Keluarga Ahlu bait Nabi shalallahu 'alaihi
wasallam memiliki hubungan yang sangat dekat dengan keluarga Umar bin Khattab
radhiyallahu 'anhu, bahkan terjadi perkawinan diantara dua keluarga tersebut
yang mana hal ini menunjukkan bahwa Umar beserta keturunannya termasuk orang
yang mulia.
Kitab-kitab biografi para tokoh dan kitab-kitab
nasab menunjukkan kepada kita adanya beberapa hubungan perkawinan antara
keluarga Nabi dengan keluarga Umar bin Khattab, yang paling menonjol adalah
pernikahan antara Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam sendiri dengan Hafsah
putri Umar.
Pernikahan yang penuh berkah ini terjadi pada
tahun 3 Hijriyah, setelah suami Hafsah mati syahid di perang Badar, dan
pernikahan tersebut berlangsung hingga Rasulullah wafat.
Adapun pernikahan kedua adalah pernikahan Umar
bin Al-Khattab dengan putri Ali dengan Fatimah binti Rasulillah yang Ummu
Kultsum cucu Nabi shalallahu 'alaihi salam.
Ummu Kultsum ini lahir tatkala Nabi masih hidup
tepatnya tahun 6 Hijriyah dan dinikahi oleh Umar sebelum tahun 20 Hijriyah.
Ketika Ali bin Abi Thalib (ayahnya) terbunuh,
Ummu Kultsum berkata : "Mengapa aku dengan shalat subuh !!",
maksudnya suaminya Umar bin Khatab yang terlebih dahulu menjadi Khalifah juga
terbunuh ketika shalat subuh oleh seorang majusi bernama Abu Lu'lu'ah.
Sedangkan ayahnya dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam juga dalam shalat subuh.
Dan Allah pun berkehendak bahwa anaknya yang bernama Zaid bin Umar bin Khattab
juga meninggal tatkala waktu subuh. Bahkan dia juga meninggal dunia bersama
putranya di saat yang sama hingga orang-orang tidak mengetahui mana yang lebih
dahulu meninggal.
Ummu kultsum juga dinikahi oleh Auf bin Ja'far
bin Abi Thalib setelah Umar mati syahid, kemudian Auf meninggal dunia, dan Ummu
Kultsum dinikahi oleh saudara Auf yang bernama Muhammad. Kemudian Muhammad
meninggal dan Ummu Kultsum dinikahi saudaranya yang lain yang bernama Abdullah
bin Ja'far hingga akhirnya Ummu Kultsum meninggal di sisinya.
Dulunya Ummu Kultsum berkata: "Saya malu
kepada Asma' binti Umais karena dua anaknya sudah meninggal di sisiku, aku
mengkhawatirkan anaknya yang ketiga." Kemudian Ummu Kultsum meninggal dan
tidak melahirkan satu anak pun untuk mereka.
Adapun pernikahan ketiga antara keluarga Umar
dan Ahlu bait Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam terjadi pada generasi kelima,
yaitu antara Al-Husain bin Ali bin Ali bin Al-Husain bin Ali bin Abi Thalib dengan
Juwairiyyah binti Khalid bin Abu Bakar bin Abdillah bin Umar, sebagai bentuk
pengukuhan atas kasih sayang dan kecintaan para pendahulunya.
Dinukil dari majalah Al-Umm edisi 10 vol.II oleh Ust. Agus Hasan Bashori, Lc., M.Ag.
Dinukil dari majalah Al-Umm edisi 10 vol.II oleh Ust. Agus Hasan Bashori, Lc., M.Ag.