Sunday, September 27, 2015

Lelah Berperang Lawan Negara Islam, Banyak Tentara Irak Kabur Jadi Pengungsi ke Eropa

Surat kabar The Times Inggris mengungkapkan bahwa migrasi ke negara-negara di Eropa kini menjadi fenoma baru di kalangan prajurit Irak yang telah lelah bertempur melawan organisasi Negara Islam.
“Saya telah terluka sebanyak dua kali dalam pertempuran melawan milisi Negara Islam. Saya lelah dan memutuskan untuk pergi ke Eropa setelah sembuh dari luka tersebut,” ujar Qasim kepada The Times London beberapa waktu lalu.
Qasim melanjutkan, “Pemerintah Baghdad sudah tidak peduli dengan kondisi yang dialami oleh tentaranya di medan pertempuran, saya bisa saja menjadi korban tewas jika terus berjuang dibarisan pemerintah.”
“Saya sedang dalam perjalanan ke Swedia, dimana 18 orang kawan saya dari militer Irak telah berjanji bahwa kami akan bertemu di negara tersebut,” ungkap Ali.
Lain lagi dengan Ali, seorang polisi Irak berpangkat Mayor yang kini berada di Jerman mengatakan kepada The Times bahwa banyak tentara Irak yang sudah lelah berperang dengan Negara Islam.
Ali menuding para pemimpin militer Irak telah meninggalkan pasukan keamanan di garis depan tanpa bantuan dan pasokan senjata serta makanan, sementara banyak para pemimpin terus bersantai di belakang dengan mengkorupsi harta negara.
Qasim dan Ali adalah sebagian kecil dari potret prajurit negara yang rela membela tanah air akan tetapi pemerintah mereka tidak peduli dengan nasib serta kondisi ekonomi yang diderita pasukannya.
Perlu diketahui bahwa dalam peraturan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) menyatakan bahwa mereka yang menjadi pasukan militer tidak berhak mendapatkan status pengungsi. (Rassd/Ram)