Pakar
aliran sesat, Ustadz Farid Ahmad Okbah menyampaikan pandangannya mengenai kerja
sama Iran dan Indonesia. Menurutnya ini adalah celah dimana mereka bisa terus
mengekspor faham dan wacana untuk mengudeta Indonesia. Namun pemerintah
tidak menyadari hal ini. Di sisi lain, beliau bersyukur atas banyaknya gerakan
menolak ajaran sesat ini.
“Alhamdulillah di Indonesia banyak gerakan
menolak Syiah, harusnya ini di sambut oleh pemerintah Indonesia untuk
kemudian membatasi hubungannya dengan Iran karena memang Iran ini negara yang
penuh dengan makar,” jelasnya kepada gemaislam di Hotel Grand Alia Cikini,
Jakarta Pusat pada Selasa (2/6/2015).
Beliau melanjutkan “Awalnya secara
politik dan ekonomi tapi ujung ujungnya adalah untuk ekspor revolusi
Iran,”
Menurutnya salah satu misi yang harus
diemban para aktivis dan pejuang islam saat ini adalah memberikan kesadaran
kepada umat dan pemerintahan akan bahaya syiah. Umat Islam di Indonesia
sebenarnya sudah dapat merasakan bahaya syiah secara agama dan politik. Hal ini
bisa dilihat dari konflik antara sunni dan syiah yang terjadi di berbagai
tempat di Indonesia sebanyak 20 kali.
Secara gamblang beliau menjelaskan.
Andaikan ini terus dibiarkan, maka konflik seperti yang terjadi di Timur
Tengah akan terjadi di Indonesia. Bagi syiah revolusi adalah keniscayaan yang
harus dilakukan.
“Di luar pun sudah terbukti sudah ada empat
negara sunni yang kemudian jatuh ke tangan Syiah. Apakah itu Irak, Suria,
Libanon maupun Yaman. Kalau kemudian pemerintah tidak menyadari
keadaan yang seperti ini maka itu bisa terjadi peristiwa yang
sama di Indonesia. Mangkanya kita segera mengingatkan kepada negara
Indonesia,” Ustadz Farid mengharapkan.
KH. Athian Ali Nilai
Penyerangan Az Zikro & Daarut Tauhid adalah Warning Bagi Umat Islam dari
Syiah
Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) KH. Athian Ali M. Dai,
MA mengatakan bahwa peristiwa penyerangan kompleks Az Zikro pimpinan Ustadz
Arifin Ilham dan “insiden” pembakaran lantai dasar Masjid Daarut Tauhid
merupakan satu warning bagi umat Islam.
“Ini satu bentuk warning bagi umat Islam yang selama ini mereka
mengira bahwa apa yang kita sampaikan tentang ancaman syiah terhadap umat
Islam ini, yang selama ini mereka mengira itu (ancaman –red) tidak mungkin,
banyak yang mulai menyadari,” katanya kepada voa-islam.com yang
menemui dikediamannya, di Bandung, pada Rabu (27/05).
KH. Atian Ali kemudian menyampaikan bahwa ajaran Syiah ini lahir
karena dibidani oleh politik sehingga mereka ada karena memperjuangkan
kepentingan politik.
“Jadi tidak ada istilah dari mereka kecuali berjuang untuk itu
(kepentingan politik),” ujarnya memaparkan awal mula lahirnya paham Syiah.
...salah satu rukun Islam mereka adalah wilayah, karena mereka
tidak mengenal batas teritorial sehingga semua syiah yang ada di negara mana
pun harus tunduk pada Imam yang sekarang ini adalah Khoemaini
Oleh karena itu, menurut KH. Athian Ali kita bisa lihat syiah di mana-mana
itu akan berjuang untuk memenangkan kekuasaan untuk berkuasa.
“Karena rukun iman mereka (syiah) adalah imamah, bahkan rukun iman
mereka satu-satunya adalah imamah ini,” tutur KH. Athian Ali yang sudah
mengamati aliran sesat ini selama lebih dari 28 tahun.
Setelah itu, kata KH. Athian Ali salah satu rukun Islam mereka
adalah wilayah, karena mereka tidak mengenal batas teritorial sehingga semua
syiah yang ada di negara mana pun harus tunduk pada Imam yang sekarang ini
adalah Khoemaini.
“Maka adalah menjadi kewajiban bagi mereka untuk berjuang untuk
bisa di daerah masing-masing untuk bisa menguasai negara-negara yang (di situ
ada syiah), karena itu kita lihat kapan saja merasa kuat sedikit sudah akan
revolusi,” pungkasnya.
Hindari Revolusi Syiah dan Komunis, Kerja Sama Indonesia dengan
China dan Iran Harus Dibendung
Ustadz
Farid Ahmad Okbah menyampaikan pandangannya mengenai kerja sama Iran dan
Indonesia. Menurutnya ini adalah celah dimana mereka bisa terus mengekspor
faham dan wacana untuk mengudeta Indonesia. Namun pemerintah tidak
menyadari hal ini.
Selain itu Pakar aliran sesat ini menghimbau
agar pemerintah berhati hati atas tawaran kerja sama dari Iran dan China.
Pasalnya selain misi diplomasi mereka pun memiliki misi penyebaran faham dan
wacana revolusi. Hal ini dikarenakan kedua negara ini memiliki maksud dan pola
politik yang sama.
“Pola syiah dan PKI -kalau di Indonesia itu
PKI- itu sama, ketika sedikit mereka berbaik-baik, ketika banyak
mereka mengeksekusi. Itu Karena polanya sama,”
Beliau juga menyebutkan bahwa China dan Iran
sekarang sedang dekat dan kompak. Hal ini bisa dilihat dari peran negara
komunis terhadap revolusi yang dilaksanakan Iran. Ketika Iran berniat
merevolusi maka disana ada china sebagai negara komunis yang mendukungnya.
“Mangkanya kerja sama iran dengan china Nampak sekali di suria , keduanya
bekerja sama untuk mem-back_upbashar ashad,”
jelasnya.
Beliau menutup dengan sebuah gambaran. Ketika
Indonesia tidak membatasi hubungannya dengan china maka PKI gaya baru akan
menyebar. ketika tidak membatasi hubungan dengan Iran maka Syiah akan menyebar.
Karenanya, keduanya harus dibendung. Merupakan upaya kita secara bersama
untuk menyadarkan pemerintah agar membendung kedua saluran ini.
Artikel terkait yang perlu diketahui
Waspadalah,… Misi
Rahasia Orang-orang syiah…