Published on Thursday, 04
September 2014 11:22
Isu ISIS
yang tengah menghangat di Indonesia dan dunia internasional karena blow up
media-media sekuler barat, demikian juga dengan media-media di negeri ini yang
ikut membebek dan berkiblat ke barat.
Kebengisan
tentara ISIS yang melampaui batas ini dimanfaatkan oleh Syiah untuk menghantam
Ahlussunnah secara umum. Kebiadaban yang dilakukan oleh Basyar Al Assad dan
pasukannya terhadap kaum muslimin Suriah kini terlupakan oleh berita ISIS.
Kemudian Syiah menghembuskan opini bahwa Ahlussunnah adalah kumpulan
orang-orang yang kejam. Padahal Ahlussunnah sendiri sepakat bahwa ISIS adalah
kelompok sesat.
Ustadz
Firanda Andirja dalam kajian “Sikap Seorang Muslim dalam Menghadapi Isu ISIS”
di masjid Darul Ilmi PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian) Rabu (3/9/2014)
mengatakan, Syiah sengaja memanfaatkan isu ISIS untuk menghantam Ahlussunnah.
“ISIS
adalah isu yang banyak dimanfaatkan oleh banyak pihak, diantaranya adalah
Syiah,” kata ustadz Firanda.
Ustadz
Firanda menambahkan, ucapan para tokoh Syiah tentang ISIS diarahkan kepada
Ahlussunnah dan untuk membentuk opini publik bahwa biang radikalisme berasal
dari Ahlussunnah bukan Syiah.
“Jalaluddin
Rakhmat, tokoh Syiah Indonesia mengatakan bahwa ciri-ciri ISIS adalah tauhid,
jadi kalau yang sering membahas tauhid maka dia adalah ISIS,” ujarnya.
Pengajar
di masjid Nabawi ini menegaskan bahwa ISIS memang berbahaya tetapi Syiah juga
sangat berbahaya.
“Syiah
adalah bahaya yang terorganisir (sudah ada dari zaman Sahabat), dan isu ISIS
ini dimanfaatkan oleh Syiah untuk menjatuhkan Ahlussunnah,” terangnya.
ISIS
juga, kata mahasiswa S3 Universitas Islam Madinah ini, bukan hanya dimanfaatkan
oleh Syiah tapi oleh orang-orang kafir juga.
“Orang-orang
kafir memanfaatkan sepak terjang ISIS ini untuk menjatuhkan Islam,”
paparnya.(iz/gemaislam)
ISIS di perangi. Milisyi Syi`ah al Hut di Yaman dan Israil di biarkan
http://mantankyainu.blogspot.com/2014/09/inggris-enggan-ikut-as-untuk-serang.html
Bacalah artikel ini:
Inggris Enggan Ikut AS untuk Serang ISIS di Suriah
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Inggris tidak akan bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dalam serangan udara terhadap militan ISIS di Suriah.
"Biarkan saya memperjelas, Inggris tidak akan mengambil bagian dalam serangan udara di Suriah," kata Menlu Philip Hammond di Berlin, Kamis (11/9).
"Kami sudah berdiskusi di parlemen kami tahun lalu dan kami tidak akan mengunjungi kembali posisi itu."
Menurutnya, Inggris sudah menegaskan sikap untuk tidak memberikan kontribusi terhadap serangan itu. Meski pun ISIS telah berusaha untuk membentuk suatu entitas yang mencakup Suriah dan perbatasan Irak.
Ia menilai, Suriah dan Irak memiliki perbedaan dalam hal lingkungan hukum. Termasuk hal permisif iklim militer masing-masing.
"Kami mendengarkan sangat hati-hati semalam terhadap apa yang presiden AS katakan. Kami mendukung sepenuhnya pendekatan AS mengembangkan koalisi internasional dan regional yang mendukung pemerintah Irak."
Namun, katanya, Inggris menentang gagasan kalau ISIS tak terbendung.
"Kita harus mendorong mereka kembali. Kita harus menantang legitimasi mereka di mata Muslim garis keras dan proses yang telah dimulai dengan banyak ulama Islam berbicara menentang ideologi yang mereka anut," ujar dia.
Bacalah artikel ini:
Inggris Enggan Ikut AS untuk Serang ISIS di Suriah
REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Inggris tidak akan bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dalam serangan udara terhadap militan ISIS di Suriah.
"Biarkan saya memperjelas, Inggris tidak akan mengambil bagian dalam serangan udara di Suriah," kata Menlu Philip Hammond di Berlin, Kamis (11/9).
"Kami sudah berdiskusi di parlemen kami tahun lalu dan kami tidak akan mengunjungi kembali posisi itu."
Menurutnya, Inggris sudah menegaskan sikap untuk tidak memberikan kontribusi terhadap serangan itu. Meski pun ISIS telah berusaha untuk membentuk suatu entitas yang mencakup Suriah dan perbatasan Irak.
Ia menilai, Suriah dan Irak memiliki perbedaan dalam hal lingkungan hukum. Termasuk hal permisif iklim militer masing-masing.
"Kami mendengarkan sangat hati-hati semalam terhadap apa yang presiden AS katakan. Kami mendukung sepenuhnya pendekatan AS mengembangkan koalisi internasional dan regional yang mendukung pemerintah Irak."
Namun, katanya, Inggris menentang gagasan kalau ISIS tak terbendung.
"Kita harus mendorong mereka kembali. Kita harus menantang legitimasi mereka di mata Muslim garis keras dan proses yang telah dimulai dengan banyak ulama Islam berbicara menentang ideologi yang mereka anut," ujar dia.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Sungguh heran idiologi yang dipakai oleh
Yahudi Amirika. Diskriminasi yang mencolok, tiada keadilan yang dilakukan oleh
Amirika sebagai negara super power.
Gerakan bersenjata Pemberontak
Syi`ah al Hut di Yaman di biarkan, tidak di urus, tidak di ancam dan
tidak diperangi. Tapi ISIS yang sunni yang menegakkan sistem al
Quran diwilayahnya malah di ancam, diperangi. Bukan saja dari negara Amirika ,
Eropa tapi dari negara arab yang muslimpun ikut di belakang
Amirika dalam memerangi ISIS. Mengapa negara – negara
muslim arab turut memerangi ISIS dan membiarkan milisi Syi`ah di Yaman
untuk menyerang pemerintah Yaman. Mereka tidak membantu
Hamas dalam memerangi Israil. Bahkan menghalangi negara Qatar untuk membantu
Hamas. Inilah dunia arab yang sudah melepaskan al Qurannya, lalu memerangi
sesama muslimnya dan kasih sayang dengan Yahudi yang anak emasnya adalah
Israil.
Jangan berpecah belah, bersatulah, musuh
akan ketakutan dan bertekuk lutut di hadapan kaum muslimin. Ingatlah firmanNya:
وَاعْتَصِمُوا
بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعاً وَلا تَفَرَّقُوا
“Berpegang teguhlah dengan tali
Allah, dan jangalah kalian berpecah belah.” (QS. Ali Imran: 103).
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَلا
تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمْ
الْبَيِّنَاتُ وَأُوْلَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Dan janganlah kamu menyerupai
orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang
jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat.”
(QS. Ali Imran: 105).
يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدْ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ
وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
“Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir
dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka
adalah jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.” (QS.
At-Tahrim: 9).
http://mantankyainu.blogspot.com/2014/09/obama-iblis-dunia-ancam-isis-dan.html
Bacalah artikel ini:
Obama Tidak Akan Membiarkan Berdirinya Khilafah di Suriah & Irak
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) – Kamis (11/09/14) Presiden AS Barrack Obama memaparkan rencana strategisnya dalam rangka memerangi Islamic State (ISIS). Ia mengumumkan untuk pertama kalinya bahwa ia akan menghajar personel-personel Daulah Islamiyyah dan tidak akan membiarkan satu tempat aman pun buat mereka.
“Saya tidak akan ragu untuk bertindak melawan Islamic State di Suriah, begitu juga dengan Irak” tutur Obama. Presiden AS itu memaparkan strateginya di Gedung Putih setelah dua minggu kritikan yang menghantam dirinya atas tuduhan pemerintahnya tidak memiliki strategi untuk menghadapi Islamic State di Suriah.
“Target kami jelas, kami akan lemahkan dan hancurkan Islamic State melalui strategi komperhensif untuk menghadapi terorisme” jelas Obama sebagaimana yang dilaporkan oleh Al Arabiyya bahwa Obama tidak akan membiarkan berdirinya khilafah di Suriah dan Irak.[usamah/dbs]
Komentarku ( Mahrus ali ):
Bila Obama Iblis dunia laknatullah alaih di gedung hitamnya memberikan ancaman atas berdirinya khilafah Islamiyah, maka pada hakikatnya itu ketakutan sang Iblis bukan menunjukkan keberaniannya. Dia takut bangkitnya Islam yang memiliki kekuatan ampuh untuk menggulingkan rezim – rezim kekufuran yang merupakan sekutu AS itu, senang pada AS, mendukungnya dan anti ISIS lalu menghalangi perkembangannya, lantas menumpasnya. Anehnya Israil dan milisi Syi`ah di Yaman dibiarkan, tidak diperangi, lalu dipuja dan tidak lecehkan sebagaimana ISIS. Mengapa demikian, jawabannya jelas, tidak samar lagi karena syi`ah dan Israil sama – sama dalam dunia Iblis yang anti pada dunia Islam militan bukan Islam abal – abal yang masih dalam dunia Iblis dan di sayang oleh Iblis dunia itu. Malaikat dan Allah akan membela kita dan hancurlah kekuatan setan manusia dan jin, lalu tampaklah kelemahan mereka dan ketangguhan anasir dakwah di jalan Allah bukan pion – pion Iblis yang siang dan malam di jalan setan. Saya ingat sekali dengan firmanNya:
الَّذِينَ آمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ ۖ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. 76 Nisa`
Bacalah artikel ini:
Obama Tidak Akan Membiarkan Berdirinya Khilafah di Suriah & Irak
AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) – Kamis (11/09/14) Presiden AS Barrack Obama memaparkan rencana strategisnya dalam rangka memerangi Islamic State (ISIS). Ia mengumumkan untuk pertama kalinya bahwa ia akan menghajar personel-personel Daulah Islamiyyah dan tidak akan membiarkan satu tempat aman pun buat mereka.
“Saya tidak akan ragu untuk bertindak melawan Islamic State di Suriah, begitu juga dengan Irak” tutur Obama. Presiden AS itu memaparkan strateginya di Gedung Putih setelah dua minggu kritikan yang menghantam dirinya atas tuduhan pemerintahnya tidak memiliki strategi untuk menghadapi Islamic State di Suriah.
“Target kami jelas, kami akan lemahkan dan hancurkan Islamic State melalui strategi komperhensif untuk menghadapi terorisme” jelas Obama sebagaimana yang dilaporkan oleh Al Arabiyya bahwa Obama tidak akan membiarkan berdirinya khilafah di Suriah dan Irak.[usamah/dbs]
Komentarku ( Mahrus ali ):
Bila Obama Iblis dunia laknatullah alaih di gedung hitamnya memberikan ancaman atas berdirinya khilafah Islamiyah, maka pada hakikatnya itu ketakutan sang Iblis bukan menunjukkan keberaniannya. Dia takut bangkitnya Islam yang memiliki kekuatan ampuh untuk menggulingkan rezim – rezim kekufuran yang merupakan sekutu AS itu, senang pada AS, mendukungnya dan anti ISIS lalu menghalangi perkembangannya, lantas menumpasnya. Anehnya Israil dan milisi Syi`ah di Yaman dibiarkan, tidak diperangi, lalu dipuja dan tidak lecehkan sebagaimana ISIS. Mengapa demikian, jawabannya jelas, tidak samar lagi karena syi`ah dan Israil sama – sama dalam dunia Iblis yang anti pada dunia Islam militan bukan Islam abal – abal yang masih dalam dunia Iblis dan di sayang oleh Iblis dunia itu. Malaikat dan Allah akan membela kita dan hancurlah kekuatan setan manusia dan jin, lalu tampaklah kelemahan mereka dan ketangguhan anasir dakwah di jalan Allah bukan pion – pion Iblis yang siang dan malam di jalan setan. Saya ingat sekali dengan firmanNya:
الَّذِينَ آمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ ۖ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. 76 Nisa`
KAMIS, SEPTEMBER 18, 2014
Oleh: Ganna
Pryadharizal, Alumnus Universitas al Azhar, Mesir
Sejak kemunculannya
pada April 2013, Daulah Islam Iraq dan Syam (ISIS) yang didirikan demi
mengembalikan supremasi syariat Islam, tidak pernah berhenti didera berbagai
macam bentuk demonisasi. Secara sederhana, “demonisasi” (demon=setan) berarti
sebuah bentuk propaganda untuk menjelek-jelekkan satu pihak sampai
sejelek-jeleknya. Sehingga pihak tersebut dianggap sebagai setan oleh
orang-orang yang termakan propaganda tersebut.
Demonisasi menjadi sebuah bagian proses dari “demonologi” yang diartikan Noam Chomsky (1991) dalam bukunya Pirates and Emperor: International Terrorism in the Real World, sebagai sebuah “rekayasa sistematis untuk menempatkan sesuatu agar ia dipandang sebagai ancaman menakutkan, sehingga ia harus dimusuhi, dijauhi, dan bahkan dibasmi”.
Upaya kriminal ini benar-benar dialami ISIS. Begitu banyak upaya dilakukan para musuh untuk mendistorsi setiap tindak-tanduk institusi yang dipimpin oleh Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi.
Salah satu bentuk demonisasi terhadap ISIS terjadi melalui labelisasi stigma (ciri negatif) dari orang-orang Islam yang sepertinya sangat keberatan dengan tegaknya Daulah Islam. Sangat disayangkan, orang-orang yang mengklaim berafiliasi kepada Islam, ajaran salaf, penuntut ilmu, dan lain sebagainya, justru secara keji mencap ISIS dengan berbagai terminologi (istilah) negatif dan destruktif.
Di antaranya adalah stigma “Khawarij”.
“Khawarij!”
“Khawarij! Khawarij! Khawarij!” Inilah komentar dari para ulama komprador (agen) yang menyokong hegemoni para penguasa thaghut kafir tentang qiyadah (pimpinan) dan Mujahidin ISIS. Mereka tidak henti-hentinya menyematkan label “Khawarij” di setiap mimbar masjid, bedah buku, seminar, dialog, dan forum diskusi.
Selain melancarkan serangan dalam pertempuran fisik, musuh-musuh ISIS memahami pentingnya serangan propaganda melalui perang terminologi. Mereka membombardir ISIS dengan serangkaian istilah buruk untuk meruntuhkan kepercayaan umat. Musuh mengeksploitasi berbagai nama dan istilah yang sesungguhnya sangat tidak tepat disematkan kepada para pejuang tauhid dan Mujahidin. Strategi yang nampak sederhana, namun mematikan.
Musuh telah menabuh genderang perang istilah. Maka tidak salah jika kita pun bermain dalam Perang Terminologi ini.
Kita tegaskan; memang benar bahwa ISIS adalah “Khawarij”! Namun menurut makna etimologis (asal-usul kata), yang artinya adalah ‘keluar’.
Dalam bahasa Arab, kata “Khawarij” merupakan derivasi (bentukan) dari nomina (kata benda) khuruj yang artinya adalah ‘keluar’. Sedangkan menurut istilah dalam aliran pemikiran Islam, Khawarij adalah golongan yang keluar dari barisan penyokong Khalifah Ali bin Abi Thalib, dan selanjutnya menjelma menjadi satu sekte dengan dogma keagamaan ekstrem.
Sekali lagi kita tegaskan, ISIS adalah “Khawarij” dan pemimpinnya Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi adalah pemimpin “Khawarij”, namun dalam pengertian ahistoris yang beririsan dengan pengertian dalam studi sejarah Islam.
ISIS adalah “Khawarij” (keluar). Ya, ISIS keluar di saat kaum Muslimin menggelepar bak ikan yang diburu oleh nelayan. ISIS keluar dari sikap acuh dan berpangku tangan, dan bergerak memompa semangat jihad umat dan memotivasi mereka untuk mendobrak belenggu para thaghut kafir. ISIS keluar dari gerahnya ruang gelap kesyirikan dan kekafiran yang merajalela di bumi kepunyaan Allah Swt, menuju angin segar ditaman hijau yang berpendaran cahaya tauhid.
ISIS adalah “Khawarij”. Benar, karena ISIS keluar menuju medan jihad Irak dan Suriah untuk menegakkan kalimat la ilaha illallah(tiada sesembahan yang layak disembah selain Allah) dan mengerjakan proyek Khilafah Islamiyah.
ISIS adalah “Khawarij”, karena mereka keluar dari poros Iblis menuju penyembahan Allah semata. ISIS keluar dari kungkungan para pejabat Gedung Putih (baca: Amerika Serikat) dan negara Zionis Israel. ISIS keluar untuk mencabik-cabik Protokol Zionis dan menghadang orang-orang Zionis yang berkeliaran untuk membuat kerusakan.
ISIS adalah “Khawarij”? Betul, karena mereka keluar dari kepatuhan terhadap undang-undang “bumi”, menuju ketaatan mutlak kepada ajaran-ajaran “langit”. Mereka membuang jauh-jauh undang-undang internasional, dan memeluk erat-erat lembaran-lembaran Al-Quran. ISIS keluar untuk meluluh-lantakkan berhala-berhala profan kontemporer, sebagaimana dulu berhala Hubal, Manat, Lata, dan Uzza dihancurleburkan.
ISIS adalah “Khawarij”? Ya, mereka keluar dari penghambaan sesama manusia, menuju penghambaan kepda Allah Yang Maha Kuasa. Mereka keluar dengan menghunus pedang kemuliaan untuk menuntut balas kepada orang-orang kafir yang telah membuat anak-anak muslim menjadi yatim dan merampas harta-benda kaum muslimin. ISIS keluar dari penderitaan tiada henti, menuju impian eskatologi Islam (kehidupan akhirat).
ISIS adalah “Khawarij”? Ya, mereka keluar dari jalan tak berujung yang telah membuat banyak manusia tersesat, menuju jalan kebenaran yang mengantarkan manusia menuju kebahagiaan nyata. Mereka keluar dari rumah dan kampung mereka yang fana menuju ‘kampung’ keabadian melalui jalan mati syahid.
ISIS adalah “Khawarij”! Ya, mereka keluar untuk meniti teladan Rasulullah yang dulu keluar dari Makkah menuju Madinah demi menggembleng keimanan dan kekuatan fisik, serta mendirikan Daulah Islam yang berwibawa. Mereka keluar dari kamp-kamp pelatihan (I’dad) dan kawah candradimuka jihad untuk menaklukkan markas-markas musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana dulu Rasulullah keluar dari Madinah untuk menaklukkan Makkah agar tidak ada lagi manusia menghamba kepada selain Allah.
Ya, ISIS adalah “Khawarij”, karena mereka keluar dari keburukan dengan segenap maknanya, menuju segalakebaikan menurut Allah dan Rasul-Nya. Allah pun akan membantu mereka keluar dari kegelapan, menuju cahaya. Allah berfirman tentang hal ini:“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah: 257). Mujahidin siap berjibaku melawan musuh, di setiap peperangan dalam bentuk apapun (!)
Editor : Arkan al Fadhil, Shoutussalam
Demonisasi menjadi sebuah bagian proses dari “demonologi” yang diartikan Noam Chomsky (1991) dalam bukunya Pirates and Emperor: International Terrorism in the Real World, sebagai sebuah “rekayasa sistematis untuk menempatkan sesuatu agar ia dipandang sebagai ancaman menakutkan, sehingga ia harus dimusuhi, dijauhi, dan bahkan dibasmi”.
Upaya kriminal ini benar-benar dialami ISIS. Begitu banyak upaya dilakukan para musuh untuk mendistorsi setiap tindak-tanduk institusi yang dipimpin oleh Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi.
Salah satu bentuk demonisasi terhadap ISIS terjadi melalui labelisasi stigma (ciri negatif) dari orang-orang Islam yang sepertinya sangat keberatan dengan tegaknya Daulah Islam. Sangat disayangkan, orang-orang yang mengklaim berafiliasi kepada Islam, ajaran salaf, penuntut ilmu, dan lain sebagainya, justru secara keji mencap ISIS dengan berbagai terminologi (istilah) negatif dan destruktif.
Di antaranya adalah stigma “Khawarij”.
“Khawarij!”
“Khawarij! Khawarij! Khawarij!” Inilah komentar dari para ulama komprador (agen) yang menyokong hegemoni para penguasa thaghut kafir tentang qiyadah (pimpinan) dan Mujahidin ISIS. Mereka tidak henti-hentinya menyematkan label “Khawarij” di setiap mimbar masjid, bedah buku, seminar, dialog, dan forum diskusi.
Selain melancarkan serangan dalam pertempuran fisik, musuh-musuh ISIS memahami pentingnya serangan propaganda melalui perang terminologi. Mereka membombardir ISIS dengan serangkaian istilah buruk untuk meruntuhkan kepercayaan umat. Musuh mengeksploitasi berbagai nama dan istilah yang sesungguhnya sangat tidak tepat disematkan kepada para pejuang tauhid dan Mujahidin. Strategi yang nampak sederhana, namun mematikan.
Musuh telah menabuh genderang perang istilah. Maka tidak salah jika kita pun bermain dalam Perang Terminologi ini.
Kita tegaskan; memang benar bahwa ISIS adalah “Khawarij”! Namun menurut makna etimologis (asal-usul kata), yang artinya adalah ‘keluar’.
Dalam bahasa Arab, kata “Khawarij” merupakan derivasi (bentukan) dari nomina (kata benda) khuruj yang artinya adalah ‘keluar’. Sedangkan menurut istilah dalam aliran pemikiran Islam, Khawarij adalah golongan yang keluar dari barisan penyokong Khalifah Ali bin Abi Thalib, dan selanjutnya menjelma menjadi satu sekte dengan dogma keagamaan ekstrem.
Sekali lagi kita tegaskan, ISIS adalah “Khawarij” dan pemimpinnya Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi adalah pemimpin “Khawarij”, namun dalam pengertian ahistoris yang beririsan dengan pengertian dalam studi sejarah Islam.
ISIS adalah “Khawarij” (keluar). Ya, ISIS keluar di saat kaum Muslimin menggelepar bak ikan yang diburu oleh nelayan. ISIS keluar dari sikap acuh dan berpangku tangan, dan bergerak memompa semangat jihad umat dan memotivasi mereka untuk mendobrak belenggu para thaghut kafir. ISIS keluar dari gerahnya ruang gelap kesyirikan dan kekafiran yang merajalela di bumi kepunyaan Allah Swt, menuju angin segar ditaman hijau yang berpendaran cahaya tauhid.
ISIS adalah “Khawarij”. Benar, karena ISIS keluar menuju medan jihad Irak dan Suriah untuk menegakkan kalimat la ilaha illallah(tiada sesembahan yang layak disembah selain Allah) dan mengerjakan proyek Khilafah Islamiyah.
ISIS adalah “Khawarij”, karena mereka keluar dari poros Iblis menuju penyembahan Allah semata. ISIS keluar dari kungkungan para pejabat Gedung Putih (baca: Amerika Serikat) dan negara Zionis Israel. ISIS keluar untuk mencabik-cabik Protokol Zionis dan menghadang orang-orang Zionis yang berkeliaran untuk membuat kerusakan.
ISIS adalah “Khawarij”? Betul, karena mereka keluar dari kepatuhan terhadap undang-undang “bumi”, menuju ketaatan mutlak kepada ajaran-ajaran “langit”. Mereka membuang jauh-jauh undang-undang internasional, dan memeluk erat-erat lembaran-lembaran Al-Quran. ISIS keluar untuk meluluh-lantakkan berhala-berhala profan kontemporer, sebagaimana dulu berhala Hubal, Manat, Lata, dan Uzza dihancurleburkan.
ISIS adalah “Khawarij”? Ya, mereka keluar dari penghambaan sesama manusia, menuju penghambaan kepda Allah Yang Maha Kuasa. Mereka keluar dengan menghunus pedang kemuliaan untuk menuntut balas kepada orang-orang kafir yang telah membuat anak-anak muslim menjadi yatim dan merampas harta-benda kaum muslimin. ISIS keluar dari penderitaan tiada henti, menuju impian eskatologi Islam (kehidupan akhirat).
ISIS adalah “Khawarij”? Ya, mereka keluar dari jalan tak berujung yang telah membuat banyak manusia tersesat, menuju jalan kebenaran yang mengantarkan manusia menuju kebahagiaan nyata. Mereka keluar dari rumah dan kampung mereka yang fana menuju ‘kampung’ keabadian melalui jalan mati syahid.
ISIS adalah “Khawarij”! Ya, mereka keluar untuk meniti teladan Rasulullah yang dulu keluar dari Makkah menuju Madinah demi menggembleng keimanan dan kekuatan fisik, serta mendirikan Daulah Islam yang berwibawa. Mereka keluar dari kamp-kamp pelatihan (I’dad) dan kawah candradimuka jihad untuk menaklukkan markas-markas musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana dulu Rasulullah keluar dari Madinah untuk menaklukkan Makkah agar tidak ada lagi manusia menghamba kepada selain Allah.
Ya, ISIS adalah “Khawarij”, karena mereka keluar dari keburukan dengan segenap maknanya, menuju segalakebaikan menurut Allah dan Rasul-Nya. Allah pun akan membantu mereka keluar dari kegelapan, menuju cahaya. Allah berfirman tentang hal ini:“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) menuju cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya menuju kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah: 257). Mujahidin siap berjibaku melawan musuh, di setiap peperangan dalam bentuk apapun (!)
Editor : Arkan al Fadhil, Shoutussalam
sENIN, SEPTEMBER 15, 2014
Bacalah artikel ini:
Dapatkah 40 Negara Barat dan Arab Mengalahkan ISIS?
PARIS (voa-islam.com) - Tiga puluh negara Barat
(kafir musyrik) dan sepuluh negara Arab (munafik) telah berikrar membantu rezim
Syi'ah Irak melawan kelompok Daulah Islamiyah Irak dan Suriah atau ISIS
"dengan semua cara diperlukan".
Sebuah pernyataan bersama dari para menteri luar negeri
yang ikut ambil bagian dalam konferensi besar di Paris mengatakan dukungan
mereka, termasuk "bantuan militer yang sesuai" menghadapi ISIS.
Konferensi ini diadakan untuk menyepakati strategi
membasmi kelompok ISIS yang kini menguasai sebagian besar wilayah Irak dan
Suriah. Kemajuan ISIS di Irak dan Suriah telah membuat para pemimpin Barat dan
Arab mengalami ketakutan.
John Kerry, yang menghadiri pertemuan itu, sudah
menggalang dukungan untuk rencana aksi yang telah diungkapkan oleh Presiden
Barack Obama minggu lalu. Obama bersumpah akan menghancurkan ISIS, dan
menggunakan segala kekuatan yang dimiliki AS.
Pemenggalan James Foley, Steven Sotloff dan David Haines
oleh pejuang ISIS yang diposting dalam sebuah video yang dikeluarkan kelompok
pejuang ISIS itu pada hari Sabtu, menambah momentum terhadap rencana Obama,
ungkap seorang wartawan AFP di Paris.
Saat membuka pertemuan, Presiden Prancis Francois
Hollande mengatakan ancaman dari DI harus ditanggapi secara global.
Badan intelijen AS, CIA, memperkirakan bahwa Daulah
Islamiyah - yang dulu dikenal sebagai ISIS - memiliki sekitar 20.000 sampai
31.000 pejuang di Irak dan Suriah. Bahkan, Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, mengatakan
bahwa ISIS jauh lebih canggih dan hebat dibandingkan al-Qaedah. Dengan dukungan
senjata, dana, dan para pejuang yang terlatih, sangat membahayakan bagi Barat,
tegasnya.
Presiden Irak Fuad Masum, yang menjadi tuan rumah
konferensi itu bersama-sama dengan Presiden Hollande, mengatakan komunitas
internasional harus "dengan cepat" memburu para jihadis (ISIS),
tegasnya.
"Jika intervensi dan dukungan terhadap Irak
terlambat datangnya, maka artinya ISIS bisa menduduki wilayah lebih luas lagi
dan memberikan ancaman yang lebih besar," kata Fuad Massum.
Selanjutnya, Menteri Luar Negeri AS John Kerry akan
bertemu para menteri luar negeri dari seluruh dunia di Paris, Prancis hari
Senin untuk membahas strategi melumpuhkan militan Daulah Islamiyah atau ISIS.
Sekitar 40 negara, diantaranya 10 negara-negara Arab,
telah menyatakan bergabung dalam koalisi untuk membantu memerangi ISIS di Irak.
Ini merupakan kekuatan global yang terbesar sepanjang sejarah menghadapi
ISIS. Sementara itu, Prancis mengatakan telah bergabung dengan Inggris
untuk mengintai ISIS dari udara di wilayah Irak.
"Pagi ini, penerbangan pengintaian pertama
dilaksanakan atas persetujuan antara Irak dan otoritas negara-negara
Arab," kata Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian mengatakan pada pasukan
Prancis hari Senin di pangkalan Al-Dhafra di Uni Emirat Arab.
Inggris mengungkapkan pada bulan Agustus sejumlah jet
Tornado dan pesawat pengintainya telah terlibat dalam pengumpulan informasi
intelijen.
Di bagian lain, sepuluh negara Arab telah menawarkan diri
untuk mengambil bagian dalam serangan udara terhadap kelompok pejuang ISIS di
Irak, kata para pejabat AS. John Kerry juga sudah bertemu dengan Presiden
Mesir, Marsekal al-Sisi, dan menyatakan akan berdiri di garda paling depan
dalam memerangi kelompok jihadis.
Sejak perisistiwa 11 September 2001, pemboman gedung WTC
di New York, dan respon Amerika dengan melakukan invasi militer ke Afghanistan,
dan kemudian ke Irak, yang bertujuan menghancurkan al-Qaedah, nampaknya
belum tercapai tujuan utama AS.
AS hanya mampu membunuh Usamah bin Laden, tapi tidak
mampu mengalahkan al-Qaedah dan Taliban. Al-Qaedah dan Taliban tetap eksis dan
terus berjuang mengalahkan hegemoni Barat yang didukung negara-negara
sekutunya, termasuk Arab. Bahkan, al-Qaedah pengaruh terus berkembang di
berbagai negara.
Sekarang lahir kelompok baru ISIS yang lebih menakutkan
terhadap Barat. ISIS lebih kuat dan canggih. ISIS mendapatkan dukungan senjata
yang sangat luar biasa, dana, pasukan, dan menguasai wilayah yang sangat luas,
Irak dan Suriah. Barat dan Arab menggigil melihat ISIS, dan sekarang sudah
menjadi Daulah Islam Irak dan Suriah.
Barat dan Arab akan menghadapi ancaman yang bersifat
laten, yaitu ancaman ideologi, dan tak pernah bisa dihapus. Sekarang
berbagai kelompok jihad di berbagai negara telah bergabung dengan Daulah Islam
Irak dan Suriah. Sebuah perkembangan yang sangat dramatik.
AS sejak peristiwa 11 September, sudah melakukan invasi
ke Irak dan Afghanistan, mengirimkan ratusan ribu pasukan bersama sekutunya dan
didukung kekuatan persenjataan. Semua hanya berakhir dengan kekalahan, dan
sangat memalukan. AS meninggalkan Irak. Akhir tahun ini, AS akan meninggalkan
Afghanistan. Semua rezim boneka yang dicangkokan di Irak dan Afghanistan telah
tersingkir.
Nuri al-Maliki dan Hamid Karzai yang menjadi kaki-tangan
AS telah pergi, dan gagal mengalahkan kekuatan ideologis (Islam). Kejahatan
kafir musyrik (Yahudi-Nasrani), tidak akan pernah berhenti, sampai orang-orang
mukmin memotong tangan mereka yang penuh dengan darah orang-orang Islam.
Wallahu'alam.
mashadi1211@gmail.com
Komentarku ( Mahrus ali ):
ISIS dalam keadaan sendirian, dan
Amirika, sekutunya dan beberapa negara arab yang muslim ikut nimbrung
dalam koalisi internasional. Jadi negara arab tidak mempertahankan
atau mendukung sama - sama muslimnya tapi berada d
barisan kafirin untuk mengganyang ISIS yang memeraktekkan hukum
Allah di wilayahnya dan membuang hukum thaghutnya. Koalisi internasional ini
sejak dulu sudah ada, bukan sekarang saja – intinya terfokus untuk
menghadang hukum Allah ditegakkan di atas bumi, lalu di ganti dengan
hukum thaghut dan hukum Allah di injak – injak. Sekarang ISIS sendirian , tapi
rupanya banyak kaum jihadi Islami yang sudah berangkat ke sana.
Saya katakan : Engkau ISIS selama hukum Allah ditegakkan
di wilayahmu dan hukum Thaghut dikubur, maka engkau tidak sendirian.
Allah bersamamu.
Saya teringat dengan
ayat:
يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللّهَ لاَ يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ
171. Mereka bergirang hati dengan nikmat
dan karunia yang besar dari Allah, dan Allah tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang beriman.
الَّذِينَ اسْتَجَابُواْ لِلّهِ وَالرَّسُولِ مِن بَعْدِ مَآ أَصَابَهُمُ الْقَرْحُ
لِلَّذِينَ أَحْسَنُواْ مِنْهُمْ وَاتَّقَواْأَجْرٌ عَظِيمٌ
172. Orang-orang yang menaati perintah
Allah dan Rasul-Nya, setelah mereka mendapat luka, berbuat kebaikan, dan
bertakwa, [bagi mereka] pahala yang besar.
الَّذِينَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُواْ لَكُمْ
فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَاناً وَقَالُواْحَسْبُنَا اللّهُ وَنِعْمَ
الْوَكِيلُ
173. Yaitu orang-orang yang kepada mereka
dikatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk
menyerang kalian, karena itu takutlah kepada mereka." Tapi perkataan itu
justru menambah keimanan mereka, dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah
menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung."
Bongkar Kemunafikan Amerika di PBB, Pidato Cristina Fernández Diputus!’
07 Oktober 2014
Fiqhislam.com - Andai saja Cristina Fernández de Kirchner
adalah pemimpin Dunia Arab dan Dunia Islam tentu mantap sekali. Disaat para pemimpin dan para menlu negara-negara arab sibuk mencium
tangan Tzipi Livni si mentri keadilan israel yang tidak lain adalah penjahat
perang I dan II di Gaza, dan mengusap-mengusap tangannya untuk mencari berkah,
dan banyak pula yang cari muka dan menampilkan diri agar terlihat konservatif,
cinta perdamaian dan normalisasi, dan ada pula yang mengirimkan ucapan selamat
untuknya dan militernya karena sukses memenangkan pembunuhan massal di Gaza;
tapi tidak demikian halnya dengan Presiden Argentina Cristina Fernández de
Kirchner.
Wanita tangguh ini berdiri tegap di forum PBB
membongkar kontradiksi politik Amerika dan berbagai kebohongannya, membuka
topeng dan menelanjang wajah jahat dan kesumatnya, taring-taringnya yang tajam
dan haus darah, darah bangsa arab dan bangsa muslim secara khusus.
Cristina Fernández mengecam politik Amerika
yang penuh dengan kebencian namun ditutupi dengan topeng perang melawan
teroris. Hal itu disampaikan Cristina dengan lantang dan tegas: “anda pernah
mengeluarkan keputusan untuk memerangi Al-Qaeda setelah 11/09, anda jajah
banyak negara dan anda membunuh ratusan ribu penduduknya atas nama perang
melawan teroris di Irak dan Afganistan yang sampai saat ini masih saja menjadi
negara yang paling bermasalah dengan teroris”.
Cristina melanjutkan: “Setahun lalu kita pernah bersidang dimana anda semua melabel rezim Asad sebagai teroris dan anda semua mendukung oposisi yang dulu kami anggap sebagai pembangkang, namun sekarang kita bersidang lagi untuk membungkam para pembangkang itu yang ternyata memang teroris dan mayoritas sudah masuk list organisasi-organisasi teroris ekstrimis yang sekarang sudah berubah menjadi super ekstrim.
Cristina menambahkan, “Dulu, Hizbullah juga pernah anda masukkan dalam list teroris, terakhir diketahui bahwa hizbullah adalah partai besar dan dikenal di Lebanon”.
“Anda-anda pernah menuduh Iran dibalik ledakan Kedutaan Israel di Buenos Aires tahun 1994, dan sampai hasil inverstigasi sampai saat ini tidak dapat membuktikan bahwa Iran terlibat pada peledakan itu”, lanjutnya.
Lebih jauh lagi, Cristina berkomentar mendukung korban teror israel di Jalur Gaza, sebuah komentar yang tidak akan pernah keluar dari bibir penguasa arab: “anda semua memejamkan mata di depan musibah yang maha dahsyat yang dilakukan israel yang memakan ribuan korban warga Palestina, bukannya anda-anda fokus pada ribuan korban itu, malah anda fokus pada roket-roket yang jatuh ke Israel yang tidak merugikan apa-apa bagi israel”.
“hari ini kita bersidang kembali untuk mengeluarkan keputusan internasional untuk mengkriminalian ISIS dan memberangusnya. Negara-negara tempat beradanya ISIS (Suriah & Irak) adalah 2 rezim yang didukung oleh negara-negara yang menjadi konco-konco anda. Negara-negara (arab) itu adalah aliansi tetap negara-negara besar anggota Dewan Keamanan PBB”, tambahnya.
Mendapatkan pidato pedas ini, terjemahan pidatonya diputus distop, agar pesan-pesanya tidak dapat sampai seluruh penjuru dunia, dan stasiun-stasiun televisi yang melakukan siaran langsung juga memutuskan siarannya. Mereka beralasan bahwa terputusnya siaran-yang seumur-umur tidak pernah terjadi dalam sejarah Dewan Keamanan PBB-adalah karena kesalahan tehnis. Amerika tidak senang dengan pidatonya Christina, maka Amerikapun menggunakan metode teror tehnis untuk menghalangi tersampaikannya kebenaran-kebenaran yang ingin didengarkan khalayak ramai.
Penguasa arab yang sempat berbicra di sidang PBB senantiasa menyampaikan pidato suram, membosankan, penuh dengan kemunafikan dan senantiasa menjilat Amerika, sangat antusias dalam menampilkan bahaya ISIS dan ekstrimis muslim, tapi tidak ada yang berani menampilkan kebejatan teroris israel kecuali sedikit saja itupun dengan malu-malu.
Amerika tidak mampu membully Presiden Argentina, karena sang presiden membela para korban nyawa, warga terluka, dan para anak-anak yatim di Gaza, karena Christina adalah presiden yang berkuasa atas kehendak rakyat, memerintah sebuah negara yang senantiasa menjaga kedaulatan rakyat dan martabat rakyat, dan selain itu semua, keberpihakannya senantiasa kepada nilai-nilai keadilan, HAM, dan martabat manusia di seluruh jagat raya, tidak perlu takut dengan Amerika, karena takut tidak punya tempat pada peradaban dan budaya mereka.
Christina benar. Aliansi yang dikomandoi Amerika menggalang lebih dari 40 negara untuk memborbardir te
Cristina melanjutkan: “Setahun lalu kita pernah bersidang dimana anda semua melabel rezim Asad sebagai teroris dan anda semua mendukung oposisi yang dulu kami anggap sebagai pembangkang, namun sekarang kita bersidang lagi untuk membungkam para pembangkang itu yang ternyata memang teroris dan mayoritas sudah masuk list organisasi-organisasi teroris ekstrimis yang sekarang sudah berubah menjadi super ekstrim.
Cristina menambahkan, “Dulu, Hizbullah juga pernah anda masukkan dalam list teroris, terakhir diketahui bahwa hizbullah adalah partai besar dan dikenal di Lebanon”.
“Anda-anda pernah menuduh Iran dibalik ledakan Kedutaan Israel di Buenos Aires tahun 1994, dan sampai hasil inverstigasi sampai saat ini tidak dapat membuktikan bahwa Iran terlibat pada peledakan itu”, lanjutnya.
Lebih jauh lagi, Cristina berkomentar mendukung korban teror israel di Jalur Gaza, sebuah komentar yang tidak akan pernah keluar dari bibir penguasa arab: “anda semua memejamkan mata di depan musibah yang maha dahsyat yang dilakukan israel yang memakan ribuan korban warga Palestina, bukannya anda-anda fokus pada ribuan korban itu, malah anda fokus pada roket-roket yang jatuh ke Israel yang tidak merugikan apa-apa bagi israel”.
“hari ini kita bersidang kembali untuk mengeluarkan keputusan internasional untuk mengkriminalian ISIS dan memberangusnya. Negara-negara tempat beradanya ISIS (Suriah & Irak) adalah 2 rezim yang didukung oleh negara-negara yang menjadi konco-konco anda. Negara-negara (arab) itu adalah aliansi tetap negara-negara besar anggota Dewan Keamanan PBB”, tambahnya.
Mendapatkan pidato pedas ini, terjemahan pidatonya diputus distop, agar pesan-pesanya tidak dapat sampai seluruh penjuru dunia, dan stasiun-stasiun televisi yang melakukan siaran langsung juga memutuskan siarannya. Mereka beralasan bahwa terputusnya siaran-yang seumur-umur tidak pernah terjadi dalam sejarah Dewan Keamanan PBB-adalah karena kesalahan tehnis. Amerika tidak senang dengan pidatonya Christina, maka Amerikapun menggunakan metode teror tehnis untuk menghalangi tersampaikannya kebenaran-kebenaran yang ingin didengarkan khalayak ramai.
Penguasa arab yang sempat berbicra di sidang PBB senantiasa menyampaikan pidato suram, membosankan, penuh dengan kemunafikan dan senantiasa menjilat Amerika, sangat antusias dalam menampilkan bahaya ISIS dan ekstrimis muslim, tapi tidak ada yang berani menampilkan kebejatan teroris israel kecuali sedikit saja itupun dengan malu-malu.
Amerika tidak mampu membully Presiden Argentina, karena sang presiden membela para korban nyawa, warga terluka, dan para anak-anak yatim di Gaza, karena Christina adalah presiden yang berkuasa atas kehendak rakyat, memerintah sebuah negara yang senantiasa menjaga kedaulatan rakyat dan martabat rakyat, dan selain itu semua, keberpihakannya senantiasa kepada nilai-nilai keadilan, HAM, dan martabat manusia di seluruh jagat raya, tidak perlu takut dengan Amerika, karena takut tidak punya tempat pada peradaban dan budaya mereka.
Christina benar. Aliansi yang dikomandoi Amerika menggalang lebih dari 40 negara untuk memborbardir te
Christina benar. Aliansi yang dikomandoi Amerika menggalang lebih dari
40 negara untuk memborbardir teroris muslim, bukan untuk memborbardir teroris
Israel. Bahkan beberapa pilot arab dengan bangganya melakukan serangan udara
tersebut untuk membungihanguskan tumpah darah mereka sendiri, dan pada saat
yang sama para penguasanya duduk satu meja, makan malam bersama Tzipi Livni
sembari membicarakan prosesi pengganyangan Gaza berikutnya.
Kita sebagai rakyat tidak kuat menahan emosi,
karena kita merasa begitu diinjak dan dihinakan ketika melihat tindak-tanduk
memalukan dari para pemimpin kita, ketika kekayaan bumi dijarah di depan mata
kita, ketika ribuan nyawa rakyat kita direnggut oleh pesawat-pesawat tempur
yang dikemudikan oleh arab sendiri, sementara gempuran yang sama tidak pernah
mereka lakukan terhadap bumi teroris israel. Dan pastinya kita tidak akan
pernah melihat arab yang beraliansi dengan Inggris dan Amerika untuk
memborbardir teroris Israel.
Perbudakan dan nihilnya rasa nasionalisme ini berakibat kepada berhamburannya para pemuda muslim menerobos Suriah dan Irak untuk bergabung ke dalam barisan kelompok-kelompok Islam Politik garis keras, dan pastinya gelombang jihadis ini akan terus meningkat seiring dengan gempuran-gempuran baru yang diluncurkan oleh pesawat-pesawat tempur arab dan Amerika di Irak dan Suriah.
Terima kasih sebesar-sebesarnya kita sampaikan kepada Chistina, terimakasih atas keberaniannya, terimakasih karena kefemininnya sebagai wanita mengungguli semua pria yang mengklaim diri jantan, terimakasih karena sudah menyampaikan kebenaran tanpa takut kepada Amerika dan pesawat-pesawat tempur dan roket serta balatentaranya. Dan selamat kepada penguasa-penguasa arab yang sudah dapat berkah dan anugerah dari betina Tzipi Livni, jika pun rakyat-rakyat tidak mengadili mereka, dan sidang PBB hanya mainan belaka, maka sejarah tidak akan memberi mereka ampun.
Dari Benua seberang, dari bangsa-bangsa besar yang sudah melahirka Castro, Chavez, Evo Morales, Che Guevara, tidak aneh kalau juga melahirkan singa betina Christna, sementara bangsa-bangsa pengecut akan selamanya menghamba.[yy/theglobal-review
Perbudakan dan nihilnya rasa nasionalisme ini berakibat kepada berhamburannya para pemuda muslim menerobos Suriah dan Irak untuk bergabung ke dalam barisan kelompok-kelompok Islam Politik garis keras, dan pastinya gelombang jihadis ini akan terus meningkat seiring dengan gempuran-gempuran baru yang diluncurkan oleh pesawat-pesawat tempur arab dan Amerika di Irak dan Suriah.
Terima kasih sebesar-sebesarnya kita sampaikan kepada Chistina, terimakasih atas keberaniannya, terimakasih karena kefemininnya sebagai wanita mengungguli semua pria yang mengklaim diri jantan, terimakasih karena sudah menyampaikan kebenaran tanpa takut kepada Amerika dan pesawat-pesawat tempur dan roket serta balatentaranya. Dan selamat kepada penguasa-penguasa arab yang sudah dapat berkah dan anugerah dari betina Tzipi Livni, jika pun rakyat-rakyat tidak mengadili mereka, dan sidang PBB hanya mainan belaka, maka sejarah tidak akan memberi mereka ampun.
Dari Benua seberang, dari bangsa-bangsa besar yang sudah melahirka Castro, Chavez, Evo Morales, Che Guevara, tidak aneh kalau juga melahirkan singa betina Christna, sementara bangsa-bangsa pengecut akan selamanya menghamba.[yy/theglobal-review