Selamanya Iran Pecundang, Lewat Video Ini
Syiah Bermimpi Hancurkan Arab Saudi Dalam Hitungan Hari ?! “Ya Allah, Robeklah
(Hancurkanlah) Kerajaan Persia.” (HR. Baihaqi)
Sejumlah faksi mujahidin Suriah kembali
bersatu membentuk kelompok perjuangan yang diberi nama Haiah Tahrir Syam (HTS)
atau yang dikenal Sham Liberation Organization (SLO). Pelengseran rezim Syiah
Bashar al-Assad menjadi tujuan utama aliansi baru ini.
“Pembebasan seluruh wilayah Suriah adalah
misi utama aliansi ini,” ujar pemimpin Haiah Tahrir Syam, Hasyim al-Syeikh Abu
Jabir, dalam keterangan pertamanya sebagai ketua setelah dibentuknya HTS pada
bulan Januari 2017.
Hasyim al-Syeikh Abu Jabir melanjutkan,
“Kami ingin meyakinkan kepada segenap rakyat Suriah bahwa aliansi ini akan
memulai kembali operasi militer besar-besaran terhadap penjahat rezim Syiah
Assad. Kami akan memperbarui serangan menargetkan markas-markas dan posisi
mereka.”
Haiah Tahrir al-Syam merupakan aliansi
baru hasil merger antara JFS (Jabhah Fathu Syam) dengan faksi-faksi lain,
seperti Nuruddin al-Zinki, Jabhah Ansaruddin, Jaisyu al-Sunnah, dan faksi
bersenjata Liwa al-Haq.
HTS diketahui memiliki ribuan pejuang
bersenjata yang dalam beberapa pekan sebelumnya desersi dari kelompok FSA
dukungan Turki, lalu bergabung dengan Haiah Tahrir Syam sebagai bentuk protes
dan kemarahan karena pemimpin-pemimpin FSA menyatakan siap ikut dalam proses
perdamaian dengan rezim Syiah Assad.
Abu Jabir, yang juga mantan pemimpin
sayap militer Ahrarus Syam mengatakan bahwa aliansi baru ini akan membentuk
“satu entitas” yang akan mempelopori perjuangan di bidang militer dan politik
bagi kekuatan anti-Assad.
“Kejatuhan Suriah dari tangan Ahlus
Sunnah akan menjadi era baru perbudakan oleh Syiah di kawasan Dunia Arab, dan
tidak akan ada lagi Muslim (Sunni) yang selamat”, ujar Abu Jabir.
Menurutnya upaya-upaya perdamaian
internasional hanya akan mengaborsi revolusi dan memberi hadiah kepada Assad
atas kejahatan-kejahatan yang ia lakukan terhadap rakyat Suriah. (Kiblat/Ram)