“Jika Teheran Berani Tembakkan Satu Peluru Saja, Maka
Kami Akan Membuat Dunia Menyatakan, ‘Di Sini Pernah Ada Teheran!’,” Respon
Menteri Dalam Negeri Saudi Terhadap Gertakan Jendral Pembual Iran.
Saudi Akan Bersikap Lebih Keras Terhadap Iran ( Masya
Allah )
Iran Tahu Persis Kekuatan Militer Arab Saudi
ooo00000ooo
Jenderal Syiah Iran:
Memerangi Saudi Dan Bahrain Hanya Tinggal
Tunggu Waktu
Rabu, 28 Jumadil Akhir
1437 H / 6 April 2016 13:30 WIB
Komandan tinggi pasukan elit Garda Revolusi Syiah
Iran, Jenderal Mohammad Ali Jafari, menegaskan bahwa pasukannya hanya tinggal
menunggu perintah untuk menyerang Kerajaan Arab Saudi dan Bahrain.
“Pasukan
elit Garda Revolusi selalu siap kapan saja untuk membalas setiap tindakan
permusuhan Arab Saudi dan Bahrain,” ujar Jenderal Mohammad Ali Jafari dalam
konferensi pers pada hari Selasa (05/04) kemarin di ibukota Teheran.
Sejumlah
elit politik di Iran dan kawasan Timur Tengah menduga pernyataan ini
dilontarkan setelah dikeluarkannya izin mendarat dan melintas langit udara
wilayah Kerajaan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi pada hari Senin
(04/04) kemarin.
Ketegangan
antara Arab Saudi dengan Syiah Iran memuncak dengan pemutusan hubungan
diplomatik kedua negara pada awal Januari tahun 2016 kemarin, setelah kantor
Kedubes dan Konjen Saudi di Iran di bakar massa.
Sementara
itu menanggapi pertanyaan kesepakatan damai nuklir Iran dengan kelompok 5+1
pada bulan Juli tahun 2015, Jenderal Mohammad Ali Jafari menekankan bahwa
perjanjian tersebut tidak menguntungkan negaranya dan bukan sesuatu yang harus
dibanggakan.
Dalam
perjanjian tersebut Iran bersedia mengurangi program nuklir di negaranya dengan
imbalan dicabutnya sanksi ekonomi yang ditetapkan Barat secara bertahap.
16 Januari
2016 Uni Eropa dan Amerika Serikat mengumumkan tahap pertama pencabutan sanksi
ekonomi yang terkait dengan program nuklir Iran setelah adanya laporan Badan
Energi Atom Internasional (IAEI) bahwa Iran telah memenuhi kewajiban yang
dibutuhkan dalam kesepakatan nuklir. (Rassd/Ram)
Komandan
Garda Revolusi Iran mengancam Arab Saudi dengan menggunakan pedang Houthi
April 7, 2016
Komandan
Garda Revolusi Iran Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari menyatakan ancaman
kepada Arab Saudi kemarin dalam menanggapi deklarasi Riyadh yang menyatakan
bahwa Hizbullat Lebanon yang didukung oleh Iran adalah organisasi teroris.
Pada pertemuan pertama para pemimpin
Garda Revolusi yang diadakan pada pergantian tahun Iran baru-baru ini,
Jafari mengatakan bahwa pasukannya “memiliki rencana yang telah disiapkan dan
rancangan untuk menanggapi Arab Saudi” dan “menunggu perintah” untuk
melaksanakannya. Dia menekankan bahwa Teheran akan membela Hizbullat dengan
semua kekuatannya untuk “memperkuat posisinya di Lebanon dan wilayah Timur
Tangah”.
Pada
saat wilayah Timur Tengah tengah bersiap untuk mengakhiri perang di Yaman,
Jafari mengatakan bahwa negaranya “tidak akan meninggalkan orang-orang Yaman
sendiri” dan “bahwa pedang dari kelompok ‘Ansar Allah’ (Houthi) akan lebih
tajam”.
Komandan Garda Revolusi juga
mendukung gagasan untuk “mengekspor” revolusi Iran di luar negeri dan
menekankan pentingnya “rekayasa” revolusi dan memperluas domainnya di
wilayah internasional.
Jafari mencoba untuk membela posisi
negaranya atas intervensi militer di Suriah, dan mengklaim bahwa
partisipasi pasukan Iran dalam perang di Suriah adalah tindakan
untuk menanggapi “strategi Inggris, Amerika dan Zionis yang
ingin membagi-bagi Suriah”.
Pada tingkat domestik, Jafari terus
menyerang kebijakan-kebijakan Presiden Iran Hassan Rouhani dan pemerintahannya,
sehari setelah Rouhani membela kesepakatan nuklir dan prestasinya untuk Iran.
Menanggapi komentar Rouhani ini, Jafari mengatakan bahwa
menjadikan perjanjian nuklir menjadi “model” adalah bentuk “penghinaan”
dan bahwa mereka yang membela berlanjutnya kesepakatan tersebut adalah
“tanpa sadar mengambil jalan untuk kontra-revolusi dan ingin mempermalukan
orang-orang hebat kami “. Rouhani telah banyak diserang oleh Pemimpin
Iran Ali Khamenei yang berbicara tentang perjanjian internal
sepanjang baris kesepakatan nuklir dan diskusi yang mendahului kesepakatan
tersebut.
Asharq al Awsat
Arab Saudi Posisi Ketiga
Anggaran Militer Terbesar di Dunia
Militer Arab Saudi
Jumat, 08/04/2016 15:04:45
Washington DC (SI Online) -
Arab Saudi menempati urutan ketiga dalam daftar negara-negara dunia yang
menghabiskan anggaran militernya. Dengan posisi ini, seperti dikabarkan Harian The
Washington Post Selasa (5/4/2016) lalu, Saudi mengalahkan posisi Rusia yang
menempati urutan keempat.
Peringkat
itu berdasarkan pemantauan Institut Riset Perdamaian Internasional Stockholm,
SIPRI, yang memonitor belanja militer seluruh dunia.
Hingga kini
urutan pertama masih diduduki AS yang menghabiskan biaya USD 596 miliar.
Disusul oleh China di tempat kedua dengan biaya USD 215 miliar dan ketiga Arab
Saudi dengan USD 87,5 miliar. Sementara posisi keempat diraih Rusia
dengan USD 66,4 miliar, mengalahkan Inggris di tempat kelima dengan USD 55,5
miliar.
Salah satu
faktor naiknya peringkat Saudi di tempat ketiga, menurut The Post, akibat ikut
terlibat dalam krisis di Yaman yang telah berlangsung hampir setahun.
Sejak 2006,
dana militer tahunan Saudi mencapai dua kali lipat dari biasanya. Jatuhnya
harga minyak dunia berdampak cukup besar terhadap penjualan senjata.
Yang cukup
dramatis, beberapa negara malah menurunkan anggaran pertahanannya akibat
jatuhnya harga minyak dunia. Seperti Venezuela yang melorot sampai 64%, dan
Angola yang berkurang sampai 40%. ''Arab Saudi mengungguli Rusia di tempat
ketiga karena jatuhnya nilai mata uang Rusia, Ruble,'' tulis SIPRI.
Sementara
itu, militerisasi Asia meningkat 5,4% pada 2015, sebagai konsekuensi upaya
peningkatan kegiatan militer China di Laut China Selatan. Dua negara Asia yang
meningkatkan jumlah anggaran pertahanannya adalah Vietnam dan Filipina.
Menurut Sam
Perlo-Freeman, kepala proyek militer SIPRI, anggaran militer pada 2015
menunjukkan kecenderungan baru. Di satu pihak meningkatkan belanja militer
mencerminkan meningkatnya konflik di berbagai belahan dunia.
Tapi di lain
pihak menunjukkan berkurangnya anggaran belanja militer akibat harga minyak
dewasa ini. ''Situasi politik dan ekonomi dunia menciptakan ketidak pastian di
tahun-tahun mendatang,'' tutur Sam Perlo-Freman.
red:
abu faza
sumber:
inilah.com
Syiah Iran Diam-Diam Kirim
Unit Komando ke Suriah, Namun Tak Pernah Menang Perang
Tidak hanya mengerahkan pasukan khusus Garda Revolusi
Syiah Iran ke Suriah, pemerintah Teheran dikabarkan telah mengirimkan unit
komando elit “Baret Hijau” untuk membantu rezim Syiah Assad merebut kembali
kota-kota yang dikuasai kelompok mujahidin Suriah. Walau dikatakan elit, namun
pasukan Iran tida pernah menang dalam perang atau pun pertempuran.
Seperti
dilansir surat kabar Mashreq News Iran dalam terbitannya hari Rabu (06/04)
kemarin menyatakan bahwa unit komando elit “Baret Hijau” telah tiba di kota Al
Khadir wilayah pinggiran Aleppo pada Selasa (05/04) malam waktu Suriah.
Dari
keterangan sumber yang minta dirahasiakan namanya kepada Mashreq News Iran
mengatakan bahwa tujuan utama dari keberadaan unit komando elit Syiah Iran di
kota Zorba dan Icarda, Khan Tuman Aleppo dan Al Khadir adalah untuk memutus
jalan yang menghubungkan antara provinsi Aleppo dan Damaskus.
Sumber
tersebut menerangkan bahwa ini dilakukan untuk menekan jajaran pejuang
mujahidin Suriah di wilayah pinggiran provinsi Damaskus yang sangat bergantung
dari suplai persenjataan dan makanan dari wilayah penyangga ibukota.
Perlu
diketahui bahwa sebelum kedatangan intervensi Rusia pada 30 september 2015
kemarin, pemerintah Syiah Iran adalah pelindung dan pembantu utama rezim Syiah
Assad dari kepungan kelompok mujahidin Suriah. (Alarabiya/Ram)
Dalam 4,5 Tahun Mujahidin
Suriah Berhasil Tewaskan
60 Jenderal Syiah Iran
Seorang sumber media dan informasi di organisasi Syiah
Hizbullah Lebanon mengungkapkan sedikitnya 60 jenderal militer Iran berpangkat
tinggi telah tewas dalam empat tahun setengah mendukung rezim Bahsar Assad di
Suriah.
Dalam
pernyataan sumber yang minta dirahasiakan identitasnya kepada kantor berita AKI
Italia mengatakan, “Sampai saat ini pemerintah Teheran belum mau secara resmi
mengumumkan nama-nama tersebut, akan tetapi 18 di antara jenderal yang tewas
memiliki hubungan dekat dengan kepemimpinan spiritual Iran.”
Sumber
tersebut menambahkan, “Ada perpecahan yang terjadi antara Syiah Iran dengan
rezim Suriah akibat permasalahan ini. Pemerintah Teheran menyalahkan sikap
tidak patuh perwira senior militer Suriah dengan rencana yang ditetapkan
menjadi penyebab utama mereka harus kehilangan banyak jenderal.”
Menurut
sumber tersebut, pemerintah Teheran kini mulai menarik jenderal-jenderal mereka
dalam perang lapangan di Suriah, dan menggantikannya dengan perwira menengah di
Angkatan Bersenjata revolusi Syiah Iran. (Dostor/Ram)
Inilah
Daftar Tentara Syiah yang Tewas di Aleppo Awal Bulan April
Teheran – Pertempuran
sengit antara para pejuang oposisi Suriah dan pasukan rezim Assad yang didukung
tentara Garda Revolusi Iran semakin intens pada bulan April 2016 ini.
Di saat bersamaan,
pejuang Jabhah Nushrah dan koalisinya berhasil mengambil alih wilayah Talat
Al-Eis dari sekutu pasukan Iran (rezim Assad).
Bahkan, militer Suriah
dan sekutunya baru-baru ini meluncurkan serangan besar-besaran ke wilayah
pejuang Suriah di kota Al-Eis, pedesaan Aleppo Selatan.
Serangan ini juga
dinilai ebagai operasi paling sengit yang diluncurkan rezim Assad dan sekutunya
sejak adanya opsi gencatan senjata sebulan lalu.
Namun, di balik
sengitnya perlawanan para pejuang Suriah pada April ini berbuah manis dengan
tewasnya para petinggi tentara Garda Revolusi Iran di Suriah.
Dikutip dari
liveleak.com pada Kamis (07/04), puluhan tentara Syiah terbunuh akibat serangan
para pejuang oposisi Suriah. Berikut daftar yang tewas dari tentara Syiah Iran
dan beberapa pasukan Syiah dari negara lain sejak tanggal 1 sampai 5 April
2016.
1.Sajjad Habibi (Pasukan
Garda Iran yang tewas pada 1 April)
2.Majjid Maohammedi
(Pasukan Garda Iran yang tewas pada 1 April)
3.Hadi Yaghubvand
(Pasukan Garda Iran yang tewas pada 1 April)
4.Tagi Arghavi (Pasukan
Garda Iran yang tewas pada 1 April)
5.General Asghar Falah
(Pasukan Garda Iran yang tewas pada 2 April)
6Mostafa Tash (Pasukan
Garda Iran yang tewas pada 2 April)
7.Komandan Ehsan
Mirsayar (tewas pada 2 April)
8.Brigadir Jenderal
Hassan Ali-Shamsabadi (tewas pada 2 April)
9.Brigadir Jenderal
Mohammed Qorbani
10.Kolonel Reza
Farzarneh (2 April)
11.Kolonel Mashalloah
Shamseh (2 April)
12.Abolfazl Raahchamani
(Pasukan Garda Iran yang tewas pada 3 April)
13.Haydar Ebrahimkani
(Pasukan Garda Iran yang tewas pada 3 April)
14.Mohammed Jabeli (Pasukan
Garda Iran yang tewas pada 4 April)
15.Hamid Qaempor
(Pasukan Garda Iran yang tewas pada 4 April)
16.Abuzer Qavvaasi
(Pasukan Garda Iran yang tewas pada 4 April)
17.Saeed Mosafer
(Pasukan Garda Iran yang tewas pada 4 April)
18.Jamal Razi (Pasukan
Garda Iran yang tewas pada 4 April)
19.Jenderal Hadi Shamseh
dan tiga puluh enam tentaranya (4 April)
20.Kolonel Haidar
Ibrahim Khani (tewas pada tanggal 5 April)
21.Kolonel Ali Taheri
(yewas pada tanggal 5 April)
22.Sebelas Fatimiyun
asal Afghanistan yang dipaksa berperang oleh Teheran (3 April)
23.Sepuluh Syiah
Pakistan dari brigade Zenaybiun (4 April)
24.Delapan Syiah
Pakistan dari brigade Zeynabiun (2 April)
25.Dua belas milisi
Syiah Hizbullah (3 April)
Sumber: Liveleak
Penulis: Dio Alifullah
Penulis: Dio Alifullah
Jenderal ( أحمق و مجنون ) Iran
“Serang” Arab Saudi. Tipikal Rafidhi, Gemar Mengancam dan Menghujat !
Kelakuan Jendral-Jendral Tengik Majusyiah Iran
Terhadap Saudi/Muslim. Jendralnya Banyak Yang Tewas Di Suriah (Silahkan
Googling “Jenderal Iran Tewas” )
Syiah Begitu Bernafsu Ingin Menyerang dan Menguasai
Mekah Dan Madinah
Iran ( Syiah Majusi ) Bernafsu Merebut Al-Haramain
(Makkah-Madinah). Apa Yang Akan Terjadi Terhadap Ahlus Sunnah ? Baca Fakta
Dibawah Ini !
Iran (Syi’ah) Kabut Gelap bagi Bangsa Arab dan Islam
“Ya Allah, robeklah (hancurkanlah) Kerajaan Persia.” (HR. Baihaqi) ;“Jika Raja
Persia telah runtuh, maka tidak akan mungkin ada Kerajaan Persia selanjutnya.”
(HR. Bukhari Muslim)
Dr. Mahmud Mazru’ah Al-Azhari: Iran Jahat Kepada Semua
Tetangganya
Akademisi: Iran Jadi Ancaman Stabilitas Regional
Syiah Iran Bernafsu Ingin Menguasai Timur Tengah ?
Nuklir Iran Menjadi Ancaman Bagi Umat Islam (Karena
Iran Adalah Musuh Dalam Selimut Bagi Umat Islam Sedunia)
Siap Perangi Arab Saudi, Iran Berikan Pelatihan
Militer untuk Anak-Anak [ Mau Rebut Makkah/Madinah dan curi Hajar Aswad ? ]
Selamanya Iran Pecundang, Lewat Video Ini Syiah
Bermimpi Hancurkan Arab Saudi Dalam Hitungan Hari ?! “Ya Allah, Robeklah
(Hancurkanlah) Kerajaan Persia.” (HR. Baihaqi)
Siapa Yang Ditakuti Oleh Negara Syiah IRAN? Ternyata
Saudi,. Kenapa?
Alwi shihab ar-Rafidhi Rupanya Ikutin Induk
Semangnya...Bagi Iran, Saudi adalah Musuh dan Yahudi adalah Sahabat !
Menhan Sentil Iran yang Suka Berperang dan Urusi Agama
Lain ( Ini Baru Menteri )
Jenderal Iran: 2.000 Rudal Sudah Disiapkan untuk
Hadapi Arab Saudi. Saudi Nyatakan Siap Hadapi Iran ( Masya Allah..Ya Akhi
Salman.. Allah akan menolong ahlus sunnah Saudi )
Arab Saudi dan Perlawanan Terhadap Penebar Teror (Iran
! )