SABTU, SEPTEMBER 26, 2015
Tanah Haramain
(Makkah-Madinah) sangat istimewa dan strategis. Nilai spiritual kedua temapt
suci ini menembus hati setiap muslim sejati.
Makkah adalah Qiblat kaum muslimin seluruh dunia. Setiap tahun jutaan kaum
muslimin berbondong-bondong datang ke Makkah demi melaksanakan ibadah haji atau
Umrah. Dan Madinah adalah kota Nabi , sekaligus tempat dimakamkannya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam.
Selain itu, nilai politis kedua tanah suci ini sangat tinggi. Siapa saja diberi
taufik untuk memakmurkan al-Haramain, maka mereka bisa mempengaruhi opini dan
ideologi muslim dunia.
Al-Maqdisi, dalam kitabnya al-Ghaibah, h. 282 menulis: ” Sesungguhnya al-Qa’im
(Imam Mahdi Syi’ah) akan menghancurkan Ka’bah dan Masjid Nabawi, dan
mengembalikannya ke asalanya”.
Al-Majlisi, dalam Bihar al-Anwar, 52/386 menulis: “Tahukah kalian, apa
perbuatan yang pertama kali dilakukan oleh al-Mahdi?” Yang pertama kali dia
lakukan adalah mengeluarkan jasad kedua orang ini ( Abu Bakar dan Umar),
kemudian membakar keduanya dan menerbangkan debunya di udara. Lalu
menghancurkan Masjid (Nabawi)”.
Inilah sebabnya, mengapa Iran dan Syi’ahnya sangat bernafsu merebut Makkah dan
Madinah dari Alu Saud.
SEJARAH HITAM SYI’AH DI TANAH AL-HARAMAIN
Sejarah hitam Syi’ah tida berhenti pada wilayah Syam dan Irak. Tetapi,
melampaui batas dan sampai ke Hijaz, Makkah dan Madinah.
* KEJAHATAN SYI’AH QARAMITHAH
Dynasti Syi’ah Qaramithah tersebar di Ahsa’ (Sekarang provinsi Timur Saudi),
Yaman, Bahrain, dan sebagian wilayah Syam, di masa 278-466 H.
Pada tahun 293 H, Syi’ah Qaramithah menyerang Kufah, membakar seluruh kabilah
Arab Bani Abd al-Qais, dan menjalankan aksi pembantaian yang cukup mengerikan.
Pada tahun 312 H, di bawah pimpinan Abu Thahir al-Qarmathi ,mereka menyerang
kafilah yang baru menunaikan Ibadah haji dari Makkah. Mereka membunuhi kaum
lelaki dan menawan wanitanya. Mermapas harta mereka yang lebih dari 1 juta
dinar. (Ibn Katsir al-Syafi’i, AL-Bidayah wa al-Nihayah, juz XI, h. 149).
Tahun 317 H, Abu Thahir al-Qarmathi sampai ke Makkah pada hari Tarwiyah (8
Dzulhijjah). Dia dan tentaranya membunuhi hujjaj dan mu’tamirin di sekitar
Ka’bah, baik mereka yang sedang thawaf, maupun mereka yang bergelantungan di
kelambu Ka’bah.
Merampas harta mereka. Dan bukan cuma itu, mereka juga mencabut Hajar al-Aswad
dari Ka’bah, dan membawanya ke Kerajaan mereka, dan tetap berada di sana sampai
335 H ( selama + 18 tahun).
(Ibn Katsir al-Syafi’i, AL-Bidayah wa al-Nihayah, juz XI, h. 160).
*KEJAHATAN SYI’AH DI HARAMAIN ABAD-20:
1. Tahun 1406 H:
Jama’ah haji Iran turun di Jeddah. Setelah melalui pemeriksaan, ternyata
kebanyakan jama’ah yang berjumlah 500 orang, menyembunyikan bahan peledak C4 di
bagian bawah tas. Kemudian bahan peledak tersebut dikumpulkan dan mencapai
berat 150 Kg.
Kekuatan ledak bahan C4 sangat tinggi, dan bahan ini hanya dimilki oleh
militer.
Saudara dapat bayangkan, jika bahan C4 berhasil masuk, dan diledakkan di
Jamarat, terowongan Mina, Arafah, atau Ka’bah, apa yag akan terjadi ?!
2. Tahun 1407 H.
Hizbullah-Saudi, bekerja sama dengan Garda Revolusi Iran, dan didukung oleh
Jama’ah haji Syiah dari Saudi, mengadakan demonstrasi besar-besaran di Makkah
al-Mukarramah, pada musim haji 1407 H.
Hasilnya, 402 orang wafat, 85 di antaranya adalah petugas keamanan.
Karena kerusuhan ini, puluhan bangunan hancur, ratusan wanita, anak-anak, dan
orang tua terinjak-injak , dan ratusan ribu jama’ah haji terhambat melaksanakan
manasik.
3. Tahun 1409 H.
Anggota Hizbullah-Saudi bekerjasama dengan Syi’ah Kuwait melakukan aksi
peledakan bom di Kota Makkah. Bahan peledak mereka peroleh dari pejabat
(Syi’ah) Kedubes Kuwait di Saudi. Para pelaku diangkat sebagai pahlawan oleh
kaum Syi’ah.
4. Adapun di Madinah al-Munawwarah, telah berulang kali Syi’ak kedapatan
melaknat Abu Bakar dan Umar saat ziarah makam Nabi.
Yang paling ekstrem mungkin, saat mereka mengorek dan mengambil tanah kuburan
Ummul Banin di Baqi’, tahun 2009 lalu.
KESIMPULAN:
Ancaman Syi’ah ingin menguasai dua Kota Suci bukanlah isapan jempol semata.
Mereka sudah memulainya 20 tahun yang lalu. Tentu saat ini, persiapan mereka
sudah lebih matang. Apalagi, Syi’ah sudah berhasil mengepung Saudi dari
berbagai penjuru, Tentaranya sudah tersebar di Irak, Kuwait, Bahrain, Yaman,
Qathif (Saudi), dan Madinah.
Jika serangan besar-besaran Syi’ah terhadap Saudi sudah terjadi, terlepas
berhasil atau tidaknya, maka saudara dapat bayangkan besarnya kerusakan dan
banyaknya korban yang akan jatuh.
Mungkin, kita juga perlu bertanya, apa jadinya Makkah dan Madinah, di bawah
kekuasaan Syi’ah nantinya?