Suatu hari
Rasulullah pernah mendoakan negeri Yaman dan Syam, cerita ini terekam dalam
sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam sohihnya
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ
الْحَسَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ
قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي
نَجْدِنَا قَالَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا
قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ هُنَاكَ الزَّلَازِلُ وَالْفِتَنُ
وَبِهَا يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ
Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna yang berkata telah menceritakan kepada
kami Husain bin Hasan yang berkata telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Aun
dari Nafi’ dari Ibnu Umar yang berkata [Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam]
bersabda “Ya Allah berilah keberkatan kepada kami, pada Syam kami dan pada
Yaman kami”. Para sahabat berkata “dan juga Najd kami?”. Beliau bersabda
“disana muncul kegoncangan dan fitnah, dan disanalah akan muncul tanduk setan”
[1][Shahih Bukhari 2/33 no 1037]
–Selanjutnya hadits
ini kita sebut hadits pertama–
Yaman dan Syam adalah
negeri yang jelas, lalu dimanakah letak Najd yang dimaksud dalam hadit diatas?
Sebenarnya dalam menafsirkan lafadz Najd, kebanyakan ulama ulama condong memvonis bahwa yang dimaksud adalah negeri
Iraq, sekalipun begitu Realitas yang terjadi sekarang membuat beberapa orang
bingung karena yang familiar di telinga dan lisan bahwa daerah Najd berada di
Arab Saudi tepatnya dekat Diríyah dan sekitarnya yang merupakan tempat
kelahiran Muhammad bin Abdul Wahab yang belakangan diperkenalkan oleh Penjajah
Inggris sebagai perndiri sebuah Aliran yang ditakuti dunia dan mereka mereka
menamakannya “Wahabi.”. ditambah lagi orang-orang yang tinggal disekitar daerah
tersebut dinisbahkan dengan nama al-Najdi.
Apa itu Najd?
Secara bahasa Najd adalah
tanah yang tinggi. Pemilik Kamus terkenal Asli Indonesia- KH Ahmad Warson
Munawwir- menyebutkan dalam kamusnya
أنجد البناء: إرتفع artinya tinggi
النجد : مصدر نجد
(ج نُجُدٌ ونِجَادٌ ونُجُودٌ واَنجَادٌ) artinya tanah
yang tinggi.[2]
Jika anda ingin
menambah Pengetahuan tentang Makna Najd, silahkan membuka kamus-kamus unggulan
seperti seperti Lisan Al-’Arab, Mu’jam Maqayis Al-Lughah, dan Al-Qamus Al-Muhit
niscaya anda akan mendapati bahwa mereka akan bersepakat bahwa Najd itu adalah
tanah yang tinggi.
Dalam mensyarahkan
hadits ini Al hafidz Ibnu Hajar Al Atsqalani menukil pendapat al Khattabi
tentang najd yang merupakan negeri Iraq:
نجد من جهة المشرق،
ومن كان بالمدينة كان نجده بادية العراق ونواحيها وهي مشرق أهل المدينة، وأصل نجد
ما ارتفع من الأرض وهو خلاف الغور فإنه ما انخفض منها، وتهامة كلها من الغور ومكة
من تهامةِ
Najd Itu berada
disebelah timur. Siapapun yang berada diMadinah, maka najdnya adalah pedalaman
Iraq dan sekitarnya. Itulah sebelah timur Madinah. Asal kata Najd adalah tanah
yang meninggi, berbeda dengar ghaur yang berarti tanah yang rendah. Seluruh
Tihamah merupakah Ghaur dan Mekkah termasuk bagian Tihamah.[3]
Setelah itu Ibnu
Hajar menambahkan pernyataan al Khattabi bahwa Najd adalah setiap tanah yang
tinggi dengan mengatakan
كل شيء ارتفع
بالنسبة إلى ما يليه يسمى المرتفع نجدا والمنخفض غورا
Setiap yang lebih
tinggi dibandingkan dengan sekitarnya
dinamakan Najd dan setiap yang lebih rendah dinamakan Ghaur.
Dari pemahaman Ini
tentu kandidat tafsiran Najd terkait hadits nabi diatas menjadi banyak. Bahkan
pemilik kitab Mu’jamul buldan Menyebutkan ada 12 Najd yang pernah dikenal oleh
orang Arab dan tentu dataran Najd di Saudi Arabia[4] dan Juga Negeri iraq
termasuk diantara yang bernama Najd[5]
Menelisik
Hadits-Hadits terkait
Kita tidak akan
mendapatkan informasi jelas dan tepat jika hanya mengandalkan bahasa untuk
mencari tahu tentang Najd yang dimaksud
oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Dalam hal ini tentu kita harus
membandingkan hadits-hadits yang memiliki kaitan dengan hadits diatas.
Perselisihan tentang
dimanakan tanduk setan itu akan muncul
mengerucut kepada dua tempat Najd Yamamah yang merupakan daerah sekitar
Riyadh dan atau Dir’iyah atau negeri Iraq
Berikut beberapa
hadits terkait
حدثنا عبدالله بن
عمر بن أبان وواصل بن عبدالأعلى وأحمد بن عمر الوكيعي (واللفظ لابن أبان). قالوا:
حدثنا ابن فضيل عن أبيه. قال: سمعت سالم بن عبدالله بن عمر يقول: يا أهل العراق!
ما أسألكم عن الصغيرة وأركبكم للكبيرة! سمعت أبي، عبدالله بن عمر يقول : سمعت رسول
الله صلى الله عليه وسلم يقول “إن الفتنة تجئ من ههنا” وأومأ بيده نحو المشرق “من
حيث يطلع قرنا الشيطان” وأنتم يضرب بعضكم رقاب بعض. وإنما قتل موسى الذي قتل، من
آل فرعون، خطأ فقال الله عز وجل له: {وقتلت نفسا فنجيناك من الغم وفتناك فتونا}
[[20/طه/40
Telah menceritakan
kepada kami ‘Abdullah bin ‘Umar bin Abaan, Waashil bin ‘Abdil-A’laa, dan Ahmad
bin ‘Umar Al-Wakii’iy (dan lafadhnya adalah lafadh Ibnu Abaan); mereka semua
berkata : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudlail, dari ayahnya, ia berkata
: Aku mendengar Saalim bin ‘Abdillah bin ‘Umar berkata : “Wahai penduduk ‘Iraq,
aku tidak bertanya tentang masalah kecil dan aku tidak mendorong kalian untuk
masalah besar. Aku pernah mendengar ayahku, Abdullah bin ‘Umar berkata : Aku
pernah mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa salam bersabda :
‘Sesungguhnya fitnah itu datang dari sini – ia menunjukkan tangannya ke arah
timur – dari arah munculya dua tanduk setan’. Kalian saling menebas leher satu
sama lain. Musa hanya membunuh orang yang berasal dari keluarga Fir’aun karena
tidak sengaja. Lalu Allah ‘azza wa jalla berfirman padanya : ‘Dan kamu pernah
membunuh seorang manusia, lalu kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami
telah mencobamu dengan beberapa cobaan.” (Thaahaa: 40)” [Diriwayatkan oleh
Muslim no. 2905 (50)]
–Selanjutnya hadits
diatas kita sebut hadits kedua–
حدثنا مسدد حدثنا
يحيى عن إسماعيل قال حدثني قيس عن عقبة بن عمرو أبي مسعود قال أشار رسول الله صلى
الله عليه وسلم بيده نحو اليمن، فقال الإيمان يمان هنا هنا، ألا إن القسوة وغلظ
القلوب في الفدادين، عند أصول أذناب الإبل، حيث يطلع قرنا الشيطان، في ربيعة ومضر
Telah menceritakan
kepada kami Musaddad yang berkata telah menceritakan kepada kami Yahya dari
Isma’il yang berkata telah menceritakan kepadaku Qais bin Uqbah bin Amru Abi
Mas’ud yang berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengisyaratkan
tangannya kearah Yaman dan berkata “Iman di Yaman disini dan kekerasan hati
adalah milik orang-orang Faddadin [arab badui atau pedalaman] yang sibuk dengan
unta-unta mereka dari arah munculnya tanduk setan [dari] Rabi’ah dan Mudhar
[Shahih Bukhari no 3126]
–Selanjutnya hadits
diatas kita sebut hadits ketiga–
Telah dinukil
beberapa pendapat terkait tafsir dari najd dalam hadits pertama, diantaranya:
Najd adalah Negeri
Iraq
Inilah Pendapat yang
paling banyak dinukil. Pendapat ini merupakan pendapat Imam khattabi, Ibnu
Abdil Bar[6], al Kirmani[7], dan Allamatul Iraq al Alusi[8]. Pendapat ini
tentunya dikuatkan Oleh para pendukung dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab
seperti Syaikh Albani dan murid-muridnya dan sekumpulan Ulama Hijaz. Mereka
berdalil dengan hadits kedua dan sejenisnya yang secara jelas mengatakan bahwa
fitnah tersebut akan datang dari Iraq. Selain itu kajian hadits-hadits dan
Realitas tentang kemunculan Dajjal dan Khawarij juga menguatkan bahwa iraqlah
yang dimaksud negeri sumber Fitnah tersebut. Ditambah lagi dengan perang jamal,
pembunuhan cucu Rasulullah, dan perang saudara hingga sekarang mengambil lokasi
di Iraq.
Ibnu Taimiyah pernah
meunjukkan bahwa hadits-hadits tersebut merujuk kepada Kufah- Iraq-, beliau
berkata:
ومعلوم أنه كان
بالكوفة من الفتنة والتفرق ما دل عليه النص والإجماع، لقول النبي صلى الله عليه
وسلم : الفتنة من ههنا، الفتنةمن ههنا، الفتنة من ههنا،من حيث يطلع قرن الشيطان
Diketahui bahwa di
Kufah terjadi fitnah dan perpecahan yang telah ditunjukkan oleh Nash dan Ijma
karena ada Sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam: fitnah dari arah sini,
fitnah dari arah sini, fitnah dari Arah sini, yaitu dari tempat munculnya
tanduk setan[9]
Najd Adalah Tanah
Kelahiran Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab
Pendapat ini banyak
Muncul di jaman ini dari kalangan Syiah, Alawiyah, dan Pendukung tokoh
Asyáriyah dari libanon yang bernama al Harary. Mereka terkenal dengan nama
gerakan Ahbas atau AICP. Kalangan-kalangan ini adalah musuh dakwah Syaikh
Muhammad bin abdul Wahab. Mereka berhujjah dengan Hadits ketiga karena Kabilah
Rabiah dan Mudhar menurut mereka hidup di Hijaz dan sekitarnya bukan Iraq.
Mereka juga berhujjah dengan hadits ramalan Rasulullah terhadap Dzulkhuwaisirah
at Tamimi dan realitas munculnya Musailamah yang merupakan keturunan bani
hanifah dari Kabilah Rabiah.
Najd adalah seluruh
daerah Masyriq al Arabiy
Jika kita perhatikan,
hadits-hadits yang memberitakan tentang fitanah dan tanduk setan banyak merujuk
kepada kata masyriq secara umum maupun masyriq dalam hal arah dan matahari
terbit. Dari sini lahirlah pendapat ini
Pendapat ini lebih
Moderat dan mengambil jalan tengah dari perselisihan diatas. Dalam kitab Naqdu
al Taqdis[10] ibnu Taimiyah berkata:
قد تواتر عن النبي
إخباره بأن الفتنة ورأس الكفر من المشرق الذي هو مشرق مدينته كنجد وما يشرق عنها
Telah Mutawatir
khobar dari Nabi Shallallahu alaihi Wasallam bahwa fitnah dan pangkal kekufuran
berasal dari timur –timur Madinah- seperti Najd dan semua daerah sebelah timurnya
(Madinah)
Kemudian beliau
memberikan contoh yang terjadi di Najd Hijaz
ولا ريب أن من هؤلاء
ظهرت الردة وغيرها من الكفر، من جهة مسيلمة الكذاب وأتباعه وطليحة الأسدي وأتباعه،
وسجاح وأتباعها، حتى قاتلهم أبو بكر الصديق ومن معه من المؤمنين، حتى قتل من قتل،
وعاد إلى الإسلام من عاد مؤمنا أو منافقا
Tidak diragukan lagi
bahwa disana muncul kemurtadan dan hal-hal lain yang termasuk kekufuran,
diantaranya Musailamah al Kadzab dan para pengikutnya, Thalihah al Asadiy dan
para pengikutnya, Sujah dan para pengikutnya hingga mereka diperangi oleh abu
Bakar as Shiddiq dan orang-orang mukmin yang bersama beliau. Ada yang terbunuh
dan ada yang kembali sebagai mukmin maupun Munafiq.[11]
Pendapat ibnu
Taimiyah ini tidak bertentangan dengan apa yang telah ia katakan di Majmu
Fatawâ diatas, karena negeri Iraq berada di Masyriq
Senada dengan hal ini, Ulama-ulama yang
merupakan anggota lembaga Fatwa tertinggi diarab Saudi yang diketuai Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin bazz memfatwakan bahwa hadits-hadits semacam ini berlaku
umum untuk tempat yang disebut Masyriq. Setelah memaparkan pendapat para ulama
tentang Tafsir hadits-hadits ini, mereka menyimpulkan
والظاهر أن الحديث
يعم جميع المشرق الأدنى والأقصى والأوسط، ومن ذلك فتنة مسيلمة وفتنة المرتدين من
ربيعة ومضر وغيرهما
Yang nampak, hadits
itu berlaku umum untuk seluruh Masyriq baik yang dekat, jauh maupun tengah.
Termasuk fitnah tersebut adalah Fitnah Musailamah dan fitnah orang-orang Murtad
dari Kabilah Rabiah dan Mudhar dan selain keduanya.[12]
Apa itu Masyriq?
Kita sebagai Ajam
mungkin terjebak dengan kata ini dan menerjemahkan secara letterlijk dengan
istilah ‘timur’ , tapi kita tidak sepenuhnya benar, masyriq menurut orang arab
dan yang sering disebut dalam banyak istilah sejarah merupakan suatu bagian
wilayah timur tengah yang membentang dari laut tengah disebelah barat hingga
dataran tinggi Iran disebelah timur. Daerah tersebut adalah daerah disebelah
timur Jazirah arab, sebaliknya mereka menyebut wilayah sebelah barat seperti
Tunisia dan maroko dengan istilah Maghrib yang secara Bahasa berarti ‘barat’.
Dari sini kita bisa tahu bahwa wilayah masyriq adalah Iraq, Palestina,
Yordania, Libanon, Arab Saudi, Uni emirat Arab, Kuwait, Qatar, Oman, Bahrain.
Adapun mesir dan sudan merupakan daerah percampuran antara masyriq dan maghrib.
Jembatan antar
pendapat
Dalam Sohih Bukhari
disebutkan
حدثنا علي بن عبد
الله حدثنا سفيان عن اسماعيل عن قيس عن أبي مسعود يبلغ به النبي صلى الله عليه
وسلم قال : من ههنا جاءت الفتن نحوالمشرق والجفاء وغلظ القلوب في الفدادين أهل
الوبر عند أصول اذناب الابل والبقر في ربيعة ومضر
Telah menceritakan
kepadaku Ali bin Abdullah, telah menceritakan kepadaku Sufyan dari Ismail dari
Qais dari Abi Mas’ud, telah sampai
kepadanya bahwa Nabi Shallallahu alaihi Wasallam berkata: dari sini
datang fitnah yaitu sekitar masyriq, kasar dan keras hati ada pada Fadadin
yaitu Arab pedalaman yang bermata pencaharian dari unta dan sapi pada kabilah
Rabiah dan Mudhar[13]
Kita tahu bahwa
orang-orang iraq tidak dikenal sebagai pengembala atau peternak Unta, namun itu
adalah mata pencaharian orang-orang Hijaz kala itu, sebaliknya Orang Hijaz
tidak bermata pencaharian sebagai peternak Sapi, namun itu adalah mata
pencaharian orang-orang iraq yang mengkhususkan diri beternak sapi dan bercocok
tanam.
Benar, Penduduk Hijaz
adalah keturunan kabilah Mudhar dan Rabiah, tapi jangan salah!. kebanyakan
bangsa arab adalah keturunan dua kabilah besar ini. Rasulullah merupakan
keturunan dari kabilah Mudhar. Beliau adalah Mudhar bin Nazzar bin Maad bin
Adnan. Kabilah ini bercabang menjadi dua kabilah yaitu kabilah Qays Ailan bin
Mudhar dan Qabilah Ilyas bin Mudhar yang dari sinilah asal Bani Tamim Moyang
Syaikh Muhammad bin abdul Wahab dan juga suku Quraisy yang merupakan moyang
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Kabilah Rabiah
merupakan salah satu kabilah pokok terbesar bangsa arab selain Mudhar dari
keturunan Adnan. Beliau adalah Rabiah bin Nazzar bin Maad bin Adnan. Kabilah
ini hidup di Hijaz kemudian pindah ke timur, utara, dan tengah Jazirah Arab.
Salah satu keturunan Rabiah yaitu Abdul Qais pindah ke daerah timur dari
jazirah arab. Bani Hanifah yang juga masih keturunan Rabiah menetap di Yamamah.
Dari Bani Hanifah inilah Musailamah al kadzab berasal.
Jika kita telah
mengetahui asal usul Qabilah Rabiah dan Mudhar serta besar dan banyaknya
cabang-cabang dari mereka, maka dipastikan bahwa penyebaran mereka tidak hanya
disatu tempat (Hijaz,red), namun mereka tersebar diseantaro jazirah arab,
karena mereka adalah pangkal kabilah arab utama dan terbesar. Dalam Kitab
Ansharul Husain karangan Muhammad Mahdi syamsuddin halaman 218 disebutkan “ kami mengetahui bahwa kebanyakan penduduk
Bashrah berasal dari Kabilah Rabiah dan
Mudhar”.
Dari pembahasan ini
maka jelaslah bahwasanya hadits-hadits diatas menunjukkan bahwa fitnah tersebut
bisa saja terdapat terjadi secara umum diseluruh Masyriq, hanya saja telah
datang beberapa isyarat dan realitas bahwa tafsirannya mengerucut kepada Najd
Hijaz dan negeri Iraq.
Kaidah Penting
keutamaan yang tetap
dalam bentuk umum tidak menjadi ketetapan bagi individu begitu juga kecaman
yang tetap dengan keumuman tidak menjadi ketetapan bagi Individu.
Jika benar bahwa yang
dimaksud Najd adalah Iraq atau Yamamah (Hijaz), maka kita tidak boleh
menetapkan celaan dan kecaman kepada pribadi-pribadinya karena tidak otomatis
penduduk negeri tersebut menjadi tercela. Berapa banyak orang fasik dan
tercela berada di Madinah, Mekkah dan
Syam sedangkan banyak sekali orang alim lagi terpuji tinggal dan lahir di Iraq
dan Hijaz. Dalam sebuah hadits yang ditujukan kepada penduduk Madinah disebutkan
إِنِّي لَأَرَى
مَوَاقِعَ الْفِتَنِ خِلَالَ بُيُوتِكُمْ كَمَوَاقِعِ الْقَطْرِ
Sesungguhnya aku
benar-benar melihat tempat-tempat fitnah ditengah-tengah rumah kalian seperti
tetesan-tetesan Hujan.
Apakah boleh kita
mencela penduduk Madinah atau Ulama madinah? Hasya Wa kalla
Bumi tidak mensucikan
individu
Begitu indah apa yang
dikatakan oleh dua orang yang telah dipersaudarakan oleh Rasulullah shallallahu
Alaihi Wasallam. karena cintanya Salman kepada abu Darda, beliau menginginkan
Saudaranya tersebut Pindah bersamanya ke Syam sebagai daerah yang kerap dipuji
oleh Rasulullah. lalu Abu Darda menjawab dengan jawaban yang perlu ditulis
dengan tinta emas, Abu Darda menjawab:
أما بعد, فأن الأرض
المقدسة لا تقدس أحداً, وإنما يقدس الإنسان بعمله
Amma ba’du, Sesungguhnya
tanah yang disucikan tidak dapat mensucikan seorangpun, Yang bisa mensucikan
seseorang adalah amalnya.
Celaan dan kecaman
terhadap suatu daerah tertentu terkait fitnah yang akan terjadi didaerah
tersebut tidak terjadi sepanjang kurun dan waktu tapi terkadang daerah tersebut
adalah mercusuar dari pengetahuan dan keilmuan serta kejayaan.
Syaikh Abdul Latif
Alu Syaikh yang merupakan keturunan Syaikh Muhammad bin abdul Wahab mengatakan
:
ولا يقول مسلم بذم
علماء العراق لما ورد فيها، وأكابر أهل الحديث وفقهاء الأمة أهل الجرح والتعديل
أكثرهم من أهل العراق
Seorang muslim tidak
layak mencela Ulama Iraq karena hadits-hadits tersebut, para pembesar ahli
hadits dan para fuqaha Ummat serta ahli Jarh dan ta’dhil kebanyakan berasal
dari Iraq[14]
Kepada para Pencela
Dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab
Saya amat
mengkhawatirkan kalau mereka termasuk dalam khitob firman Allah Subhanahu Wataala:
إِنَّ الَّذِينَ
فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ
جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ
Sesungguhnya
orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mu’min laki-laki
dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam
dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.
Qurán surat Al Buruj
:10
Semoga bermanfaat
Saudaramu: dobdob
[1] HR Bukhari 2/33
no 1037
[2] Al Munawwir hal
1388
[3] Al-’Asqalani,
Ahmad Ibn ‘Ali Ibn Hajar, Fath Al-Bari Bi Sharh Sahih Al-Bukhari, Dar
Al-Ma’rifah, Beirut, 1379H, 13: 47
[4] Disebut Najd
Hijaz, yaitu daerah sekitar Riyadh sekarang dan Dir’iyah
[5] Mu’jam al Buldân
5:265
[6] Tamhid 1/279
[7] Al Fath 13/47
[8] Ghayatul Amani Fi
Raddi Ala al Nabhani 2/148
[9] Majmu Fatawâ
jilid 20/316
[10] Kitab ini
memiliki Nama lain yaitu Bayan Talbis Jahmiyah dan merupakan bantahan terhadap
salah satu kitab milik Imam al Razi
[11] Bayan Talbis
Jahmiyah 1/17-24
[12] Fatawâ Lajnah
Daimah lil buhuts wal Ifta, Abdurrazak al duwais jilid 3 pertanyaan nomor 6667.
ditandatangani oleh Syaikh abdul Aziz bin Baz, syaikh Abdullah Ghudayyan,
Syaikh Abdullah bin Quud, Syaikh Abdul Razaq al Afifi
[13] HR Bukhari
[14] Mishbahu al
Dzulam hal 236
31 Responses to “Fitnah dari Timur”
TommiFebruary
22, 2011 at 8:15 pm #
Pembahasan
yg mendalam sekali dan kesimpulan terakhirnya netral, tidak memihak pihak
manapun. Saya senang bacanya. Jazakalloh khoir akhi dobdob.
isih_sinauMarch
5, 2011 at 8:32 am #
ada
tanggapan dari secondprince terhadap artikel antum ust :
Hadis
tentang Najd itu shahih dan Najd yang dimaksud dalam hadis tersebut adalah Najd
Hijaz. Memang ada hadis lain tentang Iraq tetapi bagi kami hadis tersebut
mengandung illat. Seandainya pun shahih kesimpulannya tetap seperti yang kami
katakan Najd dan Iraq keduanya adalah tempat munculnya fitnah.
Penulis
harusnya lebih memperhatikan bahwa masyriq yang dimaksud dalam hadis fitnah
adalah masyriq arah matahari terbit sebagaimana yang tertera dalam hadis
shahih. Iraq tidak terltak pada arah matahari terbit dari Madinah. Sedangkan
Najd terletak pada arah matahari terbit dari Madinah
Kemudian
mengenai Kabilah Rabi’ah Mudhar yang dikatakannya banyak tersebar seharusnya ia
memperhatikan bahwa di zaman Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] saat sabda
tersebut diucapkan maka mayoritas kabilah Rabi’ah Mudhar berada di masyriq
[timur] arah matahari terbit dari madinah daerah yang dikenal sebagai Najd.
Najd yang
katanya sampai ada 12 di arab maka kami tanya apakah di zaman Nabi memang sudah
dikenal ke 12 nama Najd yang dimaksud?. Setahu saya sih Najd yang dikenal di
zaman Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] adalah Najd Hijaz di arah timur
matahari terbit madinah. Selain itu kalau memang penulis konsisten soal Najd
yang ia artikan sebagai dataran tinggi. Lantas apakah Iraq adalah negri yang
memang pantas untuk dikatakan dataran tinggi?. Jangan2 Iraq termasuk dataran
rendah dibandingkan Jazirah Arab.
silahkan
ditanggapi ust.
baarokallohu
fiik !
dobdobMarch
7, 2011 at 2:10 pm #
saya kira
Hadits Alim cukup jelas, Iraq dan Najd Yamamah itu amat jauh, tak mungkin Salim
memalingkan makna Najd begitu jauh kalau memang Iraq itu juga bukan Najd.
begitu masalah ternak Sapi dalam hadits yang sudah saya bawakan. hal ini
menunjukkan bahwa tempat munculnya tanduk setan itu bukan satu tempat. saya
juga belum tahu kalau Abu Bakar menyinggung hadits tersebut ketika membasmi
Musailamah. kata Masyriq itu sudah pasti terkait dengan arah matahari terbit
yaitu sebelah kanan. dan orang Arab pun punya Istilah Khusus untuk Masyriq dan
Maghrib dalam banyak hadits. hingga mereka tetap menyebut Masyriq sekalipun
tidak tepat berada ditimur Madinah. lagipula Matahari pun tidak selalu tepat
terbit disebelah timur Madinah apalagi dir’iyah. hadits-hadits sah yang sejenis
dengan salim juga banyak. tak ada alasan untuk menolak bahwa salah satu tempat
kemunculan tanduk setan adalah Iraq. adapun tentang Iraq merupakan najd, saya
cukupkan dengan perkataan ahli bahasa pemilik kitab lisanul Arab yang
mengatakan:
وما ارتفع عن تِهامة إِلى أَرض العراق، فهو نجد
alaydrouzMarch
15, 2011 at 3:57 am #
assalamualaikum
afwan
yaaah,nt dah kenal dgn alawiyah g??
coba donk
nt lihat dlm sejarah wahabi..jgn protes kalo ada yg identikkan dgn khawarij
baca sejarahnya juga jgn dari wikipedia,sineton jtu bukan sejarah..
coba nt lihat suatu permasalahan dari sudut pandang yg berbeda,semoga
bermanfaat
dobdobMarch
16, 2011 at 8:26 am #
Alhamdulillah,
terimakasih atas sarannya. saya telah membaca sebagian sumber dan dengan itu
saya beranikan diri untuk membuat blog ini. mohon tingkatkan partisipasi
saudara dengan memberikan informasi Ilmiah yang anda tahu dan kuasai terkait
materi-materi di blog ini.
Anti
wahabiMarch 15, 2011 at 9:05 pm #
Dasar
wahabi cari pembenaran aja.
dobdobMarch
16, 2011 at 8:24 am #
alhamdulillah,
terimakasih telah berkenan membaca dan berkomentar, mohon tingkatkan
Partisipasi saudara diblog ini dengan memberikan komentar terbaik dan bernilai
Ilmiah.
santrindesoMarch
22, 2011 at 11:17 am #
mantaf
akhi, bener-bener ilmiah…mana nih yang suka bekoar-koar?
DianthMarch
22, 2011 at 12:42 pm #
Saya juga
ingin berkomentar kepada pengikut Syekh Abdul Wahab, karena sikap dan
perbuatannya terhadap kaum muslimin yang berbeda paham dengannya : Saya amat
mengkhawatirkan kalau mereka termasuk dalam khitob firman Allah Subhanahu
Wataala:
إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ
Sesungguhnya
orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mu’min laki-laki
dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam
dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.
Qurán
surat Al Buruj :10
DianthMarch
22, 2011 at 12:46 pm #
Kepada
para Pencela Dakwah Asy ariyah, sufi dan mayoritas kaum muslimin lainnya yang
banyak dicela oleh para pengikut Syekh abdul Wahab, saya juga ingin mengatakan:
Saya amat
mengkhawatirkan kalau mereka termasuk dalam khitob firman Allah Subhanahu
Wataala:
إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ
Sesungguhnya
orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mu’min laki-laki
dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam
dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.
Qurán
surat Al Buruj :10
محمدMarch 22, 2011 at 1:43 pm #
kher kher
kher … nice post … tetapi alangkah baiknya, tidak memihak kepada sekte tertentu
. . . dari tulisan anda masih ada memihak kepada sekte tertentu, alangkah
baiknya marjanya dari berbagai sekte…biar lebih menarik. good job dobdob…الله يجزيك الخير
Barokallohu
fiik yaa ustadz.. pembahasan yang sangat mendetail dan memuaskan. Semoga dengan
ini Allah memberikan pencerahan bagi orang-orang yang membenci Syaikh Muhammad
bin Abdul Wahhab dan dakwahnya.
Banyak
orang mencela kaum muslimin yang mengikuti dakwah tauhid dan sunnah yang
kembali digalakkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para penerusnya
dengan berbagai celaan dan tuduhan yang keji. Padahal jika kita mau jujur
menimbang dengan Sunnah Nabi -shallallohu ‘alaihi wa sallam- kita akan dapat
melihat dari kedua kelompok tersebut siapa yang lebih dekat kehidupannya dengan
sunnah Nabi -shallallohu ‘alaihi wa sallam-.
Sesungguhnya
yang diinginkan oleh Alloh dan RasulNya bukanlah sekedar slogan-slogan atau
sya’ir-sya’ir atau spanduk-spanduk besar, akan tetapi yang diminta adalah amal
nyata dalam kehidupan. Jika hanya sekedar kata-kata maka setiap orang mampu
untuk melakukannya.
وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ لَئِنْ أَمَرْتَهُمْ لَيَخْرُجُنَّ قُل لَّا تُقْسِمُوا طَاعَةٌ مَّعْرُوفَةٌ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Dan mereka
bersumpah dengan nama Allah sekuat-kuat sumpah, jika kamu suruh mereka berperang,
pastilah mereka akan pergi. Katakanlah: “Janganlah kamu bersumpah, (karena
ketaatan yang diminta ialah) ketaatan yang sudah dikenal. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [QS. Annuur : 53]
Maka
seorang yang jelek amalnya, yang tidak sejalan dengan sunnah Nabi -shallallohu
‘alaihi wa sallam- tidak akan dapat menjadikannya mulia di sisi Alloh meskipun
nasabnya nasab yang mulia.
Zamri Pak NayanApril
7, 2011 at 5:03 pm #
Benar
sabda Nabi tentang Nejd. Saya dah confirm 100% setelah lebih 9 tahun menkaji
dan belajar. Sememangnya Nejd Hijaz… Tengoklah secara detail perlembagaan Arab
saudi. Isi tidak secocok dengan tajuk malah mencanggahi. Inilah hasil tanduk
setan. sekian… semoga setiap yang mengaku muslim wajib confirm ke muslimannya…
dobdobApril
8, 2011 at 10:24 am #
mohon
bapak lebih mendalami tulisan saya agar kata “benar” yang bapak ungkapkan
selaras dengan artikel saya. sepertinya bapak menyimpulkan artikel saya dengan
keliru. BUkankah bapak bisa belajar lama disana dan aman-aman saja atau minimal
tak teraniaya padahal Fiqhnya berbeda dan pandangan bapak tentang Aqidah juga
berbeda. ini membuktikan bahwa mereka amat mengedepankan tasamuh.
Saya
banyak mendapati orang-orang yang sempat mencicipi bahkan kenyang dengan berkah
negeri tauhid yang memberikan mereka pendidikan dan haji gratis, namun setelah
pulang di Indonesia sama sekali tak tampak rasa terimakasihnya bahkan melakukan
black Campaign disana-sini.
Kekurangan
dalam pemerintahan Islam adalah hal yang selalu terjadi bahkan dimasa para
Imam-imam besar ketika mereka diperintah dinasti Abbasiyah atau Umayyah.
Saya
menyarankan agar orang-orang yang telah kenyang dengan berkah negeri tauhid
tersebut memanjatkan doa-doa agar dapat menambal dan menyulam kekuarangan yang
ada pada pemerintahan dinegeri tempat turunnya wahyu tersebut. bukan
memperkeruh dengan caci maki.
HaryoApril
19, 2011 at 4:31 pm #
sebagai
tambahan..ada hadits yg menjelaskan mengenai kedatangan dajjal al masikh sang
penipu..yaitu kedatangannya dari khurasan..dan hadits tersebut menunjukkan
rasulullah muhammad shallahu alaihi wasallam dengan mengarahkan tangan ke arah
timur..kalo dicek peta, khurasan tdk sepenuhnya berada di arah timur, antara
utara dan timur madinah..hal ini sekaligus menegaskan mengenai keumuman fitnah
dr wilayah timur..wallahualam
ibad_twMay
7, 2011 at 4:54 pm #
ceramah dari seorang da’i dari jeddah dakwah center berjudul ‘the horn of
satan’. Cukup relevan dengan ‘fitnah dari timur’. semoga bermanfaat
fitriMay
25, 2011 at 10:44 pm #
assalamualaikum, akhi.sy saudaramu
dari malaysia.sy punya persoalan2 ttg shiah, dan sy sering bertanya
ttg shiah dengan golongan shiah sendiri, dan mereka seirng berhujah dengan
hadith2 yg sy keliru ttg maknanya.bolehsaya dapatkan emel saudara atau
facebook? agar sy dapat berikan hujah2 mereka kepada saudara dan agar saudara
dapat memastikan apakah hujah mereka benar atau tidak.jazakallahukhair.
waalaikumussalam
warahmatullahi. maaf ukhty bisa tlg kirimkan hujjah2 kaum syiah trsb ke email saya? agung_ruliy@yahoo.co.id
jazakallah khair
Abu BakrMay
15, 2011 at 1:03 am #
Jazakumullah
khairan atas artikelnya yang bermanfaat.
Cukuplah
jelas sudah jika yang dimaksud dengan Najd dalam hadits-hadits tentang Fitnah
Najd adalah arah timur secara umum sebagai arah terbitnya matahari, karena jika
benar Najd yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah Najd Hijaz secara khusus…
maka artinya ada yang berusaha ‘ngeminteri’ Ulama, semisal al-Imam Ibnu Hajar
al-Asqalani -rahimahullah-.
Ana juga
tertarik dengan penjelasan al-Ustadz dobdob tentang hadits tersebut tidaklah
dinukil oleh Amirul Mukminin Abu Bakr as-Siddiq -radhiyallahu ‘anhu-, karena
notabenenya beliau adalah sahabat terdekat Baginda Rasulullah -shallallahu
‘alaihi wa sallam- yang jauh lebih FAQIH daripada tukang tipu semisal Ahmad
Zaini Dahlan -ghafarahullah-. Ini juga adalah dalil bahwa Najd dalam
hadits-hadits tentang fitnah najd bukanlah Najd Hijaz secara khusus.
Kemudian
katakanlah Najd yang dimaksud adalah Najd Hijaz dan diantara dua tanduk Syaitan
tersebut adalah Syaikh Muhammad ibn Abdul Wahhab -rahimahullah- dengan
‘Wahhabi’nya… maka konsekuensi logisnya adalah ‘Wahhabi’ merupakan ‘Ajaran
Syaitan’ dan pengikutnya adalah ‘Syaitan Manusia’, dan konsekuensi logisnya lagi
adalah ‘Anti-Wahhabi’ meyakini bahwa Haramain (Makkah & Madinah) telah
dikuasai oleh ‘Syaitan’. Apakah ini tidak bertentangan dengan sekian banyak
dalil yang menyatakan bahwa Syaitan tidak mampu memasuki Makkah dan Madinah
yang merupakan benteng terakhir Ummat Islam ?
Hadanallah
wa Iyyakum.
Abu
Hannan as SundawiJune 11, 2011 at 3:12 pm #
Assalaamu’alaikum
Warohmatullaah.
Syukron
atas Sharing ilmunya, jadi menambah wawasan saya mengenai ini. Jazaakallah
Khair wa barokallahu Fiika.. lanjutkan dakwah Salaf di dunia Maya dan dunia
nyata kami mendukung mu..
Javad
Al-KadzimJuly 28, 2011 at 4:02 pm #
Begitulah
seorang Nashibi (pembenci ahlul bayt) berkata tentang Imam Ali as.
hahahihiDecember
16, 2011 at 10:07 am #
penjelasan
orang2 wahabi selalu masuk akal, makanya pengikutnya terus bertambah.
sayangnya
akal manusia terbatas!
tidak bisa dijadikan landasan untuk pembenaran….
bagusrintokuncoroFebruary
11, 2012 at 2:50 pm #
Syukron
atas Sharing ilmunya, jadi menambah wawasan saya.
Jazaakallah Khair wa barokallahu Fiika..
Lanjutkan dakwah Salaf di dunia Maya dan dunia nyata kami mendukung mu..
al faqirMarch
8, 2012 at 12:47 pm #
jazakallh
atas artikelnya,sangat bermanfaat utk lbh menambahwawasan sy..
oomOctober
26, 2012 at 1:03 am #
Semoga yg
mengatakan kalau Najd adalah Hijaz sekarang sudah sadar dan rujuk pd pendapat
yg benar yaitu Iraq. Karena sabda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
pasti benar, bisa dibuktikan dgn memibandingkan kondisi di Iraq dan Hijaz
(Riyad arab saudi)dari dulu sampai sekarang. contohnya sdh berapa jutakah umat
islam indonesia yg sudah ke arab saudi dgn aman (wallaupun utk haji) dan rindu
utk kembali lagi dan masih jutaan lagi antri menunggu sementara kalau disuruh
datang ke iraq akan mikir 1000X padahal disini katanya banyak syiahnya.
Syukron
atas Sharing ilmunya, Saya menjadi tercerahkan.
Jazaakallah Khair wa barokallahu Fiika..
baru ini
mampir,
syukron tadz dob atas tulisannya