Dalam
hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka
siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta (Surat 2, Al Baqarah 10). Tak bergeming dan terus
menyemburkan bisa beracun yang akan membinasakan persatuan umat Islam secara
pelan-pelan. Meminjam ungkapan Al-Qur'an terhadap Bal'am bin Abar, seorang
laki-laki dari Bani Israil yang diberi pengetahuan agama tinggi namun sengaja
menyimpang darinya karena dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa
nafsunya yang rendah, "Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu
menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan
lidahnya (juga)." (QS. Al-A'raf: 176)
Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
مِنْ كَتْمٍ عَلِمَا أَلْجُمُهُ اللهُ يَوْمُ
القِيَامَةِ بِلجَامِ مِنْ نَارٍ.
“Barangsiapa
yang menyembunyikan ilmu, niscaya Allah akan mengikatnya dengan tali kekang
dari api neraka di hari kiamat kelak”. [Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan no. 96,
Al-Haakim 1/102, dan Al-Khathiib dalam Taariikh Baghdaad 5/38-39; hasan].
Creator : Ali Badjrie ●Mari kita bedah, simpan dulu kedengkian-
kebencian – kemarahan. Siapakah yang disebut "Islam Arab" ? ●Anda pasti sepakat, Islam Arab = Islamnya
Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam, Islam yang kita amalkan "sama
dan sebangun" sesuai tuntunan atau Risalah Rasulullah shalallaahu 'alaihi
wa sallam, Islam yang diamalkan Para Sahabat yang sehari- hari bersama Nabi
kita yang Mulia yang menjelaskan dan menuntun ke jalan yang Mulia, supaya kelak
di akherat mendapat tempat yang Mulia. Islam Arab = Ittiba' wa Kaffah,
Islam yang terlalu greget (antusias) mencintai yang Mulia Rasulullah shalallaahu
'alaihi wa sallam. ●Islam Arab = Islam yang berasal dari tempat
keberadaan Al Haramain, tempat timeline sirah Nabawiyah dan Sahabat, pusat
gravitasi Islam, tempat sorot mata musuh- musuh Islam mengarah kesana. Hanya
tempat tersebut awal islam disebut Jazirah Arab.●Jadi "Tertuduhan" dan "Public
Enemy" dari Hasadis (pendengki) dan Mubtadiyah terhadap "Islam
Arab" saat ini siapa ? I. ●Mari kita bedah satu - persatu. Apakah "Islam Azhariyah (al azhar,
Mesir)" ?Apakah "Islam Libiariyah (Libia)" ?Apakah "Islam Marokoriyah (Maroko)" ?Apakah "Islam Sudaniyah (Sudan)" ?Apakah "Islam Suriahiyah (Suriah)" ?Apakah "Islam Iraqiyah (Iraq)" ?Apakah "Islam Yamaniyah (Yaman setelah
abad 3H)" ?Apakah "Islam aswajariyah (Nusantara)"
? ●Coba dikaji ajaran atau pemahaman Islam -
islam diatas, apakah benar- benar Ittiba' atau seperti yang diamalkan para
Sahabat ?Sahabat Abu Bakar Shidiq RA = Ittiba' 100% kepada Nabi.Sahabat Umar bin Khatab RA = Ittiba' 100% kepada Nabi.Sahabat Usman bin Affan RA =
Ittiba' 100% kepada Nabi.Sahabat Ali bin Abu Thalib RA = Ittiba' 100%
kepada Nabi.Kita bisa
mereview apa yang dikerjakan atau diamalkan para Sahabat, sebab ara sahabat
yang sehari – hari bersama dan pertama melihat Rasulullah.
●Ada hadits Shahih :Dari Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhuma,
bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: خَيْرَ أُمَّتِـي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُونَهُمْ
ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ “Sebaik-baik umatku adalah pada masaku (!!!).
Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya), lalu
orang-orang yang setelah mereka.” (Shahih Al-Bukhari, no. 3650)●Generasi terbaik umat ini adalah para sahabat
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka adalah sebaik-baik manusia. Lantas
disusul generasi berikutnya, lalu generasi berikutnya. Tiga kurun ini merupakan
kurun terbaik dari umat ini. Dari Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhuma, ●Mereka adalah orang-orang yang paling baik,
paling selamat dan paling mengetahui dalam memahami Islam. Mereka adalah para
pendahulu yang memiliki keshalihan yang tertinggi (as-salafu ash-shalih).●Karenanya, sudah merupakan kemestian bila menghendaki
pemahaman dan pengamalan Islam yang benar merujuk kepada mereka (as-salafu
ash-shalih). Mereka adalah orang-orang yang telah mendapat keridhaan dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan mereka pun ridha kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ
وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا
عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا
أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ “Orang-orang yang terdahulu lagi yang
pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar serta
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan
merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Itulah kemenangan yang besar.” (At-Taubah: 100)●Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan
untuk mengikuti para sahabat. Berjalan di atas jalan yang mereka tempuh.
Berperilaku selaras apa yang telah mereka perbuat. Menapaki manhaj (cara
pandang hidup) sesuai manhaj mereka. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ “Dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku.”
(Luqman: 15) II.Sekarang kita tinjau Hadits 73 Golongan.
II.Sekarang kita tinjau Hadits 73 Golongan.
●Bantahan Terhadap Penafsiran Ramadhan Al Buthi
Dan Ruwaibidhoh Terkait Hadits 73 Golongan !!
http://lamurkha.blogspot.com/2022/01/bantahan-terhadap-penafsiran-ramadhan.html
●Bantahan Terhadap Penafsiran Ramadhan Al Buthi
Dan Ruwaibidhoh Terkait Hadits 73 Golongan !!
http://lamurkha.blogspot.com/2022/01/bantahan-terhadap-penafsiran-ramadhan.html
III ●Ketika
Banyak Ulama Yang Membingungkan, Carilah Ilmu Syar'i Di Madinah
http://lamurkha.blogspot.com/2018/02/ketika-banyak-ulama-yang.html
IV. Yang punya ghirah dan marwah, melakukan perlawanan
terhadap penjajah Otoman, hanya Islam (jazirah) Arab.
Mau tahu
perbedaan Islam Arab VS Non Arab, silahkan buka :
IV. Yang punya ghirah dan marwah, melakukan perlawanan
terhadap penjajah Otoman, hanya Islam (jazirah) Arab.
Mau tahu
perbedaan Islam Arab VS Non Arab, silahkan buka :
●Kompilasi (Videos) Polemik Aswaja VS Salafi
http://lamurkha.blogspot.com/2021/07/kompilasi-videos-polemik-aswaja-vs.html
●Kalau merujuk hadits – hadits diatas, terlihat
sangat jelas Islam Arab = Salafi (wahhabi ?). Islam- islam yg disebut diatas
bukan Islam Arab, sebab disamping tidak bermanhaj Shahabi, tidak Ittiba' dan
tidak ada "Gaya Arab dan kearab- araban dan wilayah tersebut zaman baheula
bukan Arab". Islam diatas tidak murni. Tambahan :
●Kompilasi (Videos) Polemik Aswaja VS Salafi
http://lamurkha.blogspot.com/2021/07/kompilasi-videos-polemik-aswaja-vs.html
Bantahan aswajanu (walau bukan
salafi)
Bantahan
Keras Kh. Idrus Ramli "Islam Arab Lebih Baik Dari Aliran Islam
Nusantara"
https://youtu.be/LXAs3I7RCYU
https://www.gelora.co/2022/02/kh-idrus-ramli-arab-itu-lebih-bagus.html?m=1
Cukupkah Sebutan MUSLIM Saja, Atau AHLUSUNNAH Saja, Tanpa Embel-embel lain nya? Untuk Saat Ini, TIDAK CUKUP,. Kenapa? " Islam Nusantara,Naudzubillahi mindzalik?!"
Sebut Saja Muslim, Bukan Salafy Allah telah menamakan kita Muslim, lalu mengapa menisbatkan diri kepada Salaf? Keraguan ini telah dijawab dengan sangat indah oleh Imam Al-Albani dalam diskusinya dengan seseorang pada topik ini, direkam dalam kaset dengan judul “Saya Salafi” (Ana Salafi), dan berikut adalah pemaparan bagian penting dari diskusi tersebut. Syaikh Al-Albani: “Jika ditanyakan kepadamu, “Apa madzhabmu?”, apa jawaban anda?Penanya: “Saya seorang Muslim”
Syaikh Al-Albani: “Itu tidak cukup.”Penanya: “Allah telah menamakan kita dengan sebutan Muslim“,
lalu penanya membacakan ayat Allah Subhanahu Wata’ala(yang artinya) “Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu“ (QS Al-Hajj [22] : 78)Syaikh Al-Albani: “Ini akan merupakan jawaban yang benar jika kita berada pada masa paling awal (Islam) sebelum golongan-golongan bermunculan dan tersebar. Akan tetapi jika kita bertanya, saat ini, kepada setiap Muslim dari golongan-golongan ini yang mana kita berbeda dengannya dalam hal akidah, jawabannya tidak akan berbeda dari kata ini (muslim- pent). Semuanya, Syiah Rafidhah, Khawarij, Nusayri Alwi – akan berkata, “Saya seorang Muslim.”Karenanya hal itu tidak lagi cukup untuk masa sekarang ini.” Penanya: “Jika demikian saya akan menjawab, ‘Saya seorang Muslim yang mengikuti Qur’an dan Sunnah‘” Syaikh Al Albani: “Ini pun tidak cukup.” Penanya: “Mengapa?” Syaikh Al Albani: “Apakah anda menemukan siapa saja diantara contoh yang telah kita sebutkan tadi berkata “Saya seorang Muslim yang tidak berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah?” Siapa diantara mereka yang berkata, “Saya tidak berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah?” Pada point ini, Syaikh mulai menjelaskan secara rinci mengenai pentingnya berpegang terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman para salafush-shalih. Penanya: “Jika demikian Saya adalah seorang Muslim yang mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah menurut pemahaman Salafush-Shalih” Syaikh Al Albani: “Jika seseorang bertanya kepada anda, apa madzhabmu, apakah ini yang akan anda katakan kepadanya?” Penanya: “Ya.” Syaikh Al Albani: “Bagaimana pendapat anda jika kita menyingkat kalimat itu, karena kata-kata yang terbaik adalah kata-kata yang sedikit tetapi menggambarkan tujuan yang diinginkan,‘Salafi?’ Artikel ini dari https://kangaswad.wordpress.com/2011/06/07/sebut-saja-muslim-bukan-salafy/
Ancaman Allah bagi yang menyembunyikan Ilmu (Qs. Al-Baqarah : 159-160).
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا
مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي
الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاعِنُونَ * إِلا
الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ
وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-
keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada
manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh
semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah taubat dan
mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku
menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”.
(QS. Al-Baqarah : 159-160).
Sebut Saja Muslim, Bukan Salafy
Allah telah menamakan kita Muslim, lalu mengapa menisbatkan diri kepada Salaf?
Keraguan ini telah dijawab dengan sangat indah oleh Imam Al-Albani dalam diskusinya dengan seseorang pada topik ini, direkam dalam kaset dengan judul “Saya Salafi” (Ana Salafi), dan berikut adalah pemaparan bagian penting dari diskusi tersebut.
Syaikh Al-Albani: “Jika ditanyakan kepadamu, “Apa madzhabmu?”, apa jawaban anda?
Penanya: “Saya seorang Muslim”
Syaikh Al-Albani: “Itu tidak cukup.”
Syaikh Al-Albani: “Itu tidak cukup.”
Penanya: “Allah telah menamakan kita dengan sebutan Muslim“,
lalu penanya membacakan ayat Allah Subhanahu Wata’ala(yang artinya) “Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu“ (QS Al-Hajj [22] : 78)
lalu penanya membacakan ayat Allah Subhanahu Wata’ala(yang artinya) “Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu“ (QS Al-Hajj [22] : 78)
Syaikh Al-Albani: “Ini akan merupakan jawaban yang benar jika kita berada pada masa paling awal (Islam) sebelum golongan-golongan bermunculan dan tersebar. Akan tetapi jika kita bertanya, saat ini, kepada setiap Muslim dari golongan-golongan ini yang mana kita berbeda dengannya dalam hal akidah, jawabannya tidak akan berbeda dari kata ini (muslim- pent).
Semuanya, Syiah Rafidhah, Khawarij, Nusayri Alwi – akan berkata, “Saya seorang Muslim.”Karenanya hal itu tidak lagi cukup untuk masa sekarang ini.”
Penanya: “Jika demikian saya akan menjawab, ‘Saya seorang Muslim yang mengikuti Qur’an dan Sunnah‘”
Syaikh Al Albani: “Ini pun tidak cukup.”
Penanya: “Mengapa?”
Syaikh Al Albani: “Apakah anda menemukan siapa saja diantara contoh yang telah kita sebutkan tadi berkata “Saya seorang Muslim yang tidak berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah?”
Siapa diantara mereka yang berkata, “Saya tidak berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah?”
Pada point ini, Syaikh mulai menjelaskan secara rinci mengenai pentingnya berpegang terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah menurut pemahaman para salafush-shalih.
Penanya: “Jika demikian Saya adalah seorang Muslim yang mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah menurut pemahaman Salafush-Shalih”
Syaikh Al Albani: “Jika seseorang bertanya kepada anda, apa madzhabmu, apakah ini yang akan anda katakan kepadanya?”
Penanya: “Ya.”
Syaikh Al Albani: “Bagaimana pendapat anda jika kita menyingkat kalimat itu, karena kata-kata yang terbaik adalah kata-kata yang sedikit tetapi menggambarkan tujuan yang diinginkan,‘Salafi?’
Artikel ini dari
https://kangaswad.wordpress.com/2011/06/07/sebut-saja-muslim-bukan-salafy/
Ancaman Allah bagi yang menyembunyikan Ilmu (Qs. Al-Baqarah : 159-160).
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا
مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي
الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاعِنُونَ * إِلا
الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ
وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-
keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada
manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh
semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah taubat dan
mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku
menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”.
(QS. Al-Baqarah : 159-160).