Januari 3, 2012
Tobatnya Ayatullah `Uzma As
Sayyid Abu Al Fadhl
Syi`ah tertusuk pada jantungnyua, tatkala
seorang Ayatullah Al `Uzma As Sayyid Abu Al Fadhl mengumumkan taubat dan
keluarnya dari agama Syi`ah yang kotor itu, akal mereka tidak siap menerima
kenyataan pahit seperti ini. Belum sembuh borok akibat Ahmad AlKisrawi
Rahimahullah yang bertaubat mendapat hidayah kepangkuan Islam dan
memproklamirkan kebatilan agama Syi`ah Imamiyah Ja`fariyah, disusul dengan
bala` susulan dengan taubatnya Ayatullah Al `Uzma As Sayyid Abu Al Fadhl Al Burqu`i
yang diberi hidayah oleh Allah dan dilapangkan dadanya menerima Islam,
menyambut panggilan kebenaran meninggalkan kebathilan dan orang-orangnya.
Keluarnya Ayatullah Al `Uzma Al Burqu`i benar-benar mengguncang Syi`ah, karena
ia (Al Burqu`i) memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan berpengaruh.
Sekapur Sirih tentang Al Burqu`i
Dia adalah Sayyid Abu Fadhl bin Muhammad At Taqiy bin Ali bin Musa Ar Ridha Al Burqu`i. Nasabnya kembali kepada jalur Ahlul Bait. Dia adalah selevel dengan Khumaini dalam hal ilmu, hanya saja Khumaini lebih tinggi peringkatnya dalam referensi agama Syi`ah. Dia merupakan salah satu mercusuar agama Syi`ah kala itu. Dia mengumandangkan taubatnya setelah menjadi jelas baginya kesesatan agama Imamiyah Ja`fariyah.
Sekapur Sirih tentang Al Burqu`i
Dia adalah Sayyid Abu Fadhl bin Muhammad At Taqiy bin Ali bin Musa Ar Ridha Al Burqu`i. Nasabnya kembali kepada jalur Ahlul Bait. Dia adalah selevel dengan Khumaini dalam hal ilmu, hanya saja Khumaini lebih tinggi peringkatnya dalam referensi agama Syi`ah. Dia merupakan salah satu mercusuar agama Syi`ah kala itu. Dia mengumandangkan taubatnya setelah menjadi jelas baginya kesesatan agama Imamiyah Ja`fariyah.
Peristiwa itu terjadi sebelum revolusi Iran,
hal ini merupakan pukulan berat bagi Syi`ah secara umum dan bagi negara Iran
secara khusus. Telah ditegakkan upaya-upaya penculikannya dan pembunuhannya.
Satu diantara upaya itu hampir menghabisi hidupnya ketika salah seorang Iran menembakkan
peluru ke arahnya yang sedang berdiri shalat, maka tidak ayal, peluru pun
menembus pipi kirinya dan tembus keluar dari pipi kanannya.
Dengan pertolongan Allah, dia bisa selamat
dari tragedi ini. Dia bergabung dengan jama`ah ahlus sunnah dan salaf di Iran,
shalat Jum`at serta jama`ah di Teheran, kawasan luar `Ghadzar Wazir Daftar`.
Pemerintah menekan dan mempersempit ruang
geraknya, dengan menguasai masjidnya secara paksa. Sementara gereja-gereja
Nashrani dan sinagog-sinagog Yahudi menghirup udara segar dan bernafas dengan
aman hingga ia menyebutkan dalam kitab-kitabnya, Sesungguhnya di negeri kami
ini, orang-orang Kristen, Yahudi dan Sekuler yang anti agama bisa hidup dengan
nyaman. Sementara ahlus sunnah tidak pernah merasa tenang di negeri kami ini
dan tidak bisa hidup ditengah-tengah orang-orang musyrik itu.
Dia menulis banyak kitab, antara lain:Kasr Ash
Shanam (Menghancurkan Berhala), yaitu bantahan terhadap Ushul Al Kafi, tertuang
dalam 411 halaman dan dari sela-selanya dia mengurangi akidah Syi`ah dan
menunjukkan kebatilannya.
Tadhad Mafatih Al Jinan (Kontradiksi Kitab
Kunci-Kunci Surga), kitab bantahan terhadap kitab Mafatih Al Jinan yang memuat
doa-doa ziarah kubur dan tempat-tempat sakral lainnya serta doa haji ke makam.
Kitab Mafatih Al Jinan ini tergolong kitab terpenting bagi Syi`ah yang selalu
mereka bawa kemana mereka pergi. Didalamnya banyak ungkapan-ungkapan syirik,
kufur dan ingkar Allah. Kitab bantahannya tertuang dalam 209 halaman.
Dirasah fi Ahadits Al Mahdi (Studi tentang
Hadits-hadits Mahdi), dia membongkar bangunan khurafat Al Mahdi versi Syi`ah
dengan hujah (normatif rasional) dan burhan (demonstratif).
Al Jami` Al Manqul fii Sunan Ar Rasul
(Penghimpun yang Ternukul tentang Sunnah-sunna Rasul). Dia menghimpun
hadits-hadits shahih ahlus sunnah yang dicocokkan dengan hadits-hadits yang ada
pada Syi`ah. Ushlub (metode) atau teknik ini membuktikan bahwa Syi`ah tidak
mengambil kebenaran melainkan taqlid buta dan fanatik dengan hawa nafsu dan
kesesatan. Kitab ini tertuang dalam 1406 halaman.
Dirasah Nushush Al Imamah (Studi tentang
Nash-nash Imamiyah). Disini dia menetapkan dengan dalil-dalil dan bukti-bukti
yang pasti bahwa khilafah adalah haqq dan imamah yang mereka yakini adalah
tidak berasal dan tidak berdasar, ia hanyalah kebohongan yang nyata. Kitab ini
tertuang dalam 170 halaman.
Disamping itu masih banyak karya-karyanya yang
lain seperti: Naqd `Ala Al Muraja`at dan Tadhad Madzhab Al Ja`fari Ma`a Quran
wa al Islam. Dia juga menterjemahkan mukhtashar Minhaj As Sunnah karya Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah ke dalam bahasa Persia.
Yang sangat mengherankan adalah bahwa Sayyid
Al Burqu`i ini dulunya termasuk pemimpin gerakan melawan Ahmad Al Kisrawi Al
Irani yang lebih dulu mengumumkan kebathilan Syi`ah. Dia sangat produktif dan
dinamis dalam membantah pemikiran-pemikiran Ahmad Al Kisrawi, dan membela agama
Syi`ah secara mati-matian. Tetapi Allah ingin menghinakan Syi`ah mulai dari
ubun-ubun hingga di bawah telapak kaki, Dia menunjukkan ke jalan Islam. Sayyid
Al Fadhl bukanlah Syi`ah awam, melainkan simbol dan mercusuar bagi Syi`ah yang
ditunjuk dengan unung jari, dia mengemban gelar Ayatullah al `Uzma.
Perlu pembaca ketahui, Syaikh Al Burqu`i
setelah mendapat hidayah dia mengumumkan dan mengajak bahwa siapa saja yang
pernah membayar khumus kepada dirinya, dia siap mengembalikannya, karena dia
telah mengakui haramnya harta tadi yang dicuri dan dirampas dari tangan
manusia. Dia telah memfatwakan haram mengambil khumus dari selain rampasan
parang seperti keyakinan yang ada pada kaum muslimin.
Akhirnya syi`ah telah memiliki pilihan lain
untuk terbebas dari pengaruh selain memvonis penjara selama tiga puluh tahun
tanpa memperhatikan usianya yang lanjut. Dan Syaikh Al Burqu`i meninggal dunia
setelah matinya Khumaini.
Renungkanlah bersama-sama, Syi`ah mengaku
setia dan cinta kepada Ahlul Bait, bagaimana mereka memperlakukan Syaikh Al
Burqu`i Rahimahullah? Padahal ia termasuk cucu dan keturunan Ahlul Bait.
Lihatlah bagaimana upaya mereka dalam menculik
dan mem%@!#$& orang yang nasabnya kembali kepada Ahlul Bait? Lihatlah
akhirnya, bagaimana mereka mengurung dalam penjara dengan vonis 30 tahun tanpa
ada belas kasih?!
Apakah mereka termasuk orang yang patut
dicontoh? Kemanakah perginya cinta mereka yang didengung-dengungkan itu? Di
manakah bersembunyi?
Telah banyak kaum Syi`ah yang terpengaruh
dengan gerakan Syaikh Al Burqu`i Rahimahullah. Maka sebagian peneliti dan
pencari kebenaran serta para mullah mulai mengkaji kembali dan berfikir ulang
tentang ritus-ritus paganisme yang ada pada mereka.
Hasilnya sebagian mereka kembali kepada
kebenaran dan yang lain menyembunyikan taubatnya karena takut disakiti. Belum
lewat tahun-tahun yang panjang, Allah sudah menimpakan musibah yang lain lagi
kepada Syi`ah. Pada saat-saat ini seorang guru besar mereka Ustadz (Prof.)
Ahmad Al Khatib Al Irani mengumumkan batilnya wilayah (imamah), rusaknya ishmah
imam, khurafat Mahdi Muntazhar, dan bahwa Ahlul Bait (Ali Radhiyallahu `anhu
dan anak-anaknya) adalah penganjur dan penyeru musyawarah, tidak memiliki
ambisi menjadi sultan.
Dia juga menyebutkan bahwa tasyayyu` rentan
dengan penyelewengan dari pangkalan yang sebenarnya. Maka dia menulis dalam
kitabnya, Min Asy Syura ila Wilayah al Faqih:
Didalam permulaan sejarah, terdapat banyak
sahabat dan tabi`in pilihan menanggulangi penyimpangan politik dan sikap egois,
mereka menyerukan reformasi dan perbaikan dengan kembali ke sistem syura. Dan
yang paling depan di antara mereka adalah ahlul bait, keluarga Rasulullah
Shallallahu `alaihi wasallam. Mereka adalah sosok-sosok manusia yang paling
zuhud terhadap dunia. Tidak memiliki ambisi terhadap kekuasaan dan tidak pula
rela mengikut para pemimpin yang menyimpang dalam menegakkan pemerintah dengan
sistem warisan. Mereka justru menyeru pengembalian kekuasaan ke tangan umat
Islam, melalui ahlul haili wal `aqdi dan menghormati suara dan keinginannya.
Begitulah Syi`ah pada generasi-generasi awal,
para revolusioner yang mengibarkan bendera syra, melawan anarkhisme dan
egoisme. Akan tetapi prinsip-prinsip tasyayyu` (dukung mendukung) telah
mengalami pencorengan dan penyimpangan dengan adanya arus asing yang baru yang
menenggelamkan risalah ahlul bait dan menghilangkannya dari ingatan masyarakat.
Hal yang mengakibatkan perjalanan Syi`ah dalam berabad-abad penuh dengan
kebingungan, kemandegan, keterasingan dan keluar dari layar sejarah.
Perlu kita ingatkan, bahwa mulai terungkap di
tengah-tengah pemuda dan pemudi Iran, khurafat Mahdi Muntazhar. Mereka
menjadikan sosok Mahdi Syi`i sebagai bahan lelucon, dan permainan yang menjadi
bahan tertawaan dan lawak-lawak di panggung-panggung teater mereka. Maka
bergulirlah perbincangan tentang kelucuan Mahdi buatan di kalangan masyarakat
Syi`ah.
Karena itu para mullah bergerak menyebarkan
agama Syi`ah di luar wilayah Iran dan di luar masyarakat Syi`i yang sudah memahami
alur ceritanya. Mereka memanfaatkan harta untuk menyebarkan agama kotor ini,
mereka tidak lain adalah tumbal-tumbal yang disuguhkan kepada bangsa-bangsa
Iran Parsi agar bertambah imannya kepada khurafat Mahdi, sehingga menjadi lekat
dongeng itu dalam pikiran.
Begitulah pukulan demi pukulan menerpa dada
Syi`ah, belum hilang panasnya tamparan sudah melayang tamparan lain. Berkas
cahaya pasti merobek hijab kegelapan, lalu akalpun menjadi tenang dan cerah
satu demi satu, sehingga sekalipun lapisan-lapisan kegelapan dari para pemimpin
kesesatan berusaha menutupi kenyataan dan berusaha mengusir dan menghalau
sorot-sorot cahaya.
Sesungguhnya kebenaran pasti tampil, aqidah
shahihah adalah batu besar yang padat yang tidak lapuk dan rontok karena tiupan
badai khurafat, tiupan bid`ah dan ombak dhalalah.
Maraji` : Gen Syi`ah Sebuah Tinjauan Sejarah,
Penyimpangan Aqidah dan Konspirasi Yahudi, Mamduh Farhan Al Buhairi, Penerbit
Darul Falah, hal 243-247