Monday, January 11, 2016

Hubungan Iran-Saudi Memanas, Umat Islam Indonesia Diminta Waspada Provokasi Syiah. Iran Ancam Indonesia Tak Ikut-Ikutan Terlibat “Perang Kedutaan” Dengan Iran

Hasil gambar untuk indonesia iran

Hubungan Iran-Saudi Memanas, Umat Islam Indonesia Diminta Waspada Provokasi Syiah

5 Januari 2016
ALHIKMAH.CO—Buntut dibakarnya Kedubes Arab Saudi di Teheran Iran, Saudi pun memutus hubungan diplomatik dengan Iran. Selain di Iran, protes massa Syiah yang menolak eksekusi mati tokoh Syiah Nimr al Nimr terjadi di berbagai negara seperti Bahrain tak terkecuali Indonesia. (baca juga:Demonstran Syiah di Bahrain Bentrok dengan Polisi)
Penulis buku Hamas Mengapa Dibenci Israel, Dr. Tiar Anwar Bachtiar mengatakan aksi dan provokasi Syiah di berbagai negara khususnya di Indonesia perlu diwaspadai.
“Kaum Syiah di Indonesia sudah mulai provokasi dengan mendemo keputusan Saudi mengeksekusi Al Nimr,” kata Tiar Anwar kepada Alhikmah, Selasa (05/01/2016).
Doktor Sejarah Universitas Indonesia ini mengatakan konsekuensi memanasnya hubungan Saudi-Iran bisa saja terjadi di Indonesia. “Harus diwaspadai, umat Islam Indonesia harus sudah bersiap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi,  termasuk provokasi syiah di Indonesia,” tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Arab Saudi mengeksekusi mati Tokoh Syiah Nimr al Nimr karena dianggap melakukan tindakan makar dan terorisme. Nimr al Nimr hanya salah satu di antara empat tokoh Syiah yang dieksekusi di antara 43 terdakwa lainnya. (dita/mr/alhikmahco)


Monday, January 11, 2016
TEHERAN (atjehcyber) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Jaber-Ansari memperingatkan, pihaknya meminta Indonesia dan sejumlah negara Islam lainnya tidak ikut terlibat dalam "perang kedutaan" yang dilancarkan Arab Saudi.


"Beberapa negara Islam seperti Indonesia, Turki, dan Pakistan sebaiknya tidak memasuki "perang kedutaan" dengan Iran," kata Ansari dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir IRNA pada Minggu (10/1).

"Perang kedutaan" yang dimaksud Ansari adalah kebijakan Saudi yang memutus hubungan dengan Iran, dan menempatkan tekanan pada negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama.

Beberapa negara seperti Kuwait dikabarkan mengikuti langkah Saudi, dengan menarik pewarkilan mereka dari Teheran.

Dirinya menuturkan tidak ada keuntungan bagi mereka yang terlibat dalam "perang kedutaan" dengan Iran. Hal ini dikarenakan, Saudi sedang mengalami masalah interim, dimana para penguasa Suadi mulai dihantam krisis ekonomi, dan politik.

"Kami mendesak House of Saud untuk siap menerima realitas dalam negeri mereka, di wilayah, dan di seluruh dunia dan menghentikan kebijakan destruktif dan perang yang telah mempengaruhi citra mereka," sambungnya. */irna