Takfiri Syiah ( ABI ) Jadi Bunglon Di Kantor
Deputi VI Kemenko Polhukam, Dengan Memutar Balikan Dan Menyembunyikan Kejahatan
Takfirinya Terhadap Al-Qur'an, Istri Dan Sahabat Nabi Serta Ahlus Sunnah !
(.... Ali bin Abu Thalib
RA, Imam Ja’far Ash-Shadiq, Ulama 4 mazhab, Imam Bukhari, Imam Ghozali, Ibnu Katsir... Takfiri ??!!! )
Haidar Bagir dan Tuduhan Tahrif Al Qur’an
Haidar Bagir, Tipikal taqiyah ( Syiah) Di
Negara Mayoritas Muslim, Mainkan Drama " Intoleransi " dan Sebut
Penampakan Tuhan Beragam
Jalaludin Rakhmat dan Haidar Bagir Makin
Terkuak Kesesatannya
[Peristiwa Lama] Syiah dan Kesalahpahaman “Pembelanya”
Pengakuan Haidar Bagir Tentang Sesatnya
Syiah
Syi'ah Percaya Al-Qur'an ? (Tanggapan
untuk Kebohongan Haidar Bagir dalam Harian Republika 27 Januari 2012)
Taqiyyah Ala Bung Haidar
Akan Hadir di Istiqlal. Syiah Dan JIL
Sewot, Ulama Saudi Syaikh Al-Arifi Difitnah "Jaringan ISIS
Indonesia". Khalid al-Walid Dedengkot Syiah Anti Islam ( Ahlus Sunnah ) !
Beda ‘Rukun’, Tapi Bisa Rukun(Tanggapan
untuk Haidar Bagir)
Radikalisme dan Takfiri Syiáh, Fakta Bukan Ilusi
(Tanggapan Terhadap Haidar Bagir)
Oleh: Masúd Izzul Mujahid*
Ketentraman beragama umat Islam Solo Raya terusik.
Beberapa hari ini, tengah santer berita bedah buku “Islam Tuhan, Islam
Manusia”, karya pemikir Syiáh, Haidar Bagir, di IAIN Surakarta. Inilah yang
mengusik ketentraman ibadah umat Islam Solo Raya. Betapa tidak demikian, semua
orang tahu tentang kesesatan dan kejahatan Syiáh. Namun segelintir manusia yang
mengatasnamakan insan akademik di IAIN Surakarta menghendaki bedah buku dengan
menghadirkan Haidar.
Ulama Syiah Menyemangati Militannya Menggempur Muslim
Suriah
Ulama Syiah Menyemangati Militannya Menggempur Muslim
Suriah
Di saat yang sama, umat Islam Solo Raya telah menyadari
hakekat Syiáh. Banyak kalangan akademisi, tokoh agama, bisnisman, para aktifis
Islam, dan masyarakat umumnya telah tercerahkan oleh para daí tentang
kesesatan, kejahatan dan kebengisan Syiáh terhadap umat Islam (Ahlu Sunnah).
Sebab sejarah, dan fakta kontemporer, seperti di Suriah, Iran, Ahwaz, dan Irak,
menjadi bukti yang tak terbantahkan.
Menariknya, para insan akademi yang awam kajian akidah
Islam dan tidak terbimbing dengan baik dalam mempelajari Islam, menganggap ini
kajian ilmiyah.
Setelah menemui rektor IAIN, karena beliau berhalangan,
kami diterima oleh Ketua Dewan Senat, Prof. DR. Utsman. Saya dikasih oleh kawan
buku Haidar, yang hendak dibedah tersebut. Dan saya diminta untuk membacanya
dengan seksama. Sebenarnya saya kurang begitu tertarik membaca buku-buku yang
ditulis oleh tokoh-tokoh yang membela kesesatan. Apalagi Syiáh. Menurut Kiyai
saya, itu hanya sampah, yang sedikit sekali faedahnya. Namun, ketika saya
diminta untuk membacanya. Saya pun membacanya. Buku ini terlalu sulit untuk
dikatakan buku ilmiyah. Ia lontaran-lontaran pemikiran penulis, yang sulit
untuk ditemukan nilai ilmiyahnya.
Di kesempatan kali ini, saya menanggapi salah satu poin
dari tulisna Haidar Bagir, pada Bab V, Halaman 47-55. Tulisan yang berjudul,
“Takfirisme: Asal-Usul dan Perkembangannya,” menggambarkan kebencian dan
ketidaksukaan penulis terhadap sosok-sosok ulama yang telah diakui kapasitas
keilmuan dan otoritasnya dalam berfatwa.
Dalam tulisan tersebut, Haidar, menuduh para ulama Islam
(seperti: Syaikhul Islam Ibn Taimiyah, dan Syaikh Islam Ibn Qayyim al-Jauziyah)
sebagai penyebar takfiri. Karena para ulama tersebut –dalam pandangan Haidar-,
mengkafirkan Syiáh dan beberapa sekte shufi menyimpang.
Entah dari mana tuduhan itu didapatkan oleh Haidar.
Sebab, buku Haidar ini, tidak dilengkapi rujukan lengkap. Tidak ada footnote
yang menjelaskan dari mana tulisan tersebut dinukil.
Andaikan Haidar membaca dan menelaah pemikiran Ibnu
Taimiyah, Ibnu al-Qayyim dan ulama-ulama yang dituduhnya, dengan sabar dan
teliti, bisa jadi tuduhan ini tidak ada. Kecuali, jika tidak jujur dalam
menyampaikan pemikiran mereka. Dalam tulisan-tulisannya Ibn Taimiyah, dan Ibn
Qayyim muridnya melakukan klasifikasi kelompok yang tertuduh menyimpang,
kemudian menjelaskan sebab-sebabnya.
Pun dalam takfir, sesungguhnya ulama tersebut tidak
seserampang yang dituduhkan. Mereka membagi antara takfir Muthlak dan takfir
Muáyyan. Penjelasan ini, banyak didapatkan dalam karya-karya beliau berdua.
Nuansa pembelaan terhadap Syiáh, sangat terasa dalam buku
haidar. Adapun akal, nalar, dan beberapa ulama Islam yang dia pakai dalam
menguatkan pendapatnya, hanya memperkuat pembelaannya terhadap Syiáh. Dalam
beberapa catatannya, di buku tersebut, Haidar memposisikan Syiáh sebagai
kelompok yang terdzalimi. Diantaranya, saat menggugat kriteria sesat menurut
MUI Pusat, (Bab, XVI. Hallaman: 135-141).
Padahal tuduhan takfir yang dikarang-karang oleh Haidar,
sejatinya ada pada Syiáh-Rofidhoh. Pemikiran takfiri dalam agama Syiáh bukanlah
pendapat pribadi tokoh Syiáh tertentu. Seperti klaim Haidar, bahwa seakan-akan
itu hanya fenomena pemikiran tokoh, seperti Yasir Habib, (ITIM, hal. 150).
Namun, hakekatnya, pemikiran takfiri Syiáh adalah akidah
yang sudah mengakar dalam jiwa mereka, teriwayatkan dalam buku-buku hadits
Syiáh. (–Syiáh memiliki buku hadits sendiri, berbeda dengan kitab2 hadits umat
Islam, mereka tidak mengakui Bukhari, Muslim, dll. Kalaupun mengakuinya, itu
hanya taqiyyah dalam mengelabui umat Islam-).
Doktrin Anarkis Dalam Ajaran Syi’ah
Banyak ulama yang mengabadikan kejahatan Syi’ah terhadap
Islam dan umat Islam. Di antara mereka adalah DR. Muhammad Abdah, dalam
bukunya, ‘Aya’idu at-Tarikhu Nafsahu’, diterjemahkan ke Indonesia dengan judul
‘Akankah Sejarah Terulang’. Sedangkan Syaikh DR. Imad Ali Abdu As-Sami,
membukukan dalam dua jilid buku. yaitu, “Khiyanats asy-Syi’ah wa Atsaruha fi
Haza’im alUmmah al Islamiyah,”.
Ibnu Katsier dalam buku sejarahnya, ‘al-Bidayah wan
Nihayah’, mencatat kekejaman Syi’ah Qaramithah;
“Pada tahun 312 H bulan Muharram, Abu Thahir Al Husain
bin Abu Sa’id Al Janabi –semoga Allah melaknatnya- menyerang para jemaah haji
yang tengah dalam perjalanan pulang dari baitullah dan telah menunaikan
kewajiban haji. Mereka merampok dan membunuh mereka. Korban pun berjatuhan
dengan jumlah yang sangat banyak –hanya Allah yang mengetahuinya. Mereka juga
menawan para wanita dan anak-anak mereka sekehendaknya dan merampas harta
mereka yang mereka inginkan.
Pada tahun 317 H, orang-orang Syi’ah Qaramithah mencuri
hajar aswad dari Baitullah. Qubbah Zamzam dihancurkan, pintu Ka’bah dicopot dan
kiswahnya dilepaskan kemudian dirobek-robek. Mereka pun mengambil hajar aswad
dan membawanya pergi ke negara mereka. Selama dua puluh dua tahun.” (Al Bidayah
wa Al Nihayah, 11/149).”
Inilah sekelumit kejahatan Syi’ah terhadap umat Islam.
Jika masih ada orang yang meragukan sejarah kejahatan Syi’ah, maka apa yang
terjadi di Suriah, Bahrain, Iran, Irak dan Yaman, menjadi bukti terkini atas
kejahatan Syi’ah. Kejadian kontemporer ini tidak bisa dielakkan. Bukti nyata
kejahatan Syi’ah.
Dendam Sejarah Persia
Akidah Syi’ah berbahan dasar doktrin Yahudi yang dengki
dan iri kepada umat Islam, terutama pasca terusirnya Yahudi dari Madinah.
Kemudian ditambah dengan kebencian dendam Persia Majusi terhadap umat Islam,
khususnya muslimin Arab, yang telah memporak-porandakan imperium termegah
Majusi, yaitu imperium Syi’ah.
Aroma dendam ini sangat terasa sekali. Misalnya, klaim
mereka bahwa Kisra (mantan raja Persia) yang merobek-robek surat Rasulullah SAW
dan mati dalam \keadaan kafir, adalah penduduk surga. Syi’ah meyakini, neraka
diharamkan bagi Kisra (Biharul Anwar, 4/41).
Demikian juga, kebencian mereka kepada Umar bin Khattab
yang menitahkan kepada mujahidin untuk menaklukkan imperium Persia Raya. Juga
pengkultusan Syi’ah terhadap Abu Lu’luah, seorang pemeluk majusi yang membunuh
Umar bin Khattab RA. Bahkan menganggap Abu Lu’Luah sebagai baba syuja’ diin,
bapak agama sejati.
Seorang ulama hadits yang bernama Abu Rabi’ mengisahkan,
bahwa beliau memiliki seorang tetangga Rafidhah, namun tiba-tiba ia berubah.
Abu Rabi’ tertarik menanyakan sebabnya. “Dulu anda mengklaim diri sebagai orang
Rafidhah. Kenapa Anda berubah?. Tetangganya menjawab, “Sesugguhnya seluruh kaum
zindiq telah melakukan perenungan yang mendalam tentang bagaimana menghancurkan
Islam dan memerangi pemeluknya. Dan kami berkesimpulan, satu-satunya jalan ke
sana hanya dengan masuk Syi’ah. Karena mereka adalah orang-orang bodoh.”
Ideologi Takfir Ekstrim
Ternyata salah satu sebab kekejian dan kekejaman oleh
Syi’ah adalah ideology takfir yang ada dalam ajaran Syi’ah. Yang dimaksud
dengan ideology takfir di sini, mereka mengkafirkan umat Islam selain orang
Syi’ah. Bahkan dalam dogma Syi’ah, umat Islam selain Syi’ah adalah anak-anak
lacur yang kekal di neraka (Ar-Raudhoh minal Al-kaafi, 8/227).
Mirza Muhammad Taqi, ulama Syi’ah, berkata, Selain orang
Syi’ah akan masuk neraka selama-lamanya. Meskipun semua malaikat, semua nabi,
semua syuhada dan semua shiddiq menolongnya, tetap tidak bisa keluar dari
neraka, (Shahifatul Abrar, 342).
Al-Kulaini menambahkan, “Bermaksiat kepada Ali adalah
kufur, dan mempercayai orang lebih utama dan berhak dari beliau dalam imamah
–kepemimpinan- adalah Syirik.” (Al-Kaafi, 1/232)
Muhaddits Syi’ah, Al-Majlisi, menukil ijma’ Syi’ah atas
kekafiran umat Islam, “Kelompok Imamiyah bersepakat bahwa sungguh orang yang
mengingkari imamah salah satu dari imam kami dan menolak kewajiban dari Allah
untuk mentaatinya adalah kafir, pasti kekal dalam neraka,” (Biharul Anwar,
8/366).
Khumaini, berkata, “Dasar kenajisan mereka –umat Islam-
adalah banyak diantaranya; riwayat-riwayat yang banyak yang menunjukkan
kekafiran mereka.” ( Kitab ath-Thaharah, 3/326)
Dari dogma takfiriy ekstrim ini, Syi’ah menghalalkan
darah dan harta umat Islam. Yusuf al-Bahrani, pakar hadits Syi’ah kontemporer
mengakui hal ini. Ia berkata, “Dan pendapat inilah yang benar, yang betul-betul
sesuai dengan riwayat-riwayat yang banyak tentang kekafiran mukhalif –orang
yang berbeda dengan Syi’ah-, kekurang ajaran, dan kesyirikan mereka, serta
kehalalan darah maupun harta mereka. Sebagaimana yang telah kami paparkan dalam
beberapa riwayat sebelumnya.”, (Al-Hada’iq An-Nadziroh, 5/175).
Hasungan Para Imam Untuk Membunuh Umat Islam
Ada sebab lain yang tidak kalah berpengaruhnya bagi
kejiwaan orang Syi’ah. Yaitu anjuran para imam untuk membunuh ahlu Sunnah,
yaitu umat Islam selain Syi’ah.
Abu Abdillah, salah seorang imam Syi’ah, pernah
mengatakan, “Ambillah harta para nashib –ahlu sunnah- dimanapun kalian
mendapatinya, dan bayarkan kepada kami seperlima-nya.” (Jami’ul Ahadits Syi’ah,
8/532)
Sangat mungkin jika kesulitan mendapatkan harta umat
Islam dengan jalan mencuri, tidak segan-segannya mereka merampok atau membunuh
muslimin tadi. Toh, dalam keyakinan mereka, darah umat Islam halal.
Hal ini juga dianjurkan dalam hadits Syi’ah yang
diriwayatkan oleh Husain al-Bahrani, dalam kitabnya, alMahasin an-Nafsaniyah
(hal. 166). Ia meriwayatkan dari salah seorang imam Syi’ah, bahwa imam itu
berkata, “Sebenarnya kami para imam hendak memerintahkan kalian untuk membunuh
mereka –umat Islam. Namun kami
mengkhawatirkan kalian, kami khawatir salah seorang dari kalian terbunuh
disebabkan membunuh mereka. Karena satu nyawa kalian, sungguh lebih berharga
daripada seribu nyawa mereka.”
Jadi yang menghalangi mereka untuk tidak membunuh umat
Islam adalah kekhawatiran perlawanan dari umat Islam, sehingga ada korban dari
pihak Syi’ah. Maknanya, jika tidak mengkhawatirkan hal itu, maka Syi’ah akan
membunuh umat Islam kapanpun dan dimana pun, apalagi dengan iming-imingan
pahala dan rampasan harta yang halal.
Selain tiga alasan di atas, pertentangan akidah dan fikih
juga menjadi sebab utama kebencian Syi’ah terhadap umat Islam. Umat Islam-lah
yang menjadi penghalang utama praktek syirik, bid’ah dan perzinahan yang
dihasung Syi’ah. Sebagaimana dipahami dalam buku-buku mereka, kesyirikan,
kebid’ahan dan perzinahan merupakan komoditi utama ajaran Syi’ah.
Oleh karena itu, sebagian pemuda Syi’ah yang ikut
berjihad di Suriah, didoktrin membunuh dan memerangi ahlu sunnah di Suriah, dan
dimana pun tentunya, adalah suatu jihad yang berpahala. Matinya pun mati
syahid. Sebab, mereka adalah musuh para imam Syi’ah, penghalang utama tegaknya
Syi’ar para imam Syi’ah.
Hal ini diakui oleh para algojo Syi’ah yang menyiksa
tawanan muslim di Suriah. Kisah ini, banyak penulis dengar selama bertugas
mewarta di Suriah. Terutama dari mantan tahanan yang berhasil lolos dari
penjara-penjara kejam rezim Syi’ah Nushairiyah. Syubhat dan syahwat telah
berpadu dalam jiwa penganut Syi’ah.*
*Penulis adalah, Pimpinan Redaksi Majalah Islam An-Najah,
Sekjen ANNAS dan Anggota Dewas Syariáh Kota Surakarta (DSKS).
Habib Salim
Al-Muhdor: Mazhab Ahlul Bait Itu Bohong! Sekte Syiah, Mengaku Cinta Rasul Tapi
Membenci Ahlul Bait
Syiah
Sang Pendusta
Syi'ah di Indonesia Sering Lakukan
Kebohongan Publik
Kambing Hitam Yang Digemari Syiah ( Peternak )
http://lamurkha.blogspot.co.id/2015/08/kambing-hitam-yang-digemari-syiah.html
http://lamurkha.blogspot.co.id/2015/08/kambing-hitam-yang-digemari-syiah.html
173 File Video ( Data & Fakta
Langsung Dari Sumbernya ) Membongkar Bahaya Ajaran Syiah
Apa
Kata Ulama Tentang SYIAH? Meraka Mengatakan, SYIAH BUKAN ISLAM..
Aqidah Syiah: Ahlus
Sunnah Lebih Najis dan Hina daripada Anjing
Apakah Liputan Islam (
media syi'ah ) Mau Bilang Ulama Sunni Hoax & Takfiri?
Bagi Syiah; Abu Hanifah
Adalah Nashibi, Kafir Dan Halal Darahnya.Kriteria Nashibi (Nawashib) Dan Sikap
Syiah Terhadapnya
Bukti-bukti Syiah
Mengkafirkan dan Menghalalkan Darah Umat Islam
Cuplikan Aqidah Busuk
Syiah : Pantas Syiah Menghina Para Sahabat, Allah Saja Dihina
Inilah Paham Takfir
Syiah
Konsep Imamah: Sumber
Petaka Takfiri Syiah
Mantan Presiden Iran,
Hashemi Rafsanjani, Mengakui Syi’ah Takfiri Tulen, Penyebab Lahirnya
Al-Qaida/ISIS. Respons Ulama Sunni Terhadap Pengkafiran Sahabat Rasulullah SAW
Mengapa Syiah
Menggunakan Istilah Takfiri-Wahabi? Kelompok Takfiri sebenarnya Syiah, Kelompok
Radikal Jika Merujuk Definisi BNPT
Mengapa Ulama Syiah Sangat Perhatian
dengan Taqiyah?
Persamaan Syiah
(Rafidhah) Dengan Khawarij
Perayaan Tahunan Haul
“Kesyahidan” Sayyidah Fathimah Az-Zahra Dimana Syiah Mendoktrin Radikalisme
Bara Api Kebencian Bahwa Shahabat Nabi, Umar Bin Khathab Dibantu Para Shahabat
Lain Adalah Pembunuh Fathimah Az-Zahra Binti Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa
Sallam !!
Syiah – Grup Takfiri
Terbesar Dunia. Kejahatan Syi'ah Khomeini Dan Iran
Sebelum Ada “ Tuduhan
Wahabi ( Salafi ) “ , Sejak Abad 14 H Kejahatan Takfiri Syiah Mendominasi
Sejarah Islam ! Hegemoni Syi’ah Sejak Hasan Al ‘Askari ( Imam Ke-11).
syi'ah termasuk dalam
klasifikasi /golongan Kafir Harbi
Tanggapan Majlis Islam
Suriah Atas Kebusukan Mulut Ali Khamenei Laknatullah 'Alaihi. Menunjukan Iran Dan Gerombolan Qum Kelompok Takfiri Tulen.
Ucapan
Dungu ( Ahmaq ) dan Bodoh ( Jaahil ) tokoh umat Islam dan tokoh masyarakat yang
empati dan simpati dengan syiah.
Video
Fatwa Ulama Takfiri Syiah : Naikilah Truk, Masuklah Ke Markas Musuh Dan
Ledakkan Dirimu, Kamu Masuk Surga !