Monday, November 9, 2015

Rusia Membakar Suriah


Semalam, Sebiji roket Sukhoi mengguncang wilayah Yamadhiyah dan Ubin. Keduanya persis dibawah hidung Jendarma, Tentara perbatasan Turki, Ga sampai 500 meter dari bangunan pos perbatasan


Getaran dari ledakan roket mengguncang tembok markas MMS di wilayah sebelahnya, Bahkan laporan dari tim yang tidur di lantai 2, Jendela kamar seakan mau lepas saking kerasnya getaran !

Getaran semalam juga menggetarkan hati masyarakat Suriah yang tinggal di perbatasan Suriah - Turki, Baik mereka yang berdiam di gedung maupun tenda perkemahan. Pasalnya 5 tahun terakhir ini seluruh wilayah perbatasan, Apalagi yang berada dalam radius 5 km dari parit perbatasan, Selalu steril dari serangan udara. Baru kali ini ada roket pesawat dengan leluasa nyelonong dan menghajar wilayah perbatasan !

Sejak pagi sampai siang saya terus mencari kabar apa yang terjadi. Kenapa kali ini Turki melempem ? Kemana sistem rudal Patriot atau baterai anti serangan udara mereka ? Yang dulu dipuja-puji setengah mampus karena selalu menghalau serangan MiG rezim Suriah dengan alasan kemanusiaan ? Yang setia melindungi para pengungsi ? Yang pada mula revolusi alhamdulIllah sukses merontokkan pesawat rezim Suriah di wilayah Jabal Akrad ?!

Lalu saya dengar selentingan kalau Turki, Atas kesepakatan dengan Amerika, Akan menarik atau menon aktifkan sistem anti serangan udara mereka yang menghadap Suriah, Karena Amerika dan negara-negara NATO lainnya tidak ingin terjadi konflik terbuka dengan Rusia !

Kalau itu sampai terjadi, Masyarakat Suriah menghadapi pembantaian besar-besaran !

Aksi-aksi militer yang terjadi di Suriah sejak tgl 30 September kemarin, Secara tidak resmi telah diambil alih Rusia, Karena koalisi Persia (Iran) - Syi'ah Lebanon - Syi'ah Nushairiah Suriah terbukti gagal mengatasi gencarnya serangan mujahidin

Rusia sebagai salah satu dari 5 besar kekuatan militer dunia, Selain Amerika - Cina - Jerman - India, Punya pengalaman panjang dan hebat dalam invasi. Sejak jaman Tsar, Lalu perang dunia II, Kemudian invasi ke Afghanistan, Serta perang dingin melawan kekuatan Amerika. Maka pantas saja koalisi Syi'ah sedunia kini menumpukan harapan dan kepemimpinan pada Rusia demi menghadapi mujahidin

Maka beberapa hari lalu, Masuklah Rusia secara resmi dan terbuka pada kancah jihad Suriah ! Sejak mula revolusi, Rusia telah mensupport rezim Suriah, Tapi baru kemarin terangan-terangan, Tanpa tedeng aling-aling, Ora isin karo wong liyo, Mengumumkan perang melawan ISIS !

Benarkah demikian ?

Rupanya fakta selama 2 hari pertama serangan malah menampakkan semua kedustaan Rusia yang memang kurang pandai dan tidak selicin Amerika perkara kibal-kibul

Foto dibawah ini, Yang dicatat oleh Syria Observatory of Human Rights, Perwakilan lembaga HAM dunia di Suriah, Menyatakan dari sekira 40 an serangan Rusia kepada ISIS, Hanya 3 yang menghajar "wilayah kekuasaan ISIS" : 2 serangan di Raqqah, Dan 1 serangan di Homs (perhatikan daerah yang berwarna pink)

Itupun setelah diperinci lagi, Serangan di Homs malah membunuh sekira 65 warga sipil dan melukai 200 lainnya. Lalu salah satu dari 2 serangan di Raqqah malah menghabisi barisan mujahidin yang sedang bertempur melawan ISIS

Jadi totalnya hanya 1 dari sekira 40 serangan Rusia di Suriah yang menghajar ISIS !

Maka teranglah kedustaan Rusia. Perang mereka bukan melawan ISIS, Tapi melawan seluruh barisan mujahidin !

Rusia hendak menggunakan judul yang sama dengan Amerika ketika ikut campur di Suriah : Memerangi ISIS. Tapi Rusia jauh lebih brutal. Bahkan faksi FSA yang didukung Amerika melawan Asad pun mereka sikat ! Rusia ga peduli segala percaturan politik internasional. Pokoknya kalau nt lawan Asad, Berarti nt ISIS ! Sekalipun nt juga sedang berperang melawan ISIS

Barisan mujahidin alhamdulIllah tidak gelisah. Seruan persatuan dalam satu kepimpinan kini muncul dimana-mana. Baik warga maupun unsur militer revolusi mulai bicara kesatuan dan persatuan. Saya bilang mereka terlambat, Sebab TVRI di Indonesia udah pake slogan itu sejak taun 80 an, Sejak jamannya TV bureng item putih

Tapi baguslah ! Semoga TVRI berkenan meliput ke Suriah dan menyebarkan semangat "Menjalin persatuan dan kesaaatuuuaaannn...!"