Juni 15, 2012
PELECEHAN SYI’AH TERHADAP PARA
SAHABAT RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM
Syi’ah, merupakan
salah satu sekte dalam Islam. Sekte yang memiliki banyak hal-hal aneh, sehingga
sebagian ulama menghukumi mereka ini telah keluar dari Islam.
Di antara aqidah
Syi’ah yang sangat penting dan menjadi kaidah tertinggi mereka ialah
pengkafiran kepada seluruh Sahabat kecuali beberapa orang, seperti ‘Ali,
Fathimah, Hasan dan Husain dan beberapa sahabat lainnya. Dan yang sedikit ini
pun, mereka tikam dengan kebohongan-kebohongan besar yang sukar dicari
tandingannya. Yang pada hakikatnya, mereka pun telah mengkafirkan Ali
Radhiyallahu ‘anhu dan ahli bait Radhiyallahu ‘anhum dengan cara yang berbeda
ketika mereka mengkafirkan seluruh Sahabat. Siapakah yang lebih mereka
kafirkan, Sahabatkah yang mereka tuduh telah menzhalimi ahlul bait, ataukah
‘Ali yang menurut mereka telah mengatakan bahwa dirinyalah yang telah
menghidupkan dan mematikan?
Inilah kaidah
orang-orang Zindiq, yaitu: “Merendahkan sebagian, kemudian meninggikan sebagian
yang lain dalam waktu yang bersamaan”. Mereka telah merendahkan para sahabat
dengan caci-maki dan laknat. Mereka melawan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
yang banyak memuja para sahabat, di antaranya keridhaan Allah Subhanahu wa
Ta’ala kepada mereka “Radhiallahu ‘anhum”. Kemudian dalam waktu yang bersamaan,
mereka kafirkan juga ‘Ali dan ahlulbait dengan cara meninggikan mereka sampai
kepada derajat ketuhanan!
Itulah cara-cara
kaum zindiq!
Sungguh tepat apa
yang dikatakan oleh Syaikhul-Islâm Ibnu Taimiyyah rahimahullah, bahwa Syi’ah
itu buatan kaum zindiq munafik, yang pada masa ‘Ali hidup, beliau telah
membakar sebagian dari mereka dan sebagian lagi melarikan diri dari pedang
beliau.[Minhâjus Sunnah 1/11].
Di bawah ini,
sedikit saya terangkan perkataan mereka terhadap para sahabat, yang dinukilkan
dari kitab-kitab mereka sendiri.
1. Mereka
mengatakan, bahwa para sahabat telah murtad sepeninggal Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam kecuali tiga orang, yaitu: Miqdâd bin Aswad, Abu Dzar, dan
Salmân al-Fârisi. [Raudhatun Minal Kâfi 8/245-246 oleh ulama mereka yang
bernama Al Kulini].
2. Mereka
mengatakan, bahwa para sahabat adalah orang-orang kuffar, sesat, dan terlaknat
karena memerangi ‘Ali dan mereka kekal di neraka. [Awâ-ilul Maqâlât hal. 45
oleh Mufîd].
3. Ni’matullah al-Jazâ-iri
al-Mâjûsi mengatakan dalam kitabnya, al-Anwâru Nu’mâniyyah (2/244), “Imamiyyah
mengatakan dengan nash yang terang atas imamahnya ‘Ali dan mereka telah
mengkafirkan para sahabat.”
4. Muhammad Bâqir
al Majlîsi mengatakan: “Aqidah kita tentang berlepas diri (al-barâ`) ialah:
bahwa sesungguhnya kita berlepas diri dari empat orang berhala, yaitu: Abu
Bakr, ‘Umar, ‘Utsmân, dan Mu’âwiyah. Dan dari empat orang perempuan, yaitu:
‘Aisyah, Hafshah, Hindun, dan Ummul-Hakam. Dan dari semua pendukung dan pengikut-pengikut
mereka. Sesungguhnya mereka adalah sejelek-jelek makhluk Allah di permukaan
bumi; dan sesungguhnya tidak sempurna iman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
(iman) kepada para imam, kecuali sesudah berlepas diri dari musuh-musuh
mereka”. [Haqqul-Yakîin, hal. 519 dalam bahasa Parsi].
5. Mereka
mengatakan, bahwa Abu Bakr, ‘Umar, dan ‘Utsmân diadzab di neraka dengan
sekeras-keras
azab.
azab.
6. Mereka
mengatakan, bahwa Abu Bakr dan ‘Umar adalah orang pertama yang masuk neraka
bersama Iblis.
7. Bahkan mereka mengatakan,
bahwa ‘Umar diadzab di neraka lebih keras dari iblis. [Al-Anwârun- Nu’mâniyyah,
1/81-82].
8. Penyusun kitab
al-Anwârun-Nu’mâniyyah (1/81-82) berkata : “Telah datang riwayat-riwayat yang
khusus-yakni dari Syi’ah karena ahlus Sunnah menurut mereka adalah orang-orang
awam-, “Sesungguhnya setan dirantai dengan tujuh puluh rantai dari besi
Jahannam, dan ia dibawa ke mahsyar (tempat berkumpul). Maka, setan melihat ada
seorang laki-laki di depannya yang dibawa oleh Malaikat Adzab, dalam keadaan di
lehernya ada seratus dua puluh rantai dari rantairantai Jahannam. Lalu, setan
mendekat kepadanya dan ia bertanya (kepada orang itu): ‘Apakah gerangan yang
telah diperbuat oleh orang celaka ini sehingga dia diadzab lebih dariku,
padahal akulah yang menyesatkan makhluk dan membawa mereka kepada kebinasaan?’
Maka, ‘Umar menjawab pertanyaan setan itu: “Tidak ada sesuatu pun yang aku
kerjakan selain sesungguhnya aku telah merampas khilâfah ‘Ali bin Abi Thâlib’.”
Kemudian si Majusi
yang bernama Ni’matullah al-Jazâ-iri ini memberi komentar: “Zhahirnya bahwa dia
-yakni Umar- manganggap kecil apa yang menyebabkan dirinya menjadi celaka dan
bertambah adzabnya, padahal dia tidak tahu, bahwa setiap yang terjadi di dunia
ini sampai hari Kiamat berupa kekufuran dan kemunafikan dan berkuasanya
orang-orang yang durhaka dan zhalim, tidak lain melainkan disebabkan oleh
perbuatannya ini.” (Saya nukil dari kitab Mas-alatut Taqrîb [1/366) oleh Syaikh
Nâshir al-Qifâri].
Lihatlah apa yang
telah dikatakan si Majusi ini terhadap khalifah yang mulia ‘Umar bin Khaththâb
Radhiallahu ‘anhu. Yang menurut keyakinan Syi’ah, bahwa ‘Umar diazab lebih
pedih dan lebih besar dari Iblis!? Demikian juga bahwa perbuatan ‘Umar lebih
menyesatkan daripada perbuatan Iblis!?
9. Telah berkata
seorang Majusi lainnya, asy-Syirâzi, yang mereka namakan tanpa haq dengan
“Ayatollah”(!?): “Biarkanlah mereka (yakni Syi’ah) menjelaskan dengan setiap
ketegasan, sesungguhnya Abu Bakr dan ‘Umar, keduanya tidak pernah beriman
kepada Allah meskipun sekejap mata saja. Biarkanlah mereka (yakni Syi’ah)
menjelaskan dengan setiap ketegasan, sesungguhnya ‘Aisyah seorang Khawârij,
sedangkan Khawârij adalah kafir. Biarkanlah mereka (yakni Syi’ah) menjelaskan
dengan setiap ketegasan, sesungguhnya ‘Utsman laknatullah dari Bani Umayyah,
dan mereka adalah pohon yang terlaknat di dalam Al-Qur’ân.”
Si Majusi ini
sampai hari ini masih hidup sebagai salah seorang ulama mereka (baca: Syi’ah
Râfidhah).
(Saya nukil dengan
ringkas dari kitab Zhâhiratut-Takfîr fi Madzhab Syi’ah (hal. 9) oleh Syaikh
‘Abdurrahmân Muhammad Sa’îd ad-Dimasyqiyyah).
10.Al Kulini di
kitabnya, al-Kâfi, di bagian kitab “Raudhah” mengatakan: “Bahwa dua orang
Syaikh (yang dimaksud oleh mereka adalah Abu Bakar dan ‘Umar) telah terpisah
dari dunia ini (yakni mati) (dalam keadaan) tidak bertaubat dan tidak mengingat
apa yang keduanya telah perbuat terhadap Amirul-Mukminin (yakni ‘Ali bin Abi
Thâlib), maka atas keduanya laknat Allah dan malaikat dan manusia semuanya.”
[Saya nukil dari kitab Mas-alatut-Taqrîb Baina Ahlis-Sunnah wasy-Syî’ah (1/366)
oleh Syaikh Nâshir al-Qifâri].
11.Kemudian si
Majusi yang bernama Ni’matullah al-Jazâ-iri di kitab al-Anwârun Nu’mâniyyah
(2/111) mengatakan: “Telah dinukil di dalam riwayat-riwayat pertama –yakni
riwayat Syi’ah- bahwa khalifah yang pertama –yakni Abu Bakr- bersama dengan
Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan berhala yang biasa dia sembah pada
zaman Jahiliyyah tergantung di lehernya tertutup oleh bajunya. Dan dia pun
sujud –yakni di dalam shalat- sedangkan yang dia maksudkan adalah sujud kepada
berhalanya itu sampai Nabi Sallallahu ‘alaihi wa sallam mati, maka barulah
mereka (yakni para sahabat di bawah pimpinan Abu Bakr) menyatakan (secara terang-terangan)
apa yang ada di dalam hati-hati mereka.”
Demikianlah,
beberapa tuduhan keji sekte aneh ini terhadap para sahabat Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah mendapatkan sanjungan dari Allah Azza
wa Jalla. Semoga kian menyadarkan kaum muslimin akan tipu-daya dan kebusukan
mereka. Wallahul-Hâdi
Oleh: Al-Ustadz
Abdul Hakim bin Amir Abdat
[Disalin dari
majalah As-Sunnah Edisi 02/Tahun XII/1429H/2008M. Diterbitkan Yayasan Lajnah
Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondanrejo Solo 57183
Telp. 0271-858197 Fax 0271-858197]
Share this:
pp
April
8, 2013 pukul 3:51 pm
bang
reza..ga usah repot2…sih….islam itu mudah…kenapa saya katakan mudah..karena
udah kumplit ,,ga usah di cari2 lagi kebenarannya…tinggal ikutin aja
…bereskan…!!!
betul,..
yongkie
Maret
25, 2013 pukul 6:55 am
lanjutkan
sob…
biar kita tau semua penyimpangan2 syiah
biar kita tau semua penyimpangan2 syiah
ika
September
13, 2012 pukul 10:58 am
Hanya
Allah yang mengetahui segala kebenaran,,,
Terimakasih
atas komentarnya, jadi teringat ada seorang ustadz yang dialog dengan seorang
profesor, dialog ini diadakan di cirebon,
Lalu sang profesor berkata seperti diatas, “Hanya Allah yang mengetahui segala kebenaran,,, tidak boleh mencap orang lain itu salah, karena hanya allah yg tahu mana yang benar”
Lalu sang profesor berkata seperti diatas, “Hanya Allah yang mengetahui segala kebenaran,,, tidak boleh mencap orang lain itu salah, karena hanya allah yg tahu mana yang benar”
Maka
dijawab oleh sang ustadz, “Kasihan sekali anda , sekolah tinggi-tinggi, sampai
mendapat gelar profesor, tapi tidak mengetahui kebenaran, kalah sama anak yang
masih sekolah TK, misalkan ada orang yang tidak shalat, maka dia bisa menilai
kalau itu salah, tidak benar,
Kalau anda sudah mendapat gelar profesor, akan tetapi anda mengucapkan “Hanya Allah yang mengetahui kebenaran” ,..
Alhamdulillah, sang profesor akhirnya banyak mengambil pelajaran dari jawaban sang ustadz
Kalau anda sudah mendapat gelar profesor, akan tetapi anda mengucapkan “Hanya Allah yang mengetahui kebenaran” ,..
Alhamdulillah, sang profesor akhirnya banyak mengambil pelajaran dari jawaban sang ustadz
semoga
kita termasuk kedalam orang orang yang di beri petunjuk,,
dan semoga keselamatan dan berkah senantiasa di limpahkan kepada orang- orang yang selalu beruasa mencari dan menegakkan kebenaran,..
dan semoga keselamatan dan berkah senantiasa di limpahkan kepada orang- orang yang selalu beruasa mencari dan menegakkan kebenaran,..
Amiin..
Abu Fadhilah
September
16, 2012 pukul 1:04 am
Akh,
ada link dialog tersebut ngga?
Wah
kebetulan ana tahu dari ustadznya langsung , ustadz thaharah yang ngajar di
pesantren Assunnah cirebon, dialog terjadi di acara seminar di grage mall,
dihadiri oleh wakil walikota cirebon juga,
Alhamdulillah sang profesor tersebut menyadari dan berterimakasih kpda sang ustadz,
Alhamdulillah sang profesor tersebut menyadari dan berterimakasih kpda sang ustadz,
ujang
Agustus
2, 2012 pukul 9:36 am
Subhanalloh…khoir
sukron mudah2an ini bis menjadi pencerahan,..
kalau
saya boleh berpendapat apabila ada golongan yg merasa dirinya paling benar,
maka sesungguhnya golongan itulah yg harus kita tinggalkan..
Perlu
diluruskan, merasa paling benar menurut persangkaanya, atau merasa paling benar
karena mengikuti contoh rasulullah? Sebab Rasulullah juga bersabda, akan
senantiasa ada sekelompok orang yang menyeru kepada kebenaran, mereka adalah
firqatun najiyah, thaifatul mansurah, mereka satu-satunya golongan yang
selamat, yang benar, yang wajib kita ikuti,
Ali Reza
Januari
21, 2012 pukul 5:29 am
Meski
isi tulisan tidak menjelaskan judul tulisan Anda, ternyata komentar singkat
saya tidak menjangkau logika Anda. Jika Ali bin Abi Thalib pernah “membunuh”
para penghafal Alquran dan penegak tahajud, apakah itu karena kesalahan hafalan
Quran dan salatnya?
Apa
yang dilakukan Ali bin abi thalib adalah sesuai dengan anjuran Rasulullah dalam
haditsnya, apakah ini terluput dari pengetahuan anda? Rasulullahpun menjelaskan
tentang bagaimana ibadah mereka,shalat mereka,puasa mereka, juga tilawah
mereka, ini hadittsnya:
يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَحْقِرُ أَحَدُكُمْ صَلاَ تَهُ مَعَ صَلَاتِهِمْ وَصِيَامَهُ مَعَ صِيَامِهِمْ يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ مُرُوقَ السَّهْمِ فَمَنْ أَدْرَكَهُمْ فَلْيَقْتُلْهُمْ فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا عَظِيمًا عِنْدَ الهِ لِمَنْ قَتَلَهُمْ
Salah
seorang dari kalian merasa shalatnya lebih rendah nilainya daripada shalat
mereka, puasanya lebih rendah nilainya daripada puasa mereka, tilawahnya lebih
rendah nilainya daripada tilawah mereka. Mereka membaca Al-Qur’an tapi tidak
melewati kerongkongan mereka (tidak memahaminya). Mereka telah melesat keluar
dari Islam sebagaimana anak panah melesat dari busurnya. Bunuhlah mereka dimana
saja kamu jumpai sebab telah tersedia pahala yang besar di Hari Kiamat bagi
yang membunuh mereka.
Ali
menumpas orang-orang khawarij bukan karena shalat dan hafalan qurannya, akan
tetapi karena pemahamannya, sebagaimana orang-orang syiah, orang-orang syiah
menyimpang dari islam karena pemabamannya, bahkan diantara pemahamannya itu
bisa menyebabkan pelakunya keluar dari islam,
Ketika
saya mengatakan “termasuk di dalamnya”, maka saya ingin katakan bahwa tidak
hanya Khawarij yang dibunuh tapi juga puluhan ribu muslim lainnya telah dibunuh
pada peperangan Jamal (Ali vs. Ummul Mukminin Aisyah) dan Shiffin (Ali vs.
Muawiyah). Apakah mereka dibunuh karena “kemuslimannya”?
bang
rez, kejadian penumpasan orang-orang khawarij dan perang jamal beda waktu,
tidak bisa disamakan,
Dan tentunya, hukumnyapun berbeda, juga orang-orang yang terlibat dalam perang jamal, dan jika kita membaca sejarah, niscaya akan tahu siapa sih pemicu perang jamal, ini salah satu kelicikan orang-orang syiah,
Dan tentunya, hukumnyapun berbeda, juga orang-orang yang terlibat dalam perang jamal, dan jika kita membaca sejarah, niscaya akan tahu siapa sih pemicu perang jamal, ini salah satu kelicikan orang-orang syiah,
jika
Anda membaca sejarah maka jelaslah bagi Anda bahwa peperangan Jamal yang
terjadi dikarenakan diprovokasi oleh orang-orang Khawarij.
Ibunda
Aisyah dan para sahabat lainnya datang, tujuan utamanya adalah untuk ishlah dan
meluruskan segala kesalapahaman, dan bukan untuk perang! sangat jelas sekali…
dan
sudah menjadi kebiasaan para ahlul bid’ah seperti Khawarij untuk mengadu domba
kaum muslimin. Begitupun dengan para anak cucu Majusi, yaitu Syi’ah Rafidhah
adalah ular bermuka dua yang menjadi racun bagi Islam dan kaum muslimin.
Jika
kita menelusuri sejarah, maka jelas akan kita temukan bahwa kejatuhan Islam dan
kaum muslimin selalu didalangi oleh pengkhianatan orang-orang agama Syi’ah.
Tentang
perang siffin, cukuplah perkataan orang yang anda beserta kelompok syiah
agung-agungkan, perkataan Ali bin Abi Thalib,
Al-Imaam Ibnu Abi Syaibah rahimahullah berkata :
حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ أَيُّوبَ الْمَوْصِلِيُّ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ، قَالَ: سُئِلَ عَلِيٌّ عَنْ قَتْلَى يَوْمِ صِفِّينَ، فَقَالَ: ” قَتْلَانَا وَقَتَلَاهُمْ فِي الْجَنَّةِ، وَيَصِيرُ الْأَمْرُ إِلَيَّ وَإِلَى مُعَاوِيَةَ ”
Telah menceritakan kepada kami ‘Umar bin Ayyuub Al-Maushiliy, dari Ja’far bin Burqaan, dari Yaziid bin Al-Asham, ia berkata : ‘Aliy pernah ditanya tentang orang-orang yang terbunuh di perang Shiffiin, maka ia berkata : “Orang yang terbunuh dari kami dan dari mereka ada di surga”. Dan perkara tersebut akan ada antara aku dan Mu’aawiyyah [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, 15/302].
Al-Imaam Ibnu Abi Syaibah rahimahullah berkata :
حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ أَيُّوبَ الْمَوْصِلِيُّ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ بُرْقَانَ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْأَصَمِّ، قَالَ: سُئِلَ عَلِيٌّ عَنْ قَتْلَى يَوْمِ صِفِّينَ، فَقَالَ: ” قَتْلَانَا وَقَتَلَاهُمْ فِي الْجَنَّةِ، وَيَصِيرُ الْأَمْرُ إِلَيَّ وَإِلَى مُعَاوِيَةَ ”
Telah menceritakan kepada kami ‘Umar bin Ayyuub Al-Maushiliy, dari Ja’far bin Burqaan, dari Yaziid bin Al-Asham, ia berkata : ‘Aliy pernah ditanya tentang orang-orang yang terbunuh di perang Shiffiin, maka ia berkata : “Orang yang terbunuh dari kami dan dari mereka ada di surga”. Dan perkara tersebut akan ada antara aku dan Mu’aawiyyah [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, 15/302].
Ali Reza
Januari
18, 2012 pukul 7:27 am
Ali
bin Abi Thalib dan sahabat yg lain juga pernah “membunuh” para penghafal
Alquran dan penegak salat tahajud, termasuk di dalamnya kelompok Khawarij.
Terimakasih
bang reza yg punya blog pendukung syiah juga, ikut komentar disini..
mudah-mudahan Allah berikan hidayah agar rujuk kepada pemahaman yang benar,
Sebenarnya
lucu juga komentar anda, entah apa yang mendorong anda berkomentar seperti itu,
Anda mengatakan “Ali bin Abi Thalib dan sahabat yg lain juga pernah “membunuh” para penghafal Alquran dan penegak salat tahajud,” lalu disaat yang sama kelompok anda sendiri mengangkat ali, mengelu-elukan ali, sungguh sangat lucu sekali, taqiyyah lagi nih,…
Anda mengatakan “Ali bin Abi Thalib dan sahabat yg lain juga pernah “membunuh” para penghafal Alquran dan penegak salat tahajud,” lalu disaat yang sama kelompok anda sendiri mengangkat ali, mengelu-elukan ali, sungguh sangat lucu sekali, taqiyyah lagi nih,…
Yang
dimaksud bang reza adalah orang-orang khawarij yg ditumpas oleh Ali bin Abi
thalib,akan tetapi bang reza ini berkomentar seolah-olah menyalahkan perbuatan
Ali bin Abi Thalib,
berikut
anjuran Rasulullah terhadap kaum khawarij:
Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَحْقِرُ أَحَدُكُمْ صَلاَ تَهُ مَعَ صَلَاتِهِمْ وَصِيَامَهُ مَعَ صِيَامِهِمْ يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ مُرُوقَ السَّهْمِ فَمَنْ أَدْرَكَهُمْ فَلْيَقْتُلْهُمْ فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا عَظِيمًا عِنْدَ الهِ لِمَنْ قَتَلَهُمْ
Salah
seorang dari kalian merasa shalatnya lebih rendah nilainya daripada shalat
mereka, puasanya lebih rendah nilainya daripada puasa mereka, tilawahnya lebih
rendah nilainya daripada tilawah mereka. Mereka membaca Al-Qur’an tapi tidak
melewati kerongkongan mereka (tidak memahaminya). Mereka telah melesat keluar
dari Islam sebagaimana anak panah melesat dari busurnya. Bunuhlah mereka dimana
saja kamu jumpai sebab telah tersedia pahala yang besar di Hari Kiamat bagi
yang membunuh mereka.
Jadi
sikap Ali bin abi thalib membunuh para pembaca alquran dari golongan
orang-orang khawarij, itu termasuk tindakan yang benar,..
Dan
perlu diketahu, yang melakukan tindakan adalah penguasa, sebagaimana yang
dilakukan oleh Ali bin Abi Thalib, beliau kala itu sebagai khalifah,.. jadi
tidak dibenarkan dalam islam jika ada sekelompok masyarakat yang bergerak
sendiri dalam menumpas orang2 khawarij, atau orang2 yang melecehkan ajaran
islam, diantaranya syiah rafidhah,
..
Oktober
13, 2012 pukul 4:14 pm
BETUL2
LUCU KOMENTAR SI REZA…
SYIAH
LEBIH BERBAHAYA & LEBIH SESAT DARI AHMADIYAH
tatang
Januari
21, 2013 pukul 3:35 pm
ya
iya, wong syiah itu kaki tangan yahudi
nur ridha
Juli
28, 2013 pukul 5:11 am
Si Ali
Reza sepertinya belum melihat video nahi mungkar ya, di video itu jelas-jelas
banyak penyimpangan syi’ah. Di blog ini juga ada itu video yang berjudul “Semua
Syiah harus nonton video ini” coba simak video itu dulu baru komentar.
yah
begitulah mba, hidayah itu milik Allah, akan terasa susah menasehati org yg
sudah kecantol paham sesat syiah,. apalagi jika sudah mengikuti ritual2 zina
mutahnya,. akan terasa berat utk ninggalin syiah, sebab tidak bisa gonta-ganti
pasangan tapi berpahala,..