Berikut
ini beberapa foto lucu yang diperoleh dari situs albashirah.com. Foto-foto ini
menceritakan tentang suatu acara ritual-seremonial yang dilakukan militer dan
para pejabat birokrasi di IRAN. Mereka hendak mengenang kembali kedatangan
Khomeini yang semula tinggal di Perancis, lalu datang ke Iran untuk memimpin
Revolusi 1979.
Perjalanan
politik Khomeini itu persis seperti Mustafa Kamal Attaturk di Turki. Keduanya
sama-sama didukung oleh Barat. Barat berusaha menciptakan drama sedemikian
rupa, agar kedua tokoh itu tampak “sangat berjasa” di mata rakyatnya. Ini
adalah drama tingkat tinggiyang sulit dipahami
oleh awam. Apalagi media-media massa Barat sepakat untuk terus membuat kesan
hebat perjuangan “sang imam”. Dulu Kamal Attaturk juga dibuatkan kesan “sangat
hebat” di mata rakyat Turki.
Mungkin
karena lagi “tak ada kerjaan”, kalangan Syiah di Iran berusaha melakukan ritual
“napak tilas” dengan mengenang kembali saat-saat kedatangan Khomeini ke Iran. Agar upaya itu semakin khusyuk, mereka memakai beberapa foto Khomeini
sebagai sarana ritual-seremonial. Mungkin ke depan, napak tilas ini akan
dijadikan “obyek wisata spiritual” oleh kalangan Syiah Iran. Tak tahulah… (Sumber rujukan: Situs Albashirah.Com).
Mari
kita lihat saja parade foto-foto ini, selamat “cuci mata”!
“Acara
sudah mau dimulai, hatiku deg deg sekali! Oh sang imam…”
“Sang
imam silakan turun dari pesawat, Graaakkkkk!”
“Sang
imam mulai berjalan, hormaaaaaat gubrakkkk…eh maksudnya, graakkkk!”
“Sang imam naik mobil, grakkkkkkkk!”
“Kami siap mengawal perjalanan sang imam….brum brum
brum….”
“Imam lagi duduk di majelis…semua diam…jangan
berkata-kata…semua tenang! Mari kita dengarkan khutbah revolusi imam"
“Eh,
aduh…maaf imam, tadi tangan saya menyenggol kaki imam. Maaf, maafin, saya
kurang sopan.”
HIKMAH
Dulu,
Rib’i bin Amir Radhiyallahu ‘Anhu, beliau diutus
oleh Panglima Sa’ad bin Abi WaqashRadhiyallahu
‘Anhu,
untuk menjumpai Jendral Rustum, penguasa Persia. Mula-mula Rib’i hendak ditolak
oleh Rustum, karena beliau adalah laki-laki kulit hitam. Tetapi para ShahabatRadhiyallahu
‘Anhum meyakinkan, bahwa Rib’i adalah
laki-laki terbaik di tengah mereka.
Lalu
Rustum bertanya kepada Rib’i: “Dengan membawa pesan apa Engkau datang kesini?”
Rib’i Radhiyallahu
‘Anhu menjawab:
“Kami datang kesini diutus untuk membebaskan
manusia dari penghambaan kepada sesama manusia menuju penghambaan kepada Allah
saja; dari kezhaliman segala agama-agama, menuju keadilan Islam; dari sempitnya
kehidupan dunia menuju keluasannya.”
Kata-kata
Rib’i bin Amir ini begitu monumental, sehingga banyak dikutip oleh para ulama.
Di balik kata-kata itu tercermin tujuan-tujuan asasi kedatangan Islam. Salah
satunya, yang terpenting, ialah MEMBEBASKAN MANUSIA DARI HAKIKAT PENJAJAHAN
& PENINDASAN, MENUJU KEMERDEKAAN SEBAGAI HAMBA-HAMBA ALLAH YANG HANYA
MENGABDI KEPADA-NYA.”
Islam
adalah Dinut Tauhid. Ciri kelurusan
Islam, ketika disana manusia merdeka, bebas dari penindasan, penjajahan, dan
penghambaan kepada sesama manusia (atau makhluk lain). Sedangkan ciri aliran
sesat: pada akhirnya akan selalu menjajah kebebasan manusia sebagai hamba
Allah. Dimana saja kebebasan beribadah kepada Allah dibelenggu oleh kultus
individu, mengibadahi imam-imam, kasta, klas-klas, elitisme, eksklusivisme,
kesenjangan sosial, ashabiyah (kesukuan), dll. waspadai disana ada kesesatan!
Kaum
Persia sudah dibebaskan oleh Allah dari belenggu jahiliyah (penghambaan manusia
ke atas manusia lainnya); tetapi kaum Syiah Rafidhah telah mengembalikan lagi
era jahiliyyah itu. Banyak esensi ajaran Syiah itu yang mengandung makna: menyembah
dan mengibadahi imam-imam Syiah (sesama manusia). Nas’alullah al
‘afiyah lana wa lakum wa lil Muslimin.
AM. Waskito.
Syaikul Islam Ibnu Taymiyah berkata :
الرافضةُ غالبُ حججهم أشعارٌ تليق بجهلهم وظلمهم ، وحكايات مكذوبة تليق بجهلهم وكذبهم ، وما يُثبت أصول الدين بمثل هذه الأشعار ، إلاّ من ليس معدوداً من أولي الأبصار
“Mayoritas argumen Rafidhah adalah ‘slogan-slogan kosong’ sesuai dengan kebodohan dan kezhaliman mereka. “Ditambah dengan dongeng-dongeng fiksi yang pantas dengan kedunguan dan dusta mereka. Ushuluddin tidak akan tegak hanya dengan argumen-argumen seperti ini, kecuali bagi orang yang tidak berakal!”
Ya Allah..kami bersyukur kepada-Mu atas nikmat akal dan pikiran sehat.
Sumber Gambar: Halaman FB, Dukung MUI Keluarkan Fatwa Syi’ah Sesat Dan Haram Di Indonesia
Sumber: alfathonah