Pemerintah Malaysia Melarang Syiah,
Indonesia Kapan?
Kuala
Lumpur (voa-islam.com) Akhirnya, Pemerintah Malaysia melarang
kelompok Islam Syiah, yang disebut sebagai sekte "sesat". Pemerintah
Malaysia juga melarang menyebarkan ajarannya, namun diberikan kebebasan untuk
menjalankan keyakinannya itu, Rabu lalu.
Sementara itu, sekitar 200 orang pemeluk ajaran Syiah ditangkap pada
Desember lalu oleh otoritas keagamaan atas tuduhan bahwa mereka mengancam
keamanan nasional di Malaysia yang multikultural, tempat 16,5 juta pemeluk
Islam Sunni.
"Kami tidak melarang pemeluk ajaran Syiah untuk melakukan
peribadatan. Namun ada hukum yang tidak membolehkan mereka berdakwah terhadap
jemaah Sunni," kata Menteri Urusan Agama Islam Jamir Khir Baharom kepada
parlemen, seperti dikutip media pemerintah.
Jamil Khir mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai upaya guna
menghentikan penyebaran ajaran tersebut di Malaysia, termasuk mengeluarkan
sejumlah fatwa yang mengharamkan aliran itu dan memantau serta mengendalikan
materi yang menyebarkan ajaran Syiah.
Mohammed Khusrin Munawi, mantan kepala departemen agama di negara bagian
Selangor, mengatakan bahwa Islam Syiah adalah ancaman karena pengikut
fanatiknya menganggap pemeluk Islam lainnya sebagai kafir ( wahabi bukan
takfiri dan melarang mengkafirkan pemeluk islam lain !!)
Pemimpin komunitas Syiah, Kamil Zuhairi Abdul Aziz, pada Rabu mengatakan
bahwa pemeluk Syiah di Malaysia tidak mengajarkan ajarannya kepada kaum Muslim
lainnya.
"Walaupun kami tidak menonjolkan diri dan hidup harmonis dengan
kelompok Sunni serta non-Muslim dengan menjalankan ibadah di lingkup komunitas
kami sendiri, kami terus dianiaya oleh pemerintah selama beberapa dekade,"
katanya kepada AFP.
"Dalam kenyataannya, kami bukanlah kelompok yang menyebarkan ajaran
kami. Dengan menangkap serta menjadikan hal itu sebagai masalah, otoritas
keagamaan negara justru memberikan publikasi serta menyebarkan ajaran kami
dengan sendirinya," katanya.
Perpecahaan antara Sunni dan Syiah terjadi karena sengketa terkait
pergantian kepemimpinan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632.
Diperkirakan 40.000 warga Syiah di Malaysia merupakan salah satu dari
berbagai sekte Islam yang berada di bawah pengawasan ketat pemerintah, sebagai
tindakan keras atas kelompok yang dipandang menyimpang.
Hukum Islam 1989 dan fatwa 1996 oleh sekelompok imam Islam terkemuka
menyebutkan pelarangan terhadap ajaran Syiah, yang mengatakan ajaran itu
sebagai ideologi menyimpang.
Malaysia memiliki dualisme sistem hukum, dengan pengadilan sipil yang
berjalan secara paralel dengan pengadilan syariat Islam yang mengadili warga
Malaysia atas tuduhan moral dan keagamaan.
Dibagian lain, di Indonesia faham Syiah
berkembang biak dengan bebas, dan masuk ke berbagai lembaga negara, termasuk ke
berbagai partai politik. Tokoh Syiah di Indonesia Jalaluddin Rahmat,bahkan
menjadi calon legislatif PDIP dari dapil Jawa Barat III, dan ini akan
menimbulkan potensi konflik di masa depan.
Kelompok Syiah secara sistematis mengembangkan
ajaran Syiah di Indonesia, dan ribuan mahasiswa Indonesia yang belajar di
berbagai kota di Iran, termasuk di pusat kota Qom yang menjadi pusat gerakan
Syiah di Iran.
Di Suriah mayoritas penduduknya Sunni,
dikuasai kelompok Syiah Alawiyyin yang dipimpin Bashar al-Assad, dan sekarang
berlangsung pembantaian yang sangat dahsyat, dan sudah menewaskan ribuan
penduduk Sunni. af/dsb.
Sabtu, maret 01, 2014 lppi
makassar
Pagi ini kami
mendengarkan kabar gembira yang sangat melegakan jiwa dan menghibur hati kami,
kesimpulan berita itu bahwasanya pemerintah Malaysia –semoga Allah senantiasa
melimpahkan taufiq kepadanya- telah mengeluarkan keputusan yang sangat berani.
Sebuah keputusan
yang menunjukkan besarnya perhatian pemerintah Malaysia dalam menjaga
agama rakyatnya serta memelihara persatuan dan kesatuan mereka, dengan
mengumumkan secara resmi pengkafiran Syiah dan memutus seluruh bentuk hubungan
kerjasama dengan iran dimana Pemerintah Malaysia melarang penduduknya melakukan
perjalanan dan kunjungan ke Iran serta membatalkan seluruh MoU di bidang
pendidikan terhadap seluruh dosen dan tenaga pengajar Syiah, lalu
mendeportasinya ke negara mereka masing-masing sesegera mungkin. Bahkan dengan
tidak mempertimbangkan kondisi dan keadaan apapun.
Sesungguhnya
orang-orang yang mentauhidkan Allah dengan ikhlas serta mengetahui hakikat
bahaya Syiah Rafidhah, memahami kekejian niat mereka, serta bahaya konspirasi
buruk mereka terhadap setiap komunitas masyarakat yang mereka susupi dan setiap
negara yang mereka pijak sebagaimana dalam firman Allah (yang artinya):
“Dan mereka mengupayakan kerusakan di muka bumi.”
Tentu saja mendukung sikap keimanan dan keputusan jantan pemerintah
Malaysia di atas, yang sejatinya hal itu akan memelihara keamanan negeri dan
keimanan rakyatnya sendiri.
Terima kasih banyak wahai Malaysia, semoga Allah ‘Azza wa Jalla menjaga
negeri kalian dan membimbing langkah kaki pemimpin kalian.
Kami memohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla semoga Malaysia dapat menjadi icon
yang diteladani oleh pemerintah negera-negara Muslim lainnya dan semoga Allah
‘Azza wa Jalla memberikan bimbingan taufik kepada kita semua ke arah yang
diridhai-Nya.
Surat ini ditulis oleh:
Asy-Syeikh Abu Abdillah Azhar Saniqrah al-Jazairy
Musyrif ‘Aam Muntadayaat al-Tashfiyyah wa al-Tarbiyyah al-Salafiyyah
Tidak hanya
Ahmadiyah, Malaysia juga berani mengeluarkan fatwa sesat ajaran Syiah. Ulama
dan Pemerintah menilai Syiah bertentangan dan telah melecehkan ajaran Islam dan
Nabi Muhammad karena menyebut para sahabat dan istri nabi telah murtad.
Tak pelak, saat Islampos melakukan peliputan tentang gerakan Syiah
di Malaysia, kami merasakan tentramnya masyarakat yang tidak banyak diganggu
oleh Syiah.
Untuk mengetahui lebih dalam kenapa ini
bisa terjadi. kami bertemu dengan tokoh Syiah Malaysia, Abdullah Hasan.
Abdullah Hasan mengaku Syiah sulit bergerak di Malaysia. “Sikap Pemerintah yang
melarang Syiah, membuat kami sulit berkembang,” kata Abdullah Hasan yang telah
dipenjara dua tahun.
Kepada Islampos, Abdullah Hassan yang mengaku banyak
mendapat dukungan dari Syiah Indonesia ini menilai larangan Syiah dari
pemerintah Malaysia membuat organisasi Syiah tidak bisa diterima masyarakat
secara luas.
“Kita punya organisasi tidak resmi namanya
Masyarakat Awam Minoriti Syiah,” ujarnya yang sempat mengatakan Sahabat Nabi
Umar bin Khaththab berpaling dari jalan Allah.
Melihat rekam jejak Malaysia dalam
melindungi rakyatnya seharusnya menjadikan pelajaran bagi Pemerintah dan
Menteri Agama di Indonesia Lukman Hakim Saefuddin untuk mendengarkan aspirasi
umat Islam. Bukan justru membiarkan aliran sesat berkembang dan tak pelak
menimbulkan bentrokan di tengah Masyarakat.
Inilah yang dilakukan Menteri Dalam Negeri
Malaysia, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi. Tak perlu berbelit-belit. Tak butuh
waktu lama. Dan tak butuh prodesur yang memakan waktu panjang. Cukup
mendengarkan aspirasi para ulama dan ustadz di Malaysia.
Akhirnya, kepada media beliau berkata,
“Kami melarang Ulil karena jika dibiarkan dia akan menyesatkan Muslim
Malaysia,” ujarnya.
Ya sesederhana itu. Sama sederhananya
ketika dirinya berbicara di Bogor tentang alasan kenapa Malaysia melarang
Syiah. “Karena tidak ada negara yang maju ketika rakyatnya gaduh.”
Mendagri Malaysia: “Kami Larang Syiah
Demi Keamanan Negara”
MENTERI Dalam Negeri Malaysia, Dr. Ahmad Zahid Hamidi menjelaskan, bahwa pelarangan penyebaran ajaran Syiah di Malaysia dilakukan untuk menjaga keamanan negara. Kalau masalah kesesatan ajaran Syiah ditetapkan kedudukannya oleh Jakim (Jabatan Kemajuan Islam Malaysia) dan Jabatan-jabatan agama Negeri.
“Kita tidak ingin
berlaku perpecahan antar masyarakat seperti yang terjadi di Bahrain, Irak, dan
beberapa negara Muslim lainnya,” kata Zahid Hamidi di Bogor (5/11/2013) malam.
Zahid Hamidi – yang pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan Malaysia –
menyebutkan, bahwa pengikut Syiah di Malaysia saat ini ada sekitar 300.000
orang. Mereka terus dipantau dengan ketat dan dilarang jika menyebarkan
ajaran-ajarannya secara terbuka. Jika perpecahan dan konflik terus terjadi
seperti yang terjadi di berbagai negara, maka tentu saja, negara tersebut tidak
akan sempat melaksanakan pembangunan.
Menteri Zahid
Hamidi menyampaikan pandanganya tersebut saat menjawab pertanyaan peserta acara
Pelatihan Kepemimpinan Muda Muslim Indonesia-Malaysia di Bogor, (6/11/2013).
Acara pelatihan itu dilaksanakan atas kerjasama Sekretariat Transformasi
Serantau (STS), Center for Advanced Studies on Islam, Science, and
Civilization-Universiti Teknologi Malaysia (Casis-UTM), dan Universitas Ibn
Khaldun (UIKA) Bogor. Pelatihan diikuti oleh sekitar 80 mahasiswa Indonesia dan
Malaysia.
Selama ini,
Malaysia dikenal sebagai negara yang cukup tegas dalam kebijakan terhadap
aliran-aliran yang ditetapkan sebagai aliran sesat. Seperti pernah diberitakan
berbagai media massa, belum lama ini, pada 13 Oktober 2013, Jabatan Agama Islam
Selangor (JAIS) Malaysia menggerebek markas Syi‘ah di Taman Seri Gombak dan
menyita banyak barang bukti yang terkait dengan ajaran-ajaran sesat tersebut.
Menurut Petugas
Divisi Penegakan JAIS Mohd Sharom Mat Maarof, penggerebekan terhadap markas
Syiah itu dilakukan berdasar pada pasal 12C Pidana Pelanggaran Syariah
(Selangor) Pengesahan 1995 karena menentang fatwa mufti Selangor dan pasal 7
tentang larangan penyebaran ajaran sesat.
Kehadiran Mendagri
Malaysia yang berayah-ibu dari Yogyakarta dan Ponorogo di Bogor malam itu
adalah dalam rangka meluncurkan buku berjudul “Islamisasi Ilmu-ilmu Kontemporer
dan Peran Universitas Islam dalam Konteks Dewesternisasi dan Dekolonisasi”,
karya Direktur Casis-UTM Prof Dr Wan Mohd Nor Wan Daud, yang diterbitkan oleh
UIKA Bogor dan Casis-UTM. Hadir juga, Rektor UIKA Dr. Ending Bahrudin dan
Presiden STS Dato Syahlan Ismail.
Dalam dialog dengan
peserta Pelatihan, Zahid menyampaikan harapan dan optimismenya, bahwa
kebangkitan Islam akan muncul dari Indonesia dan Malaysia. Karena itulah
penduduk di kedua wilayah ini harus bekerja keras meningkatkan kualitasnya dan
jangan sampai mau dipecah belah dan diadu-domba. Dalam masalah paham keagamaan,
ia berharap, paham keagamaan yang dikembangkan di wilayah Nusantara adalah
paham Ahlu Sunnah wal-Jamaah.
Zahid Hamidi juga
mengingatkan adanya berbagai pihak yang berupaya menghambat laju perkembangan
kemajuan Malaysia dan Indonesia. Reformasi dan Transformasi negara, ujarnya,
tidak perlu mengikuti begitu saja apa yang terjadi di Barat. Sebab, kondisinya
berbeda-beda. Masing-masing negara dan wilayah punya kekhususan yang perlu
dihormati. Sebagai contoh, sebagai umat Islam, diajarkan untuk mengutamakan
tujuan kehidupan Akhirat tanpa melupakan kehidupan dunia. “Menurut saya, reformasi bukan liberalisasi,” ujar peraih
gelar doktor dari Universiti Putra Malaysia (UPM) ini. [Pz/Islampos]
Malaysia jarang trdengar ya bencana alam..| itulah beda
negeri yg pemimpin'a dekat dgn Allah dgn negeri yg pemimpin'a lalai kpd Allah
Sbnr'a ane iri pd Malaysia, pengen Indonesia sprti
Malaysia..dsna ada UMNO dan Barnas yg "jaga" Melayu (Islam) dr
Infiltrasi asing
UMNO dan Barnas solid menjaga "Islam" agar
tetap berkuasa di Malaysia,,mesti Kristen, Liberal dan Syiah berusaha masuk dlm
"inti" kekuasaan
UMNO dan Barnas melarang
Kristen memakai "Allah",,melarang Syiah menyebar di Malaysia,,mrk
amanah menjaga Islam Malaysia,,Beda dgn Indonesia
Yg liberal pun
dibuang,,diasingkan dr Politik Malaysia,,inilah Ulil Amri,,Indonesia? belum
kesana :)
UMNO dan Barnas mmg sudah
puluhan tahun "menguasai Malaysia",,menjaga Malaysia dr kehancuran
Islam,,Hasil'a pun bisa kita liat
Malaysia tahun 70an blum
ada apa2nya,,jauh dibawah Indonesia,,Guru sekolah pun didatangkan dr Indonesia
untuk mendidik rakyat Malaysia
Krn kekonsistenan UMNO dan
Barnas, Malaysia justru kini sukses dgn "Kemapanan UMNO",,"Murid
lebih hebat dr Guru" itulah Malaysia-Indonesia
Bila Murid bisa
sukses,,knapa Guru tak belajar dr Murid untuk ciptakan "Kemapanan",,tiru
UMNO yg Islamis
Pemerintah Malaysia yg
berakar dr UMNO tegas menjaga "Islam" Malaysia dr hal2 yg dpt
"mengganggu Islam" Malaysia..
Pemerintah Malaysia
(berbasis UMNO) haramkan Syiah berkembang di Malaysia ---> http://t.co/avEq1pB8D5
Iri pada Malaysia,,kubu
Islami begitu kuat disana memegang kekuasaan
Lihatlah tujuan UMNO
--> "Berjuang mendukung cita2 kebangsaan Melayu demi mengekalkan maruah
dan martabat bangsa, agama dan negara"
Memimpikan sebuah
Organisasi/Partai Islam di Indonesia yg amanah pd Islam speri UMNO di Malaysia
:)
Kemapanan UMNO paling
"super" adlh saat sukses mengalahkan George Soros dlm Revolusi Bunga
(Krisis Moneter 97),,Indonesia? hancur :)
Saat Soros coba kuasai
Malaysia lewat "Moneter", UMNO lewat Mahatri Muhammad
"memotong" usaha Soros,,
UU anti Moneter dibuat,
Kurs Dollar thd ringgit diawasi, "pengkhianat bangsa" yg bersekutu
dgn Soros diawasi,,tak blh ada Pengembosan :)
Dampak'a Malaysia tak
sekolapse Indonesia saat 97,,Malaysia bertahan krn amanah, Indonesi jebol krn
ada yg tak amanah,,:)
Inilah penting'a memilih
pemimpin amanah yg Islami,,agar kita punya pemimpin yg amanah pd Islam,,teguh
menjaga "Islam" Indonesia
Sharing saya ttg UMNO dan
Barnas tak lepas sbg pembanding "Negeri yg Pemimpin'a Islami" dngn
"Negeri yg Pemimpin'a lalai thd Islam" :)
Tujuan'a agar kita sadar
dan memerhatikan pilihan saat 2014,,,pilah siapa yg layak kita beri amanah
Islam dlm Pemerintahan Indonesia :)
Perhatikan Caleg Syariah
dimasing2 dapil kita,,pilih mrk,,jgn pilih caleg yg condong pd kaum
kafir,,apalagi yg kafir,,:)
Islam Indonesia akan maju
dgn caleg2 yg amanah thd Islam,,itu tujuan kita, agar Islamis berkuasa di
Indonesia, layak'a UMNO di Malaysia
Bila Islamis sudah mapan
dan didukung oleh massa yg banyak, mudah bg kita merubah tatanan hukum sesuai
Syariah :)
Malaysia: Seluruh ajaran Syiah di Malaysia menyimpang dari Akidah Islam
yang lurus
on Sunday, December 15,
2013 | 8:07 pm
Malaysia, Mukminun.com – Seluruh ajaran
Syiah menyimpang dari akidah ahlus sunnah wal jamaah (sunni) yang dianut oleh
umat Islam di Malaysia, dan ajarah Syiah telah melanggar syariat Islam,
demikian tutur Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM).
Direktur Jenderal Jakim, Datuk Othman Mustapha
juga membantah klaim-klaim bahwa ada beberapa cabang Syiah yang memiliki
kesamaan dengan Islam.
Datuk Othman mengatakab bahwa menurut hasil
penelitian JAKIM, salah satu cabang Syiah, Syiah Itsna’Asy-Ariyyah, mulai
berkembang di Malaysia setelah Revolusi Iran tahun1979.
“Begitulah, ajaran Syiah yang diamalkan oleh
pemeluknya di Malaysia hingga hari ini adalah mengikuti Imam Kedua Belas yang
menyimpang dari ajaran Islam yang lurus,” tutur beliau.
Lebih lanjut Datuk Othman menjelaskan beberapa
penyelewengan Syiah Imam Keduabelas sebagai berikut:
- Mempercayai bahwa imam Syiah seorang yang
nirbakar (kebal api), baik api di dunia maupun di akhirat (neraka) karena
terbebas dari dosa;
- Menganggap beberapa sahabat Nabi Muhammad
Shalallahu’alaihi Wasallam sebagai kafir;
- Memperbolehkan menjamak shalat wajib tanpa ada
alasan yang jelas’
- Mengijinkah nikah mut’ah, nikah di atas
kontrak untuk waktu yang singkat
- Menolak pandangan para ulama Islam;
- Mengagungkan sahabat Ali di luar kewajaran sehingga
menyamakannya dengan Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam;
- Menambahkan “sayyidina Ali” setelah nama
Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam dalam syahadat mereka.
Terkait dengan nikah mut’ah, Othman mengatakan
bahwa hal tersebut sebagai suatu budaya kaum jahiliyah yang bertentangan dengan
ajaran Quran dan ijtihad para ulama, serta telah dilarang oleh Nabi Muhammad
Shalallahu’alaihi Wasallam dalam beberapa hadist.
Beliau juga mengetengahkan Fatwa Nasional Komite
Muzakarah pada tanggal 2 dan 3 Mei 1996 yang menyatakan bahwa seluruh ajaran
yang mengaku Islam namun bertentangan dengan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah,
maka ia bertentangan dengan dengan syariat Islam dan dilarang keberadaannya di
Malaysia.
“24 Juli tahun ini, Menteri Dalam Negeri menyatakan
bahwa Pertubuhan Syiah Malaysia (Syiah Association Malaysia) sebagai suatu
lembaga yang ilegal.
"Menyebarkan ajaran Syiah bukan hanya
sekedar melanggar fatwa tersebut, namun juga telah mengancam keamanan nasional
yang menuntut perhatian penuh dari Menteri Dalam Negeri untuk melarang Syiah di
negeri ini,” seru Datuk Othman.
Datuk Othman mengatakan bahwa penyebaran doktrin
Syiah di Malaysia biasa dilakukan melalui peredaran buku-buku Syiah yang
ditulis, dicetak, dan disebarkan oleh mahasiswa alumni Iran, atau penganut
Syiah di Iran yang datang ke Malaysia.
Beliau juga tidak memungkiri bahwa ada
kemungkinan beberapa dosen di universitas-universitas di Malaysia yang ikut
menyebarkan ajaran Syiah kepada mahasiswa mereka.(Malaysiandigest/Mukminun)
*Artikel ini diterjemahkan dari English ke
Bahasa Indonesia oleh Irfan Translator Pro
Mufti Perlis: Syiah
Bukanlah Islam
Selasa 9 Safar 1436 / 2 December 2014 08:42
AJARAN Syiah secara resmi dilarang oleh pemerintah
Malaysia bahkan Syiah dianggap sebagai ajaran yang telah keluar dari Islam.
Namun hal itu berbeda dengan Indonesia yang masih menganggap Syiah masih bagian
dari Islam [ ??????? ].
“Syiah sudah diumumkan
di malaysia sebagai sebuah ajaran yang sudah keluar dari Islam karena ajaran
ini bisa mendatangkan suatu keadaan yang meresahkan masyarakat. Dan kita ingin
menjaga aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah serta keharmonian ketika kita melarang
Syiah berkembang di Malaysia,” ujar Mufti Perlis, Datuk Dr Juanda Jaya kepadaIslampos.com beberapa
hari yang lalu usai deklarasi Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara di Depok.
Menurut Juanda, Syiah
bukanlah Islam meskipun begitu para pengikutnya yang awam tetap harus
didakwahin dengan ajaran Islam yang sebenarnya.
“Kita menganggap
secara umumnya begitu (Syiah bukan Islam) tetapi para pengikut awamnya mesti
dibantu, dibetulkan aqidah Islamnya karena banyak dari mereka terpengaruh
ajaran Syiah karena tidak paham,” jelas Mufti negara bagian Perlis Malaysia
yang sering dituduh wahabi ini.
Juanda juga menjelaskan
bahwa sebenarnya secara historikal Syiah sudah lama ada di Malaysia dengan
hadirnya pengikut Syiah dari Pakistan dan India, namun mereka tidak
mendakwahkan ajaran Syiah kepada warga Ahlus sunnah yang ada di Malaysia.
Ajaran Syiah hanya mereka amalkan untuk kalangan mereka sendiri.
“Para pendakwah Syiah
dari luar khususnya Iran, datang ke Malaysia yang secara masif berusaha
mengubah aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah Malaysia menjadi pengikut Syiah. Dan
sudah tentu jika ini dibiarkan akan membawa suasana yang tidak kondusif di
tengah masyarakat Islam Malaysia,” tegas Juanda.
Di Perlis sendiri
menurut Juanda Syiah bisa dibilang tidak ada pengikutnya. Pengikut Syiah ada di
dekat selatan thailand di perbatasan serta ada sedikit pengikut mereka di kedah
dan selangor. Secara umum pengikut Syiah di Malaysia dalam pemantauan
pemerintah dan mereka kebanyakan tidak menampilkan secara terbuka amalan
mereka.
“Jika mereka
menzahirkan amalan mereka di depan publik pihak pemerintah akan mengambil
tindakan dan memberikan sanksi terhadap mereka,” tandas Juanda.[fq/islampos]
Tiga Buku Syiah Terbitan Indonesia Dilarang Di Malaysia
Kementerian Dalam Negeri Malaysia melarang peredaran tiga buku terbitan
Indonesia karena dinilai mengandung materi yang bertentangan dengan ajaran
Islam di Malaysia. Sekretaris bidang teks Alquran dan Penerbitan, Abdul Aziz
Mohamed Nor seperti dikutip Bernama, Selasa, mengatakan ketiga buku yang dilarang tersebut berjudul
"Pengantar Ilmu-ilmu Islam", "Dialog Sunnah-Syiah", dan
"Tafsir Sufi Al-Fatihah Mukadimah". Buku "Pengantar
Ilmu-ilmu Islam" ditulis oleh Murtadha Muthahhari dan diterbitkan oleh
Pustaka Zahra, Jakarta. Sedangkan "Dialog Sunnah-Syiah" ditulis oleh A Syarafuddin Al-Musawi dan
diterbitkan Penerbit Mizan PT Mizan Pustaka, Bandung [ buku fiktif/sudah dibantah univ Al-Azhar]. "Tafsir Sufi
Al-Fatihah Mukadimah" ditulis oleh Jalaluddin Rakhmat dan diterbitkan PT
Remaja Rosdakarya, Bandung. "Peredaran ketiga buku ini dikhawatirkan akan
mengganggu ketertiban masyarakat," kata Abdul Aziz. Sebelumnya, Ustadz
Farid Okbah juga pernah menyampaikan keluhan sama kepada penasehat Ahmadinejad
ketika acara dialog Sunni-Syiah di Gedung MUI, baru-baru ini. Beliau mengatakan
buku-buku Syiah selama ini sudah sangat melecehkan Umat Islam dengan
tulisan-tulisan yang mencaci maki sahabat. (pz/ant)
Sumber : http://www.eramuslim.com/berita/nasional/tiga-buku-syiah-terbitan-indonesia-dilarang-di-malaysia.htm
Senin, 27
Januari 2014
Di Negara Mana Saja Syiah Dilarang?
ADA
sesuatu yang aneh di Indonesia, terkait gerakan Syiah. Apalagi kalau bukan soal
gerakan ini yang meningkat pesat. Di Arab Saudi, misalnya, tak boleh ada gerakan [ritual sesat seperti yang dilakukan di Indonesia/Iran] Syiah. Begitu pula di Mesir yang mengharamkan adanya gerakan Syiah. Penyebabnya
apalagi kalau bukan anggapan bahwa Syiah adalah sama sekali bukan ajaran Islam.
Di negara-negara seperti Irak, Pakistan, Afghanistan, Yaman, Suriah dan
Lebanon, malah sama sekali tidak ada fatwa sesat-menyesatkan, tapi justru
perang terbuka antara Islam Sunnah (Sunni) vs Syiah terjadi.
Di Malaysia praktik Syiah-Iran dilarang, dan di Brunei diharamkan. Ulama di
sana secara dini sudah mengantisipasi.
Sedangkan di Barat, media-media massa mainstream memaksakan opini bahwa Syiah
merupakan salah satu “madzhab” dalam Islam, seperti layaknya Sunni.
Published
on Monday, 24 November 2014 19:16
JAKARTA
– Sesungguhnya sejak tahun 1983, pemerintah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim, melalui Departemen Agama
ketika itu telah menegaskan bahwa Syiah bukan Islam.
Berdasarkan fakta tertulis, secara resmi Departemen
Agama (kini Kementerian Agama) telah mengeluarkan Edaran tentang Syi’ah melalui
Surat Edaran Departemen Agama Nomor D/BA.01/4865/1983, tanggal 5 Desember 1983
perihal “Hal Ikhwal Mengenai Golongan Syi’ah”
Pada poin ke-5 tentang Syi’ah Imamiyah (yang di Iran dan
juga merembes ke Indonesia, red) disebutkan sejumlah perbedaannya dengan Islam.
Lalu dalam Surat Edaran Departemen Agama itu dinyatakan sbb:
“Semua itu
tidak sesuai dan bahkan bertentangan dengan ajaran Islam yang sesungguhnya.
Dalam ajaran Syi’ah Imamiyah pikiran tak dapat berkembang, ijtihad tidak boleh.
Semuanya harus menunggu dan tergantung pada imam. Antara manusia biasa dan Imam
ada gap atau jarak yang menganga lebar, yang merupakan tempat subur untuk
segala macam khurafat dan takhayul yang menyimpang dari ajaran Islam.” (Surat
Edaran Departemen Agama No: D/BA.01/4865/1983, Tanggal: 5 Desember 1983,
Tentang: Hal Ikhwal Mengenai Golongan Syi’ah, butir ke 5).
Terkait,
Hidayatullah.com Rabu 25 Januari 2012 mewartakan, bahwa Menteri Agama ketika
itu, Suryadharma Ali mengatakan keputusan Menteri Agama di masa Orde Baru telah
menegaskan bahwa Syiah aliran di luar Islam.
“Kemarin-kemarin
saya membuka dokumen, ternyata Majelis Ulama Indonesia dan Kemenag (dulu Depag)
menyatakan Syiah bukan Islam, tapi saya lupa tahun berapa,” kata Menag usai
rapat di Gedung DPR Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Ironi
Sudah lebih
dari tiga puluh tahun ulama dan umaro negeri ini telah menyatakan sikap yang
tegas terhadap Syiah. Konsistensi akan hal ini dibutuhkan selanjutnya. Pertanyaannya
mampukah pemerintah bertindak tegas terhadap Syiah? .
Karena
faktanya sesudah 31 tahun penetapan Syiah bukan Islam, pemerintah malah memberi
panggung kepada para pendeta dan misionaris Syiah berdakwah akan kesesatannya
yang jelas membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Paling aktual, pada
Jumat (21/11/2014) pendeta Syiah berceramah di masjid Istiqlal. Belum lagi
pembiaran kelompok bukan Islam tapi mengaku Islam ini berkatifitas di bidang
pendidikan, media massa, penerbitan, politik bahkan militer.
Para ulama
dan umat Islam perlu mengingatkan kembali pemerintah akan keputusannya tersebut
dan mendesak pemerintah untuk merealisasikan keputusan tersebut, bukan malah
mengoreksinya.
June 8, 2014
Astaghfirullah, Dr. Alwi Shihab Memunculkan
issu Wahabi!
Kita sudah menulis bahwa NU, Muhammadiyyah, Irsyad, Persis, Washliyyah, SI, Wahhabi, Salafi adalah ahlussunnah, maka tidak boleh berpecah, dan tidak boleh mau diadu domba.
Sayyid
Alwi bin Sayyid al-Maliki sendiri bahkan telah mengabadikan
pujiannya untuk syaikh Muhammad bin abdul wahhab sebagai pemimpin ahli tauhid
yang benar ucapannya dan bagus thariqatnya. Baca:
Sudah
kita terangkan bahwa yang mengangkat issu wahhabi untuk memecah belah
ahlussunnah adalah politisi syiah.
Baca:
sebenarnya Dr. alwi syihab sendiri pada
tanggal 21 Desember 2013 di Aula Ahmad Soebardjo Kedutaan Besar Republik
Indonesia di Abu Dhabi, di hadapan kurang 80 orang masyarakat Indonesia telah
mengatakan bahwa konflik wahabi vs syiah itu disebabkan karena politik, namun
sepertinya beliau terjebak sendiri dalam kata-katanya tersebut. Karena sekarang
ini beliau sebagai Ketua Tim Bravo 5, tim bentukan pasangan Capres Jokowi-JK
untuk menangkal seputar kampanye hitam menyangkut isu SARA yang diarahkan
kepada Jokowi, maka beliau mengangkat issu wahhabi karena kepentingan politik
sesaat.
Sebenarnya sangat kita sayangkan
pernyataan Bapak Alwi Syihab tersebut, sebab kami khawatir bisa semakin
mengeruhkan suasana bukan sebaliknya, Namun kita bisa memaklumi sebab sebelum
karena kepentingan politik ini, bapak Alwi Syihab ternyata sudah condong membela syiah dan sentiment
dengan wahhabi, bahkan bisa difahami sentiment dengan fatwa MUI yang menyatakan
bahwa Syiah itu sesat dan menyesatkan.
Di Abu Dhabi beliau sdh menyatakan bahwa
perbedaan antara sunni syiah itu sedikit! Dan beliau mengklaim bahwa NU dan
Muhammadiyyah telah menyerukan MUI untuk berhati-hati dalam menyatakan sesat
syiah. Lalu beliau berkata: “Padahal perbedaan yang ada hanyalah sedikit, hanya
menyangkut masalah-masalah kecil, bukan hal-hal besar”.
Masyaallah!!
Kami tidak tahu yang dimaksud masalah-masalah kecil itu apa. Apakah meyakini
al-Qur`an muharraf dengan segala takwilnya itu kecil? Apakah masalah
mengkafirkan sahabat Nabi itu kecil? Apakah mengingkari istri-istri Nabi dan
putri putri Nabi selain Fatimah sebagai ahlulbait itu kecil? Apakah
mengkafirkan semua umat islam selain kelompoknya itu kecil? Apakah meyakini
sahabat Muawiyyah itu musuh Rasulullah, pemalsu hadits-hadits nabi beserta
sahabat yang lain itu kecil? Apakah ghuluw kepada ahlulbait dan mengkambing
hitamkan ahlulbait untuk kesyirikan mereka itu kecil?
Silakan baca:
Bapak
Alwi Shihab lalu berkata:
“Keduanya sama bersyahadat, menunaikan
zakat, sholat menghadap kiblat, berhaji di Mekkah, dan terdapat pula kesamaan
dalam hal-hal lain sebagaimana umat Islam yang bermazhab Ahlus Sunnah. Adapun
perbedaan-perbedaan yang ada, mestinya tak perlu diperuncing karena memang tak
begitu signifikan”.
Kalau
hanya ini tolak ukurnya, lalu kenapa sentiment kepada wahhabi? Kenapa
diperuncing?
Sikap
beliau sekarang ini mirip dengan sikap kakak kandungnya (Bapak Quraisy Shihab),
yang mana bapak Quraisy shihab sangat getol membela syiah, hingga bapak KH.
Ma’ruf amin Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat mengatakan: “Quraisy Syihab itu jelas
mendukung syiah”
Kami lebih prihatin lagi jika benar Bapak
Alwi Syihab berkata seperti yang diberitakan oleh tempo:
NU Dukung Prabowo, Alwi Shihab:
Pengkhianat
Alwi Shihab mengatakan Nadlatul Ulama
yang mendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa adalah
pengkhianat. Menurut dia, mereka telah disusupi kelompok Wahabi Salafi dengan
menyerang pasangan capres Jokowi-JK.
“Berarti mereka mengkhianati NU, rumahnya sendiri juga para pendirinya,” kata
dia di Pondok Pesantren Al-Islam, Kota Yogyakarta, Jumat, 6 Juni 2014. (Baca:
Kampanye SARA ke Jokowi, Alwi Shihab: Itu Wahabi)
Wahabi, kata Alwi, mengunakan cara-cara fitnah untuk berkuasa. Dia mencontohkan
mereka menyebarkan isu menyesatkan tentang Jokowi jelang dan selama masa
kampanye ini, mulai dari Jokowi seorang Kristen atau banyak dikelilingi orang
Kristen. Hingga, Jokowi keturunan Tionghoa dan anti-Islam, makin menunjukkan
kentalnya nuansa politis demi menjatuhkan citra Jokowi agar gagal terpilih.
“Model gerakan (penyebaran fitnah) ini, menghalalkan segala cara agar bisa
berkuasa,” kata mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Kabinet
Indonesia Bersatu Jilid I itu. Baca selengkapnya di: http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/06/06/269583022/NU-Dukung-Prabowo-Alwi-Shihab-Pengkhianat
Inilah yang semakin membuat kami
prihatin, menuduh orang lain SARA tetapi beliau sendiri menghembuskan issu
SARA, sampai menuduh NU yang memilih Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa
berkhianat?!
Kok mudah sekali menuduh para Kyai dan
umat islam yang berjumlah banyak yang memeilih pasangan Prabowo-Hatta
berkhianat, hanya karena memilih Bapak Prabowo, tidak memilih calon yang
dijagokan Bapak Alwi shihab.
Dengan
logika yang sama seharusnya bapak Alwi lebih getol menyuarakan bahwa orang NU
yang mendukung Syiah itu pengkhianat, sebab mengkhianati Ahlulbait, Imam
Syafi’I, dan KH Hasyim Asy’ari.
semoga pilpres 2014 berjalan lancar tanpa
kerusuhan
dan Indonesia dipimpin oleh pasangan yang
membawa bangsa Indonesia bermartabat dan berwibawa serta umat islam Indonesia
yang sunni ini dihindarkan dari aliran sesat yang juga bisa mengancam NKRI
semisal Syiah. Aamiin
mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.
Anti Syiah dituding Wahabi, Habib Zein :
Wahabi itu Ahlus Sunnah,
kalau Syiah bukan
JAKARTA (Arrahmah.com) - Kaum Muslimin yang mengkritik ajaran syiah kerapkali difitnah dengan sebutan-sebutan yang buruk, diantaranya pemecah belah umat, agen Zionis, dan yang lebih sering dengan tudingan sebagai Wahabi. Namun, hal itu dibantah oleh Pimpinan Yayasan Al Bayyinat Jawa Timur, Habib Ahmad Zein Al Kaff yang bukan dari kalangan Wahabi saat menjawab pertanyaan soal kenapa setiap ada upaya membongkar kesesatan Syiah, kalangan Syiah sering menyerang balik dengan menyatakan bahwa Wahabi dibelakang aksi yang menuduh Syiah sesat . "Wahabi sama-sama Ahlussunnah, kalau mereka (Syiah) bukan. Kalau wahabi kitab rujukannya sama, rukun Iman, rukun Islamnya juga sama, sedangkan Syiah berbeda, kita hanya berbeda dalam masalah furu'iyah (cabang) dengan Wahabi" tegas Habib Zein dalam konferensi pers setelah acara tabligh akbar bertajuk "Mengokohkan Ahlus Sunnah wal Jamaah di Indonesia", yang digelar Ahad kemarin (16/9) di masjid Al-Furqan Dewan Dakwah Jakarta. Anggota dewan Syuriah PWNU Jawa Timur ini, menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu terkejut mendengar tuduhan seperti itu, sebab hal tersebut juga yang menimpa dirinya yang jelas-jelas warga Nahdliyin. "Tidak usah heran, saya aja yang sudah jelas-jelas bukan Wahabi, dituduh Wahabi juga sama mereka (Syiah)" tutupnya.
Kiai NU: Orang NU
Ikut Ulama, bukan Ikut Alwi Shihab
KH Luthfi Bashori, Pengasuh Pondok Pesantren Ribath Al-Murtadla Al-Islami, Singosari, Malang menghimbau para jamaah Nahdhatul Ulama (NU) untuk mengikuti jejak dan fatwa para ulama.
KH Lutfi mengajak
umat sadar siapa yang bicara, dan siapa-siapa yang layak dipilih umat Islam.
“Pegangan kita bukan
Alwi Shihab, tapi para ulama. Lagipula, Alwi Shihab, Umar Shihab dan Quraish
Shihab dikenal pelindung Syiah,” ujarnya.
MUI
Pusat Tegaskan Quraish Shihab Sebagai Pendukung Kelompok Sesat Syi’ah
Thursday, March 13th, 2014 - 08:46 pm
JAKARTA
(KompasIslam.Com) – Selain mengatakan bahwa Buku Panduan MUI berjudul “Mengenal
dan Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia” tetap harus diterbitkan karena
ada amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tahun 1984, Wakil Ketua
Umum MUI Pusat, Dr (HC) KH Ma’ruf Amin juga menegaskan jika Prof Quraish Shihab
sebagai pendukung sejati kelompok sesat Syi’ah. Hal ini sebagaimana disampaikan
KH Ma’ruf Amin dalam perbincangan dengan pengurus Lembaga Penelitian dan Pengkajian
Islam (LPPI) Makassar, Muh Istiqamah, Senin (10/3/2014) malam lalu, saat
berkunjung ke rumah pribadi KH Ma’ruf Amin di Jakarta. “Quraish Shihab itu
jelas sekali mendukung Syi’ah dalam bukunya “Sunni-Syiah Dalam Genggaman
Ukhuwah, Mungkinkah?”. Kemudian Tim Penulis Pesantren Sidogiri mematahkan semua
argumen Quraish Shihab dalam buku bantahan yang mereka tulis. Namun sayang,
buku ini tidak terlalu menyebar,” tegasnya. Seperti diberitakan KompasIslam.Com
sebelumnya, pengurus LPPI Makassar datang kerumah KH Ma’ruf Amin di Tanjung
Priok Jakarta Utara untuk memberikan data “Mapping Kebohongan Publik Jalaludin
Rahmat”, Ketua Dewan Pembina organisasi Syi’ah Ikatan Jama’ah Ahlu Bait
Indonesia/IJABI (lihat disini: http://www.nahimunkar.com/mapping-pemetaan-kebohongan-publik-jalaluddin-rakhmat/)
yang disertai dengan lampiran data yang lengkap mengenai gelar abal-abal yang
dimiliki oleh Jalaluddin Rahmat. Setelah memberikan data mapping kebohongan
publik Jalaluddin Rahmat dan menjelaskan gelar abal-abal yang dimiliki oleh
pembesar kelompok sesat Syi’ah di Indonesia itu, pengurus LPPI Makassar dan KH
Ma’ruf Amin berbincang mengenai Syi’ah di Indonesia, pergerakannya, solusi
fatwanya dari MUI, dan seterusnya. [Khalid/LPPI Makassar] http://www.kompasislam.com/2014/03/13/mui-pusat-tegaskan-quraish-shihab-sebagai-pendukung-kelompok-sesat-syiah/#sthash.GadSCJEU.dpuf
Bela Syi'ah, Prof Dr Umar Shihab Terdiam Dimarahi
Habib Zein Alkaff
JAKARTA (voa-islam.com) – Ada yang unik dalam pertemuan antara puluhan ulama Jawa Timur dengan pengurus MUI Pusat di Jakarta, Selasa (24/1/2012).
Dalam pertemuan di kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi
Jakarta Pusat itu, salah seorang Ketua MUI, Prof Dr Umar Shihab mati kutu
terdiam seribu bahasa. Padahal
selama ini dia lantang berbicara mengatasnamakan MUI Pusat untuk membela
Syi’ah.
Dalam forum
resmi tersebut, Umar Shihab terdiam ketika dimarahi Habib Achmad
Zein Alkaf yang mewakili para ulama Jawa Timur.
“Umar Shihab
itu kan sebelumnya mengeluarkan fatwa bahwa Syi’ah tidak sesat, jadi saya marah
kepada Umar Shihab,” papar Habib Zein kepada voa-islam.com, Jumat Sore.
Di hadapan
puluhan ulama, Habib Zein yang dalam posisi berhadapan dengan Umar Shihab,
menyatakan secara terang-terangan bahwa Umar Shihab itu jadi orang sesat kalau
tidak mau mengakui kesesatan Syi’ah. “Saya menyesalkan ada pengurus MUI seperti
Umar Shihab menyatakan Syi’ah tidak sesat. Maka saya katakan, kalau Umar Shihab
mengatakan Syi’ah tidak sesat berarti Umar Shihab yang sesat, saya katakan
langsung di depan dia, tidak peduli saya,” ujar A'wan
Syuriyah Pimpinan Wilayah NU (PWNU) Jatim itu dengan logat
Jawa Timur.
Mendapat
tantangan dari ulama daerah, rupanya Umar Shihab ciut nyali, hingga tak berani
menjawab sepatah kata pun. “Saya tunggu jawaban Umar Shihab tapi dia tidak
berani menjawab,” jelas Habib Zein.
Tidak hanya
menantang Umar Shihab, Habib Zein juga berani menantang adu argumen secara
ilmiah kepada siapapun yang tidak mengakui kesesatan Syi’ah. “Saya tantang
kalau ada yang membela Syi’ah. Al-Bayyinat siap berhadapan dengan siapa saja yang
membela Syi’ah. Kami siap, kami ini berbicara bertanggung jawab kepada Allah
Ta’ala, jadi kalau kami berbicara bertanggung jawab kepada Allah, apa saja akan
kami tempuh, termasuk mubahalah,” cetusnya.
Habib berani
bertanding di forum ilmiah, karena dia sudah puluhan tahun meneliti Syi’ah.
Bahkan belasan karya ilmiah tentang Syi’ah telah ditulisnya, di antaranya:
Mengenal Syi’ah, Export Revolusi Syiah Ke Indonesia, Dialog Apa
Dan Siapa Syi’ah, Fatawa Para Imam Dan Ulama Tentang Syi’ah,
Tragedi Karbala, Aqidah Ahlussunnah Adalah Aqidah Ahlul Bait, Asyura, Fathimah
At-Thohiroh RA, Al-Hasan dan Al-Husin RA, Imamah Dan Khilafah, Ummunaa
Fathimah RA wa Ahlul Kisa, Ali bin Abi Thalib wa Ahlul Kisa',
Al-Firqah An-Najiah, dan masih banyak lagi. [taz, ahmed widad]
Statmen Prof. Dr. KH. Ali Mustofa Ya’kub (PBNU
dan Imam besar Masjid Istiqlal Jakarta ) adalah bahwa Syi’ah lebih berbahaya
dari Komunis, dan sangat mengancam NKRI.
Kenapa
Syi’ah itu sangat berbahaya ? Kata Kiai Ali Mustofa Ya’kub, sebab Syi’ah yang
pahamnya diadopsi dari paham Abdullah Bin Saba’ adalah Syi’ah yang ajarannya
bertentangan dengan Aqidah dan Syariat Ahlussunnah waljama’ah, dan mereka
memiliki paham bahwa membunuh orang selain Syi’ah itu ibadah. Kondisi ini bisa
kita amati di Negara Iran dan Rusia (dulu Uni Soviet). Di Iran, Masjid-Masjid
kaum Ahlussunnah sudah tidak ada dan tokoh-tokoh sunni dibantai semua, tapi
kalau di Rusia Masjid-Masjid Sunni masih ada.
Dari
itu, kata Kia Ali Mustofa Ya’kub, NU harus diselamatkan, jangan menjadikan
orang-orang Syi’ah dan Liberal sebagai pengurus NU. Seperti pidato Ketua Umum
PBNU Kiai Said Aqil Siroj yang hadir ke acara Syi’ah dan membodoh-bodohkan
orang NU, jadi dia tidak pantas memimpin NU dan itu telah bertentangan dengan
pemikiran Rais Akbar KH. Hasyim Asy’ari dan AD/ART NU. Semoga Muktamar NU yang
akan datang NU dapat dipimpin tokoh yang betul-betul memperjuangkan missi
hadaratus syekh KH. Hasyim Asy’ari.
Syiah
yang Dilarang Malaysia Memiliki Kesamaan Ajaran dengan Syiah Indonesia
Syiah di Malaysia dan Indonesia sama berkiblat ke Syiah Iran. Tokoh Syiah Malaysia dan Indonesia juga memiliki hubungan erat, saling berinteraksi.
Anggota Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Pusat, Fahmi Salim, Lc, MA mengatakan, ajaran Syiah yang dilarang
Pemerintah Malaysia secara umum memiliki kesamaan ajaran dengan Syiah di
Indonesia.
“Ajaran Syiah yang berkembang di Malaysia
dan Indonesia relatif sama karena berkiblat ke Syiah Iran,” kata Fahmi ketika
dihubungi hidayatullah.com, Kamis
(19/2/2015) sore.
Selain itu, jelas Fahmi, tokoh Syiah
Malaysia dan Indonesia juga memiliki hubungan erat, saling berinteraksi.
“Buku-buku Syiah Indonesia juga dikonsumsi
Syiah Malaysia dan sebaliknya. Metode penyebarannya pun relatif sama karena
sama-sama Melayu Muslim yang menggunakan kedok cinta ahlul bait,” ungkap
Fahmi.*
Kedengkian alwi shihab
terhadap salafi wahabi
( Saudi ) !
Terkait kesesatan dan kekafiran ajaran syiah tidak
pernah dia ungkapkan !
Jangan Paksakan Pandangan
Wahabi Salafi Ke Indonesia by @SihabAlwi
ISIS percaya apa yang diwariskan oleh Ibnu Taimiyah dan
Muhammad bin Abdul Wahab harus diwujudkan, dengan mendirikan Negara Islam,
negara yang di dalamnya tidak ada filsafat, tidak ada tasawuf, tidak ada Syiah,
tidak ada Kristen...
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:10:57 WIB
Hari ini, penyebaran kebencian terjadi di depan mata
kita. Kita bisa lihat di internet, televisi, surat kabar dan media massa
lainnya.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:12:58 WIB
Yang membuat kita miris dan perhatian, kebencian yang
ditebar kerap membawa embel2 agama.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:13:41 WIB
Kelompok2 penebar kebencian makin hari makin marak.
Ini mesti dibendung.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:16:42 WIB
Dalam melihat sesuatu, jangan hanya fokus pada
fenomena, perhatikan juga akarnya. Dalam melihat ISIS misalnya. Harus dilihat
ideologinya.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:18:04 WIB
Karena, jika hanya fokus pada nama dan fenomena, bisa
saja hari ini namanya ISIS, esok namanya Kelompok Studi Quran, lusa mungkin
Aswaja dst
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:19:35 WIB
Jadi, kita jangan hanya melihat fenomena gerakan tanpa
melihat ideologi apa yang melatari.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:23:19 WIB
Apabila kita membicarakan ISIS, maka kita perlu tahu
ideologi pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:25:19 WIB
Dia mengaku dari kelompok Wahabi Salafi. Apa itu
Wahabi Salafi? Wahabi berasal dari ajaran Muhammad bin Abdul Wahab.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:26:09 WIB
Salafi artinya kembali kepada salaf, kembali ke masa
awal. Jadi kembali kepada yang fundamental. Kembali kepada asas...
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:26:25 WIB
....prinsip awal agama Islam yang dipraktekkan oleh
para sahabat pada masa Nabi dan awal sejarah keislaman.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:27:47 WIB
Muhammad bin Abdul Wahab lahir di Saudi Arabia pada
abad ke 18. Dia meneruskan pandangan keislaman Ibnu Taimiyah.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:28:13 WIB
Ibnu Taimiyah tokoh yang sangat berpengaruh
(sampai-sampai almarhum Cak Nur menulis disertasi tentang tokoh ini).
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:30:27 WIB
Siapa sebenarnya Ibnu Taimiyah? Dan apa pandangan
keagamaan Ibnu Taimiyah?
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:31:17 WIB
Ibnu Taimiyah lahir dan berkembang pada abad ke-12,
pada masa di mana Islam dan umat Islam sdg terpuruk, setelah berjaya di Eropa
dan Asia.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:33:22 WIB
Pada masa itu Islam mulai menurun akibat Perang Salib.
Kekuatan Mongol menguasai Baghdad.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:33:47 WIB
Ibnu Taimiyah mulai melakukan refleksi dan menyatakan
bahwa kemunduran Islam ini terjadi karena beberapa hal.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:34:12 WIB
Agar kembali berjaya, menurut Ibnu Taimiyah, Islam
harus dimurnikan kembali.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:34:30 WIB
Ada empat hal yang menurut Ibnu Taimiyah harus
diwaspadai oleh komunitas Islam. Yang pertama adalah filsafat.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:35:50 WIB
Menurut Ibnu Taimiyah, infiltrasi filsafat ke dunia
Islam merusak kemurniaan Islam, karena merupakan ilmu yg tidak dikenal pada masa nabi.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:37:00 WIB
Dia menyerukan kembali kepada kemurniaan Islam dan
menolak filsafat. Sebab filsafat berasal dari orang2 Yunani dan tidak
diperlukan Islam.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:39:39 WIB
Kalau kita cermati di Saudi Arabia segala macam ilmu
diajarkan. Mulai dari ilmu agama, kedokteran, hingga teknik. Tapi tidak
satupun...
Alwi Shihab @ShihabAlwi 22/10/2014 15:39:59 WIB
...universitas di Saudi yang mengajarkan filsafat,
Department of Philosophy tidak ada di sana.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:40:19 WIB
Karena apa? Pengaruh Ibnu Taimiyah turun ke Muhammad
bin Abdul Wahab, kemudian diterapkan oleh tokoh2 Wahabi di Saudi Arabia.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:41:40 WIB
Jadi, yang pertama filsafat. Yang kedua, menurut Ibnu
Taimiyah, umat Islam harus waspada
terhadap tasawuf atau tarekat.
Alwi Shihab @ShihabAlwi
22/10/2014 15:42:28 WIB
Menurutnya, tasawuf mengandung banyak infiltrasi
kebudayaan Hindu-Budha. Sehingga tarekat, zikir berlebihan, meditasi dan
lainnya dilarang.
http://chirpstory.com/li/235504
( beranikah alwi shihab dialog langsung atau via
tulisan terhadap ungkapan ( framing ) kedengkian dia terhadap Ibnu Taimiyyah,
Muhmmad bin Abdul Wahhab, kesesatan ajaran Ilmu Filsafat, Salafi,prinsip awal
agama Islam yang dipraktekkan oleh para sahabat pada masa Nabi )
Al-Azhar: Penyebaran Syiah
Di Negeri Sunni Menyebabkan Kekacauan
Jakarta, 31 Maret 2016 – 22 Jumadits Tsani 1437 H
Pada tanggal 5
november 2015 lalu Sheikh Al-Azhar di Mesir, Ahmed al-Tayeb memperingatkan satu
kenyataan di Mesir, “Perhatikan ada uang yang dibagikan untuk mengalihkan para
pemuda Mesir ke sekte Syiah.” Dia memperingatkan bahwa “Perkara ini otomatis
akan menyebabkan perselisihan dan pertumpahan darah di negeri ahlussunnah.”
Dengan melihat kondisi Mesir yang hampir semuanya sunni dibandingkan dengan
Suriah dan Iraq.
Tayeb mengatakan bahwa
“Pembicaraan Al-Azhar hari ini membantah tuduhan yang dibuat oleh para pengikut
sekte Syiah yang menyerang Nabi.” Dia mengingatkan bahwa “Al-Azhar berbicara
tentang isu-isu ini untuk mengatasi upaya merusak kesatuan negara Islam.”
Dia juga mengarahkan
pembicaraannya ke Iran, “Hendaknya kalian menjauhkan agama dari permainan
politik. Berikan kelebihan harta kalian untuk kebutuhan orang miskin dan
melarat di negeri kalian, akibat kalian sibuk mengobarkan berbagai peperangan
SARA.”
(elnashra)
bit.ly/1pKXGOj
Al-Azhar
Melarang Penyebaran Pemikiran Syiah Pencela Sahabat
di Mesir
Jakarta
30 Maret 2016, 21 Jumadits Tsani 1437
Peringatan Syaikh Al-Azhar akan
Penyebaran Syiah
Pada awal bulan juli tahun 2015
lalu, sumber Azhar mengungkapkan sedang mengadakan kampanye untuk
memperingatkan gelombang Syiah di negara itu dan bahayanya pergeseran madzhab.
Mengisyaratkan kegiatan Sheikh Al-Azhar selama bulan Ramadhan tahun lalu yang
difokuskan pada menyoroti perbedaan mendasar antara pendekatan antara Sunni dan
Syiah. Yang tujuannya memberikan pengarahan khatib dan imam lulusan al-Azhar
untuk mengatasi upaya penyebaran Syiah, yang mencoba untuk menembus ke Mesir,
di bawah baju agama, meskipun tujuan sebenarnya adalah murni politik.
Syaikh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb di
kegiatan itu telah menjelaskan perbedaan penting antara manhaj Sunni dan Syiah,
dan memperingatkan terhadap perbuatan jelek terhadap para sahabat Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai pelaksanaan nash yang mewajibkan semua
umat Islam untuk menempatkan garis merah ketika membicarakan sahabat yang
mulia.Menekankan bahwa tidak benar untuk setiap pengikut ahlussunnah wal jamaah
meyakini jeleknya agama para para sahabat, seperti perlakuan orang Syiah,
karena ayat Alquran dan hadits Nabi yang shahih sangat jelas menetapkan
kebaikan agama mereka, dengan memperingatkan bahwa keyakinan Imam Syiah itu
tidak pernah berdosa itu bertentangan dengan aqidah kaum muslimin yang maksum
hanya para nabi.
(alarab) alarab.co.uk/m/?id=56026
http://kilas.net/berita/mesir/al-azhar-melarang-penyebaran-pemikiran-syiah-pencela-sahabat-di-mesir/
Alwi shihab berkampanye
hitam ( tipikal syiah )
Ini sharing sedikit dari teman yg hadiri ceramah DR
Alwi Shihab ttg Wahabi di Hotel Millenium, 16 Juni 2014. Ini bukan kampanye
hitam !Beliau memulai dgn menjelaskan bahwa mereka yg tdk boleh mengucapkan
‘Selamat Natal’ itulah para pengikut Wahabisme !!Islam di Indonesia yg memang
benar2 Islam yg sesungguhnya adalah NU – ini sesuai ajaran Islam di Univ
Al-Azhar di Mesir, yaitu Islam yg Moderat, Toleran dan Cinta Damai. Sedangkan
Islam dgn paham pemurnian agama Islam (“Wahabisme”) itulah yg dikenal sbg Islam
Radikal model Al Qaeda/Ichwatul Muslimin ! Sekarang di Irak, separuh dari
negeri itu telah dikuasai Islam yg demikian! Nah bahaya kalau di Indonesia
Islam begini menjalar… Yg menganut paham ini adalah golongan PKS, FPI, dan
sebagian PPP, PBB.DR. Alwi Shihab (Paman dari presenter di Metro TV Najwa
Shihab dan adik kandung Quraishi ShihaB-) – mantan Menlu & berbagai
jabatan, menjelaskan panjang lebar tentang paham Wahabisme yg sangat berbahaya
ini. Apa yg terjadi di Mesir di mana banyak pengikut Kristiani/Nasrani dibantai
dan gereja2 dimusnahkan ketika Ichwatul Muslimin mendapatkan kekuasaan sampai
ditumbangkan oleh militer, juga di Irak & Suriah. Satu lagi negara yg
Ichwatul Muslimin mulai berkuasa adalah Turki.Paham ini sudah mulai menjalar di
negara kita dgn diusirnya pengikut Shiah di Sampang, Madura & Lombok. SBY
tdk berkutik krn banyak pimpinan koalisinya saat ini adalah pengikut
Wahabisme!! Yg terpenting adalah dijelaskan koalisi Prabowo itu terdiri dari
orang2 yg beraliran “Wahabisme” yakni pemurnian agama !!Makanya di manifesto
politik Gerindra sudah ada itu yg namanya pemurnian agama dan jaminan masuk
surga !! Yg mereka akan habiskan adalah ajaran Filsafat, Tasawuf, Shiah dan
KRISTEN !!!Orang yg menjunjung tinggi toleransi kepada sesama pasti mengasihi
sesama walaupun beda keyakinan, beda suku dan beda ras. Maka JANGAN pilih
koalisi yg isinya para pengikut ‘Wahabisme’ (paham “pemurnian agama”) seperti
PKS & FPI ! Tolong bagikan!
http://www.gensyiah.com/alwi-shihab-brrkampanye-hitam.html
http://www.gensyiah.com/alwi-shihab-brrkampanye-hitam.html
Beberapa waktu yang lalu Redaksi Syiar telah mewawancarai Prof.
Umar Syihab. Seorang yang mengaku sebagai salah seorang pengurus MUI Pusat yang
komentar komentarnya banyak berlawanan dengan Fatwa Fatwa yang
sudah dikeluarkan oleh Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Pusat. Untuk itu
Redaksi Ash Showaiq telah meminta komentar dari Habib Achmad Zein Alkaf
(AZA), Ketua Bidang Organisasi Yayasan Albayyinat Indonesia, mengenai
pernyataan pernyataan Umar Syihab tersebut.
Redaksi : Bagaimana komentar Albayyinat mengenai
Pernyataan Prof. Umar Syihab yang mengatakan bahwa Syiah itu tidak
sesat ?
AZA : Lagi lagi orang ini memberikan
keterangan yang menyesatkan. Sebenarnya kami Albayyinat sudah sering mendapat
laporan dan informasi mengenai ulah orang ini, yang dinilai oleh para ulama
sangat merugikan ummat Islam. Baik yang dia sampaikan di Jakarta maupun
didaerah. Baik atas nama MUI Pusat maupun atas nama pribadi. Bahkan kami sering
mendapat informasi dari teman teman di Ujung Pandang mengenai kegiatan dan pembelaan
Umar Syihab terhadap aliran sesat Syiah.
Bagi kami Albayyinat, jika ada orang yang mengaku Sunni tapi dia
justru sering membela Syiah, maka dia lebih jelek dan lebih berbahaya dari pada
orang yang dengan terang terangan mengaku Syiah. Dan orang yang seperti itu
perlu kita waspadai.
Karenanya kami Albayyinat tidak heran dengan komentar komentar
orang ini mengenai Syiah, sebab kami mempunyai data data mengenai siapa
sebenarnya Umar Syihab. Dan perlu diketahui oleh masyarakat bahwa kami
Albayyinat mempunyai daftar nama nama aktivis Syiah di Indonesia dan apabila
dibutuhkan kami siap membantu.
Perlu diketahui bahwa perbedaan antara aqidah Syiah Imamiyyah
Itsna’asyariyyah atau yang sekarang menggunakan nama samaran Madzhab Ahlul Bait
dengan aqidah ummat Islam Indonesia yang dikenal dengan aqidah Ahlussunnah Wal
Jamaah itu disamping dalam Furu’ juga dalam Ushuluddin. Dimana Rukun Iman
mereka berbeda dengan Rukun Iman Ummat Islam Indonesia. Tidak sebagaimana yang
disampaikan oleh Umar Syihab bahwa perbedaannya hanya sekedar masalah
Khilafiyyah. Keterangan keterangan semacam itu adalah penyesatan kepada
masyarakat, tidak mendidik tapi pembohongan. Maklum bagi agama Syiah berbohong
itu dibenarkan.
Adapun mengenai Fatwa MUI, yang isinya agar masyarakat mewaspadai
masuknya aliran Syiah di Indonesia, yang dikeluarkan pada tahun 1984. Maka
fatwa tersebut dikeluarkan oleh Pengurus MUI Pusat, setelah para ulama yang
terdiri dari unsur NU. Muhammadiyah dan Lain lain yang ada dikepengurusan MUI
Pusat membahas kesesatan
kesesatan ajaran Syiah. Bahkan para ulama Islam diseluruh
dunia dengan tegas mengeluarkan Fatwa bahwa ajaran Syiah Imamiyyah
Itsna’asyariyyahtelah keluar
dari Islam (Kafir). Dan hanya Umar Syihab saja yang
karena keminiman ilmunya akan Syiah yang mengatakan bahwa Syiah tidak sesat.
Memang sekarang ini keberadaan Syiah diakui oleh dunia Islam dan mereka
sedang mengembangkan alirannya serta menggrogoti ummat Islam, tapi mereka itu
tetap Sesat, karena ajarannya bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadis Nabi SAW.
Demikian pula Khowarij dan Ahmadiyah, keberadaan mereka itu juga diakui, tapi
mereka itu Sesat sebab ajarannya telah menyimpang dari ajaran Islam yang
sebenarnya.
Dan sesatnya Syiah itu tidak karena kondisi waktu, sebagaimana
yang disampaikan oleh Umar Syihab atau karena dulu miskin dan sekarang mereka
kaya dan membagi bagikan uang, tapi selama ajaran Syiah bertentangan dengan Al
Qur’an dan Hadis maka Syiah tersebut tetap sesat dan Kafir.
Sebenarnya pembelaan Umar Syihab terhadap Syiah dan komentar
komentarnya tersebut adalah pelecehan terhadap Majlis Ulama Indonesia (MUI) dan
konsekwensi dari pernyataan pernyataannya yang berlawanan dengan fatwa MUI,
maka dia harus mengundurkan diri dari kepengurusan MUI atau dia harus dipecat
dari keanggotaan MUI.
Kami heran dengan Umar Syihab, yang kami lihat aktif terlibat
dalam menentukan satu aliran itu sesat, dengan alasan karena ajarannya
menyimpang dari ajaran islam yang sebenarnya. Tapi giliran aliran Syiah yang
dibicarakan dan divonis, dia mati matian membela Syiah. Padahal ajaran Syiah
jauh lebih menyimpang dari ajaran ajaran aliran aliran sesat yang disampaikan
oleh Umar Syihab. Sehingga banyak orang yang berkomentar, ada apa dengan Umar
Syihab, kok komentar komentarnya mengenai Syiah merugikan ummat Islam.
Sesuai dengan informasi yang masuk ke meja Albayyinat bahwa
sebenarnya banyak pengurus MUI Pusat dan Daerah yang sudah mengetahui siapa
sebenarnya Umar Syihab. Tapi rupanya mereka masih menunggu waktu yang tepat
untuk mengambil sikap terhadap Umar Syihab. Sebab mereka tahu bahwa Umar Syihab
tidak mempunyai basis pendukung.
Kemudian mengenai komentar Umar Syihab yang mengatakan bahwa kalau
Syiah itu sesat pasti mereka tidak boleh masuk Masjidil Haram (Mekah). Maka
komentar yang demikian itu sudah sering kami dengar dari orang orang Syiah
lainnya. Karenanya jika Umar Syihab berkomentar yang demikian itu kami tidak
heran. Karena suara suara semacam itu memang lagu mereka yang ditujukan kepada
orang awam yang tidak menguasai sampai dimana kesesatan Syiah Imamiyyah
Itsna’asyariyyah. Herannya kok seorang Profesor juga termakan dengan keterangan
semacam itu, bahkan ikut berkomentar seperti itu (sungguh memalukan).
Redaksi : Guna menambah wawasan pembaca
mengenai masuknya orang Syiah ke Mekah dan Madinah, dan Sampai dimana kesesatan
Syiah, maka dibawah ini kami sampaikan kajian kajian mengenai hal tersebut,
sekaligus menjawab kebohongan kebohongan Umar Syihab.
Syi’ah dan Haromain
Ada seorang teman yang bertanya; Jika para Ulama sepakat bahwa
Syi’ah Imamiyyah Itana’asyariyyah itu Kafir, mengapa mereka diperbolehkan masuk
Haromain (Mekah dan Madinah ).
Pertanyaan tersebut sepintas lalu masuk akal, dan oleh golongan Syi’ah
pertanyaan seperti itu sering mereka lempar kemasyarakat awam, yang tidak
menguasai sampai dimana kesesatan Syi’ah.
Padahal yang menentukan satu aliran itu masih Islam atau sudah
keluar dari Islam (KAFIR ) itu bukan negara Indonesia atau Iran atau Saudi
Arabia. Tapi selama aliran tersebut ajarannya tidak bertentangan dengan Al
Qur’an dan Hadist, maka mereka dikatakan Islam. Namun apabila ajarannya
bertentangan dengan AlQur’an dan Hadist, maka mereka dikatakan (dihukum) Kafir.
Selanjutnya oleh karena aliran Syi’ah Imamiyyah Itsna’asyariyyah
atau yang sekarang menggunakan nama samaran Mazhab Ahlul Bait itu ajarannya
banyak yang bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadist, maka para Ulama dengan
tegas mengatakan bahwa Syi’ah Imamiyyah Itsna’asyariyyah telah
keluar dari Islam (KAFIR ).
Adapun seseorang akan diperbolehkan masuk Haromain (Mekah dan
Madinah) atau tidak diperbolehkan masuk Haromain, maka selama nama agama yang
tertera dalam paspor orang tersebut ISLAM, maka dia diperbolehkan masuk
Haromain. (Meskipun sebenarnya orang tsb beragama Keristen, Yahudi atau
Syi’ah ).
Tapi jika dalam Paspor orang tersebut tertulis agamanya Kristen,
Yahudi, Konghucu apalagi Syi’ah, maka orang tersebut pasti tidak diperbolehkan
masuk kota Mekah dan kota Madinah (Haromain ).
Jika Umar Syihab menolak kajian ini, maka coba paspor Umar Syihab
ditulis agamanya Syiah, kan pasti dilarang masuk Mekah (Masjidil Harom)
dan Madinah. Sebab Syiah adalah agama tersendiri yang tidak ada
hubungannya dengan Islam dan Muslimin.
Demikian, semoga kajian diatas dapat menambah wawasan pembaca.
***
Syi’ah itu kafir apa masih Islam ?
Seseorang jika mengatakan Syi’ah itu islam atau sudah keluar dari
islam ( KAFIR ), maka dia harus mempunyai alasan. Sebab satu aliran bisa
dikatakan masih Islam apabila ajaran ajarannya sesuai
dengan apa yang ada di dalam Al Qur’an
dan Hadits dan selama ajaran
ajarannya tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits.
Begitu pula satu aliran akan dikatakan keluar dari Islam apabila ajaran –
ajarannya bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits, apalagi jika ajarannya
menolak Kalamulloh.
Sekarang kita lihat bagaimana ajaran – ajaran Syi’ah, apakah
bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits apa tidak bertentangan. Bagaimana
sikap Syi’ah terhadap para Sahabat, terhadap istri istri Rosululloh SAW serta
bagaimana sikap dan keyakinan mereka terhadap Al Qur’an itu sendiri.
Dalam Al Qur’an banyak sekali ayat ayat yang memuji dan
menerangkan keutamaan para Sahabat, serta janji Alloh untuk memasukkan mereka
dalam Surganya. Sedang dalam ajaran Syi’ah diterangkan bahwa para Sahabat yang
dipuji oleh Alloh tsb, setelah Rosululloh SAW.wafat, mereka menjadi MURTAD (baca
Al kafi 8-345).Alasan mereka karena para Sahabat membaiat Sayyidina Abubakar
r.a sebagai Kholifah dan tidak membaiat Sayyidina Ali k.w. Kemudian mereka juga
mencaci maki dan memfitnah istri istri Rosululloh SAW. Mereka mengatakan bahwa
Siti Aisyah telah melakukan perbuatan serong. Padahal Alloh dalam Al Qur’an
telah menurunkan beberapa ayat dalam Surat An Nur yang isinya menerangkan
kesucian Siti Aisyah, serta menolak tuduhan tuduhan yang dialamatkan kepada
istri Rosululloh SAW tersebut.
Dengan demikian jelas sekali,
berarti ajaran Syi’ah bertentangan dengan Al Qur’an,
atau jelasnya mereka menolak Kalamulloh (Al Qur’an). Sedang orang yang menolak
Kalamulloh, tidak diragukan lagi kekufurannya.
Dalam Al Qur’an juga, Alloh telah menjamin keaslian Al Qur’an (
Q.S. Al-Hijr : 9 ), tapi dalam ajaran Syi’ah, mereka berkeyakinan bahwa Al
qur’an yang ada sekarang ini sudah tidak asli lagi (Muharrof). Ini berarti
mereka menolak Kalamulloh. Mereka lebih percaya kata kata ulama mereka dari
pada firman Alloh.
Itulah sebabnya para ulama dengan tegas mengatakan bahwa Syi’ah
Imamiyyah Itsnaasyariyyah atau yang sekarang menggunakan nama samaran Madzhab
Ahlul Bait, telah keluar dari islam (orangnya menjadi MURTAD karena asalnya
beragama islam ). Ketentuan ini tidak hanya berlaku bagi orang orang Syi’ah
saja, tapi siapa saja yang berkeyakinan seperti itu, telah keluar dari islam (
Kafir Murtad ).
Disamping ajaran Syi’ah bertentangan dengan Al Qur’an, juga
perbedaan kita umat islam dengan Syi’ah Imamiyyah Itsnaasyariyyah, disamping
dalam Furu’ (cabang), juga dalam Ushul (aqidah). Rukun iman kita berbeda dengan
rukun iman mereka, juga rukun islam kita juga berbeda dengan rukun islam
mereka. Oleh karena rukun iman kita berbeda dengan rukun iman mereka, maka
konsekwensinya mereka mengkafirkan kita umat islam dan sebaliknya kita juga
mengkafirkan mereka.
Disamping itu masih banyak lagi hal hal yang dapat mengeluarkan
mereka dari islam, seperti sikap dan keyakinan mereka terhadap Imam Imam
mereka. Dimana mereka mendudukkan imam imam mereka diatas para Rosul dan para
Malaikat Al-Mugorrobin (AlHukumah Al Islamiah – 52, Khumaini)
Hal hal semacam inilah yang dipakai rujukan oleh para ulama dalam
menghukum KAFIR golongan Syi’ah Imamiyyah Itsnaasyariyyah. ( baca fatwa
fatwa para Ulama di buku ” Al Hasan ra Dan Al Husin ra” Oleh Achmad Zein
Alkaf)
***
Demo Anti Syi’ah Di Bangil
Disiarkan Oleh Televisi Dalam Dan Luar Negeri
Demo anti Syi’ah di Bangil ini merupakan pukulan yang
sangat besar bagi golongan Syi’ah di Indonesia. Sebab dengan adanya demo
tersebut, dunia akan tahu bahwa ternyata Muslimin Indonesia tidak dapat
menerima keberadaan Syi’ah di Indonesia dan sekaligus membuktikan bahwa
Indonesia adalah bumi Ahlussunnah Wal Jamaah.
Komentar Albayyinat:
Pertama kita harus tahu mengapa sampai terjadiDemo Anti Syi’ah di Bangil ?.
Apakah tidak ada jalan lain ?. Sebab resikonya sangat besar, meskipun setiap
perjuangan membutuhkan pengorbanan, tapi Alhamdulillah tidak sampai terjadi hal
hal yang tidak diinginkan.
Ternyata Demo anti Syi’ah yang dilakukan oleh Muslimin
di Bangil adalah jalan terakhir setelah berbagai jalan ditempuh. Karena
sebelumnya para tokoh di Bangil sudah bertahun tahun berusaha dengan baik dan
halus dalam usaha mereka menyelamatkan ummat dari faham faham yang menyimpang
serta membendung berkembangnya aliran sesat Syi’ah di Bangil.
Namun ternyata cara yang halus dan baik yang dilakukan
oleh tokoh tokoh kita tersebut justru dimanfaatkan oleh golongan Syi’ah dengan
lebih getol dan kurang ajar, serta tanpa sungkan menyerang pemimpin pemimpin
Islam. Para Sahabat mereka murtadkan, Istri Istri Rosululloh mereka caci maki,
pemuda pemudi kita mereka rusak moralnya dengan menghalalkan perzinaan
(Mut’ah), mereka tidak jum’atan bahkan tidak mewajibkan sholat jum’at.
Dapat kita lihat akibat dari berkembangnya aliran
Syi’ah di Bangil banyak rumah tangga yang dahulunya harmonis menjadi
berantakan, perkampungan yang penduduknya saling sapa dan guyup menjadi saling
bermusuhan dan tidak lagi saling tegor. Hal ini telah membuat perpecahan serta
merusak persatuan dan kesatuan bangsa kita.
Namun yang disayangkan pejabat di Bangil kurang peka
terhadap masalah ini, rupanya mereka kurang informasi dan baru akan bertindak
apabila sudah terjadi sesuatu.
Begitu pula sikap beberapa pengurus N.U.(mungkin belum
membaca sikap KH.Hasyim Asy’ari tentang Syi’ah) yang ikut menggembosi jalannya
Demo dinilai oleh tokoh tokoh di Bangil merupakan tindakan yang memalukan dan
menjatuhkan martabat diri mereka. Sebab kenyataannya mayoritas yang ikut demo
adalah warga N.U.
Juga yang kami sayangkan, melihat keadaan yang
memprihatinkan di Bangil tersebut, tidak ada tokoh kita dipusat yang turun ikut
menjaga dan membentengi ummat dari faham yang menyesatkan tersebut.
Kelihatannya mereka menutup mata dan pura pura tidak tahu, mereka lebih sibuk
dengan masalah politik dari pada melaksanakan tugas mereka sebagai pembimbing
dan penyelamat.
Apakah mereka tidak tahu bahwa orang orang yang murtad
masuk Syi’ah di Bangil mayoritas adalah warga N.U.dan Muhamadiyah ?. Herannya
mereka justru berangkulan dengan tokoh tokoh Syi’ah di Bogor dan ditempat lain.
Ini semua termasuk hal hal yang memicu terjadinya Demo
anti Syi’ah di Bangil, sebab warga didaerah (Bangil) sudah memuncak
bencinya kepada Syi’ah, tapi pemimpinnya dipusat justru berangkulan dengan
Syi’ah. Sungguh memalukan.
Himbauan kami kepada golongan Syiah, agar mereka tahu
diri, ketahuilah bahwa kalian berada di bumi Ahlussunnah, karenanya agar tidak
terjadi hal hal yang tidak diinginkan, kalian jangan suka memancing kemarahan
ummat Islam.
Demikian komentar Albayyinat mengenai Demo anti Syi’ah
di Bangil, yang terjadi pada tanggal 20 April 2007.
***
Demikian telah kami sampaikan komentar dari Albayyinat
mengenai pernyataan pernyataan Prof. Umar Syihab yang merugikan umat Islam.
https://syiahlaknat.wordpress.com/2008/04/
https://syiahlaknat.wordpress.com/2008/04/
Ada
beberapa rekomendasi yang diberikan Ulama kepada Pemerintah, terkait aliran
sesat Syiah Imamiyyah Itsna ‘Asyariyyah. Setidaknya, ulama Ahlusunnah Waljamaah
memberikan warning akan bahaya Syiah dari sisi Hankamnas
dan Pancasila. Hal itu terungkap dalam Tabligh Akbar “Mengokohkan
Ahlusunnah Waljamaah di Indonesia” di Masjid Al Furqon, Gedung DDII, Jakarta,
Ahad (16/9) kemarin.
Berbeda dengan aliran sesat yang lain, aliran sesat Syiah mempunyai jaringan Internasional yang terorganisir. Oleh karena itu penanganannya agak berat apabila hanya dilakukan oleh para ulama, tapi turun tangan pemerintah dalam masalah Syiah sangat diharapkan.
“Pemerintah punya pengalaman dalam menghadapi bahaya komunisme di Indonesia, walaupun kita tetap berhubungan dengan Rusia dan RRT, tapi faham komunisme dilarang di Indonesia. Sama seperti di Malaysia dan Brunei, meskipun mereka berhubungan dengan Iran, tapi aliran Syiah dilarang di Malaysia dan Brunei,” ungkap Ketua Bidang Organisasi Al-Bayyinat, Habib Achmad Zein Alkaf.
Habi Zein AlKaf menghimbau kepada pemerintah agar secepatnya mengambil sikap yang tegas kepada mereka. Di dunia ini tidak ada satu Negara yang berada dalam keadaan aman dan tentram, apabila dinegara tersebut berkembang aliran Syiah.
“Sekarang tinggal pemerintah yang mengambil keputusan, apakah pemerintah masih akan membiarkan ajaran yang bertentangan dengan Pancasila berkembang terus di bumi pertiwi ini? Apakah pemerintah akan membiarkan paham yang sangat meresahkan masyarakat dan merusak persatuan dan kesatuan dan bangsa kita? Apakah pemerintah akan membiarkan gerakan Syiah yang jelas dapat membahayakan NKRI?” tegas Habib Zein.
Sekarang, lanjut Habib Zein, bola ada ditangan pemerintah. Namun dalam hal ini, pemerintah harus bertanggungjawab, apabila sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.
Jika mau jujur, pemerintah sebenarnya sudah mencium adanya keresahan di masyarakat dari akibat penyebaran aliran sesat Syiah di Indonesia. Karena itu, pemerintah sudah berulang kali, baik melalui MUI maupun aparat di daerah, untuk menyerukan agar masyarakat mewaspadai aliran Syiah.
Pemerintah juga menyadari, apabila pemerintah tidak cepat bertindak, maka pemerintah akan kewalahan dan tidak bisa berbuat banyak. Hanya saja pemerintah masih menunggu waktu yang tepat untu bertindak. Bahkan, aparat pemerintah sudah mengantongi nama-nama aktivis mereka.
Syiah Bukan Islam
Habib Zein Alkaf pernah ditanya dan diminta memberi masukan oleh pihak Mabes Polri terkait bahaya Syiah. Habib kemudian menjelaskan, dari sisi agama, para Ulama Islam sepakat bahwa ajaran Syiah Imamiyyah Itsna ‘asyariyyah (ahlul bait atau Syiah Ja’fariyah atau Khomainiyah), yang berpusat di Iran dan sedang dikembangkan di Indonesia itu sesat dan keluar dari Islam (kafir).
“Indonesia ini adalah bumi Ahlusunnah Waljamaah, meskipun mereka terpecah dalam berbagai ormas Islam, ada NU, Muhammadiyah, Al-Irsyad, Rabithah Alawiyah dan lain-lain, tapi mereka adalah keluarga besar Ahlusunnah Waljamaah,” kata Habib.
Ada kekhawatiran yang mendalam, berkembangnya Syiah di Indonesia, bisa memicu apa yang terjadi di Iraq, Bahrain, Yaman, Pakistan, dan di kawasan Timur Tengah lainnya, yaitu saling bunuh antara Ahlusunnah dengan Syiah akan terjadi di Indonesia.
Di kalangan Ahlusunnah Waljamaah, para sahabat, istri-istri Rasulullah dan para Imam Ahlusunnah sangat dihormati dan dijunjung tinggi kehormatannya. Namun, setelah kedatangan orang-orang Syiah dari Iran atau orang-orang Indonesia yang sudah dikader di Iran, kerap mencaci maki pemimpin-pemimpin kita yang selama ini jadi panutan. Bahkan, mereka mengkafirkan dan murtadkan di luar Syiah. Istri Nabi Saw, seperti Siti Aisyah, misalnya, mereka katakan telah bebuat serong.
Celaan ini membuat masyarakat sesah, sehingga tidak bisa menerima apa yang mereka ucapkan. “Bagaimana kita akan tinggal diam menerima kekurang ajaran mereka.
Sampai sekarang, mereka masih mempropagandakan ajaran Syiah melalui buku-buku dan door to door secara sembunyi-sembunyi. Apabila meraka merasa sudah kuat, mereka tak sungkan lagi untu mencela sahabat dan istri-istri nabi.
“Ketahuilah, sesungguhnya Allah membela Aisyah, ketika kaum munafik menuduh Aisyah telah berbuat serong. Seperti dijelaskan dalam QS. An-Nur, Allah menolak tuduhan kaum munafiqin terhadap Aisyah ra. Ini, menujukkan, Syiah bukan hanya dianggap sesat, tapi keluar dari Islam, yang menyebut Aisyah telah berbuat serong.”
Di Iran sendiri, penduduk Sunni mencapai 20 juta jiwa, namun mereka hidup tertekan. Tak sedikit ulama Sunni banyak yang didekam dalam penjara, madrasah dan masjid Suni diratakan, bahkan di berapa kota, orang Sunni dilarang membangun masjid.
“Mereka itu lebih kejam dan biadab daripada kaum kuffar yang menyerang Islam. Banyak bukti yang menunjukkan terjadinya pertengkaran dan perpecahan antara ayah dengan anaknya, suami dengan istrinya, kakak dengan adiknya, ibu dengan anaknya, guru dengan muridnya, seseorang dengan teman dan tetangganya. Sehingga banyak rumah tangga yang dulu harmonis menjadi berantakan, suasana perkampungan yang sebelumnya saling sapa dan memberikan salam, menjadi saling bermusuhan. (voa islam)
http://aminbenahmed.blogspot.co.id/2013/07/syiah-dilarang-di-malaysia-dan-brunei.html
Berbeda dengan aliran sesat yang lain, aliran sesat Syiah mempunyai jaringan Internasional yang terorganisir. Oleh karena itu penanganannya agak berat apabila hanya dilakukan oleh para ulama, tapi turun tangan pemerintah dalam masalah Syiah sangat diharapkan.
“Pemerintah punya pengalaman dalam menghadapi bahaya komunisme di Indonesia, walaupun kita tetap berhubungan dengan Rusia dan RRT, tapi faham komunisme dilarang di Indonesia. Sama seperti di Malaysia dan Brunei, meskipun mereka berhubungan dengan Iran, tapi aliran Syiah dilarang di Malaysia dan Brunei,” ungkap Ketua Bidang Organisasi Al-Bayyinat, Habib Achmad Zein Alkaf.
Habi Zein AlKaf menghimbau kepada pemerintah agar secepatnya mengambil sikap yang tegas kepada mereka. Di dunia ini tidak ada satu Negara yang berada dalam keadaan aman dan tentram, apabila dinegara tersebut berkembang aliran Syiah.
“Sekarang tinggal pemerintah yang mengambil keputusan, apakah pemerintah masih akan membiarkan ajaran yang bertentangan dengan Pancasila berkembang terus di bumi pertiwi ini? Apakah pemerintah akan membiarkan paham yang sangat meresahkan masyarakat dan merusak persatuan dan kesatuan dan bangsa kita? Apakah pemerintah akan membiarkan gerakan Syiah yang jelas dapat membahayakan NKRI?” tegas Habib Zein.
Sekarang, lanjut Habib Zein, bola ada ditangan pemerintah. Namun dalam hal ini, pemerintah harus bertanggungjawab, apabila sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.
Jika mau jujur, pemerintah sebenarnya sudah mencium adanya keresahan di masyarakat dari akibat penyebaran aliran sesat Syiah di Indonesia. Karena itu, pemerintah sudah berulang kali, baik melalui MUI maupun aparat di daerah, untuk menyerukan agar masyarakat mewaspadai aliran Syiah.
Pemerintah juga menyadari, apabila pemerintah tidak cepat bertindak, maka pemerintah akan kewalahan dan tidak bisa berbuat banyak. Hanya saja pemerintah masih menunggu waktu yang tepat untu bertindak. Bahkan, aparat pemerintah sudah mengantongi nama-nama aktivis mereka.
Syiah Bukan Islam
Habib Zein Alkaf pernah ditanya dan diminta memberi masukan oleh pihak Mabes Polri terkait bahaya Syiah. Habib kemudian menjelaskan, dari sisi agama, para Ulama Islam sepakat bahwa ajaran Syiah Imamiyyah Itsna ‘asyariyyah (ahlul bait atau Syiah Ja’fariyah atau Khomainiyah), yang berpusat di Iran dan sedang dikembangkan di Indonesia itu sesat dan keluar dari Islam (kafir).
“Indonesia ini adalah bumi Ahlusunnah Waljamaah, meskipun mereka terpecah dalam berbagai ormas Islam, ada NU, Muhammadiyah, Al-Irsyad, Rabithah Alawiyah dan lain-lain, tapi mereka adalah keluarga besar Ahlusunnah Waljamaah,” kata Habib.
Ada kekhawatiran yang mendalam, berkembangnya Syiah di Indonesia, bisa memicu apa yang terjadi di Iraq, Bahrain, Yaman, Pakistan, dan di kawasan Timur Tengah lainnya, yaitu saling bunuh antara Ahlusunnah dengan Syiah akan terjadi di Indonesia.
Di kalangan Ahlusunnah Waljamaah, para sahabat, istri-istri Rasulullah dan para Imam Ahlusunnah sangat dihormati dan dijunjung tinggi kehormatannya. Namun, setelah kedatangan orang-orang Syiah dari Iran atau orang-orang Indonesia yang sudah dikader di Iran, kerap mencaci maki pemimpin-pemimpin kita yang selama ini jadi panutan. Bahkan, mereka mengkafirkan dan murtadkan di luar Syiah. Istri Nabi Saw, seperti Siti Aisyah, misalnya, mereka katakan telah bebuat serong.
Celaan ini membuat masyarakat sesah, sehingga tidak bisa menerima apa yang mereka ucapkan. “Bagaimana kita akan tinggal diam menerima kekurang ajaran mereka.
Sampai sekarang, mereka masih mempropagandakan ajaran Syiah melalui buku-buku dan door to door secara sembunyi-sembunyi. Apabila meraka merasa sudah kuat, mereka tak sungkan lagi untu mencela sahabat dan istri-istri nabi.
“Ketahuilah, sesungguhnya Allah membela Aisyah, ketika kaum munafik menuduh Aisyah telah berbuat serong. Seperti dijelaskan dalam QS. An-Nur, Allah menolak tuduhan kaum munafiqin terhadap Aisyah ra. Ini, menujukkan, Syiah bukan hanya dianggap sesat, tapi keluar dari Islam, yang menyebut Aisyah telah berbuat serong.”
Di Iran sendiri, penduduk Sunni mencapai 20 juta jiwa, namun mereka hidup tertekan. Tak sedikit ulama Sunni banyak yang didekam dalam penjara, madrasah dan masjid Suni diratakan, bahkan di berapa kota, orang Sunni dilarang membangun masjid.
“Mereka itu lebih kejam dan biadab daripada kaum kuffar yang menyerang Islam. Banyak bukti yang menunjukkan terjadinya pertengkaran dan perpecahan antara ayah dengan anaknya, suami dengan istrinya, kakak dengan adiknya, ibu dengan anaknya, guru dengan muridnya, seseorang dengan teman dan tetangganya. Sehingga banyak rumah tangga yang dulu harmonis menjadi berantakan, suasana perkampungan yang sebelumnya saling sapa dan memberikan salam, menjadi saling bermusuhan. (voa islam)
http://aminbenahmed.blogspot.co.id/2013/07/syiah-dilarang-di-malaysia-dan-brunei.html
Related articles :
Titik Temu Wahabi-NU
Alwi Shihab ar Rafidhi : Iran dan Indonesia Siapkan
“Islam yang Benar dan Moderat ” ? !
Tidak Peduli Desakan Internasional, Malaysia/Brunei
Berani Melarang Syiah, Singapura Perlakukan Syi'ah Dan Ahmadiyah Bukan Bagian
Dari Islam. Indonesia Kapan/Takut ??!
Alwi Shihab ar Rafidhi Goncang : Saudi Serang Yaman,
Alwi Shihab: Tiada Teman ( kepada Syi'ah ) dan Musuh Abadi ( hanya terhadap
Syi'ah)
Mengapa Syiah Begitu Akrab Dengan Non Muslim (
Mendukung Pemimpin dari Non Muslim ) ?
Pernyataan Sesat : Pemimpin Yang Kafir Tetapi Adil Itu
Lebih Baik Dibanding Dengan Pemimpin Muslim Tetapi Tidak Adil ?
Alwi shihab ar-Rafidhi Rupanya Ikutin Induk
Semangnya...Bagi Iran, Saudi adalah Musuh dan Yahudi adalah Sahabat !
Yaman Diserang, Kenapa Alwi Shihab Terusik? Atau
Jangan - jangan.....Belang Rafidhinya makin tersingkap !
Pandangan Ulama Saudi Tentang Al-Ikhwan Al-Muslimin (
untuk alwi shihab, pembela syiah houtsi)
Surat Terbuka untuk Alwi Shihab, Utusan Pemerintah
Indonesia ke Mesir
Habib Zein Alkaf : Syi’ah Bukan Saudara, Tapi Musuhnya
Ahlu Sunnah. Terkuak, Syaikh Al-Azhar Ke Indonesia Bersama Mufti Syi’ah
Lebanon. MUI Sesalkan Pernyataan Muhammad Ath Thayyib Dan Tetap Akan
Mengeluarkan Fatwa Tentang Kesesatan Syi'ah
Mengapa Serang Yaman, bukan Israel ? ! Untuk Orang
Dungu ( Ahmaq ) dan Bodoh ( Jaahil ) Baca Artikel Ini !
Mengapa
Ulama Syiah Sangat Perhatian dengan Taqiyah?
Semua Media Syiah Laknatullah Propagandakan Dukungan
Terhadap Kepemimpinan Kafir = Ar Rafidhi Alwi Shihab = Ucapan Pendeta Syiah
Abad 6 H Ali Bin Musa Bin Ja’far Bin Thawus, Dikenal Dengan Sebutan Sayyid Ibnu
Thawus. Mereka Memanipulasi Perkataan Ali Bin Abi Thalib RA !
Malaysia (Ahlus Sunnah Syafi’i) Masuk, Karena Tegas
Terhadap Kesesatan Syiah, Menghormati Bangsa ( Islam ) Arab. Di Indonesia
Tokoh-Tokoh Syiah Dekat Dengan Kekuasaan (Berjasa Besar Di Pilpres 2014) Dan
Banyak Anasir Anti ( Islam ) Arab Di Organisasi Islam ( Ulama ) Terbesar,
Berasyik Masyuk Dengan Teroris Syi’ah ( Iran ) ! Teroris Syi’ah Iran Tidak Ikut
Karena Biang Keladi Terorisme Di Negara-Negara Arab ( Negara Islam ), Indonesia
Ternyata Sudah Punya Kerjasama Terorisme Dengan Negara Syiah Iran.
Jika Merujuk Pada Fatwa Super Grand Syaikh Al-Imam
Malik Rahimahumallah Dan Al-Imam Al-Bukhari Rahimahumallah, Maka Prof.DR. (
Aqidah Dan Filsafat ) Ahmad Thayyib Kafir ?
Kalau Syiah Sesat, Mengapa Boleh Masuk Tanah Suci?
Jenderal Mulut Besar Majusyiah Iran: Memerangi Saudi
Dan Bahrain Hanya Tinggal Tunggu Waktu. Mendukung Gagasan Untuk “Mengekspor”
Revolusi Iran Di Luar Negeri Dan Menekankan Pentingnya “Rekayasa” Revolusi Dan
Memperluas Domainnya Di Wilayah Internasional.
Kehadiran Grand Syeikh Al Azhar At Thayyeb Di
Indonesia Memperkuat Propaganda Sesat Syiah. Empat Imam Mazhab Dan beberapa
Ulama Islam Terkemuka Menyatakan Syiah Bukan Islam. Syi’ah Saudara Muslim ?
Jangankan Taqrib, Tasamuh Saja Mustahil ! Apakah Dia Pernah Baca Kitab-Kitab
Rujukan Syiah ? Ulama Saudi ( Juga Penguasanya, Membela Umat Islam, Tidak
Berlumuran Darah ) Gemanya Lebih Didengar Di Seluruh Dunia Islam.
Sebagian Besar Isi Deklarasi Pemimpin Munafiqun
Moderat Semata-Mata Kedengkian Kepada Saudi Dan Salafi /Ahlus Sunnah ( Terutama
Point 8,9,10,11 ). Imam Masjidil Haram: Tidak Ada Islam Moderat Atau Islam
Ekstrem, Munculnya Klasifikasi Karena Kepentingan Kelompok Tertentu Yang
Membenci Islam Sebagai Agama Yang Benar (Manhaj Yang Satu) Dan Tetap (Al-Haq) !
Ucapan Dungu ( Ahmaq ) dan Bodoh (
Jaahil ) tokoh umat Islam dan tokoh masyarakat yang empati dan simpati dengan
syiah.
Anies Baswedan, JIL dan Syi'ah
Alwi Shihab ar Rafidhi Goncang : Saudi Serang Yaman,
Alwi Shihab: Tiada Teman ( kepada Syi'ah ) dan Musuh Abadi ( hanya terhadap
Syi'ah)
Surat Terbuka untuk Alwi Shihab, Utusan Pemerintah Indonesia
ke Mesir
Pak Alwi Shihab, Provokator Yang Tidak Toleransi Dan
Tidak Punya Hati
Alwi Shihab ar-Rafidhi [ Muntahin lagi Kebenciannya
Terhadap Sunni] : Teroris Mesir adalah Ikhwanul Muslimin, As-Sisi telah
selamatkan Mesir [ kok baru ngomong sekarang , ada apa ?]
Apa Kata Ulama Tentang SYIAH? Meraka
Mengatakan, SYIAH BUKAN ISLAM..
Jika Engkau Berkata Syiah Tidak
Sesat, Maka…
‘Pemimpin Kafir
Tapi Jujur Lebih Baik Dari Muslim Tapi Dzalim’ Adalah Slogan Syiah. Prof.DR.
SAS Gagal Paham Pendapat Ibnu Taimiyah ( Mulutnya Lebih Cepat Dari Aqilnya ).
Tafsir Husein Tabatabai [ Syi’ah ]
Tidak Mungkin Ada Kedamaian Di Irak Hingga Muslim
(Sunni) Berkuasa Dan Mencampakan MajuSyi’ah Barbar Iran !
Hadapi Nukir Iran, Perancis Akan Bangun 2 Reaktor
Nuklir di Saudi ( Wajar dan Perlu, Sebab Saudi/Haramain Jadi Target Utama Syiah
! )
Quraish Shihab, Syi’ah, dan Jilbab
Kritik Ilmiyyah Atas Pemikiran Dr. Quraish Shihab
(Bagian Pertama)
Kritik Ilmiyyah Terhadap Pemikiran Dr. Muh. Quraish
Shihab (Bagian 2)
Tanggapan Terhadap M. Quraish Shihab Tentang Masalah Riba
Siapa Bilang Perdebatan Sunni-Syiah Sudah Usang
Koreksi Pandangan Prof. Dr. M. Quraish Shihab dalam
bukunya Membumikan Al-Quran
Membongkar hubungan Quraish Shihab dengan Syi'ah dan
Penyimpangannya mengenai tafsir Jilbab.
Quraish Shihab, Tokoh Tafsir yang Akrab Dengan
Kontroversi
Sebut Nabi Muhammad tak dijamin surga, Quraish Shihab
keliru tafsirkan dalil
Sederet Kekeliruan Quraish Shihab dan Kurangnya Amanah
Ilmiah
Bantahan tambahan terhadap Quraish Shihab ( syi'i) dan
Ulil Abshar Abdalla (sepilis) yang membolehkan ucapan selamat natal
QURAISY SYIHAB [ bagian 2 ] Membolehkan "Selamat
Natalan" dan Jilbab Tidak Wajib ( bag 1) ?
Membongkar Pemikiran Menyimpang Ulama Metro TV Quraish
Shihab
Kritik Atas Tafsir Al-Mishba [bagian 1 ]
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam Telah Dijamin
Surga
Tafsir Husein Tabatabai [ Syi’ah ]
Membongkar hubungan Quraish Shihab dengan Syi'ah dan
Penyimpangannya mengenai tafsir Jilbab.
Untuk Quraish Shihab, Umar Shihab, Alwi Shihab, Umar
Shihab (Ketua Majelis Syuro IJABI), .....para Syi’aher militan……kamuflaser
syi'aher.......para peternak “kambing hitam jahiliyah” wahabi dan pengadu domba
NU-Wahhabi ??!! [ gemar menuding wahhabi/penghina ( sifat ) Allah, al-Wahhab
]….…..dan taqiyaher sejenis!!!!
[ Peristiwa Lama Melawan Lupa ] Prof. Dr. Quraish
shihab, Umar Shihab, Azyumardi Azra, Amien Rais, dan Din Syamsuddin menyatakan
mazhab syi’ah tidak sesat
Siapa Penggagas Agama Syiah?
Taqrib Sunni – Syiah Gagasan Usang Yang Diulang.
Pengakuan Syeikh Al-Qaradhawi: ‘Iran Menipu Saya’
Jika Merujuk Pada Fatwa Super Grand Syaikh Al-Imam
Malik Rahimahumallah Dan Al-Imam Al-Bukhari Rahimahumallah, Maka Prof.DR. (
Aqidah Dan Filsafat ) Ahmad Thayyib Kafir ?( berikut artikel terkait syiah
lainnya )
Habib Zein Alkaf : Syi’ah Bukan Saudara, Tapi Musuhnya
Ahlu Sunnah. Terkuak, Syaikh Al-Azhar Ke Indonesia Bersama Mufti Syi’ah
Lebanon. MUI Sesalkan Pernyataan Muhammad Ath Thayyib Dan Tetap Akan Mengeluarkan
Fatwa Tentang Kesesatan Syi'ah
Kehadiran Grand Syeikh
Al Azhar At Thayyeb Di Indonesia Memperkuat Propaganda Sesat Syiah. Empat Imam
Mazhab Dan beberapa Ulama Islam Terkemuka Menyatakan Syiah Bukan Islam. Syi’ah
Saudara Muslim ? Jangankan Taqrib, Tasamuh Saja Mustahil ! Apakah Dia Pernah
Baca Kitab-Kitab Rujukan Syiah ? Ulama Saudi ( Juga Penguasanya, Membela Umat
Islam, Tidak Berlumuran Darah ) Gemanya Lebih Didengar Di Seluruh Dunia Islam.
Tahukah Anda Di Mana Allah?
Kalau Syiah Sesat, Mengapa Boleh Masuk Tanah Suci?
Menimbang Syi’ah Ajaran Syi’ah, Rukun Iman: Hari Akhir
Apakah Point ke ( 2 ) Risalah Amman "Iman Kepada
Qadha’ dan Qadar" Sesuai Dengan Keyakinan Syi'ah Rafidhi ?
Ucapan Dungu ( Ahmaq ) dan Bodoh ( Jaahil ) tokoh umat
Islam dan tokoh masyarakat yang empati dan simpati dengan syiah.
Cuplikan Aqidah Busuk Syiah : Pantas Syiah Menghina
Para Sahabat, Allah Saja Dihina
Apa Kata Ulama Tentang SYIAH? Meraka
Mengatakan, SYIAH BUKAN ISLAM..
Jika Engkau Berkata Syiah Tidak
Sesat, Maka…
Mengapa Syiah Begitu
Akrab Dengan Non Muslim ( Alwi Shihab Mendukung Pemimpin dari Non Muslim ) ?
Mengapa Ulama Syiah
Sangat Perhatian dengan Taqiyah?
http://lamurkha.blogspot.com/2015/07/mengapa-ulama-syiah-sangat-perhatian.html
http://lamurkha.blogspot.com/2015/07/mengapa-ulama-syiah-sangat-perhatian.html