Sebagaimana yang sudah umum diketahui, bahwa Ahlus Sunnah adalah
kaum minoritas di Iran yang sering mendapatkan sikap-sikap diskriminatif dari
rezim Syi’ah yang berkuasa disana. Beberapa milisi-milisi Jihadis Ahlus Sunnah
pun bermunculan, diantaranya Harakat Ansar Iran, yang memiliki visi dan misi
menggelorakan perlawanan Ahlus Sunnah atas kekejaman pemerintah Iran pada
mereka. Para mujahid ini juga ditangkapai, diburu, dan dibunuh oleh aparat
Syi’ah Iran.
“Wahai Ahlus Sunnah di Iran, kalian
memiliki tanggung jawab sejarah yang besar. Kalian adalah putra dari agama yang
haq dan setiap orang dari kalian mewakili umat Islam. Sesungguhnya tanah Iran
adalah tanah milik Ahlus Sunnah yang kini tengah dijajah dan diduduki oleh
Syi’ah. Maka bersiaplah kalian untuk membebaskannya, dimana itu adalah
kewajiban bagi setiap Muslim untuk mempelajari Dien dan mendakwahkannya, lalu
menegakkan jihad dan bersabar di atasnya, “ ujar pimpinan Anshar al
Islam.
Perlu diketahui, dulu di Iran, ada
dua tokoh ulama’ Ahlus Sunnah yang berjasa dalam menggulingkan rezim antek
Barat Syah Pahlevi di Iran. Mereka adalah Syaikh Ahmed Mufti Zadeh dan Syaikh
Ali Dahwary. Jasa keduanya itu dibalas oleh Imam Besar Syi’ah Ayatullah
Khomeini dengan dipenjara dan dibunuh. Janji-janji Khomeini untuk mendirikan
negara Islam di Iran pun diingkari, dan kini berdirilah negara Republik Syi’ah
Iran.
Untuk meyakinkan Ahlus Sunnah Iran
melawan kedzaliman rezim Syiah, pimpinan Jma’ah Anshar al Islam menegaskan,
bahwa Pemerintah Iran pada hari ini tidaklah mewakili umat Islam.
“Sesungguhnya negara Iran pada hari
ini tidaklah mewakili Islam, dan hubungannya terhadap Ahlus Sunnah hanyalah
perseteruan ideologis global. Syi’ah melakukan berbagai cara untuk bertahan
hidup dengan menggunakan kekuatan destruktif pada lawan-lawannya guna
memaksakan hegemoni dirinya. Ia berupaya membuat pengaruh guna merampas
kepemimpinan yang telah Allah berikan pada Ahlus Sunnah. Mereka ingin
memonopoli kekayaan umat, dan tidak menginginkan adanya tempat bagi ummat Islam
untuk berpolitik.”
Lebih lanjut, dikatakan juga bahwa
Syi’ah adalah ideologi penghancur Islam…
“Agama Syi’ah adalah buatan manusia,
dan merupakan ideologi destruktif yang mengubah sejarah Islam menuju
kehancuran. Syi’ah pada hari ini adalah sekte Saba’iyyah , yang merupakan
kelompok menyesatkan, mereka berupaya menjerumuskan ummat yang masih awam,
sementara para pemimpin-pemimpinnya duduk di atas kekuasaan mengkorupsi harta
umat. Syi’ah juga berupaya memberangus lawan-lawannya, ia menghapuskan ajaran
Islam dan mengubah kandungan-kandungannya….,” demikian apa yang tertulis dalam
surat berjudul Dari Pimpinan Jama’ah Anshar al Islam Pada Ahlus Sunnah di Iran.
Sebagai catatan, Jama’ah Anshar al
Islam adalah jama’ah jihad yang menjadi pionir perlawanan Mujahidin di Iraq
saat invasi Amerika ke negara itu. Dibentuk pada sekitar tahun 2001 oleh Mullah
Krekar, sebagai penerapan dari kesepakatan bergabungnya para pejuang Kurdistan
di Iraq Utara pada Syaikh Usamah bin Ladin. Jama’ah ini kemudian berkembang
dibawah pimpinan Syaikh Abu Mush’ab az Zarqawi. Mujahidin Anshar al Islam
berjuang bersama Daulah Islam Iraq melawan tirani rezim Syi’ah Iraq Nuri al
Maliki.