Friday, May 22, 2015

Iran bukanlah negara Islam tapi negara Syiah!!

Iran Adalah Negara Islam Titik! ( Kata Orang Buta, Tuli, Kurang Waras Alias Gila Dan Kurang Akal )

Revolusi Syiah Khumainiyah Iran, Wilayatul Faqih Syiah Rafidhah Harga Mati Untuk Merevolusi (Baca: Menumbangkan) Seluruh Pemerintah Negeri-Negeri Kaum Muslimin Di Berbagai Penjuru Dunia
Iran Adalah Negara Syiah Dengan Memakai Embel - Embel Islam
http://lamurkha.blogspot.co.id/2016/05/iran-adalah-negara-syiah-dengan-memakai_10.html

Iran  Negara syi'ah ! Bukan negara islam ! Sebuah fakta yang tak terbantahkan !
=============================
Yaa Ayyuhal Muslimun ....'

Wahai Umat Islam Di Seluruh Tanah Air - Indonesia ....'
SESUNGGUHNYA BENAR, jika kita mendengar kata ‘Iran’, pikiran kita akan menuju Timur Tengah dan membayangkan orang-orang Arab. Timur Tengah dan bangsa Arab identik dengan Islam, tapi tidak di Iran. Memang, di Iran juga ada orang Islam yang beraliraan Sunni, selain orang Syiah (tentu saja, dan celakanya, dunia dibikin sama dalam eksekusi imej itu bahwa Syiah merupakan bagian atau salah satu aliran dalam Islam), orang Yahudi, dan orang Kristen. Namun orang Islam di Iran sangatlah minoritas dan tertindas.
Sejak bergulirnya revolusi Iran dibawah kepemimpinan Imam Khomeini, Iran berubah menjadi sebuah negara digdaya di kawasan Arab. Kekuatan militer mereka berkembang pesat. Mereka kerap melayangkan kritik tajam terhadap kebijakan Barat.

Sikap permusuhan pun dipertunjukkan oleh Iran kepada Israel, seolah betapa bencinya orang Iran kepada Israel.

Sepak terjang Iran banyak menarik simpati kaum muslimin dunia. Pasca runtuhnya kekhilafahan Turki Utsmani, kaum muslimin memang kehilangan pelindungnya. Dan kini Iran muncul menentang kezhaliman dunia Barat (kafir) terhadap dunia Islam ditengah kebisuan dan ketidakberdayaan para pemimpin-pemimpin negeri Arab. Hmmm.. Apakah Iran akan menjadi bagian dari seri sejarah keperkasaan Islam?

Secara kasat mata memang seperti itulah adanya. Namun sejarah telah berkata lain tentang Iran yang berakidahkan Syiah Ghulat (Rafidhah). Lihatlah bagaimana Syiah mempunyai andil atas terbunuhnya sahabat Rasulullah shalallohu alaihi wa sallam yang mulia, Ali bin Abi Thalib. Begitu juga pengkhianatan mereka atas Husein rodhiallohu ‘anhu. Dan tak akan hilang dari catatan sejarah bagaimana Syiah berkonspirasi dengan pasukan Tar-Tar untuk mengkudeta kepemimpinan Harun Ar-Rasyid. Sejarah justru bertutur bahwa Syiah adalah musuh besar bagi kaum muslim sunni.

Iran masa kini

Lalu bagaimana dengan Syiah Iran saat ini ? Tindak-tanduknya memang terlihat pro terhadap Islam, tapi wajib diketahui bahwa orang-orang Syiah adalah orang-orang yang pendusta. Saat ini mereka berkata A, sedetik kemudian mereka berpaling akan berubah menjadi B. Hal ini karena mereka memasukkan dusta sebagai bagian dari akidah (taqiyah). (Al-kafi: 2/219)

Banyak fakta telah terungkap bahwa pada kenyataannya permusuhan Iran justru tertuju kepada Islam itu sendiri. Lihatlah di Ibukota Iran, Teheran. Silahkan Anda hitung berapa banyak Masjid-Masjid Sunni jika dibandingkan dengan Sinagog (tempat peribadatan orang-orang Yahudi) ?! Tidak ada satupun Masjid sunni berdiri disana, justru Sinagog bertebaran hingga lebih dari 45 buah! Padahal populasi muslim sunni di Iran adalah terbesar kedua setelah Syiah. Itu hanya secuil bukti ketimpangan amal perkataan dengan fakta lapangan.

Mungkin banyak juga yang belum tahu kalau Imam Khomeini memimpin revolusi dari tempat pengasingannya di Prancis. Tapi pasti kaum muslimin tahu kalau Prancis dan AS adalah sekutu intim. Tentu ada permainan diantara mereka bertiga; Khomeini, Prancis dan AS (dalam hal ini CIA). Pun pada masa kekuasaannnya Khomeni, Iran telah bermesraan dengan AS dan Israel. Kita bisa ketahui hal ini dalam kasus skandal “Iran kontra”.

Dan mungkin tidak banyak orang tahu kalau yang memuluskan jalan Amerika untuk menyerang Irak yang mayoritas Sunni adalah Syiah Iran. Syiah Iran mengizinkan kapal induk Amerika memasuki wilayah perairan Teluk Persia Iran dan menjadikannya sebagai basis militer angkatan laut dan udara Amerika. Mereka juga memberikan bantuan berupa pemberian informasi intelijen ke AS. Seandainya memang Iran pro terhadap kaum muslimin tentunya hal itu tidak akan terjadi.

Adalah kenyataan yang tak dapat dipungkiri lagi bahwa Syiah memiliki kebencian yang mendalam kepada Sunni. Kita bisa dapati hal tersebut pada kitab-kitab rujukannya. Jika kita mau sedikit saja berusaha mencari informasi tentang hal ini, maka itu sudah cukup bagi kita untuk dapat menemukan sekian banyak bukti kekejaman Syiah terhadap sunni. Mereka tega membantai 500 orang sunni yang berada dipenjara dengan cara merubuhkan penjara tersebut. Mereka tega membantai orang sunni hanya lantaran memiliki nama para sahabat yang mulia; Abu Bakar, Umar, dan Utsman . Mereka tega menggantung para ulama Sunni dengan tuduhan-tuduhan yang tak berbukti. Apakah seperti ini kelakuan pelindung umat? Tidak, mereka hanya melindungi diri mereka sendiri sebagai Syiah bukan sebagai bagian kaum muslimin sebagaimana yang kerap mereka gembar-gemborkan di hadapan publik.

Tebar pesona revolusi Syi'ah ala Khomeini - 1979.

Kini Iran tengah berusaha mengekspor revolusinya ke berbagai negara, terutama wilayah Arab. Di Libanon, Suriah dan Bahrain, Syiah telah menancapkan ideologinya. Mereka berusaha menguasai Negara-negara terusan Suez dengan maksud agar mempermudah suplai senjata kepada pejuang-pejuang mereka. Mereka telah masuk ke Eritrea yang miskin, dan sedang menuju ke gerbang laut merah yang mengontrol terusan Suez. Dari sini Iran dapat mengancam Yaman dan Arab Saudi dan meneruskan persenjataannya ke Sudan dan Mesir Setidaknya itulah yang dikatakan oleh mantan panglima perang dan Ahli Strategi Mesir, Hussam Sweilem. Masih menurut Hussam Sweilem, bahkan Syiah Iran memiliki departemen tersendiri di kementrian dalam negeri yang menangani program ekspor ideologi Syiah ke luar negeri.

Namun keberanian Syiah menentang hegemoni AS telah menawan sebagian kaum Sunni yang awam. Sungguh seandainya Syiah menjadi mayoritas di negeri ini, maka niscaya nasib kita akan serupa dengan nasib saudara-saudara kita di Iran.

Tak Ada Masjid Sunni Di Iran, Yang Ada Hanya Sinagog Yahudi.

DALAM kekuasaan Iran, tak pernah ada ceritanya, orang Sunni duduk dalam kursi pemerintahan. Baik itu untuk menterinya ataupun sekadar calon presiden belaka. Ini terjadi sejak Revolusi Iran yang mengintegrasikan golongan Sunni ke dalam kaum minoritas.

Dalam konstitusi Iran, sudah disepakai, presiden Iran haruslah seorang penganut Syiah. Syiah, tak pelak, telah membuat kaum Sunni menjadi sangat inferior.

Penghinaan kaum Syiah terhadap jamaah Sunni bisa dilihat jelas pada ritual Syiah setiap pekannya, misalnya saja dalam acara doa bersama yang memang kerap dilaksanakan berbarengan. Di Iran, kaum Sunni mencapai 20% dari populasi penduduk Iran yang berjumlah 70 juta orang.

Sunni Iran mengalami penekanan yang sistematik selama bertahun-tahun. Pemimpin mereka, seperti Ahmed Mufti Zadeh dan Syeikh Ali Dahwary, dipenjarakan kemudian dibunuh. Pemerintah Iran juga menghancurkan masjid-masjid kaum Sunni, dan melarang adanya pendirian masjid Sunni lainnya sekarang ini. Bandingkan dengan Sinagog Yahudi yang banyak bertebaran di seantero Iran. Bahkan, azdan oleh kaum Sunni pun dilarang oleh pemerintah Iran.

Kaum Sunni Iran hidup di pinggiran dan perbatasan. Sementara kaum Syiah, Kristen dan Yahudi menghuni kawasan kota-kota besar di Iran. Asal tahu saja, kaum Sunni Iran sekarang ini, jika melakukan shalat Jumat, harus di kedutaan besar asing.

Yahudi di Iran; Sebuah Fakta Mencengangkan !

LIHATLAH ke Iran. Bagaimana Yahudi di negara yang presidennya selalu gembar-gembor akan menghancurkan, mencaci maki bangsa Yahudi.

Di Iran, Yahudi tersebar di tiga kota besar; Tehran, Hamdan, Isfahan. Dan menurut data resmi Iran, ada sekitar 30.000 orang Yahudi di Iran. Sebuah jumlah yang sangat besar di sebuah negara yang katanya anti-Zionis!

Isfahan, yang terletak di tengah-tengah Iran, dikelilingi oleh kota-kota berbasis Syiah—seakan dengan jelas orang-orang Syiah melindungi mereka.

Padahal, orang-orang Sunni di Iran diburu seperti tikus, dan ulama-ulamanya digantung. Bahkan orang-orang Sunni tidak punya masjid untuk shalat Jumat. Bandingkan dengan sinagog yang bertebaran di bumi Iran.

Orang-orang Yahudi punya hubungan baik dengan pemerintahan Iran. Mereka menganggap bahwa orang-orang Sunni sebagai musuh utama mereka. Bahkan, di parlemen Iran, orang-orang Yahudi mempunyai deputi alias perwakilannya. Kita harus tahu bahwa orang-orang Yahudi di Iran menolak pindah ke tanah jajahan Palestina. Mengapa?

Karena, untuk sebagian Yahudi, Iran adalah tempat suci karena banyak nabi mereka dimakamkan di sini.

Misalnya saja Nabi Daneil. Nabi ini adalah salah satu nabi yang sudah memprediksikan kejadian-kejadian sebelum kiamat. Dan ia dikenal luas di antara Yahudi dan umat Kristen. Selain Nabi Daniel, ada juga Nabi Habqouq, Nabi Sumoil, Qeedar, dan Nabi Hajayy.

Di Iran juga ada makam Bunyamin, saudara Nabi Yusuf. Jadi tidak heran jika Yahudi mengagungkan Iran sebagai tanah suci. Dan mereka menganggap Isfahan sebagai kota yang lebih spesifik lagi. Kota ini merupakan tempat pertama dimana mereka berkumpul pertama kalinya setelah perusakan Yerusalem oleh Novukhodonsur.

Sejarah sudah menyimpan hal ini, dan kemudian setelah 70 tahun penangkapan oleh raja Babylon Nebukadnezzar, mereka berkumpul di Isfahan.

Rabi-rabi di Isfahan mengajar anak-anak Yahudi tentang berbagai kuil Yahudi.

Yang lebih mencengangkan ada sebuah hadist Nabi yang tertera dalam Sahih Muslim, hadist ke 7034:

“Anas Bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah saw berkata: ‘Dajjal akan diikuti 70 ribu Yahudi dari Isfahan mengenakan selendang Persia.” Ala kuli haal, Yahudi-Yahudi di Isfahan, Iran selalu mengenakan selendang.

--. (Hadist Sahih Riwayat imam Muslim, No. 7034)


Muslim Sunni, Kaum Yang Tertindas di Iran.

PENDUDUK Iran terdiri dari banyak etnis dan golongan mulai dari Kristen, Yahudi, Zoroastrian, Baha’is, Sunni, dan Syiah sebagai golongan penguasa. Namun, di antara golongan-golongan tersebut, kaum Sunni lah yang paling banyak ditindas oleh pemerintah Iran, dikarenakan perbedaan masalah aqidah antara Syiah dan Sunni.

Penghinaan Iran Terhadap Kaum Sunni

Dalam kekuasaan Iran, tak pernah ada ceritanya, orang Sunni duduk dalam kursi pemerintahan. Baik itu untuk menterinya ataupun sekadar calon presiden belaka. Ini terjadi sejak Revolusi Iran yang mengintegrasikan golongan Sunni ke dalam kaum minoritas. Dalam konstitusi Iran, sudah disepakai, presiden Iran haruslah seorang penganut Syiah. Syiah, tak pelak, telah membuat kaum Sunni menjadi sangat inferior.

Penghinaan kaum Syiah terhadap jamaah Sunni bisa dilihat jelas pada ritual Syiah setiap pekannya, misalnya saja dalam acara doa bersama yang memang kerap dilaksanakan berbarengan. Di Iran, kaum Sunni mencapai 20% dari populasi penduduk Iran yang berjumlah 70 juta orang.

Sunni Iran mengalami penekanan yang sistematik selama bertahun-tahun. Pemimpin mereka, seperti Ahmed Mufti Zadeh dan Syeikh Ali Dahwary, dipenjarakan kemudian dibunuh. Pemerintah Iran juga menghancurkan masjid-masjid kaum Sunni, dan melarang adanya pendirian masjid Sunni lainnya sekarang ini. Bandingkan dengan Sinagog Yahudi yang banyak bertebaran di seantero Iran. Bahkan, azdan oleh kaum Sunni pun dilarang oleh pemerintah Iran.

Perkembangan Kaum Sunni : Di Dzalimi !

Kaum Sunni Iran hidup di pinggiran dan perbatasan. Sementara kaum Syiah, Kristen dan Yahudi menghuni kawasan kota-kota besar di Iran. Karroubi-sebelum pemilu-berjanji akan merevisi semua konstitusi Iran yang telah bertahun-tahun dilaksanakan, di antaranya adalah dengan melindungi kaum Sunni. Menurut Karoubi, kaum Sunni di Iran tak lebih berharga daripada orang asing di negara itu sendiri. Mousavi-jika terpilih-akan kembali membangun masjid pertama untuk kaum Sunni. Asal tahu saja, kaum Sunni Iran sekarang ini, jika melakukan shalat Jumat, maka harus di kedutaan besar asing !

Kemarahan kaum Sunni Iran terhadap Ahmadinejad dan pemerintahnya tak lepas dari kebijakan Iran sendiri selama ini. Selain itu juga karena perbedaan aqidah yang sangat besar, yaitu kaum Syiah tak mengakui keberadaan sahabat Rasul (kecuali Ali). Kaum Syiah menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib lebih utama daripada seluruh shahabat dan lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin, demikian pula anak cucu sepeninggal beliau. Sesuatu yang oleh Ali bin Abu Thalib sendiri pernah disanggahnya semasa beliau hidup.

Pencetus pertama paham Syi’ah ini adalah seorang Yahudi dari negeri Yaman (Shan’a) yang bernama Abdullah bin Saba’ Al-Himyari, yang menampakkan keislaman di masa kekhalifahan ‘Utsman bin Affan. 

Ulama besar AhluSunnah,Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: 

“Asal Ar-Rafdh ini dari munafiqin dan zanadiqah (orang-orang yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekafiran). Pencetusnya adalah Abdullah bin Saba’ Az-Zindiq. Ia tampakkan sikap ekstrem di dalam memuliakan ‘Ali, dengan suatu slogan bahwa ‘Ali yang berhak menjadi imam (khalifah) dan ia adalah seorang yang ma’shum (terjaga dari segala dosa,).” 

--. (Majmu’ Fatawa, 4/435).

Tak pelak, ajaran Syiah sudah dianggap sebagai ajaran sesat dalam Islam dan ulama-ulama besar internasional pun sudah mengharamkannya. 

Media Iran Bungkam Soal Suriah !

TINDAK-tanduk dan kekejaman orang-orang Syiah di Suriah selama ini justru tidak banyak diketahui oleh dunia. Orang hanya menganggap apa yang terjadi di Suriah sekarang ini murni merupakan konflik gejolak reformasi yang biasa terjadi.

Satu hal yang pasti, berbagai media mainstream tampaknya bungkam terhadap apa yang sedang terjadi di Suriah. Terutama media-media dari Iran.

Sebut saja presstv. Jaringan media yang besar ini—bahkan mempunyai perwakilan di Amerika dan Inggris—sama sekali tidak menampilkan sedikitpun liputan tentang apa yang terjadi di Suriah.

Kondisi ini persis apa yang dilakukan oleh media-media Israel, seperti ynet, haaretz, jerusalempost, ketika Israel membantai Gaza pada tahun 2009.

Yang ada malah media-media Iran santer memberitakan (lagi-lagi!) soal kecaman Ahmadinejad terhadap Barat yang tak pernah ada buktinya selama 10 tahun belakangan ini.
Allahu A'lam.
Diposkan oleh Abu Abdillah Ad-Damiri 
http://addamiri.blogspot.com/2013/11/iran-bukanlah-negara-islam-tapi-negara.html  


Republik Iran: Daulah Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah Internasional

Dewasa ini sekte Syi’ah yang masih eksis di dunia boleh dikata tinggal dua kelompok saja, yaitu Syi’ah Zaidiyah dan Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah.
Syi’ah Zaidiyah berada di Yaman dan jumlah mereka terhitung minoritas dibanding jumlah Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah. Perjuangan politik dan militer Syi’ah Zaidiyah di Yaman dewasa ini diwadahi oleh kelompok pemberontak Hutsi. Pada awalnya mereka menganut Syi’ah Zaidiyah. Namun karena mereka mendapatkan sokongan dana, militer, politik, dan media dari rezim Iran yang menganut Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah; gerakan Hutsi sudah tidak memiliki perbedaan akidah dan politik lagi dengan Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah. Artinya, Syiah Zaidiyah sudah menjadi bagian dan perpanjangan tangan dari Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah.
Mayoritas penganut Syi’ah di dunia hari ini merupakan penganut Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah. Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah memiliki “khilafah” yaitu Republik Syiah Iran (di dunia internasional dikenal dengan nama: Republik Islam Iran). Dengan kekuatan dana, politik, ekonomi, militer, dan media massanya; Republik Syiah Iran mengekspor ajaran Syiah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah ke seluruh dunia. Hari ini mereka memiliki kuku-kuku kekuasaan yang sangat kuat di Irak, Lebanon, Pakistan, India, Bahrain, dan lain-lain. Syiah yang berkembang di Indonesia juga merupakan Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah.
Wallahu a’lam bish-shawab.

Related articles

Revolusi iran Bukan Revolusi Islam
Iran Adalah Negara Islam Titik! ( Kata Orang Buta, Tuli, Kurang Waras Alias Gila Dan Kurang Akal )
Iran Adalah Negara Syiah Dengan Memakai Embel - Embel Islam
Kedutaan Besar Republik Syi’ah Iran Dan Tokoh-Tokoh Syi’ah Sangat Agresif Menyebarkan Faham Sesat Revolusi Syi’ah Iran/Khomaini Di IUN Jakarta/Di NKRI, Ada Apa ?
Revolusi Syiah Khumainiyah Iran, Wilayatul Faqih Syiah Rafidhah Harga Mati Untuk Merevolusi (Baca: Menumbangkan) Seluruh Pemerintah Negeri-Negeri Kaum Muslimin Di Berbagai Penjuru Dunia
Buka Mata Wahai Indonesiaku: Hakekat Pertukaran Budaya Bagi Iran Adalah Meng-Iran-Kan Indonesia ( Masukan Untuk Mendikbud )
Sekilas Tentang Pemikiran Khumaini
Jenderal Mulut Besar Majusyiah Iran: Memerangi Saudi Dan Bahrain Hanya Tinggal Tunggu Waktu. Mendukung Gagasan Untuk “Mengekspor” Revolusi Iran Di Luar Negeri Dan Menekankan Pentingnya “Rekayasa” Revolusi Dan Memperluas Domainnya Di Wilayah Internasional.
Iran: "Pahlawan" dunia Islam atau penjahat kemanusiaan?
Tokoh Oposisi Iran: Keterlibatan ( Syi’ah ) Iran Di Fallujah Tak Lepas Dari Peran AS ! Mantan PM Iraq Sesalkan Keterlibatan Iran Dalam Perang Fallujah Dan Apa Ambisi Iran ?
Jendral Majusyi’ah Iran Laknatullah Menghina Hasan Bin Ali RA : “Jika Dia Memiliki Pasukan Sebesar Pasukan Khemenei Saat Ini Tak Akan Terjadi Kesepakatan Tercela Dengan Muawiyah RA”. Umat Islam Wajib Memerangi Mereka.
Misi Ideologis Iran Di Timur Tengah ( Menyingkap Proyek Syi’ahisasi Timur Tengah Di Tengah Rontoknya Solidaritas Dunia Arab )
Jangankan Taqrib, Tasamuh Saja Mustahil ! Konflik Sunni-Syi’ah Sangat Mudah Diselesaikan Jika Syi’ah Siap Melakukannya Dengan Syarat-Syarat.... ( Untuk Profesor Su’per Sunni Liberal/Syi’ah Lokal Yang Masih Gemar Seminar Taqrib )
Khomainiy = Nasr Hamid Abu Zaid = Nasaruddin Umar, Al-Qur'an Tidak Sempurna ( Belum Tuntas ) !
Hinaan Al-Khomainiy terhadap Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam
Pandangan Imam Khomeini Dalam Kitab Al-Hukumah Al-Islamiah Dan Kasyfu Al-Asrar
Hakekat Imam Khomeini
Syiah dan Kitab-Kitab Perusak Kehormatan Rasulullah
Menguak kesesatan syiah
Sunni-Syiah Dalam Ukhuwah?
Rekayasa Sistematis Khomeini Dalam Menyatukan Sekte Syi'ah Dan Mengelabui Umat Islam
Politik Iran Dan Pengaruh Syiah
http://lamurkha.blogspot.co.id/2015/04/politik-iran-dan-pengaruh-syiah.html
Inilah Kondisi Kaum Sunni di Iran
Penderitaan Sunni Di Iran
Ulama Syiah:Jika Kehilangan Suriah, Kami Tak Bisa Pertahankan Teheran
Dijajah Iran Sejak Tahun 1924, Sesungguhnya Penduduk Ahwaz ( Arabistan ) Berhak Untuk Mengangkat Senjata Sebagaimana Palestina !
Biadabnya Majusyi’ah Iran ! Tuduhan ( Ngarang ) Melakukan “Perseteruan Terhadap Allah” Seringkali Menjadi Alasan Rezim Iran Mengeksekusi Rakyat Ahwaz
Rezim Syiah Iran rebut Wilayah Kaya Minyak dan Buang Limbah ke Wilayah Aswaja (Bukti Kekejaman Syiah !)
Suku Ahwaz, Aswaja Yang Ditindas Rezim Syiah Iran ( Update )
Shalat Ied Berubah Menjadi Demo Anti Penjajah Iran
Tentara Syiah Iran Rampok Dan Bunuh Remaja Ahlusunnah
Serangan Gas Klorin Terencana Diluncurkan Rezim Iran ( Biadab wa Jahanam ) Terhadap Warga Sipil Al-Ahwaz
Nasib Keturunan Arab Di Iran
Presiden Iran Al-Ruhani Membunuh 3 Orang Perhari, Kini Sdh Membunuh 1.900 Orang!
Rezim Syiah Iran Lakukan Pembersihan Etnis Terhadap Suku Aswaja ( Al-Ahwaz )
Penasehat Militer Pemimpin Tertinggi Syiah Iran, Yahya Rahim Safavi,“Kami Tahu Bahwa Mereka (Islam Sunni) Telah Merencanakan Serangan Jangka Panjang Yang Dimulai Dengan Bashar Al Assad Di Suriah, Kemudian Syiah Hizbullah Di Lebanon, Lalu Bergerak Menuju Irak Dan Sasaran Terakhir Adalah Iran. Kekalahan Iran Di Iraq: Arab Akan Mengalahkan Persia ! ( Insya Allah )
Pengadilan Negara Teroris Barbar Syiah Majusi Iran Tetapkan Hukuman Mati Kepada 27 Muslim Sunni Lantaran Aktivitas Pendidikan Agama Dan Al-Qur’an Yang Mereka Selenggarakan
Negara Teroris Syi’ah Iran : Anak Sunni Umur 17 Tahun (Setelah Ditahan 4 Tahun ) Dihukum Mati Meski Tak Bersalah. Disiksa Kehilangan Limpanya. Ibunya Mau Menggantikan Hukuman Matinya. Kekejamannya Melebihi Zionis Yahudi ! Syuhada, Insya Allah
Iran: "Pahlawan" dunia Islam atau penjahat kemanusiaan?
Sunni Iran Bisa Repotkan Syiah dan Kurangi Pengaruhnya di Timur Tengah