Breaking News, Sempurna ! Indonesia
Pro-Bashar Asaad Dan Syiah ! Wakil RI Di PBB ABSTAIN Saat Voting Pelanggaran
HAM Suriah
Breaking News ! Terkuak Alasan Aneh Dubes
Indonesia Di Suriah, Kenapa Negeri Ahlus Sunnah Terbesar Harus Dukung Begundal
Bashar Assad (Syiah Alawit) ! Jangan Sampai Adzab Allah Menerpa Negeri Kita
Akibat Ulah Segelincir Antek-Antek Syiah.
Mayoritas Muslimin Indonesia Sangat
Antusias Dan Mendukung Perjuangan Rakyat Suriah Melawan Pemerintah Zalim Syiah
Bashar Assad, Kecuali Pemerintah ( Akibat Anasir Syiah ) Dan Ulama Koplak,
Padahal Korbannya Mayoritas ASWAJA
Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif
Kondisional, Malu-Malu Beraliansi Dengan Majusyiah Iran ( Rusia ) Dan Anti Arab
( Saudi )! Terlihat Dikendalikan Unsur Rafidhi. Barbar Syiah Bashar Assad Tumbang,
Akan Terjadi Perubahan Fundamental. OKI 2016 Harus Buka Kekejaman Majusyiah
Iran Terhadap Ahlus Sunnah. Putera Mahkota Saudi: Dunia Islam Tengah Menghadapi
Ancaman Bahaya Teroris Syiah. Tuduhan Keji Duta Besar Indonesia Di Suriah
Terhadap Muslim Madaya Sangat Jelas Keberpihakannya Pada Rezim Syiah Bashar
Assad Laknatullah 'Alaihi
Rudal balistik yang diluncurkan oleh
milisi Houthi hingga mendekati kota Mekkah memunculkan kecaman dari seluruh
dunia pada Jum'at kemarin.
Para pemimpin dunia melalui Dubesnya di
Riyadh, dan berbagai organisasi berpengaruh, dengan tegas menyebut tindakan
Houthi sebagai "biadab".
Sebelumnya, peluncuran rudal Burkan-1 oleh militan Syi'ah dari Yaman dicegat
oleh pertahanan udara Saudi dan jatuh 65 km dari kota suci Mekkah.
Reuters melaporkan, rudal Houthi disasarkan ke bandara Internasional King
Abdullaziz di Jeddah, salah satu bandara sipil tersibuk di dunia.
Duta Besar Jerman, Dieter W. Haller mengatakan: "Kami mengutuk serangan
semacam ini dengan sekeras-kerasnya"
Duta Besar Norwegia, Rolf Willy Hansen mengatakan serangan seperti itu pasti
akan dikutuk oleh setiap pihak yang cinta damai. "Saya sungguh merasa
bahwa hal ini (seharusnya) bisa diselesaikan di meja perundingan damai".
Duta Finlandia, Pekka Voutilainen mengatakan: "Serangan rudal di tanah
Arab harus dikutuk dalam sebutan yang paling keras. Hal seperti ini tidak dapat
diterima”
Duta Besar India, Ahmad Javed mengatakan: "Menyasar tempat suci harus
dianggap sebagai (sesuatu) yang sangat tercela"
Duta Besar Belgia, Geert Criel mengatakan: "Kami sangat terkejut dengan
serangan ke wilayah Saudi oleh milisi Houthi. Ini benar-benar tidak dapat
diterima”. Ia juga berharap kelanjutan gencatan senjata dalam rangka mencapai
langkah perdamaian dan mengembalikan stabilitas politik Yaman.
Duta Pakistan, Manzoor Ul Haq mengatakan: "Berita tentang serangan rudal
yang menargetkan kota suci mengejutkan bagi setiap Muslim. Kami sangat mengutuk
serangan apapun terhadap Mekkah atau wilayah lain dari Kerajaan (Saudi)"
Duta Besar Turki Yunis Demirer mengatakan: "Kami sangat mengutuk serangan
rudal oleh milisi Houthi menuju Mekkah, tempat paling suci bagi umat Islam...
Kami lega dengan fakta bahwa pertahanan Saudi mampu mencegat dan menghancurkan
rudal"
Duta Besar Bangladesh, Golam Moshi mengatakan bahwa negaranya mengutuk keras
tindakan keji Houthi. "Ini bukan serangan terhadap Arab Saudi, itu adalah
agresi yang disengaja pada Islam"
"Di bawah kepemimpinan Syeikh Hasina, Bangladesh siap mengirim pasukan
untuk melindungi kota suci Mekkah dan Madinah", lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir mengatakan bahwa
serangan itu tidak hanya melanggar kesepakatan damai, tetapi juga mengancam
Mekkah, kiblat umat Islam di seluruh dunia.
Juru bicara koalisi Arab, Brigjen Ahmed Asseri mengatakan: "Menarget
tempat tersuci di muka bumi (bagi umat Islam) dengan rudal balistik tadi malam
menyingkap slogan palsu milisi Houthi"
Dewan Kerjasama Teluk (GCC), lewat Sekretaris Jenderal Abdullatif Al-Zayani
menyatakan kecaman keras terhadap serangan.
"GCC menganggap serangan brutal yang menodai kesucian negeri (Haramain)
ini, adalah provokasi bagi umat Islam. Ini menunjukkan ketidakpedulian Houthi
pada situs suci Islam. Terbukti dengan penolakan Houthi mengikuti tuntutan
internasional untuk mencapai solusi politik dalam penyelesaian krisis",
kata Al-Zayani dalam sebuah pernyataan.
Ahmed Aboul Gheit, Sekretaris Jenderal Liga Arab, mengatakan bahwa serangan
tersebut merupakan pelanggaran yang tidak bisa diterima bagi kesucian tanah
suci Mekkah.
Dalam sebuah pernyataan, Aboul Gheit mengatakan ini adalah eskalasi serius oleh
milisi Houthi.
Menggambarkan serangan itu sebagai pelanggaran berat atas kesucian rumah Allah,
juru bicara Dewan Syura Saudi, Abdullah Alu Syeikh menilai serangan itu
terang-terangan didukung oleh agen-agen Iran di Yaman.
Ia menjanjikan dukungan dewan terhadap semua langkah yang diambil pemerintah
Saudi dalam melindungi kedaulatan, keamanan dan stabilitas negara.
Sedangkan Liga Muslim Dunia menyebut serangan itu telah melanggar kesucian
tanah suci dan melukai perasaan umat Islam dunia. (Arabnews)
risalah.tv
risalah.tv
Kantor Berita resmi Saudi SPA menyatakan
pada hari Kamis 26 Muharam 1438 H atau 27 Oktober 2016 M jam 21:00 waktu
setempat Pasukan Koalisi yang dipimpin oleh Saudi Arabia berhasil menangkis
hancur serangan rudal balistik yang diluncurkan mengarah ke area Mekkah oleh pemberontak Houthi dari propinsi Saada –
Yaman. [Saudi Press Agency,SPA, Friday 1438/1/27 - 2016/10/28]
Pasukan Pertahanan Koalisi berhasil
menghancurkannya sebelum rudal mencapai sasaran, sekitar 65 km dari Mekkah
tanpa korban tanpa menimbulkan kerusakan.
1. Qatar
Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam
keras. Serangan ini sebagai bukti nyata penolakan pemberontak Houthi untuk
mematuhi resolusi-internasional dan upaya damai..Negara Qatar menyatakan
mendukung upaya tak kenal lelah yang dilakukan oleh Kerajaan Arab Saudi untuk
meraih perdamaian di Yaman sesuai dengan inisiatif Teluk, termasuk Resolusi DK PBB 2216.
2. Bahrain
Mengutuk serangan ini, merupakan
kejahatan religious, sebuah provokasi terhadap semua umat Islam di seluruh
dunia dan tindak pidana tercela yang melanggar semua batas-batas agama, moral
dan kemanusiaan.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar
Negeri Bahrain mengatakan mendukung langkah Kerajaan Arab Saudi dalam
menghadapi terorisme dan siapa saja yang mencoba untuk menargetkan negara
Saudi atau tempat suci. Bahrain meminta
semua negara-negara Islam dan anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk
berdiri bersama melawan tindakan keji dan pelaku dan pendukungnya.
Bahrain menekankan sikap teguh dalam
mendukung legitimasi di Yaman sampai keamanan dan perdamaian pulih, yang
dipimpin oleh Presiden Abd Rabbo Mansur Hadi, meraih penyelesaian damai
berdasarkan GCC Initiatif , hasil dari dialog nasional dan Resolusi Dewan
Keamanan 2216.
3. GCC.
Dr Abdullatif bin Rashid Al-Zayani,
Sekretaris Jenderal Gulf Cooperation Council (GCC), mengecam, bahwa serangan
brutal ini adalah provokasi terhadap perasaan umat Islam dan tidak menghormati
tempat-tempat suci Islam dan ummat.
4. Majelis Syura
menyatakan kecaman tegas. Dalam sebuah
pernyataan, Ketua Majlis Al-Syura Sheikh Dr. Abdullah bin Mohammed bin Ibrahim
Al Al-Sheikh menganggap serangan terang-terangan ini didukung oleh agen-agen
rezim Iran di Yaman sebagai pelanggaran terhadap kesucian Baitullah.
Dr Al Al-Sheikh menyatakan dukungan
Majlis Al-Syura untuk semua langkah yang diambil oleh pemerintah Penjaga Dua
Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud untuk melindungi keamanan dan
stabilitas di negara bagian.
5. Jordan.
Juru bicara Pemerintah Yordania Mohammed
Al-Momani mengatakan bahwa tindakan ini memprovokasi perasaan umat Islam di
seluruh dunia.
Setiap serangan terhadap tempat-tempat
suci akan memperluas lingkaran kejahatan. Al-Momani mengatakan, sementara
mengulangi panggilan untuk mematuhi legitimasi dan memulihkan keamanan ke
Yaman. Jordan menganggap keamanan GCC-negara sebagai bagian integral dari
keamanan, Al-Momani mengatakan, menambahkan bahwa serangan itu akan melemahkan
upaya untuk mencapai gencatan senjata dan menyadari perdamaian di Yaman.
6. UEA.
Seperti dilansir oleh media AL Arabiya,
Menteri Luar Negeri UEA dan Kerjasama Internasional, Abdullah bin Zayed dalam
akun twitternya mengatakan bahwa "Iran mengklaim dirinya Islam sementara
milisi pendukung menembakkan roket ke Makkah".
7. Egypt (Mesir). mengecam serangan
"tidak dapat diterima" dan "belum pernah terjadi
sebelumnya" serangan yang merupakan "eskalasi berbahaya.".
8. Al-Azhar, pusat kajian Islam di Kairo
mengecam ini merupakan serangan "berbahaya", tidak bisa terjadi bagi
siapa saja yang memiliki iman dalam Islam.
9. Yaman. Menteri Luar Negeri Yaman,
pemerintah yang diakui secara internasional mengatakan milisi meluncurkan rudal
balistik ke Makkah adalah "bukti" bahwa mereka tidak menginginkan
perdamaian, dan bahwa mereka adalah "alat Iran" yang bertujuan
menghancurkan Yaman.
10.Morocco.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh
Kementerian Luar Negeri Maroko dan Kerjasama Internasional : tindakan ini
sebagai tindak pidana yang merupakan provokasi terhadap perasaan umat Islam di
dunia serta upaya untuk mengacaukan keamanan dan stabilitas di Kerajaan Arab
Saudi. Pernyataan itu menekankan bahwa Maroko sepenuhnya berdiri oleh Kerajaan
Arab Saudi dalam memerangi setiap upaya yang bertujuan untuk menargetkan
ketenangan dan kedaulatan.
11. Spanyol.
Imam di Spanyol dalam pernyataannya
mereka menekankan bahwa upaya ini adalah aksi teroris. Mereka meminta media dan
intelektual untuk mengungkapkan kejahatan Houthi. Mereka menekankan
negara-negara Islam bersatu berdiri bersama-sama pemerintah dan rakyat Kerajaan
Arab Saudi.
12. Philipina.
Darul Ifta Filipina telah mengecam dan
mengutuk.Darul Ifta Filipina dalam pernyatannya menekankan bahwa Muslim di
Filipina mendukung berdiri bersama Kerajaan Arab Saudi dalam memerangi milisi
Houthi dan pendukung mereka, menyerukan seluruh dunia dan organisasi terkait
untuk bersatu melawan kejahatan yang dilakukan oleh Houthi.
13. Hongkong
Grand Mufti dari Hong Kong Sheikh
Mohammed Arshad : serangan ini adalah kejahatan keji terhadap Islam, oleh
Houthi dan orang-orang di belakang mereka yang didukung oleh Iran, Beliau
menyerukan semua pemimpin dan masyarakat Islam untuk, tegas, berdiri melawan
milisi ini dan untuk menghalangi mereka, menunjukkan bahwa membela Masjid Dua
Suci merupakan prasyarat dari iman kita.
14. Konferensi Eropa
Konferensi Islam Eropa mengecam,
menegaskan bahwa aksi teroris tersebut adalah sudah direncanakan untuk mewujudkan
Persia Safawid, di wilayah ini, yang dimulai dengan penghancuran Dua Masjid
Suci. Sekretaris Jenderal konferensi Dr Mohammed Bishari menyeru dunia
internasional untuk mengecam dan menahan milisi Houthi dan pendukungnya, dengan dakwaan kejahatan
terorisme. Menyeru untuk mengadakan forum dunia untuk menyatukan umat muslim
dalam upaya menghadapi kejahatan terorisme.
15. Sheikh Dr. Abdurrahman bin Abdulaziz
Al-Sudais,
General Presiden Urusan Masjidil Haram
dan Masjid Nabawi, sangat mengecam serangan rudal balistik terhadap wilayah
Makkah yang diluncurkan oleh milisi Houthi di Yaman yang didukung oleh Iran.
Dalam keterangan pers, Sheikh Al-Sudais menekankan bahwa tindakan ini adalah
agresi keji dan provokasi terhadap perasaan umat Muslim di dunia. Beliau
menekankan bahwa konsekuensi dari setiap agresor di Masjidil Haram adalah
hilangnya secara nyata dan kehancuran iman pelakunya,
16...
17...
18...
Semoga Allah SWT menjaga keamanan dan
stabilitas Negara Kerajaan Saudi Arabia dan rakyatnya. Keselamatan umat muslim
di seluruh negeri, juga kedamaian dunia seluruhnya.
Ditulis oleh Mysweet Ladyluck
@Kota Riyadh, Ibukota Negara KSA, Kingdom
Saudi Arabia
OKI Kecam Serangan Rudal Houthi Targetkan
Makkah
Sunday, 30 October 2016, 08:33 WIB
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk
keras milisi Houthi di Yaman yang menargetkan rudal balistik ke Makkah.
Pasalnya, Makkah merupakan satu dari tiga kota tersuci Islam.
"Ini adalah serangan kepada semua
umat Islam di seluruh dunia," kata Sekjen OKI Iyad Madani, seperti
dilansir Saudi Gazette, Ahad (30/10).
Ia menekankan, setiap ancaman terhadap
keamanan Arab Saudi merupakan ancaman bagi keamanan dan kesatuan seluruh dunia
Muslim. Insiden ini menambah serangkaian serangan yang menargetkan
tempat-tempat suci, termasuk yang terjadi dekat Masjid Nabawi pada Juni lalu.
Iyad menggambarkan serangan rudal
balistik sebagai langkah membabi buta, mengabaikan perasaan umat Islam dan
kesucian tempat-tempat suci tersebut. Selain itu, ia menekankan serangan ini
merupakan usaha putus asa, yang bertujuan mengganggu upaya perdamaian di Yaman.
"Terutama setelah Utusan Khusus PBB memberikan ide-ide baru untuk
mengakhiri krisis," ujar Iyad.
Untuk itu, Iyad menegaskan dukungan OKI
untuk pemerintah Yaman yang sah, dan upaya PBB menemukan solusi politik yang
menjamin keamanan dan stabilitas persatuan Yaman. Ia menjanjikan dukungan OKI
tidak akan habis kepada Arab Saudi, untuk memulihkan perdamaian di Yaman.
Selain itu, Iyad mengungkapkan solidaritas
OKI dengan Arab Saudi, untuk melestarikan keamanan dan stabilitas bangsa.
Terkait Yaman, ia mengaku memulai konsultasi dengan Komite Eksekutif, untuk
membahas peningkatan gangguan yang dilakukan milisi Houthi.
Terkutuklah Milisi Houthi yang
Mengarahkan Rudal ke Kota Suci Mekkah
Sepertinya milisi Houthi sudah tak takut
azab Allah SWT ketika berani mengarahkan rudal ke Kota Suci Mekkah. Dikutip
dari Arab News, Disebut-sebut Iran berada di belakang milisi
Houthi untuk meluncurkan rudal balistik ke kota suci Mekah. Rudal sendiri
berhasil ditangani pertahanan Arab Saudi, dan mencegatnya sebelum rudal
mencapai tempat sakral umat Muslim dunia itu.
Menurut Deputi Perdana Menteri dan
Menteri Luar Negeri Yaman, Abdel-Malek Al-Mekhlafi, milisi Houthi telah
menciptakan kehancuran dan hasutan dengan upaya penembakan rudal ke Mekah.
"Kami mencari perdamaian dan mereka mencari perang; kita mencari
stabilitas Yaman dan wilayah, dan mereka mencari kehancuran dan hasutan. Kami
tegaskan, mereka adalah ancaman bagi perdamaian dunia," katanya,
Sabtu (29/10/2016).
Jelas, tindakan tak bertanggungjawab ini
dikatakan telah mengungkap wajah sejati milisi Houthi, dan membuktikan perselisihan
sektarian. "Ini didorong oleh Iran, melalui boneka mereka di wilayah
tersebut, yang telah berkampanye sebuah hasutan sektarian terhadap Kerajaan
Arab Saudi," kata seorang pejabat pemerintah Yaman.
Pejabat Yaman itu mengatakan, serangan
serta kecerobohan milisi Houthi tentu mencerminkan hubungan mereka dengan skema
Persia yang destruktif terhadap orang-orang Arab, dan semua umat Islam, serta
tempat suci umat Muslim.
"Tindak pidana ini adalah provokasi
terhadap perasaan lebih dari satu miliar umat Islam di seluruh dunia. Ini tidak
akan menghalangi Kerajaan dari usahanya untuk mengusir keluar siapa pun yang
mencoba untuk merusak keamanan dan stabilitas negara dan warganya," tambah
Dewan Syura Abdullah Al-Ashiekh sembari meminta parlemen dunia, terutama di
negara-negara Islam, mengutuk agresi ini.
Sementara itu, Kepala GCC Abdullatif
Al-Zayani mengatakan, penyerangan brutal ini tentu melanggar kesucian Arab
Saudi. Termasuk provokasi terhadap perasaan umat Islam, dan mengabaikan situs
suci Islam.
"Banyaknya kecaman merupakan bukti
penolakan Houthi, untuk mematuhi kehendak masyarakat internasional dan
keputusan, untuk menerapkan gencatan senjata yang ada, dan upaya tak kenal
lelah untuk mencapai solusi politik untuk krisis di Yaman," kata dia.
Sebelumnya, kelompok militan Houthi telah
menembakkan roket dengan target kota suci Mekah. Pasukan Koalisi Arab
mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa roket itu jatuh sekitar 65 kilometer
dari Mekah. Sebagai balasan, jet tempur pasukan koalisi langsung menyerang dan
menghancurkan lokasi peluncuran roket di Saada.
Sementara itu, Perdana Menteri Yaman,
Ahmed Obeid bin Daghr, mengatakan ada negara Iran di balik serangan tersebut.
Iran dikatakan telah melatih ribuan pejuang Houthi di Iran dan Beirut, Lebanon,
yang justru membuka jalan bagi agresi milisi pemberontak.
"Perang di Yaman tidak dimulai pada
tanggal 26 Maret 2015. Tapi dimulai ketika Houthi mengangkat senjata melawan
pesaing politik mereka terhadap negara dengan dukungan nyata dari Iran. Mereka jelas-jelas
melatih 6.000 milisi Houthi," kata Bin Daghr.
Iran Diduga Bantu Houthi Tembakan Rudal
Balistik ke Makkah
Sabtu, 29 Oktober 2016, 15:40 WIB
Ahli Militer Mesir, Hisham al-Halabi,
mengungkapkan, jenis rudal yang dipakai Houthi untuk menyerang Makkah adalah
rudal balistik Scud surface-to-surface. Rudal jenis ini banyak digunakan milter
Rusia sebelum disita oleh Houthi.
Menurut Halabi, kendaraan yang digunakan untuk meluncurkan rudal itu memerlukan
teknologi khusus yang tidak mungkin dimiliki oleh milisi Houthi. Penjelasan itu
seolah menegaskan bahwa rudal benar diluncurkan oleh Militer Iran.
Rudal ini, tambah dia, memiliki jangkauan lebih dari 300 km. Namun, Arab Saudi
memiliki sistem pertahanan antirudal yang tak kalah canggih sehingga rudal
dapat dihancurkan sebelum mencapai target. "Presiden Irak Saddam Hussein
juga menggunakan jenis rudal ini dalam perang melawan Iran di perang Teluk
pertama," jelasnya.
Negara-negara yang bergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC) menyatakan
kecaman atas serangan Houthi ke Makkah yang dianggap didukung oleh Iran.
Serangan itu dianggap sebagai bukti penolakan Iran untuk mematuhi keputusan
internasional.
"Rezim Iran mendukung kelompok teroris yang menembakkan rudal ke Makkah.
Apakah mereka mengklaim sebagai rezim Islam?" ujar Sekretaris Jenderal GCC
dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah Bin Zayed, dikutip
dari Saudi Gazette, Sabtu (29/10).
Menurutnya, serangan tersebut telah melanggar kesucian dan melampaui batas.
Serangan bisa memprovokasi 1,5 miliar umat Islam di dunia yang selama ini
berkiblat ke Makkah. Sheik Abdullah juga menyerukan kepada negara-negara GCC
untuk bersatu memerangi musuh yang mencoba menjadikan kota suci Islam sebagai
target penghancuran rudal.
Pencarian "Al-Houthi menargetkan Ka'bah umat Muslim" masih menjadi
tren di negara-negara mayoritas Muslim, seperti Pakistan, Malaysia, dan
Albania. Pengamat politik asal Bahrain, Sawsan al-Shaer mengatakan, hal itu
karena serangan tidak hanya mengancam Arab Saudi, tetapi juga mengancam seluruh
umat Muslim.
"Arab Saudi pasti memperkirakan akan ada banyak serangan dari Houthi yang
didukung Iran. Tapi menyerang kota suci milik umat Islam adalah hal baru yang
mengejutkan, bahkan bagi penganut agama lain," kata dia.
republika.co.id
republika.co.id
Serangan Rudal di Mekah Lukai Perasaan
Umat Muslim Dunia
"Ini provokasi terhadap perasaan
satu miliar lebih umat muslim."
Sabtu, 29 Oktober 2016 | 14:31 WIB
Iran belakangan disebut-sebut sebagai
negara yang berada di balik dukungan milisi Houthi untuk meluncurkan rudal
balistik ke kota suci Mekah. Rudal sendiri berhasil ditangani pertahanan Arab
Saudi, dan mencegatnya sebelum rudal mencapai tempat sakral umat Muslim dunia
itu.
Menurut Deputi Perdana Menteri dan
Menteri Luar Negeri Yaman, Abdel-Malek Al-Mekhlafi, milisi Houthi telah
menciptakan kehancuran dan hasutan dengan upaya penembakan rudal ke Mekah.
"Kami mencari perdamaian dan mereka mencari perang; kita mencari
stabilitas Yaman dan wilayah, dan mereka mencari kehancuran dan hasutan. Kami
tegaskan, mereka adalah ancaman bagi perdamaian dunia," kata Al-Mekhlafi
seperti dilansir Arab News, Sabtu 29 Oktober 2016.
Tindakan tak bertanggungjawab ini
dikatakan telah mengungkap wajah sejati milisi Houthi, dan membuktikan perselisihan
sektarian. "Ini didorong oleh Iran, melalui boneka mereka di wilayah
tersebut, yang telah berkampanye sebuah hasutan sektarian terhadap Kerajaan
Arab Saudi," kata seorang pejabat pemerintah Yaman yang disampaikan ke Arab
News.
Pejabat Yaman itu mengatakan,
serangan serta kecerobohan milisi Houthi tentu mencerminkan hubungan mereka
dengan skema Persia yang destruktif terhadap orang-orang Arab, dan semua umat
Islam, serta tempat suci umat Muslim.
"Tindak pidana ini adalah provokasi
terhadap perasaan lebih dari satu miliar umat Islam di seluruh dunia. Ini tidak
akan menghalangi Kerajaan dari usahanya untuk mengusir keluar siapa pun yang
mencoba untuk merusak keamanan dan stabilitas negara dan warganya," tambah
Dewan Syura Abdullah Al-Ashiekh sembari meminta parlemen dunia, terutama di
negara-negara Islam, mengutuk agresi ini.
Sementara itu, Kepala GCC Abdullatif
Al-Zayani mengatakan, penyerangan brutal ini tentu melanggar kesucian Arab
Saudi. Termasuk provokasi terhadap perasaan umat Islam, dan mengabaikan situs
suci Islam.
"Banyaknya kecaman
merupakan bukti penolakan Houthi, untuk mematuhi kehendak masyarakat
internasional dan keputusan, untuk menerapkan gencatan senjata yang ada, dan
upaya tak kenal lelah untuk mencapai solusi politik untuk krisis di
Yaman," kata dia.
Sebelumnya, kelompok militan Houthi
telah menembakkan roket dengan target kota suci Mekah. Pasukan Koalisi Arab
mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa roket itu jatuh sekitar 65 kilometer
dari Mekah. Sebagai balasan, jet tempur pasukan koalisi langsung menyerang dan
menghancurkan lokasi peluncuran roket di Saada.
Sementara itu, Perdana Menteri Yaman,
Ahmed Obeid bin Daghr, mengatakan ada negara Iran di balik serangan tersebut.
Iran dikatakan telah melatih ribuan pejuang Houthi di Iran dan Beirut,
Lebanon, yang justru membuka jalan bagi agresi milisi pemberontak.
"Perang di Yaman tidak dimulai pada
tanggal 26 Maret 2015. Tapi dimulai ketika Houthi mengangkat senjata melawan
pesaing politik mereka terhadap negara dengan dukungan nyata dari Iran. Mereka
jelas-jelas melatih 6.000 milisi Houthi," kata Bin Daghr.
Syi’ah Houtsi (Iran) Laknatullah
Benar-Benar Bukan Muslim !! Coalition Destroys Missile Fired From Yemen Towards
Makkah