Presiden Turki: Negara yang Dukung Rezim Bashar
Assad adalah Teroris
ANKARA, muslimdaily.net – Dengan adanya kekuatan dunia yang mendukung
rezim Bashar al-Assad di Suriah, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
memperingatkan negara yang mendukung terorisme Bashar al Assad, lansir Anadolu
Agency, Rabu (14/10/2015).
“Jika beberapa negara
mendukung orang yang terlibat dalam terorisme Bashar al-Assad, maka berarti
negara-negara itu juga terlibat dalam terorisme. Sejarah tidak akan mengampuni
negara-negara itu,” kata Erdogan pada upacara pembukaan di provinsi Turki
tengah Cankiri di hari Rabu.
“Setiap intervensi di Suriah
dibuat tanpa menyadari bahwa fakta ini merupakan masalah pertama bagi negara
yang melakukan hal itu,” tambahnya.
Tentang pemboman Ankara
baru-baru ini, presiden mengatakan: “Saat Turki berjuang tulus melawan semua
organisasi teroris, mereka yang menguasai negara, pemerintah dan bahkan saya
bertanggung jawab untuk insiden tersebut dan harus tahu bahwa mereka mendukung
organisasi teroris.”
Setidaknya 97 orang tewas dan
lebih dari 240 lainnya luka-luka dalam pemboman kembar hari Sabtu di depan
stasiun kereta api utama Ankara.
Erdogan juga menyinggung
masalah pengungsi global saat ini, mengatakan bahwa para pengungsi Suriah, yang
memaksa masuk ke negara-negara barat untuk mengungsi, karena negara mereka
tidak layak untuk dihuni.
“Selama Suriah tidak berubah
menjadi sebuah negara untuk warga Suriah, tidak mungkin memecahkan masalah
pengungsi di negara itu,” katanya.
Jutaan pengungsi Suriah telah
melarikan diri dari negara mereka sejak perang pecah lebih dari empat tahun
yang lalu. PBB mengatakan pada bulan Juni jumlah orang yang terpaksa kehilangan
tempat tinggal di seluruh dunia “untuk pertama kalinya pasca-Perang Dunia II,
berjumlah melebihi 50 juta orang”.
Turki menjadi tuan rumah bagi
hampir 2 juta pengungsi yang keluar dari negara mereka sejak perang Suriah
pecah lebih dari empat tahun yang lalu. Ini adalah jumlah pengungsi Suriah
terbesar di dunia.
Arab Saudi dan Turki Sepakat Al-Asad Harus
Mundur dari Jabatan !!
16/10/15 | 15:53
Menlu Arab Saudi, ‘Adil
Al-Jabir, menyatakan (15/10/2015) bahwa Arab Saudi dan Turki komitmen mendukung
perlawanan rakyat Suriah menentang rezim diktator Bashar Al-Asad.
Al-Jabir menegaskan kerja
sama dan kesepahaman Arab Saudi dan Turki dalam rangka mengembalikan stabilitas
Timur Tengah, dan kedua negara sepakat dan mendukung persatuan di Irak dan
Suriah.
Hal tersebut disampaikan
Menlu Al-Jabir dalam kunjungannya ke Ankara kemarin di saat menggelar
konferensi pers bersama dengan Menlu Turki, Feridun Sinirlioglu.
Dalam kesempatannya, Menlu
Turki, Sinirlioglu, menyatakan bahwa Riyadh dan Ankara komitmen untuk menolak
upaya memecah belah Irak dan Suriah. Sinirlioglu juga mengimbau oposisi Suriah
dari etnis Kurdi untuk lebih ‘beradab’ menyikapi situasi yang masih memburuk
saat ini.
Sinirlioglu menegaskan bahwa
masa transisi harus diterapkan di Suriah sesuai perjanjian Jenewa I.
Menurutnya, kedua negara sama-sama mendukung jika Al-Asad harus mundur karena
kekuasaan rezimnya hanya menguasai tidak lebih dari 14% saja wilayah Suriah
saat ini. (rem/dakwatuna)
Sumber: Islam Memo
Redaktur: Rio Erismen
Arab Saudi dan Turki Tegaskan Komitmen Bantu
Kelompok Oposisi di Suriah
Penulis Aziz Rachman -
Jumat, 16 Okt 2015 - 11:12
Menteri Luar Negeri Arab
Saudi, Adel Al-Jubair melakukan kunjungan ke Turki untuk membicarakan berbagai
permasalahan di Timur Tengah. Kunjungan Al-Jubair diterima oleh Menteri Luar
Negeri Turki, Feridun Sinirlioğlu.
Dalam pernyataan bersama,
kedua menteri tersebut menegaskan komitmen mereka untuk membantu kelompok
oposisi di Suriah.
“Moskow telah melakukan
kesalahan besar dengan melakukan intervensi di wilayah Suriah. apa yang mereka
lakukan tidak akan membawa kebaikan bagi warga Suriah,” demikian pernyataan
kedua menteri, lansir alarabiya, Jumat (16/10/2015).
Sinirlioğlu kemudian
menambahkan bahwa sesuai dengan perjanjian Jenewa 1, Suriah harus berada dalam
masa transisi. Arab Saudi dan Turki menegaskan bahwa mereka tidak mengakui
pemerintahan Bashar Assad yang hanya menguasai 14% wilayah Suriah. (arc)