Saturday, October 17, 2015

Aswaja ( NU ) Tolak Syiah. Syiah Lebih Berbahaya Dari Teroris, Usir dan Hanguskan dari Indonesia !

Galeri Pawai Muharram Aswaja Bangil Tolak Syiah

image

image


image

image


Fri 16 October 2015
Gerakan anti syiah khususnya di daerah Bangil, Pasuruan menjadi sangat penting karena pusat misionaris syiah di seluruh Indonesia berpusat di YAPI Bangil. Berikut galeri pawai tahun baru muharram ribuan massa Aswaja Bangil tolak syiah yang di hadiri Imam Besar NU Garis Lurus KH. Luthfi Bashori.


Pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, sudah sejak lama mewanti-wanti agar kaum Nahdliyyin berpegang teguh dengan aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah (Syafe’i, Maliki, Hanafi dan Hambali) serta waspada dan tidak mengikuti Madzhab Syi’ah Imamiyyah dan Syi’ah Zaidiyyah.


Ini beliau tuangkan dalam Qanun Asasi. Beliau menyampaikan Hadits Rosulullah SAW, yang berbunyi:

“Apabila timbul fitnah atau Bid’ah, dimana Sahabat Sahabatku dicaci maki, maka setiap orang yang berilmu diperintahkan untuk menyampaikan ilmunya (menyampaikan apa yang ia ketahui mengenai kesesatan Syi’ah). Dan barang siapa tidak melaksanakan perintah tersebut, maka dia akan mendapat laknat dari Alloh dan dari Malaikat serta dari seluruh manusia. Semua amal kebajikannya, baik yang berupa amalan wajib maupun amalan sunnah tidak akan diterima oleh Alloh.”

Kemudian di halaman 9 (sembilan) Qanun Asasi tersebut beliau juga berfatwa, bahwa Madzhab yang paling benar dan

cocok untuk di ikuti di akhir zaman ini adalah empat Madzhab, yakni Syafe’i, Maliki, Hanafi dan Hambali (keempatnya Ahlussunnah Wal Jamaah).


Selanjutnya beliau berkata; “Selain empat Madzhab tersebut juga ada lagi Madzhab Syi’ah Imamiyyah dan Syi’ah Zaidiyyah, tapi keduanya adalah Ahli Bid’ah, tidak boleh mengikuti atau berpegangan dengan kata kata mereka.”

Adapun mengenai Assawadul A’dhom (golongan terbanyak) sebagai tanda golongan yang selamat dan akan masuk Surga, maka di halaman 9 (sembilan) Qanun Asasi tersebut, KH Hasyim Asy’ari telah mengutip sabda Rosululloh SAW. sbb: “Ikutlah kalian kepada Assawadul A’dhom (Golongan terbanyak).”

Menanggapi Hadits Assawadul A’dhom tersebut, KH Hasyim Asy’ari berfatwa; “Karena fakta membuktikan bahwa empat Madzhab, yakni Syafe’i, Maliki, Hanafi dan Hambali (kesemuanya Ahlussunnah Wal Jamaah) tersebut merupakan Madzhab yang paling banyak pengikutnya, maka barang siapa mengikuti Madzhab empat tersebut berarti mengikuti Assawadul A’dhom dan siapa saja keluar dari empat Madzhab tersebut, berarti telah keluar dari Assawadul A’dhom.”

Dengan adanya fatwa fatwa tersebut diatas, jelas bagi kita bahwa KH. Hasyim Asy’ari sudah berusaha agar kaum Nahdiyyin berpegang teguh dengan empat Madzhab Ahlussunnah serta waspada dan tidak sampai terpengaruh dengan propaganda Syi’ah. (sa/islampos/satu islam/syiahindonesia.com)