Iran
Adalah Negara Islam Titik! ( Kata Orang Buta, Tuli, Kurang Waras Alias Gila Dan
Kurang Akal )
Revolusi Syiah Khumainiyah Iran, Wilayatul Faqih Syiah
Rafidhah Harga Mati Untuk Merevolusi (Baca: Menumbangkan) Seluruh Pemerintah
Negeri-Negeri Kaum Muslimin Di Berbagai Penjuru Dunia
Iran Adalah Negara Syiah Dengan Memakai Embel - Embel
Islam
http://lamurkha.blogspot.co.id/2016/05/iran-adalah-negara-syiah-dengan-memakai_10.html
Iran Negara syi'ah !
Bukan negara islam ! Sebuah fakta yang tak terbantahkan !
=============================
Yaa Ayyuhal Muslimun
....'
Wahai Umat Islam Di
Seluruh Tanah Air - Indonesia ....'
SESUNGGUHNYA BENAR, jika
kita mendengar kata ‘Iran’, pikiran kita akan menuju Timur Tengah dan
membayangkan orang-orang Arab. Timur Tengah dan bangsa Arab identik dengan
Islam, tapi tidak di Iran. Memang, di Iran juga ada orang Islam yang beraliraan
Sunni, selain orang Syiah (tentu saja, dan celakanya, dunia dibikin sama dalam
eksekusi imej itu bahwa Syiah merupakan bagian atau salah satu aliran dalam
Islam), orang Yahudi, dan orang Kristen. Namun orang Islam di Iran sangatlah
minoritas dan tertindas.
Sejak bergulirnya
revolusi Iran dibawah kepemimpinan Imam Khomeini, Iran berubah menjadi sebuah
negara digdaya di kawasan Arab. Kekuatan militer mereka berkembang pesat.
Mereka kerap melayangkan kritik tajam terhadap kebijakan Barat.
Sikap permusuhan pun
dipertunjukkan oleh Iran kepada Israel, seolah betapa bencinya orang Iran
kepada Israel.
Sepak terjang Iran banyak
menarik simpati kaum muslimin dunia. Pasca runtuhnya kekhilafahan Turki
Utsmani, kaum muslimin memang kehilangan pelindungnya. Dan kini Iran muncul
menentang kezhaliman dunia Barat (kafir) terhadap dunia Islam ditengah kebisuan
dan ketidakberdayaan para pemimpin-pemimpin negeri Arab. Hmmm.. Apakah Iran
akan menjadi bagian dari seri sejarah keperkasaan Islam?
Secara kasat mata memang
seperti itulah adanya. Namun sejarah telah berkata lain tentang Iran yang
berakidahkan Syiah Ghulat (Rafidhah). Lihatlah bagaimana Syiah mempunyai andil
atas terbunuhnya sahabat Rasulullah shalallohu alaihi wa sallam yang mulia, Ali
bin Abi Thalib. Begitu juga pengkhianatan mereka atas Husein rodhiallohu ‘anhu.
Dan tak akan hilang dari catatan sejarah bagaimana Syiah berkonspirasi dengan
pasukan Tar-Tar untuk mengkudeta kepemimpinan Harun Ar-Rasyid. Sejarah justru
bertutur bahwa Syiah adalah musuh besar bagi kaum muslim sunni.
Iran masa kini
Lalu bagaimana dengan
Syiah Iran saat ini ? Tindak-tanduknya memang terlihat pro terhadap Islam, tapi
wajib diketahui bahwa orang-orang Syiah adalah orang-orang yang pendusta. Saat
ini mereka berkata A, sedetik kemudian mereka berpaling akan berubah menjadi B.
Hal ini karena mereka memasukkan dusta sebagai bagian dari akidah (taqiyah).
(Al-kafi: 2/219)
Banyak fakta telah
terungkap bahwa pada kenyataannya permusuhan Iran justru tertuju kepada Islam
itu sendiri. Lihatlah di Ibukota Iran, Teheran. Silahkan Anda hitung berapa
banyak Masjid-Masjid Sunni jika dibandingkan dengan Sinagog (tempat peribadatan
orang-orang Yahudi) ?! Tidak ada satupun Masjid sunni berdiri disana, justru
Sinagog bertebaran hingga lebih dari 45 buah! Padahal populasi muslim sunni di
Iran adalah terbesar kedua setelah Syiah. Itu hanya secuil bukti ketimpangan
amal perkataan dengan fakta lapangan.
Mungkin banyak juga yang
belum tahu kalau Imam Khomeini memimpin revolusi dari tempat pengasingannya di
Prancis. Tapi pasti kaum muslimin tahu kalau Prancis dan AS adalah sekutu
intim. Tentu ada permainan diantara mereka bertiga; Khomeini, Prancis dan AS
(dalam hal ini CIA). Pun pada masa kekuasaannnya Khomeni, Iran telah bermesraan
dengan AS dan Israel. Kita bisa ketahui hal ini dalam kasus skandal “Iran
kontra”.
Dan mungkin tidak banyak
orang tahu kalau yang memuluskan jalan Amerika untuk menyerang Irak yang
mayoritas Sunni adalah Syiah Iran. Syiah Iran mengizinkan kapal induk Amerika
memasuki wilayah perairan Teluk Persia Iran dan menjadikannya sebagai basis
militer angkatan laut dan udara Amerika. Mereka juga memberikan bantuan berupa
pemberian informasi intelijen ke AS. Seandainya memang Iran pro terhadap kaum
muslimin tentunya hal itu tidak akan terjadi.
Adalah kenyataan yang tak
dapat dipungkiri lagi bahwa Syiah memiliki kebencian yang mendalam kepada
Sunni. Kita bisa dapati hal tersebut pada kitab-kitab rujukannya. Jika kita mau
sedikit saja berusaha mencari informasi tentang hal ini, maka itu sudah cukup
bagi kita untuk dapat menemukan sekian banyak bukti kekejaman Syiah terhadap
sunni. Mereka tega membantai 500 orang sunni yang berada dipenjara dengan cara
merubuhkan penjara tersebut. Mereka tega membantai orang sunni hanya lantaran
memiliki nama para sahabat yang mulia; Abu Bakar, Umar, dan Utsman . Mereka
tega menggantung para ulama Sunni dengan tuduhan-tuduhan yang tak berbukti.
Apakah seperti ini kelakuan pelindung umat? Tidak, mereka hanya melindungi diri
mereka sendiri sebagai Syiah bukan sebagai bagian kaum muslimin sebagaimana
yang kerap mereka gembar-gemborkan di hadapan publik.
Tebar pesona revolusi
Syi'ah ala Khomeini - 1979.
Kini Iran tengah berusaha
mengekspor revolusinya ke berbagai negara, terutama wilayah Arab. Di Libanon,
Suriah dan Bahrain, Syiah telah menancapkan ideologinya. Mereka berusaha
menguasai Negara-negara terusan Suez dengan maksud agar mempermudah suplai
senjata kepada pejuang-pejuang mereka. Mereka telah masuk ke Eritrea yang
miskin, dan sedang menuju ke gerbang laut merah yang mengontrol terusan Suez.
Dari sini Iran dapat mengancam Yaman dan Arab Saudi dan meneruskan
persenjataannya ke Sudan dan Mesir Setidaknya itulah yang dikatakan oleh mantan
panglima perang dan Ahli Strategi Mesir, Hussam Sweilem. Masih menurut Hussam
Sweilem, bahkan Syiah Iran memiliki departemen tersendiri di kementrian dalam
negeri yang menangani program ekspor ideologi Syiah ke luar negeri.
Namun keberanian Syiah
menentang hegemoni AS telah menawan sebagian kaum Sunni yang awam. Sungguh
seandainya Syiah menjadi mayoritas di negeri ini, maka niscaya nasib kita akan
serupa dengan nasib saudara-saudara kita di Iran.
Tak Ada Masjid Sunni Di
Iran, Yang Ada Hanya Sinagog Yahudi.
DALAM kekuasaan Iran, tak
pernah ada ceritanya, orang Sunni duduk dalam kursi pemerintahan. Baik itu
untuk menterinya ataupun sekadar calon presiden belaka. Ini terjadi sejak
Revolusi Iran yang mengintegrasikan golongan Sunni ke dalam kaum minoritas.
Dalam konstitusi Iran,
sudah disepakai, presiden Iran haruslah seorang penganut Syiah. Syiah, tak
pelak, telah membuat kaum Sunni menjadi sangat inferior.
Penghinaan kaum Syiah
terhadap jamaah Sunni bisa dilihat jelas pada ritual Syiah setiap pekannya,
misalnya saja dalam acara doa bersama yang memang kerap dilaksanakan
berbarengan. Di Iran, kaum Sunni mencapai 20% dari populasi penduduk Iran yang
berjumlah 70 juta orang.
Sunni Iran mengalami
penekanan yang sistematik selama bertahun-tahun. Pemimpin mereka, seperti Ahmed
Mufti Zadeh dan Syeikh Ali Dahwary, dipenjarakan kemudian dibunuh. Pemerintah
Iran juga menghancurkan masjid-masjid kaum Sunni, dan melarang adanya pendirian
masjid Sunni lainnya sekarang ini. Bandingkan dengan Sinagog Yahudi yang banyak
bertebaran di seantero Iran. Bahkan, azdan oleh kaum Sunni pun dilarang oleh
pemerintah Iran.
Kaum Sunni Iran hidup di
pinggiran dan perbatasan. Sementara kaum Syiah, Kristen dan Yahudi menghuni
kawasan kota-kota besar di Iran. Asal tahu saja, kaum Sunni Iran sekarang ini,
jika melakukan shalat Jumat, harus di kedutaan besar asing.
Yahudi di Iran; Sebuah
Fakta Mencengangkan !
LIHATLAH ke Iran.
Bagaimana Yahudi di negara yang presidennya selalu gembar-gembor akan
menghancurkan, mencaci maki bangsa Yahudi.
Di Iran, Yahudi tersebar
di tiga kota besar; Tehran, Hamdan, Isfahan. Dan menurut data resmi Iran, ada
sekitar 30.000 orang Yahudi di Iran. Sebuah jumlah yang sangat besar di sebuah
negara yang katanya anti-Zionis!
Isfahan, yang terletak di
tengah-tengah Iran, dikelilingi oleh kota-kota berbasis Syiah—seakan dengan
jelas orang-orang Syiah melindungi mereka.
Padahal, orang-orang
Sunni di Iran diburu seperti tikus, dan ulama-ulamanya digantung. Bahkan
orang-orang Sunni tidak punya masjid untuk shalat Jumat. Bandingkan dengan
sinagog yang bertebaran di bumi Iran.
Orang-orang Yahudi punya
hubungan baik dengan pemerintahan Iran. Mereka menganggap bahwa orang-orang
Sunni sebagai musuh utama mereka. Bahkan, di parlemen Iran, orang-orang Yahudi
mempunyai deputi alias perwakilannya. Kita harus tahu bahwa orang-orang Yahudi
di Iran menolak pindah ke tanah jajahan Palestina. Mengapa?
Karena, untuk sebagian Yahudi,
Iran adalah tempat suci karena banyak nabi mereka dimakamkan di sini.
Misalnya saja Nabi
Daneil. Nabi ini adalah salah satu nabi yang sudah memprediksikan
kejadian-kejadian sebelum kiamat. Dan ia dikenal luas di antara Yahudi dan umat
Kristen. Selain Nabi Daniel, ada juga Nabi Habqouq, Nabi Sumoil, Qeedar, dan
Nabi Hajayy.
Di Iran juga ada makam
Bunyamin, saudara Nabi Yusuf. Jadi tidak heran jika Yahudi mengagungkan Iran
sebagai tanah suci. Dan mereka menganggap Isfahan sebagai kota yang lebih spesifik
lagi. Kota ini merupakan tempat pertama dimana mereka berkumpul pertama kalinya
setelah perusakan Yerusalem oleh Novukhodonsur.
Sejarah sudah menyimpan
hal ini, dan kemudian setelah 70 tahun penangkapan oleh raja Babylon
Nebukadnezzar, mereka berkumpul di Isfahan.
Rabi-rabi di Isfahan
mengajar anak-anak Yahudi tentang berbagai kuil Yahudi.
Yang lebih mencengangkan
ada sebuah hadist Nabi yang tertera dalam Sahih Muslim, hadist ke 7034:
“Anas Bin Malik
mengatakan bahwa Rasulullah saw berkata: ‘Dajjal akan diikuti 70 ribu Yahudi
dari Isfahan mengenakan selendang Persia.” Ala kuli haal, Yahudi-Yahudi di
Isfahan, Iran selalu mengenakan selendang.
--. (Hadist Sahih Riwayat
imam Muslim, No. 7034)
Muslim Sunni, Kaum Yang
Tertindas di Iran.
PENDUDUK Iran terdiri
dari banyak etnis dan golongan mulai dari Kristen, Yahudi, Zoroastrian,
Baha’is, Sunni, dan Syiah sebagai golongan penguasa. Namun, di antara
golongan-golongan tersebut, kaum Sunni lah yang paling banyak ditindas oleh
pemerintah Iran, dikarenakan perbedaan masalah aqidah antara Syiah dan Sunni.
Penghinaan Iran Terhadap
Kaum Sunni
Dalam kekuasaan Iran, tak
pernah ada ceritanya, orang Sunni duduk dalam kursi pemerintahan. Baik itu
untuk menterinya ataupun sekadar calon presiden belaka. Ini terjadi sejak
Revolusi Iran yang mengintegrasikan golongan Sunni ke dalam kaum minoritas.
Dalam konstitusi Iran, sudah disepakai, presiden Iran haruslah seorang penganut
Syiah. Syiah, tak pelak, telah membuat kaum Sunni menjadi sangat inferior.
Penghinaan kaum Syiah
terhadap jamaah Sunni bisa dilihat jelas pada ritual Syiah setiap pekannya,
misalnya saja dalam acara doa bersama yang memang kerap dilaksanakan
berbarengan. Di Iran, kaum Sunni mencapai 20% dari populasi penduduk Iran yang
berjumlah 70 juta orang.
Sunni Iran mengalami
penekanan yang sistematik selama bertahun-tahun. Pemimpin mereka, seperti Ahmed
Mufti Zadeh dan Syeikh Ali Dahwary, dipenjarakan kemudian dibunuh. Pemerintah
Iran juga menghancurkan masjid-masjid kaum Sunni, dan melarang adanya pendirian
masjid Sunni lainnya sekarang ini. Bandingkan dengan Sinagog Yahudi yang banyak
bertebaran di seantero Iran. Bahkan, azdan oleh kaum Sunni pun dilarang oleh
pemerintah Iran.
Perkembangan Kaum Sunni :
Di Dzalimi !
Kaum Sunni Iran hidup di
pinggiran dan perbatasan. Sementara kaum Syiah, Kristen dan Yahudi menghuni
kawasan kota-kota besar di Iran. Karroubi-sebelum pemilu-berjanji akan merevisi
semua konstitusi Iran yang telah bertahun-tahun dilaksanakan, di antaranya adalah
dengan melindungi kaum Sunni. Menurut Karoubi, kaum Sunni di Iran tak lebih
berharga daripada orang asing di negara itu sendiri. Mousavi-jika terpilih-akan
kembali membangun masjid pertama untuk kaum Sunni. Asal tahu saja, kaum Sunni
Iran sekarang ini, jika melakukan shalat Jumat, maka harus di kedutaan besar
asing !
Kemarahan kaum Sunni Iran
terhadap Ahmadinejad dan pemerintahnya tak lepas dari kebijakan Iran sendiri
selama ini. Selain itu juga karena perbedaan aqidah yang sangat besar, yaitu
kaum Syiah tak mengakui keberadaan sahabat Rasul (kecuali Ali). Kaum Syiah
menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib lebih utama daripada seluruh shahabat dan
lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin, demikian pula
anak cucu sepeninggal beliau. Sesuatu yang oleh Ali bin Abu Thalib sendiri
pernah disanggahnya semasa beliau hidup.
Pencetus pertama paham
Syi’ah ini adalah seorang Yahudi dari negeri Yaman (Shan’a) yang bernama
Abdullah bin Saba’ Al-Himyari, yang menampakkan keislaman di masa kekhalifahan
‘Utsman bin Affan.
Ulama besar
AhluSunnah,Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata:
“Asal Ar-Rafdh ini dari
munafiqin dan zanadiqah (orang-orang yang menampakkan keislaman dan
menyembunyikan kekafiran). Pencetusnya adalah Abdullah bin Saba’ Az-Zindiq. Ia
tampakkan sikap ekstrem di dalam memuliakan ‘Ali, dengan suatu slogan bahwa
‘Ali yang berhak menjadi imam (khalifah) dan ia adalah seorang yang ma’shum
(terjaga dari segala dosa,).”
--. (Majmu’ Fatawa,
4/435).
Tak pelak, ajaran Syiah
sudah dianggap sebagai ajaran sesat dalam Islam dan ulama-ulama besar
internasional pun sudah mengharamkannya.
Media Iran Bungkam Soal
Suriah !
TINDAK-tanduk dan
kekejaman orang-orang Syiah di Suriah selama ini justru tidak banyak diketahui
oleh dunia. Orang hanya menganggap apa yang terjadi di Suriah sekarang ini
murni merupakan konflik gejolak reformasi yang biasa terjadi.
Satu hal yang pasti,
berbagai media mainstream tampaknya bungkam terhadap apa yang sedang terjadi di
Suriah. Terutama media-media dari Iran.
Sebut saja presstv.
Jaringan media yang besar ini—bahkan mempunyai perwakilan di Amerika dan
Inggris—sama sekali tidak menampilkan sedikitpun liputan tentang apa yang
terjadi di Suriah.
Kondisi ini persis apa
yang dilakukan oleh media-media Israel, seperti ynet, haaretz, jerusalempost,
ketika Israel membantai Gaza pada tahun 2009.
Yang ada malah
media-media Iran santer memberitakan (lagi-lagi!) soal kecaman Ahmadinejad
terhadap Barat yang tak pernah ada buktinya selama 10 tahun belakangan ini.
Allahu A'lam.
Diposkan oleh Abu Abdillah
Ad-Damiri
http://addamiri.blogspot.com/2013/11/iran-bukanlah-negara-islam-tapi-negara.html
Related articles
Republik Iran: Daulah Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah
Internasional
By: OmarOn: September 25, 2016
Dewasa ini sekte Syi’ah yang masih eksis
di dunia boleh dikata tinggal dua kelompok saja, yaitu Syi’ah Zaidiyah dan
Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah.
Syi’ah Zaidiyah berada di Yaman dan
jumlah mereka terhitung minoritas dibanding jumlah Syi’ah Imamiyah Itsna
‘Asyariyah. Perjuangan politik dan militer Syi’ah Zaidiyah di Yaman dewasa ini
diwadahi oleh kelompok pemberontak Hutsi. Pada awalnya mereka menganut Syi’ah
Zaidiyah. Namun karena mereka mendapatkan sokongan dana, militer, politik, dan
media dari rezim Iran yang menganut Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah; gerakan
Hutsi sudah tidak memiliki perbedaan akidah dan politik lagi dengan Syi’ah
Imamiyah Itsna ‘Asyariyah. Artinya, Syiah Zaidiyah sudah menjadi bagian dan
perpanjangan tangan dari Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah.
Mayoritas penganut Syi’ah di dunia hari
ini merupakan penganut Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah. Syi’ah Imamiyah Itsna
‘Asyariyah memiliki “khilafah” yaitu Republik Syiah Iran (di dunia
internasional dikenal dengan nama: Republik Islam Iran). Dengan kekuatan dana,
politik, ekonomi, militer, dan media massanya; Republik Syiah Iran mengekspor
ajaran Syiah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah ke seluruh dunia. Hari ini mereka
memiliki kuku-kuku kekuasaan yang sangat kuat di Irak, Lebanon, Pakistan,
India, Bahrain, dan lain-lain. Syiah yang berkembang di Indonesia juga
merupakan Syi’ah Imamiyah Itsna ‘Asyariyah.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Related articles
Revolusi iran Bukan Revolusi Islam
Iran
Adalah Negara Islam Titik! ( Kata Orang Buta, Tuli, Kurang Waras Alias Gila Dan
Kurang Akal )
Iran
Adalah Negara Syiah Dengan Memakai Embel - Embel Islam
Kedutaan Besar Republik Syi’ah Iran Dan Tokoh-Tokoh
Syi’ah Sangat Agresif Menyebarkan Faham Sesat Revolusi Syi’ah Iran/Khomaini Di
IUN Jakarta/Di NKRI, Ada Apa ?
Revolusi Syiah Khumainiyah Iran, Wilayatul Faqih Syiah
Rafidhah Harga Mati Untuk Merevolusi (Baca: Menumbangkan) Seluruh Pemerintah
Negeri-Negeri Kaum Muslimin Di Berbagai Penjuru Dunia
Buka Mata Wahai Indonesiaku: Hakekat Pertukaran Budaya
Bagi Iran Adalah Meng-Iran-Kan Indonesia ( Masukan Untuk Mendikbud )
Sekilas Tentang Pemikiran Khumaini
Jenderal
Mulut Besar Majusyiah Iran: Memerangi Saudi Dan Bahrain Hanya Tinggal Tunggu
Waktu. Mendukung Gagasan Untuk “Mengekspor” Revolusi Iran Di Luar Negeri Dan
Menekankan Pentingnya “Rekayasa” Revolusi Dan Memperluas Domainnya Di Wilayah
Internasional.
Iran:
"Pahlawan" dunia Islam atau penjahat kemanusiaan?
Tokoh
Oposisi Iran: Keterlibatan ( Syi’ah ) Iran Di Fallujah Tak Lepas Dari Peran AS
! Mantan PM Iraq Sesalkan Keterlibatan Iran Dalam Perang Fallujah Dan Apa
Ambisi Iran ?
Jendral
Majusyi’ah Iran Laknatullah Menghina Hasan Bin Ali RA : “Jika Dia Memiliki
Pasukan Sebesar Pasukan Khemenei Saat Ini Tak Akan Terjadi Kesepakatan Tercela
Dengan Muawiyah RA”. Umat Islam Wajib Memerangi Mereka.
Misi
Ideologis Iran Di Timur Tengah ( Menyingkap Proyek Syi’ahisasi Timur Tengah Di
Tengah Rontoknya Solidaritas Dunia Arab )
Jangankan Taqrib, Tasamuh Saja Mustahil ! Konflik Sunni-Syi’ah
Sangat Mudah Diselesaikan Jika Syi’ah Siap Melakukannya Dengan
Syarat-Syarat.... ( Untuk Profesor Su’per Sunni Liberal/Syi’ah Lokal Yang Masih
Gemar Seminar Taqrib )
Khomainiy = Nasr Hamid Abu Zaid = Nasaruddin Umar, Al-Qur'an
Tidak Sempurna ( Belum Tuntas ) !
Hinaan Al-Khomainiy terhadap Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa
sallam
Pandangan Imam Khomeini Dalam Kitab Al-Hukumah Al-Islamiah Dan
Kasyfu Al-Asrar
Hakekat Imam Khomeini
Syiah dan Kitab-Kitab Perusak Kehormatan Rasulullah
Menguak kesesatan syiah
Sunni-Syiah Dalam Ukhuwah?
Rekayasa Sistematis Khomeini Dalam Menyatukan Sekte Syi'ah Dan
Mengelabui Umat Islam
Politik Iran Dan Pengaruh Syiah
Inilah Kondisi Kaum Sunni di
Iran
Penderitaan Sunni Di Iran
Ulama
Syiah:Jika Kehilangan Suriah, Kami Tak Bisa Pertahankan Teheran
Dijajah Iran Sejak Tahun
1924, Sesungguhnya Penduduk Ahwaz ( Arabistan ) Berhak Untuk Mengangkat Senjata
Sebagaimana Palestina !
Biadabnya
Majusyi’ah Iran ! Tuduhan ( Ngarang ) Melakukan “Perseteruan Terhadap Allah”
Seringkali Menjadi Alasan Rezim Iran Mengeksekusi Rakyat Ahwaz
Rezim Syiah Iran rebut
Wilayah Kaya Minyak dan Buang Limbah ke Wilayah Aswaja (Bukti Kekejaman Syiah
!)
Suku Ahwaz, Aswaja Yang
Ditindas Rezim Syiah Iran ( Update )
Shalat Ied Berubah
Menjadi Demo Anti Penjajah Iran
Tentara Syiah Iran Rampok
Dan Bunuh Remaja Ahlusunnah
Serangan Gas Klorin
Terencana Diluncurkan Rezim Iran ( Biadab wa Jahanam ) Terhadap Warga Sipil
Al-Ahwaz
Nasib Keturunan Arab Di Iran
Presiden Iran Al-Ruhani
Membunuh 3 Orang Perhari, Kini Sdh Membunuh 1.900 Orang!
Rezim Syiah Iran Lakukan
Pembersihan Etnis Terhadap Suku Aswaja ( Al-Ahwaz )
Penasehat Militer Pemimpin
Tertinggi Syiah Iran, Yahya Rahim Safavi,“Kami Tahu Bahwa Mereka (Islam Sunni)
Telah Merencanakan Serangan Jangka Panjang Yang Dimulai Dengan Bashar Al Assad
Di Suriah, Kemudian Syiah Hizbullah Di Lebanon, Lalu Bergerak Menuju Irak Dan
Sasaran Terakhir Adalah Iran. Kekalahan Iran Di Iraq: Arab Akan Mengalahkan
Persia ! ( Insya Allah )
Pengadilan Negara Teroris
Barbar Syiah Majusi Iran Tetapkan Hukuman Mati Kepada 27 Muslim Sunni Lantaran
Aktivitas Pendidikan Agama Dan Al-Qur’an Yang Mereka Selenggarakan
Negara
Teroris Syi’ah Iran : Anak Sunni Umur 17 Tahun (Setelah Ditahan 4 Tahun )
Dihukum Mati Meski Tak Bersalah. Disiksa Kehilangan Limpanya. Ibunya Mau
Menggantikan Hukuman Matinya. Kekejamannya Melebihi Zionis Yahudi ! Syuhada,
Insya Allah
Iran: "Pahlawan"
dunia Islam atau penjahat kemanusiaan?
Sunni Iran Bisa Repotkan
Syiah dan Kurangi Pengaruhnya di Timur Tengah