Sunday, October 30, 2016

Dunia Mengutuk Serangan Rudal Ke Mekkah Oleh Pemberontak Syi’ah Houthi Laknatullah, Indonesia ...?? Pro-Bashar Asaad Dan Syiah (Iran), Di PBB Abstain Saat Voting Pelanggaran Ham Suriah.


Breaking News, Sempurna ! Indonesia Pro-Bashar Asaad Dan Syiah ! Wakil RI Di PBB ABSTAIN Saat Voting Pelanggaran HAM Suriah
Breaking News ! Terkuak Alasan Aneh Dubes Indonesia Di Suriah, Kenapa Negeri Ahlus Sunnah Terbesar Harus Dukung Begundal Bashar Assad (Syiah Alawit) ! Jangan Sampai Adzab Allah Menerpa Negeri Kita Akibat Ulah Segelincir Antek-Antek Syiah.
Mayoritas Muslimin Indonesia Sangat Antusias Dan Mendukung Perjuangan Rakyat Suriah Melawan Pemerintah Zalim Syiah Bashar Assad, Kecuali Pemerintah ( Akibat Anasir Syiah ) Dan Ulama Koplak, Padahal Korbannya Mayoritas ASWAJA
Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif Kondisional, Malu-Malu Beraliansi Dengan Majusyiah Iran ( Rusia ) Dan Anti Arab ( Saudi )! Terlihat Dikendalikan Unsur Rafidhi. Barbar Syiah Bashar Assad Tumbang, Akan Terjadi Perubahan Fundamental. OKI 2016 Harus Buka Kekejaman Majusyiah Iran Terhadap Ahlus Sunnah. Putera Mahkota Saudi: Dunia Islam Tengah Menghadapi Ancaman Bahaya Teroris Syiah. Tuduhan Keji Duta Besar Indonesia Di Suriah Terhadap Muslim Madaya Sangat Jelas Keberpihakannya Pada Rezim Syiah Bashar Assad Laknatullah 'Alaihi

Rudal balistik yang diluncurkan oleh milisi Houthi hingga mendekati kota Mekkah memunculkan kecaman dari seluruh dunia pada Jum'at kemarin.

Para pemimpin dunia melalui Dubesnya di Riyadh, dan berbagai organisasi berpengaruh, dengan tegas menyebut tindakan Houthi sebagai "biadab".

Sebelumnya, peluncuran rudal Burkan-1 oleh militan Syi'ah dari Yaman dicegat oleh pertahanan udara Saudi dan jatuh 65 km dari kota suci Mekkah.

Reuters melaporkan, rudal Houthi disasarkan ke bandara Internasional King Abdullaziz di Jeddah, salah satu bandara sipil tersibuk di dunia.
Duta Besar Jerman, Dieter W. Haller mengatakan: "Kami mengutuk serangan semacam ini dengan sekeras-kerasnya"

Duta Besar Norwegia, Rolf Willy Hansen mengatakan serangan seperti itu pasti akan dikutuk oleh setiap pihak yang cinta damai. "Saya sungguh merasa bahwa hal ini (seharusnya) bisa diselesaikan di meja perundingan damai".

Duta Finlandia, Pekka Voutilainen mengatakan: "Serangan rudal di tanah Arab harus dikutuk dalam sebutan yang paling keras. Hal seperti ini tidak dapat diterima”

Duta Besar India, Ahmad Javed mengatakan: "Menyasar tempat suci harus dianggap sebagai (sesuatu) yang sangat tercela"

Duta Besar Belgia, Geert Criel mengatakan: "Kami sangat terkejut dengan serangan ke wilayah Saudi oleh milisi Houthi. Ini benar-benar tidak dapat diterima”. Ia juga berharap kelanjutan gencatan senjata dalam rangka mencapai langkah perdamaian dan mengembalikan stabilitas politik Yaman.

Duta Pakistan, Manzoor Ul Haq mengatakan: "Berita tentang serangan rudal yang menargetkan kota suci mengejutkan bagi setiap Muslim. Kami sangat mengutuk serangan apapun terhadap Mekkah atau wilayah lain dari Kerajaan (Saudi)"

Duta Besar Turki Yunis Demirer mengatakan: "Kami sangat mengutuk serangan rudal oleh milisi Houthi menuju Mekkah, tempat paling suci bagi umat Islam... Kami lega dengan fakta bahwa pertahanan Saudi mampu mencegat dan menghancurkan rudal"

Duta Besar Bangladesh, Golam Moshi mengatakan bahwa negaranya mengutuk keras tindakan keji Houthi. "Ini bukan serangan terhadap Arab Saudi, itu adalah agresi yang disengaja pada Islam"

"Di bawah kepemimpinan Syeikh Hasina, Bangladesh siap mengirim pasukan untuk melindungi kota suci Mekkah dan Madinah", lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir mengatakan bahwa serangan itu tidak hanya melanggar kesepakatan damai, tetapi juga mengancam Mekkah, kiblat umat Islam di seluruh dunia.

Juru bicara koalisi Arab, Brigjen Ahmed Asseri mengatakan: "Menarget tempat tersuci di muka bumi (bagi umat Islam) dengan rudal balistik tadi malam menyingkap slogan palsu milisi Houthi"

Dewan Kerjasama Teluk (GCC), lewat Sekretaris Jenderal Abdullatif Al-Zayani menyatakan kecaman keras terhadap serangan.

"GCC menganggap serangan brutal yang menodai kesucian negeri (Haramain) ini, adalah provokasi bagi umat Islam. Ini menunjukkan ketidakpedulian Houthi pada situs suci Islam. Terbukti dengan penolakan Houthi mengikuti tuntutan internasional untuk mencapai solusi politik dalam penyelesaian krisis", kata Al-Zayani dalam sebuah pernyataan.

Ahmed Aboul Gheit, Sekretaris Jenderal Liga Arab, mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan pelanggaran yang tidak bisa diterima bagi kesucian tanah suci Mekkah.

Dalam sebuah pernyataan, Aboul Gheit mengatakan ini adalah eskalasi serius oleh milisi Houthi.

Menggambarkan serangan itu sebagai pelanggaran berat atas kesucian rumah Allah, juru bicara Dewan Syura Saudi, Abdullah Alu Syeikh menilai serangan itu terang-terangan didukung oleh agen-agen Iran di Yaman.

Ia menjanjikan dukungan dewan terhadap semua langkah yang diambil pemerintah Saudi dalam melindungi kedaulatan, keamanan dan stabilitas negara.

Sedangkan Liga Muslim Dunia menyebut serangan itu telah melanggar kesucian tanah suci dan melukai perasaan umat Islam dunia. (Arabnews)
risalah.tv



Kantor Berita resmi Saudi SPA menyatakan pada hari Kamis 26 Muharam 1438 H atau 27 Oktober 2016 M jam 21:00 waktu setempat Pasukan Koalisi yang dipimpin oleh Saudi Arabia berhasil menangkis hancur serangan rudal balistik yang diluncurkan mengarah ke area Mekkah  oleh pemberontak Houthi dari propinsi Saada – Yaman. [Saudi Press Agency,SPA, Friday 1438/1/27 - 2016/10/28]

Pasukan Pertahanan Koalisi berhasil menghancurkannya sebelum rudal mencapai sasaran, sekitar 65 km dari Mekkah tanpa korban tanpa menimbulkan kerusakan.

1. Qatar
Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam keras. Serangan ini sebagai bukti nyata penolakan pemberontak Houthi untuk mematuhi resolusi-internasional dan upaya damai..Negara Qatar menyatakan mendukung upaya tak kenal lelah yang dilakukan oleh Kerajaan Arab Saudi untuk meraih perdamaian di Yaman sesuai dengan inisiatif Teluk,  termasuk Resolusi DK PBB 2216.

2. Bahrain
Mengutuk serangan ini, merupakan kejahatan religious, sebuah provokasi terhadap semua umat Islam di seluruh dunia dan tindak pidana tercela yang melanggar semua batas-batas agama, moral dan kemanusiaan.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Bahrain mengatakan mendukung langkah Kerajaan Arab Saudi dalam menghadapi terorisme dan siapa saja yang mencoba untuk menargetkan negara Saudi  atau tempat suci. Bahrain meminta semua negara-negara Islam dan anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk berdiri bersama melawan tindakan keji dan pelaku dan pendukungnya.
Bahrain menekankan sikap teguh dalam mendukung legitimasi di Yaman sampai keamanan dan perdamaian pulih, yang dipimpin oleh Presiden Abd Rabbo Mansur Hadi, meraih penyelesaian damai berdasarkan GCC Initiatif , hasil dari dialog nasional dan Resolusi Dewan Keamanan 2216.

3. GCC.
Dr Abdullatif bin Rashid Al-Zayani, Sekretaris Jenderal Gulf Cooperation Council (GCC), mengecam, bahwa serangan brutal ini adalah provokasi terhadap perasaan umat Islam dan tidak menghormati tempat-tempat suci Islam dan ummat.

4. Majelis Syura
menyatakan kecaman tegas. Dalam sebuah pernyataan, Ketua Majlis Al-Syura Sheikh Dr. Abdullah bin Mohammed bin Ibrahim Al Al-Sheikh menganggap serangan terang-terangan ini didukung oleh agen-agen rezim Iran di Yaman sebagai pelanggaran terhadap kesucian Baitullah.
Dr Al Al-Sheikh menyatakan dukungan Majlis Al-Syura untuk semua langkah yang diambil oleh pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud untuk melindungi keamanan dan stabilitas di negara bagian.

5. Jordan.
Juru bicara Pemerintah Yordania Mohammed Al-Momani mengatakan bahwa tindakan ini memprovokasi perasaan umat Islam di seluruh dunia.
Setiap serangan terhadap tempat-tempat suci akan memperluas lingkaran kejahatan. Al-Momani mengatakan, sementara mengulangi panggilan untuk mematuhi legitimasi dan memulihkan keamanan ke Yaman. Jordan menganggap keamanan GCC-negara sebagai bagian integral dari keamanan, Al-Momani mengatakan, menambahkan bahwa serangan itu akan melemahkan upaya untuk mencapai gencatan senjata dan menyadari perdamaian di Yaman.

6. UEA.
Seperti dilansir oleh media AL Arabiya, Menteri Luar Negeri UEA dan Kerjasama Internasional, Abdullah bin Zayed dalam akun twitternya mengatakan bahwa "Iran mengklaim dirinya Islam sementara milisi pendukung menembakkan roket ke Makkah".

7. Egypt (Mesir). mengecam serangan "tidak dapat diterima" dan "belum pernah terjadi sebelumnya" serangan yang merupakan "eskalasi berbahaya.".

8. Al-Azhar, pusat kajian Islam di Kairo mengecam ini merupakan serangan "berbahaya", tidak bisa terjadi bagi siapa saja yang memiliki iman dalam Islam.

9. Yaman. Menteri Luar Negeri Yaman, pemerintah yang diakui secara internasional mengatakan milisi meluncurkan rudal balistik ke Makkah adalah "bukti" bahwa mereka tidak menginginkan perdamaian, dan bahwa mereka adalah "alat Iran" yang bertujuan menghancurkan Yaman.

10.Morocco.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Maroko dan Kerjasama Internasional : tindakan ini sebagai tindak pidana yang merupakan provokasi terhadap perasaan umat Islam di dunia serta upaya untuk mengacaukan keamanan dan stabilitas di Kerajaan Arab Saudi. Pernyataan itu menekankan bahwa Maroko sepenuhnya berdiri oleh Kerajaan Arab Saudi dalam memerangi setiap upaya yang bertujuan untuk menargetkan ketenangan dan kedaulatan.

11. Spanyol.
Imam di Spanyol dalam pernyataannya mereka menekankan bahwa upaya ini adalah aksi teroris. Mereka meminta media dan intelektual untuk mengungkapkan kejahatan Houthi. Mereka menekankan negara-negara Islam bersatu berdiri bersama-sama pemerintah dan rakyat Kerajaan Arab Saudi.

12. Philipina.
Darul Ifta Filipina telah mengecam dan mengutuk.Darul Ifta Filipina dalam pernyatannya menekankan bahwa Muslim di Filipina mendukung berdiri bersama Kerajaan Arab Saudi dalam memerangi milisi Houthi dan pendukung mereka, menyerukan seluruh dunia dan organisasi terkait untuk bersatu melawan kejahatan yang dilakukan oleh Houthi.

13. Hongkong
Grand Mufti dari Hong Kong Sheikh Mohammed Arshad : serangan ini adalah kejahatan keji terhadap Islam, oleh Houthi dan orang-orang di belakang mereka yang didukung oleh Iran, Beliau menyerukan semua pemimpin dan masyarakat Islam untuk, tegas, berdiri melawan milisi ini dan untuk menghalangi mereka, menunjukkan bahwa membela Masjid Dua Suci merupakan prasyarat dari iman kita.

14. Konferensi Eropa
Konferensi Islam Eropa mengecam, menegaskan bahwa aksi teroris tersebut adalah sudah direncanakan untuk mewujudkan Persia Safawid, di wilayah ini, yang dimulai dengan penghancuran Dua Masjid Suci. Sekretaris Jenderal konferensi Dr Mohammed Bishari menyeru dunia internasional untuk mengecam dan menahan milisi Houthi  dan pendukungnya, dengan dakwaan kejahatan terorisme. Menyeru untuk mengadakan forum dunia untuk menyatukan umat muslim dalam upaya menghadapi kejahatan terorisme.

15. Sheikh Dr. Abdurrahman bin Abdulaziz Al-Sudais,
General Presiden Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, sangat mengecam serangan rudal balistik terhadap wilayah Makkah yang diluncurkan oleh milisi Houthi di Yaman yang didukung oleh Iran. Dalam keterangan pers, Sheikh Al-Sudais menekankan bahwa tindakan ini adalah agresi keji dan provokasi terhadap perasaan umat Muslim di dunia. Beliau menekankan bahwa konsekuensi dari setiap agresor di Masjidil Haram adalah hilangnya secara nyata dan kehancuran iman pelakunya,

16...
17...
18...

Semoga Allah SWT menjaga keamanan dan stabilitas Negara Kerajaan Saudi Arabia dan rakyatnya. Keselamatan umat muslim di seluruh negeri, juga kedamaian dunia seluruhnya.
Ditulis oleh Mysweet Ladyluck
@Kota Riyadh, Ibukota Negara KSA, Kingdom Saudi Arabia

OKI Kecam Serangan Rudal Houthi Targetkan Makkah

Sunday, 30 October 2016, 08:33 WIB
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk keras milisi Houthi di Yaman yang menargetkan rudal balistik ke Makkah. Pasalnya, Makkah merupakan satu dari tiga kota tersuci Islam.

"Ini adalah serangan kepada semua umat Islam di seluruh dunia," kata Sekjen OKI Iyad Madani, seperti dilansir Saudi Gazette, Ahad (30/10).

Ia menekankan, setiap ancaman terhadap keamanan Arab Saudi merupakan ancaman bagi keamanan dan kesatuan seluruh dunia Muslim. Insiden ini menambah serangkaian serangan yang menargetkan tempat-tempat suci, termasuk yang terjadi dekat Masjid Nabawi pada Juni lalu.

Iyad menggambarkan serangan rudal balistik sebagai langkah membabi buta, mengabaikan perasaan umat Islam dan kesucian tempat-tempat suci tersebut. Selain itu, ia menekankan serangan ini merupakan usaha putus asa, yang bertujuan mengganggu upaya perdamaian di Yaman. "Terutama setelah Utusan Khusus PBB memberikan ide-ide baru untuk mengakhiri krisis," ujar Iyad.

Untuk itu, Iyad menegaskan dukungan OKI untuk pemerintah Yaman yang sah, dan upaya PBB menemukan solusi politik yang menjamin keamanan dan stabilitas persatuan Yaman. Ia menjanjikan dukungan OKI tidak akan habis kepada Arab Saudi, untuk memulihkan perdamaian di Yaman.

Selain itu, Iyad mengungkapkan solidaritas OKI dengan Arab Saudi, untuk melestarikan keamanan dan stabilitas bangsa. Terkait Yaman, ia mengaku memulai konsultasi dengan Komite Eksekutif, untuk membahas peningkatan gangguan yang dilakukan milisi Houthi.

Terkutuklah Milisi Houthi yang Mengarahkan Rudal ke Kota Suci Mekkah

Sepertinya milisi Houthi sudah tak takut azab Allah SWT ketika berani mengarahkan rudal ke Kota Suci Mekkah. Dikutip dari Arab News, Disebut-sebut Iran berada di belakang  milisi Houthi untuk meluncurkan rudal balistik ke kota suci Mekah. Rudal sendiri berhasil ditangani pertahanan Arab Saudi, dan mencegatnya sebelum rudal mencapai tempat sakral umat Muslim dunia itu.

Menurut Deputi Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Yaman, Abdel-Malek Al-Mekhlafi, milisi Houthi telah menciptakan kehancuran dan hasutan dengan upaya penembakan rudal ke Mekah. "Kami mencari perdamaian dan mereka mencari perang; kita mencari stabilitas Yaman dan wilayah, dan mereka mencari kehancuran dan hasutan. Kami tegaskan, mereka adalah ancaman bagi perdamaian dunia," katanya,  Sabtu (29/10/2016).

Jelas, tindakan tak bertanggungjawab ini dikatakan telah mengungkap wajah sejati milisi Houthi, dan membuktikan perselisihan sektarian. "Ini didorong oleh Iran, melalui boneka mereka di wilayah tersebut, yang telah berkampanye sebuah hasutan sektarian terhadap Kerajaan Arab Saudi," kata seorang pejabat pemerintah Yaman. 

Pejabat Yaman itu mengatakan, serangan serta kecerobohan milisi Houthi tentu mencerminkan hubungan mereka dengan skema Persia yang destruktif terhadap orang-orang Arab, dan semua umat Islam, serta tempat suci umat Muslim.

"Tindak pidana ini adalah provokasi terhadap perasaan lebih dari satu miliar umat Islam di seluruh dunia. Ini tidak akan menghalangi Kerajaan dari usahanya untuk mengusir keluar siapa pun yang mencoba untuk merusak keamanan dan stabilitas negara dan warganya," tambah Dewan Syura Abdullah Al-Ashiekh sembari meminta parlemen dunia, terutama di negara-negara Islam, mengutuk agresi ini.

Sementara itu, Kepala GCC Abdullatif Al-Zayani mengatakan, penyerangan brutal ini tentu melanggar kesucian Arab Saudi. Termasuk provokasi terhadap perasaan umat Islam, dan mengabaikan situs suci Islam.

"Banyaknya kecaman merupakan bukti penolakan Houthi, untuk mematuhi kehendak masyarakat internasional dan keputusan, untuk menerapkan gencatan senjata yang ada, dan upaya tak kenal lelah untuk mencapai solusi politik untuk krisis di Yaman," kata dia.

Sebelumnya, kelompok militan Houthi telah menembakkan roket dengan target kota suci Mekah. Pasukan Koalisi Arab mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa roket itu jatuh sekitar 65 kilometer dari Mekah. Sebagai balasan, jet tempur pasukan koalisi langsung menyerang dan menghancurkan lokasi peluncuran roket di Saada.

Sementara itu, Perdana Menteri Yaman, Ahmed Obeid bin Daghr, mengatakan ada negara Iran di balik serangan tersebut. Iran dikatakan telah melatih ribuan pejuang Houthi di Iran dan Beirut, Lebanon, yang justru membuka jalan bagi agresi milisi pemberontak.

"Perang di Yaman tidak dimulai pada tanggal 26 Maret 2015. Tapi dimulai ketika Houthi mengangkat senjata melawan pesaing politik mereka terhadap negara dengan dukungan nyata dari Iran. Mereka jelas-jelas melatih 6.000 milisi Houthi," kata Bin Daghr.

Iran Diduga Bantu Houthi Tembakan Rudal Balistik ke Makkah

Sabtu, 29 Oktober 2016, 15:40 WIB
Ahli Militer Mesir, Hisham al-Halabi, mengungkapkan, jenis rudal yang dipakai Houthi untuk menyerang Makkah adalah rudal balistik Scud surface-to-surface. Rudal jenis ini banyak digunakan milter Rusia sebelum disita oleh Houthi.



Menurut Halabi, kendaraan yang digunakan untuk meluncurkan rudal itu memerlukan teknologi khusus yang tidak mungkin dimiliki oleh milisi Houthi. Penjelasan itu seolah menegaskan bahwa rudal benar diluncurkan oleh Militer Iran.



Rudal ini, tambah dia, memiliki jangkauan lebih dari 300 km. Namun, Arab Saudi memiliki sistem pertahanan antirudal yang tak kalah canggih sehingga rudal dapat dihancurkan sebelum mencapai target. "Presiden Irak Saddam Hussein juga menggunakan jenis rudal ini dalam perang melawan Iran di perang Teluk pertama," jelasnya.



Negara-negara yang bergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC) menyatakan kecaman atas serangan Houthi ke Makkah yang dianggap didukung oleh Iran. Serangan itu dianggap sebagai bukti penolakan Iran untuk mematuhi keputusan internasional.


"Rezim Iran mendukung kelompok teroris yang menembakkan rudal ke Makkah. Apakah mereka mengklaim sebagai rezim Islam?" ujar Sekretaris Jenderal GCC dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah Bin Zayed, dikutip dari Saudi Gazette, Sabtu (29/10).

Menurutnya, serangan tersebut telah melanggar kesucian dan melampaui batas. Serangan bisa memprovokasi 1,5 miliar umat Islam di dunia yang selama ini berkiblat ke Makkah. Sheik Abdullah juga menyerukan kepada negara-negara GCC untuk bersatu memerangi musuh yang mencoba menjadikan kota suci Islam sebagai target penghancuran rudal.

Pencarian "Al-Houthi menargetkan Ka'bah umat Muslim" masih menjadi tren di negara-negara mayoritas Muslim, seperti Pakistan, Malaysia, dan Albania. Pengamat politik asal Bahrain, Sawsan al-Shaer mengatakan, hal itu karena serangan tidak hanya mengancam Arab Saudi, tetapi juga mengancam seluruh umat Muslim.

"Arab Saudi pasti memperkirakan akan ada banyak serangan dari Houthi yang didukung Iran. Tapi menyerang kota suci milik umat Islam adalah hal baru yang mengejutkan, bahkan bagi penganut agama lain," kata dia.
republika.co.id


Serangan Rudal di Mekah Lukai Perasaan Umat Muslim Dunia

"Ini provokasi terhadap perasaan satu miliar lebih umat muslim."
Sabtu, 29 Oktober 2016 | 14:31 WIB
Iran belakangan disebut-sebut sebagai negara yang berada di balik dukungan milisi Houthi untuk meluncurkan rudal balistik ke kota suci Mekah. Rudal sendiri berhasil ditangani pertahanan Arab Saudi, dan mencegatnya sebelum rudal mencapai tempat sakral umat Muslim dunia itu.
Menurut Deputi Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Yaman, Abdel-Malek Al-Mekhlafi, milisi Houthi telah menciptakan kehancuran dan hasutan dengan upaya penembakan rudal ke Mekah. "Kami mencari perdamaian dan mereka mencari perang; kita mencari stabilitas Yaman dan wilayah, dan mereka mencari kehancuran dan hasutan. Kami tegaskan, mereka adalah ancaman bagi perdamaian dunia," kata Al-Mekhlafi seperti dilansir Arab News, Sabtu 29 Oktober 2016.
Tindakan tak bertanggungjawab ini dikatakan telah mengungkap wajah sejati milisi Houthi, dan membuktikan perselisihan sektarian. "Ini didorong oleh Iran, melalui boneka mereka di wilayah tersebut, yang telah berkampanye sebuah hasutan sektarian terhadap Kerajaan Arab Saudi," kata seorang pejabat pemerintah Yaman yang disampaikan ke Arab News.
Pejabat Yaman itu mengatakan, serangan serta kecerobohan milisi Houthi tentu mencerminkan hubungan mereka dengan skema Persia yang destruktif terhadap orang-orang Arab, dan semua umat Islam, serta tempat suci umat Muslim.
"Tindak pidana ini adalah provokasi terhadap perasaan lebih dari satu miliar umat Islam di seluruh dunia. Ini tidak akan menghalangi Kerajaan dari usahanya untuk mengusir keluar siapa pun yang mencoba untuk merusak keamanan dan stabilitas negara dan warganya," tambah Dewan Syura Abdullah Al-Ashiekh sembari meminta parlemen dunia, terutama di negara-negara Islam, mengutuk agresi ini.
Sementara itu, Kepala GCC Abdullatif Al-Zayani mengatakan, penyerangan brutal ini tentu melanggar kesucian Arab Saudi. Termasuk provokasi terhadap perasaan umat Islam, dan mengabaikan situs suci Islam.
"Banyaknya kecaman merupakan bukti penolakan Houthi, untuk mematuhi kehendak masyarakat internasional dan keputusan, untuk menerapkan gencatan senjata yang ada, dan upaya tak kenal lelah untuk mencapai solusi politik untuk krisis di Yaman," kata dia.
Sebelumnya, kelompok militan Houthi telah menembakkan roket dengan target kota suci Mekah. Pasukan Koalisi Arab mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa roket itu jatuh sekitar 65 kilometer dari Mekah. Sebagai balasan, jet tempur pasukan koalisi langsung menyerang dan menghancurkan lokasi peluncuran roket di Saada.
Sementara itu, Perdana Menteri Yaman, Ahmed Obeid bin Daghr, mengatakan ada negara Iran di balik serangan tersebut. Iran dikatakan telah melatih ribuan pejuang Houthi di Iran dan Beirut, Lebanon, yang justru membuka jalan bagi agresi milisi pemberontak.
"Perang di Yaman tidak dimulai pada tanggal 26 Maret 2015. Tapi dimulai ketika Houthi mengangkat senjata melawan pesaing politik mereka terhadap negara dengan dukungan nyata dari Iran. Mereka jelas-jelas melatih 6.000 milisi Houthi," kata Bin Daghr.

Syi’ah Houtsi (Iran) Laknatullah Benar-Benar Bukan Muslim !! Coalition Destroys Missile Fired From Yemen Towards Makkah