan wilayah tersebut zaman baheula bukan Arab". Islam diatas tidak murni.
 
Tambahan :

Bantahan aswajanu (walau bukan salafi)

Bantahan Keras Kh. Idrus Ramli "Islam Arab Lebih Baik Dari Aliran Islam Nusantara"

https://youtu.be/LXAs3I7RCYU

https://www.gelora.co/2022/02/kh-idrus-ramli-arab-itu-lebih-bagus.html?m=1



Cukupkah Sebutan MUSLIM Saja, Atau AHLUSUNNAH Saja, Tanpa Embel-embel lain nya? Untuk Saat Ini, TIDAK CUKUP,. Kenapa? " Islam Nusantara,Naudzubillahi mindzalik?!"


Sebut Saja Muslim, Bukan Salafy
Allah telah menamakan kita Muslim, lalu mengapa menisbatkan diri kepada Salaf?
Keraguan ini telah dijawab dengan sangat indah oleh Imam Al-Albani dalam diskusinya dengan seseorang pada topik ini, direkam dalam kaset dengan judul “Saya Salafi” (Ana Salafi), dan berikut adalah pemaparan bagian penting dari diskusi tersebut.
Syaikh Al-Albani: “Jika ditanyakan kepadamu, “Apa madzhabmu?”, apa jawaban anda?
Penanya: “Saya seorang Muslim”
Syaikh Al-Albani: “Itu tidak cukup.”
Penanya: “Allah telah menamakan kita dengan sebutan Muslim“,
lalu penanya membacakan ayat Allah Subhanahu Wata’ala(yang artinya) “Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu (QS Al-Hajj [22] : 78)
Syaikh Al-Albani: “Ini akan merupakan jawaban yang benar jika kita berada pada masa paling awal (Islam) sebelum golongan-golongan bermunculan dan tersebar. Akan tetapi jika kita bertanya, saat ini, kepada setiap Muslim dari golongan-golongan ini yang mana kita berbeda dengannya dalam hal akidah, jawabannya tidak akan berbeda dari kata ini (muslim- pent).
Semuanya, Syiah Rafidhah, Khawarij, Nusayri Alwi – akan berkataSaya seorang Muslim.Karenanya hal itu tidak lagi cukup untuk masa sekarang ini.”
Penanya: “Jika demikian saya akan menjawab, ‘Saya seorang Muslim yang mengikuti Qur’an dan Sunnah
Syaikh Al Albani: “Ini pun tidak cukup.”
Penanya: “Mengapa?”
Syaikh Al Albani: “Apakah anda menemukan siapa saja diantara contoh yang telah kita sebutkan tadi berkata “Saya seorang Muslim yang tidak berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah?
Siapa diantara mereka yang berkata, “Saya tidak berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah?
Pada point ini, Syaikh mulai menjelaskan secara rinci mengenai pentingnya berpegang terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman para salafush-shalih.
Penanya: “Jika demikian Saya adalah seorang Muslim yang mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah menurut pemahaman Salafush-Shalih
Syaikh Al Albani: “Jika seseorang bertanya kepada anda, apa madzhabmu, apakah ini yang akan anda katakan kepadanya?”
Penanya: “Ya.”
Syaikh Al Albani: “Bagaimana pendapat anda jika kita menyingkat kalimat itu, karena kata-kata yang terbaik adalah kata-kata yang sedikit tetapi menggambarkan tujuan yang diinginkan,Salafi?’
Artikel ini dari 

https://kangaswad.wordpress.com/2011/06/07/sebut-saja-muslim-bukan-salafy/



Ancaman Allah bagi yang menyembunyikan Ilmu (Qs. Al-Baqarah : 159-160).
 
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاعِنُونَ * إِلا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
 
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan- keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Baqarah : 159-160).