Wednesday, January 6, 2016

Said Aqil Siraj ( PBNU ), Pembenci Wahabi ( Salafi ) Nomor Wahid, Tidak Usah Menasehati Saudi, Sebagai Pendukung Tulen Majusyiah Iran Lebih Baik Bela Iran Saja. Ustadz Yusuf Baisa, Sudah Saatnya Negara-Negara Islam Memutuskan Hubungan Diplomatik Dengan Iran !

Ilustrasi Raja Salman dan KhameneiHasil gambar untuk said aqil siradj iran

PBNU harap Arab Saudi dan Iran bisa menahan diri

Selasa, 05 Januari 2016 13:15
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyayangkan ketegangan antara Pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah Iran. Ia berharap dua negara ini dapat mengendalikan diri agar tidak menambah deretan konflik di Timur Tengah. ( ??? )
“Konflik yang terjadi antara Saudi Arabia dan Iran sangat tidak layak dan sangat menghawatirkan. Masing-masing negara memunyai bobot di dunia Islam ini,” ujar ulama yang akrab disapa Kang Said itu dalam rilisnya yang diterima redaksi elshinta.com via email, Selasa (5/1).
Pengasuh Pesantren Ats-Tsaqafah Ciganjur ini berharap kedua negara bertetangga itu menyatukan barisan umat Islam. Menurutnya, banyak pihak di luar Islam tidak senang melihat umat Islam bersatu.
“Tunjukkan umat Islam masih punya idealisme ingin memperkuat barisan dalam menghadapi era globalisasi yang cukup menantang ini,” ujar Said.
Ia mengajak kedua negara untuk melupakan apa yang sudah terjadi.
“Ke depan yang saya harapkan Saudi dan Iran masing-masing dengan jiwa besar dan lapang dada membangun persaudaraan yang kuat, persaudaraan yang kokoh demi kerukunan umat Islam," tandasnya.

Ustadz Yusuf Baisa: Sudah Saatnya Negara-Negara Islam Memutuskan Hubungan Diplomatik dengan Iran

Selasa, 5 Jan 2016 - 13:15
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perhimpunan Al Irsyad Ustadz Yusuf Utsman Baisa mendukung penuh langkah pemerintah Arab Saudi yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
“Sudah saatnya negara-negara Islam memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Sudah saatnya memperlakukan Iran seperti itu,” ujar Ustadz Yusuf, saat dihubungi melalui sambungan sellular, Selasa (5/1/2016)
Dukungan Ustadz Yusuf atas pemutusan hubungan itu lebih mengarah kepada aspek syar’i, karena selama ini banyak warga Syiah Iran yang pergi menunaikan haji dan umrah ke tanah suci.
“Orang-orang Syiah Iran itu semestinya tidak berhak untuk berangkat haji dan umrah ke tanah haram, karena mereka itu bukan Islam,” ujarnya.
Lebih khusus lagi, Ustadz Yusuf berharap negara-negara yang tergabung dalam aliansi militer pimpinan Saudi segera memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.
“34 negara yang tergabung dalam aliansi itu mestinya segera mengikuti langkah Saudi, karena Iran adalah negara teroris,” terangnya.
Selama ini, lanjut Ustadz Yusuf, Iran selalu bicara demokrasi dan hak asasi manusia, padahal itu hanya omong kosong belaka.
“Yang dikatakan Iran tentang hak asasi manusia itu hanyalah omong kosong,” paparnya.
Omong kosong Iran soal hak asasi manusia terbukti dengan fakta kekejaman dan ketidakadilan pemerintah Iran terhadap muslim Sunni yang berada di wilayah Ahwaz.
“Wilayah Ahwaz penduduknya Arab, bukan Persia. Disana mayoritasnya Sunni, hidup dalam tekanan dan penjajahan, seperti Palestina dihadapan Israel,” tegasnya.
Selain itu, Iran juga memegang kendali negara-negara yang berakidah Syiah, seperti Irak. Negeri 1001 malam itu kini hidup dalam bayang-bayang Iran.
“Irak itu tidak berdiri sendiri, Irak saat ini berada dibawah ketiak Iran. Beberapa waktu lalu ada salah seorang penyair yang dihukum mati karena mengkritik Syiah,” tutupnya. (bms)